Kepulauan Bangka Belitung

Bangka Belitung
—  Provinsi  —
Lambang Bangka Belitung
Lambang
Slogan: "Serumpun Sebalai"
Peta lokasi Bangka Belitung
NegaraIndonesia
Hari aci21 November 2000 (hari jadi)
Dasar hukumUU 27 Tahun 2000
Ibu kotaPangkalpinang
Koordinat1º 50' - 3º 10' LS
105º - 108º BT
Pemerintahan
 • GubernurH. Rustam Effendi, B.Sc
Luas
 • Total18.725.14 km2 (7,229.82 mil²)
 • Daratan16.424.14 km2 (6,341.40 mil²)
 • Perairan65.301 km2 (25,213 mil²)  79,99%
 Panjang pantai: 1.200 km
Populasi (2010)
 • Total1.223.296
 • KepadatanBad rounding here65/km2 (Bad rounding here170/sq mi)
Demografi
 • Suku bangsaMelayu (71,89%), Tionghoa (11,54%), Jawa (5,82%), Bugis (2,69%), Madura (1,11%), lain-lain (6,95%).[1]
 • AgamaIslam (81,83%), Buddha (8,71%), Kong Hu Cu (5,11%), Protestan (2,44%), Katolik (1.79%), Hindu (0,13%),
 • BahasaBahasa Melayu Bangka, Bahasa Melayu Belitung, Bahasa Tionghoa, Bahasa Indonesia
Zona waktuWIB
Kabupaten6
Kota1
Disktrik36
Desa/kelurahan326
Situs webhttp://www.babelprov.go.id

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (disingkat Babel) merupakan sebuah provinsi di Indonesia yang terdiri dari dua pulau utama merupakan Pulau Bangka dan Pulau Belitung serta pulau-pulau kecil seperti P. Lepar, P. Pongok, P. Mendanau dan P. Selat Nasik, total pulau yang telah bernama berjumlah 470 buah dan yang berpenghuni hanya 50 pulau. Bangka Belitung terletak di anggota timur Pulau Sumatera, dekat dengan Provinsi Sumatera Selatan. Bangka Belitung dikenal sebagai daerah penghasil timah, memiliki pantai yang indah dan kerukunan antar etnis. Ibu kota provinsi ini ialah Pangkalpinang. Pemerintahan provinsi ini disahkan pada tanggal 9 Februari 2001. Setelah dilantiknya Pj. Gubernur yakni H. Amur Muchasim, SH (mantan Sekjen Depdagri) yang menandai dimulainya keaktifan roda pemerintahan provinsi.

Selat Bangka memisahkan Pulau Sumatera dan Pulau Bangka, padahal Selat Gaspar memisahkan Pulau Bangka dan Pulau Belitung. Di anggota utara provinsi ini terdapat Laut Cina Selatan, anggota selatan merupakan Laut Jawa dan Pulau Kalimantan di anggota timur yang dipisahkan dari Pulau Belitung oleh Selat Karimata.

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ketika belumnya merupakan anggota dari Sumatera Selatan, tetapi dibuat sebagai provinsi sendiri bersama Banten dan Gorontalo pada tahun 2000. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung didirikan berdasarkan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 Tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tanggal 21 November 2000 yang terdiri dari Kabupaten Bangka, Kabupaten Belitung dan Kota Pangkalpinang. Pada tahun 2003 berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 tanggal 23 Januari 2003 dilangsungkan pemekaran wilayah dengan penambahan 4 kabupaten merupakan Bangka Barat, Bangka Tengah, Bangka Selatan dan Belitung Timur. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan pemekaran wilayah dari Provinsi Sumatera Selatan.

Daftar isi

Sejarah

Wilayah Propinsi Kepulauan Bangka Belitung, terutama Pulau Bangka berganti-ganti dibuat sebagai daerah taklukan Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Setelah kapitulasi dengan Belanda, Kepulauan Bangka Belitung dibuat sebagai jajahan Inggris sebagai "Duke of Island". 20 Mei 1812 kekuasaan Inggris akhir-akhirnya setelah konvensi London 13 Agustus 1824, dibuat sebagai peralihan kekuasaan daerah jajahan Kepulauan Bangka Belitung selang MH. Court (Inggris) dengan K. Hcyes (Belanda) di Muntok pada 10 Desember 1816. Kekuasaan Belanda mendapat perlawanan Depati Barin dan putranya Depati Amir yang di kenal sebagai perang Depati Amir (1849-1851). Kekalahan perang Depati Amir menyebabkan Depati Amir diasingkan ke Desa Cairan Mata Kupang NTT. Atas dasar stbl. 565, tanggal 2 Desember 1933 pada tanggal 11 Maret 1933 di bentuk Resindetil Bangka Belitung Onderhoregenheden yang diberi nasihat seorang residen Bangka Belitung dengan 6 Onderafdehify yang di pimpin oleh Ast. Residen. Di Pulau Bangka terdapat 5 Onderafdehify yang akhir-akhirnya dibuat sebagai 5 Karesidenan sedang di Pulau Belitung terdapat 1 Karesidenan. Di zaman Jepang, Karesidenan Bangka Belitung di perintah oleh pemerintahan Militer Jepang yang dinamakan Bangka Beliton Ginseibu. Setelah Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, oleh Belanda di bentuk Dewan Bangka Selama pada 10 Desember 1946 (stbl.1946 No.38) yang seterusnya resmi dibuat sebagai Dewan Bangka yang dipandu oleh Musarif Datuk Bandaharo Leo yang dilantik Belanda pada 11 November 1947. Dewan Bangka merupakan Lembaga Pemerintahan Otonomi Tinggi. Pada 23 Januari 1948 (stb1.1948 No.123), Dewan Bangka, Dewan Belitung dan Dewan Riau bergabung dalam Federasi Bangka Belitung dan Riau (FABERI) yang merupakan suatu anggota dalam Negara Republik Indonesia Serikat (RIS). Berdasarkan Keputusan Presiden RIS Nomor 141 Tahun 1950 kembali bersatu dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) hingga berlanjut undang-undang Nomor 22 Tahun 1948. Pada tanggal 22 April 1950 oleh Pemerintah diserahkan wilayah Bangka Belitung kepada Gubernur Sumatera Selatan Dr. Mohd. lsa yang disaksikan oleh Perdana Menteri Dr. Hakim dan Dewan Bangka Belitung dibubarkan. Sebagai Residen Bangka Belitung ditunjuk R. Soemardja yang bermarkas di Pangkalpinang.Berdasarkan UUDS 1950 dan UU Nomor 22 Tahun 1948 dan UU Darurat Nomor 4 tanggal 16 November 1956 Karesidenan Bangka Belitung aci di Sumatera Selatan merupakan Kabupaten Bangka dan dibuat juga kota kecil Pangkalpinang. Berdasarkan UU Nomor 1 Tahun 1957 Pangkalpinang dibuat sebagai Kota Praja. Pada tanggal 13 Mei 1971 Presiden Soeharto mengesahkan Sungai Liat sebagai ibukota Kabupaten Bangka. Berdasarkan UU Nomor 27 Tahun 2000 wilayah Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka dan Kabupaten Belitung dibuat sebagai Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dengan Pejabat Gubernur pertama Drs Amur Muhasyim SH dsn Ketua DPRD pertama H. Emron Pangkapi. Seterusnya sejak tanggal 27 Januari 2003 Provinsi Kepualauan Bangka Belitung mengalami pemekaran wilayah dengan menambah 4 Kabupaten baru merupakan Kabupaten Bangka Barat, Bangka Tengah, Belitung Timur dan Bangka Selatan.

Cuaca dan Iklim

Tahun 2007 kelembaban udara di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berkisar selang 77,4 % sampai dengan 87,3 % dengan rata-rata perbulan mencapai 83,1 %, dengan curah hujan selang 58,3 mm sampai dengan 476,3 mm dan tekanan udara semasa tahun 2007 sekitar 1.010,1 MBS. Rata-rata suhu udara semasa tahun 2007 di provinsi ini mencapai 26,7 oC dengan rata-rata suhu udara maksimum 29,9 oC dan rata-rata suhu udara minimum 24,9 oC. Suhu udara maksimum tertinggi dibuat sebagai pada Bulan Oktober dengan suhu udara 31,7 oC, padahal untuk suhu udara minimum terendah dibuat sebagai pada Bulan Februari dan Maret dengan suhu udara sebesar 23,2 oC.

Kepulauan Bangka Belitung memiliki Iklim tropis yang dipengaruhi angin musim yang mengalami bulan basah semasa tujuh bulan sepanjang tahun dan bulan kering semasa lima bulan terus menerus. Tahun 2007 bulan kering dibuat sebagai pada Bulan Agustus sampai dengan Oktober dengan hari hujan 11-15 hari per bulan. Untuk bulan basah hari hujan 16-27 hari per bulan, dibuat sebagai pada Bulan Januari sampai dengan Bulan Juli dan Bulan November sampai Bulan Desember.

Geografi

Ketentuan yang tidak boleh dilampaui wilayah

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berbatas wilayah:

Jabatan geografis

Jabatan geografis provinsi ini merupakan 1º50' - 3º10' LS dan 105º - 108º BT.

Tipologi

Perihal dunia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagian akbar merupakan dataran rendah, lembah dan sebagian kecil pegunungan dan perbukitan. Ketinggian dataran rendah rata-rata sekitar 50 meter di atas permukaan laut dan ketinggian daerah pegunungan diantaranya untuk Gunung Maras mencapai 699 meter di Disktrik Belinyu (P. Bangka), Gunung Tajam Kaki ketinggiannya belum cukup lebih 500 meter diatas permukaan laut di Pulau Belitung. Padahal untuk daerah perbukitan seperti Bukit Menumbing ketinggiannya mencapai belum cukup lebih 445 meter di Disktrik Mentok dan Bukit Mangkol dengan ketinggian sekitar 395 meter di atas permukaan laut di Disktrik Pangkalan Baru.

Perihal Tanah

Perihal tanah Kepulauan Bangka Belitung secara umum mempunyai PH atau reaksi tanah yang asam rata-rata dibawah 5, akan tetapi memiliki kandungan aluminium yang sangat tinggi. Di dalamnya mengandung banyak mineral biji timah dan bahan galian berupa pasir, pasir kuarsa, batu granit, kaolin, tanah liat dan lain-lainnya. Perihal tanah terdiri dari:

  • Podsolik dan Litosol:

Warnanya coklat kekuning-kuningan bermula dari batu plutonik masam yang terdapat di daerah perbukitan dan pegunungan, kuarsa, batu granit, kaolin, tanah liat dan lain-lainnya.

  • Asosiasi Podsolik:

Warnanya coklat kekuning-kuningan dengan bahan induk kompleks batu pasir kwarsit dan batuan plutonik masam.

  • Asosiasi Aluvial, Hedromotif dan Clay Humus serta regosol:

Berwarna kelabu muda, bermula dari endapan pasir dan tanah liat.

Hidrologi

Daerah Kepulauan Bangka Belitung dihubungkan oleh perairan laut dan pulau-pulau kecil. Secara semuanya daratan dan perairan Bangka Belitung merupakan satu kesatuan dari anggota dataran Sunda, sehingga perairannya merupakan anggota Dangkalan Sunda (Sunda Shelf) dengan kedalaman laut tidak lebih dari 30 meter.

Sebagai daerah perairan, Kepulauan Bangka Belitung mempunyai dua macam perairan, merupakan perairan buka dan perairan semi tertutup. Perairan buka yang terdapat di sekitar pulau Bangka terletak di sebelah utara, timur dan selatan pulau Bangka. Padahal perairan semi tertutup terdapat di selat Bangka dan teluk Kelabat di Bangka Utara. Selama itu perairan di pulau Belitung umumnya bersifat perairan buka.

Di samping sebagai daerah perairan laut, daerah Kepulauan Bangka Belitung juga mempunyai banyak sungai seperti : sungai Baturusa, sungai Buluh, sungai Kotawaringin, sungai Kampa, sungai Layang, sungai Manise dan sungai Kurau.

Flora

Di Kepulauan Bangka Belitung tumbuh bermacam-macam macam kayu berkualitas yang diperdagangkan ke luar daerah seperti: Kayu Meranti, Ramin, Mambalong, Mandaru, Bulin dan Kerengas. Tanaman hutan lainnya adalah: Kapuk, Jelutung, Pulai, Gelam, Meranti rawa, Mentagor, Mahang, Bakau dan lain-lainnya. Hasil hutan lainnya merupakan hasil ikutan terutama madu dunia dan rotan. Madu Kepulauan Bangka Belitung tersohor dengan madu pahit.

Fauna

Fauna di Kepulauan Bangka Belitung lebih memiliki kesamaan dengan fauna di Kepulauan Riau dan semenanjung Malaysia daripada dengan daerah Sumatera. Beberapa macam hewan yang bisa ditemui di Kepulauan Bangka Belitung selang lain: Rusa, Beruk, Monyet, Lutung, Babi Hutan, Tringgiling, Musang , Elang, Ayam Hutan, Pelanduk Kancil, bermacam-macam Ular dan Biawak.

Politik dan pemerintahan

Pembagian administratif

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terbagi atas tujuh daerah tingkat dua, yaitu:

  1. Kabupaten Bangka (ibukota: Sungailiat): Sejak masih bergabung dengan Sumatera Selatan maupun setelah terlepas, Kabupaten Bangka merupakan kabupaten dengan jumlah penduduk terbanyak. Saat terlepas dari Sumsel, luas Kabupaten Bangka meliputi 91% luas pulau Bangka (11.000 km2), tetapi pada tahun 2003 Kabupaten Bangka dimekarkan dibuat sebagai 4 Kabupaten. oleh sebab itu, Kabupaten Bangka juga dikenal sebagai Kabupaten Bangka Induk.
  2. Kabupaten Belitung (Ibukota: Tanjungpandan: Pada awalnya meliputi seluruh pulau Belitung dan pulau kecil di sekitarnya, tetapi pada tahun 2003 dimekarkan dibuat sebagai 2 kabupaten.
  3. Kabupaten Bangka Barat (ibukota: Mentok): Merupakan kabupaten hasil pemekaran Kabupaten Bangka pada tahun 2003. Kabupaten Bangka Barat merupakan titik penyebrangan yang menghubungkan Bangka dengan Sumatera Selatan melewati pelabuhan Mentok yang merupakan salah satu pelabuhan tersibuk di Indonesia. kota Mentok sendiri merupakan pusat pemrosesan timah Bangka serta tempat Bung Karno, Bung Hatta, Moh. Roem dan pemimpin nasional lain diasingkan semasa masa revolusi mempertahankan kemerdekaan.
  4. Kabupaten Bangka Tengah (ibukota: Koba): Merupakan kabupaten hasil pemekaran Kabupaten Bangka pada tahun 2003. merupakan pusat perikanan Bangka Belitung. sepanjang jalan raya Pangkalpinang-Koba (60 km) terdapat pantai indah tepat di sisi jalan terutama di Desa Penyak dan Kurau.
  5. Kabupaten Bangka Selatan (ibukota: Toboali): Merupakan kabupaten hasil pemekaran Kabupaten Bangka pada tahun 2003. Daerahnya meliputi anggota selatan Pulau Bangka, termasuk pulau-pulau kecil seperti Pulau Lepar, Pulau Pongok dan pulau Nanas. Kabupaten Bangka Selatan merupakan pusat penghasil beras Kepulauan Bangka Belitung. Juga merupakan daerah tujuan transmigran dari Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
  6. Kabupaten Belitung Timur (ibukota: Manggar): merupakan pemekaran Kabupaten Belitung tahun 2003. Tempat ini merupakan tempat "Laskar Pelangi" yang ditulis Andrea Hirata.
  7. Kota Pangkal Pinang: merupakan ibukota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang dipastikan sejak tahun 2002. kota terbesar dan teramai di provinsi ini. ketika belumnya merupakan ibukota kabupaten Bangka, tetapi pada tahun 1971 ibukota kabupaten Bangka pindah ke Sungailiat dan kota Pangkalpinang dibuat sebagai kota sendiri. Kantor pusat PT. Timah Tbk. aci di wilayah ini.

Musyawarah Pimpinan Daerah Provinsi

  • Gubernur: H. Rustam Effendi, B.Sc
  • Wakil Gubernur: -
  • Ketua DPRD: H. Ismiardi
  • Kepala Polda: Brigjen Pol Budi Hartono Untung
  • Kepala Kejaksaan Tinggi: Ismail Fachruddin, SH, MH
  • Ketua Pengadilan Tinggi: Ndjilei Kaban, SH
  • Ketua Pengadilan Agama: Drs. H. Djafar Abdul Muchith, SH, MHI
  • Komandan Kodim 0413 Bangka: Letkol. Art. Harjito
  • Komandan Kodim 0414 Belitung: Letkol. CZi. M. Jangkung Widyanto
  • Komandan Lanal Belinyu: Letkol Laut (P) Gregorius Agung, WD
  • Komandan Lanud Tanjungpandan: Letkol. Udara (Pnb) Heddezol
  • Rektor Universitas Bangka Belitung (UBB): Prof. Dr.Bustami Rahman, M.S
  • Ketua STAIN Syekh Abdurrahman Sidik: Prof. Dr. H. Imam Malik, MA.
  • Sekretaris Daerah: Ir. H. Imam Mardi Nugroho, MT

- Ketua Dewan Penasehat/Yang Dipertua Negeri Lembaga Hukum budaya Datuk Seri Radindo Haji Emron Pangkapi

Anggota DPR RI Daerah Pemilihan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Periode 2004-2009

  • Ir. H. Azhar Romli, MM dari Fraksi Partai Golkar
  • Ir. Rudianto Tjen dari Fraksi PDI Perjuangan
  • Dr. Yusron Ihza, LLM dari Fraksi Partai Bulan Bintang

Periode 2009-2014

  • Ir. Rudianto Tjen dari Fraksi PDI Perjuangan
  • Ir. H. Azhar Romli, MSi (PAW), dari Fraksi Partai Golkar
  • H. Paiman dari Fraksi Partai Demokrat

Anggota DPD RI Daerah Pemilihan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Periode 2004-2009

  • Drs.H.Rusli Rahman, MSi
  • Drs.H.Rosman Johan
  • H.Jamillah Sofyan
  • Fajar Fairy Rusni, SH

Periode 2009-2014

  • Tellie Gozelie, SE
  • Hj.Noorhari Astuti
  • Drs.H.Rosman Johan
  • Bahar Buasan, ST

Daftar gubernur

NoFotoNamaMulai JabatanKesudahan JabatanKeterangan
1. Amur Muchasim9 Februari 200122 April 2002Penjabat Gubernur
2.Hudarni Rani.jpgHudarni Rani22 April 200226 April 2007 
3.Eko Maulana Ali.jpgEko Maulana Ali26 April 200730 Juli 2013Meninggal saat menjabat
*'Rustam Effendi.jpgRustam Effendi12 Agustus 201323 September 2013Pelaksana Tugas Gubernur
4.'Rustam Effendi.jpgRustam Effendi23 September 2013sedang menjabat 


Demografi

Jumlah penduduk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2010 (SP2010) sebesar 1.223.296 jiwa menunjukkan pengolahan meningkatkan 36,06 persen dari tahun 2000, dengan jumlah penduduk sebesar 899.095 jiwa (hasil Sensus Penduduk 2000). Penduduk Bangka Belitung dinamakan orang Melayu Bangka-Belitung[2]

Jumlah penduduk laki-laki pada tahun 2010 sebanyak 635.094 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 588.202 jiwa. Rasio macam kelamin tahun yang sama sebesar 108, berarti pada tahun 2010 untuk tiap 208 penduduk di Kepulauan Bangka Belitung terdapat 100 penduduk perempuan dan 108 penduduk laki-laki. Tingkat pertumbuhan penduduk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2010 sebesar 2,83 persen, bila ditinjau menurut kabupaten/kota untuk periode tahun 2010, tingkat pertumbuhan tertinggi terdapat di Kabupaten Bangka Tengah3,43 persen, diiringi Kota Pangkalpinang 3,06 persen dan Kabupaten Bangka 2,79 persen. Jumlah rumahtangga di Kepulauan Bangka Belitung tahun 2010 sebanyak 311.145 rumahtangga dan kabupaten yang memiliki jumlah rumahtangga terbesar merupakan Kabupaten Bangka sebesar 70.468 rumahtangga dan yang memiliki jumlah rumahtangga terendah merupakan Belitung Timur sebesar 27.941 rumahtangga.

Adapun tingkat kepadatan penduduk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencapai 74 orang per km2, apabila dilihat menurut kabupaten/kota, Kota Pangkalpinang memiliki tingkat kepadatan tertinggi merupakan sebesar 1.471 orang per km2 dan Kabupaten Belitung Timur memiliki tingkat kepadatan terendah merupakan 42 orang per km2.

Ketenagakerjaan

Jumlah penduduk Kepulauan Bangka Belitung usia 15 tahun ke atas atau yang termasuk Penduduk Usia Kerja (PUK) pada tahun 2007 sebanyak 766.428 jiwa atau 69,25 persen dari total penduduk. Sebesar 66,28 persen dari PUK termasuk dalam penduduk tingkatan kerja (bekerja dan/atau mencari kerja) dan sisanya 33.72 persen merupakan penduduk bukan tingkatan kerja (sekolah, mengurus rumahtangga dan lainnya).

Tingkat partisipasi tingkatan kerja Kepulauan Bangka Belitung tahun 2007 sebesar 66,28 persen berarti sebesar 66 persen penduduk usia kerja aktif secara ekonomi. Adapun tingkat pengangguran buka untuk Kepulauan Bangka Belitung tahun yang sama sebesar 6,49 persen, berarti dari 100 penduduk yang termasuk tingkatan kerja, secara rata-rata 5-6 orang diantaranya pencari kerja. Penduduk usia kerja yang melakukan pekerjaan apabila dilihat dari sektor lapangan pekerjaan tampak bahwa sebesar 34,4 persen penduduk usia kerja yang melakukan pekerjaan terserap di sektor pertanian, 20,9 persen terserap sektor pertambangan dan sektor perdagangan merembes 18,7 persen.

Edukasi

Perguruan Tinggi

Sejarah perguruan tinggi di Bangka Belitung diawali oleh Universitas Sriwijaya Cabang Bangka pada tahun 1970-an. Tetapi berdasarkan dengan peraturan yang tidak memperbolehkan perguruan tinggi negeri yang membuka cabang, maka pada awal tahun 1980-an Universitas Sriwijaya Cabang ditutup.

Kalangan guru di Pulau Bangka yang peduli akan pentingnya edukasi tinggi akhir memprakarsai adanya perguruan tinggi di Bangka dengan membentuk Yayasan Edukasi Bangka (Yapertiba) yang akhir pada tahun 1982 mendirikan STIH Pertiba dengan jurusan Pengetahuan Hukum dan STIE Pertiba dengan jurusan Manajemen yang aci di Kota Pangkalpinang.

Seterusnya Universitas Buka ada di Pulau Bangka pada tahun 1984.

Yapertiba juga mendirikan STAI Bangka yang aci di Kota Sungailiat.

PT. Timah Tbk. ikut berpartisipasi membentangkan dunia edukasi tinggi dengan mendirikan Politehnik Manufaktur Timah pada tahun 1994 yang terletak di Kota Sungailiat yang memiliki 3 jurusan.

Pada tahun 1990-an Pemkot Pangkalpinang ikut andil mendirikan Akademi Keperawatan guna mencetak tenaga kesehatan yang handal berdasarkan kepentingan daerah yang berlokasi di RSUD Pangkalpinang.

Yapertiba pada tahun 1999 mendirikan STIPER Bangka yang berlokasi di Kota Sungailiat pada tahun 1999, seterusnya STIPER Bangka pada tahun 2006 melebur dibuat sebagai anggota dari Universitas Bangka Belitung. Pada tahun 1999 juga berdiri Akademi Akuntansi Bakti propertti oleh Yayasan Edukasi Bakti.

Di Pulau Belitung sejumlah pemerhati edukasi pada tahun 1999 mendirikan Akademi Manajemen Belitung. STIE IBEK Babel ikut ada meramaikan dunia edukasi tinggi di Bangka yang berdiri pada tahun 2000 berlokasi di Kota Pangkalpinang dengan jurusan Akuntansi dan Manajemen. Tahun 2001 AMIK Atma Luhur berdiri di Kota Pangkalpinang dengan kekhususan pada keahlian informatika, memiliki 2 jurusan yakni Manajemen Informatika dan Komputer Akuntansi. Pada tahun yang sama STIKES Orang bawahan Nusa juga ada di Pangkalpinang dengan jurusan Kesehatan Masyarakat. Pada tahun 2003 Stisipol Pahlawan 12 dan STT Pahlawan 12 didirikan di Kota Sungailiat.

Departemene Agama pada tahun 2005 mendirikan STAIN Syekh Abdurrahman Sidik yang berlokasi di Disktrik Mendo Barat.

Pada tahun 2006 berdirilah Universitas pertama di Bangka Belitung yakni Universitas Bangka Belitung (UBB) yang merupakan cikal bakal berdirinya universitas negeri di Bangka Belitung. UBB merupakan penggabungan 3 perguruan tinggi merupakan Polman Timah, STIPER Bangka dan STT Pahlawan 12. Pada bulan Februari 2009 UBB resmi dibuat sebagai universitas negeri dengan ditandatanganinya MoU penyerahan semua aset UBB dari Yayasan Cendikia Bangka kepada Dirjen Dikti Depdiknas.

Edukasi Dasar dan Pertengahan

Pada tahun nasihat 2007/2008 rasio murid TK terhadap sekolah di provinsi ini sebesar 67, berarti rata-rata tiap sekolah TK yang terdapat di Kepulauan Bangka Belitung belum cukup lebih memiliki 67 murid. Rasio murid sekolah di SD sebesar 180.

Padahal untuk Madrasah Ibtidaiyah rasio murid sekolah sebesar 129. Rasio murid sekolah pada jenjang SLTP pada tahun nasihat 2006/2007 sebesar 231 berarti rata-rata sekolah SLTP negeri menampung belum cukup lebih 231 murid.

Untuk Madrasah Tsanawiyah, rasio murid sekolah sebesar 137. Pada jenjang Sekolah Pertengahan Umum (SMU) di Kepulauan Bangka Belitung rasio murid sekolah sebesar 300. Adapun SMK memiliki rasio murid sekolah sebesar 297.

Padahal untuk Madrasah Aliyah (MA), rasio murid sekolah MA sebesar 113.

Keagamaan

Penduduk Kepulauan Bangka Belitung merupakan penduduk yang beribadat dan menjunjung tinggi kerukunan beribadat. Tempat peribadatan agama di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung aci sebanyak 730 masjid, 454 musala, 115 langgar, 87 gereja protestan, 30 gereja katolik, 48 vihara dan 11 centiya. Pada pemberangkatan haji tahun 2007 jumlah jemaah haji yang terdaftar dan diberangkatkan ke tanah suci sebanyak 1012 jemaah.

Perekonomian

Produk Domestik Regional Bruto

Pada tahun 2007, PDRB atas dasar harga berlanjut di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan migas sebesar 17.895.017 juta rupiah, padahal PDRB tanpa migas sebesar 17.369.399 juta. Apabila dibandingkan dengan tahun ketika belumnya menunjukkan pengolahan meningkatkan dimana pada tahun 2006 PDRB atas dasar harga berlanjut dengan migas merupakan 15.920.529 juta rupiah dan PDRB tanpa migas sebesar 15.299.647 juta rupiah. Demikian juga, PDRB atas dasar harga konstan 2000 baik dengan migas maupun tanpa migas pada tahun 2007 menunjukkan pengolahan meningkatkan.

Pertumbuhan Ekonomi

Laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2007 semakin membaik dibandingkan tahun 2006. Berdasarkan penghitungan PDRB atas dasar harga konstan 2000, laju pertumbuhan ekonomi tahun 2007 dengan migas merupakan sekitar 4,54 persen dan pertumbuhan ekonomi tanpa migas merupakan sekitar 5,37 persen. Nilai PDRB atas dasar harga konstan 2000 pada tahun 2006 dengan migas merupakan 9.053.906 juta rupiah, pada tahun 2007 meningkat dibuat sebagai 9.645.062 juta rupiah, selama tanpa migasnya dibuat sebagai 9.257.539 juta rupiah.

Bangun Perekonomian

Perekonomian di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2007 diperkuat dan ditegakkan oleh sektor primer dan sektor sekunder. Sektor primer meliputi sektor pertanian dan sektor pertambangan dan penggalian. Sektor primer ini mempunyai kontribusi cukup akbar masing-masing sebesar 18,67 persen dan 20,40 persen.

Padahal pada sektor sekunder merupakan sektor industri pemrosesan memberikan kontribusi yang cukup akbar pada PDRB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan sebesar 22,51 persen dan untuk sektor listrik, gas dan cairan bersih serta sektor propertti masing-masing memberikan kontribusi sebesar 0,65 persen dan 5,87 persen. Untuk sektor tersier merupakan sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor angkutan dan komunikasi, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan dan sektor jasa-jasa mempunyai kontribusi sebesar 34,81 persen.

Dilihat dari sisi penggunaan PDRB atas dasar harga berlanjut dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup rumah tangga. Pada tahun 2007 akbarnya pengeluaran kebutuhan hidup rumah tangga sebesar 9.015.057 juta rupiah atau sekitar 50,38 persen dari total PDRB. Selain itu cara perdagangan luar negeri juga mempunyai kontribusi yang cukup akbar, untuk ekspor senilai 8.741.217 juta rupiah atau 48,84 persen dan untuk impor senilai 5.284.414 juta rupiah atau 29.53 persen dari total PDRB.

Ekspor impor

Neraca perdagangan yang meliputi cara ekspor dan impor Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2007 dibuat sebagai pengolahan meningkatkan nilai surplus dibandingkan tahun ketika belumnya. Nilai ekspor pada tahun 2007 mencapai 1.254,43 juta dollar AS, atau naik 17,38 persen dibanding tahun ketika belumnya. Selama itu nilai impor menurun dari 25,09 juta dollar AS pada tahun 2006 dibuat sebagai 21,58 juta dollar AS pada tahun 2007 atau turun sebesar 16,27 persen. Akbarnya surplus neraca perdagangan tahun 2007 sebesar 1.232,85 juta dollar AS. Dengan demikian nilai surplus tahun 2007 naik sebesar 18,13 persen .

Industri

Pada tahun 2007 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung didominasi oleh kelompok industri kimia dan bahan propertti secara kuantitas, merupakan sebanyak 1187 unit usaha yang tersebar di seluruh kabupaten/kota, terbanyak di kabupaten Bangka Tengah dengan 339 unit usaha. Penyerapan tenaga kerja di sektor industri mencapai 19.462 orang dimana 7.375 merupakan penyerapan tenaga kerja terbesar aci di kelompok industri logam mesin dan elektronika.

Industri kerajinan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan industri yang mengolah hasil agro industri, perikanan, perkebunan dan hasil laut. Industri kerajinan yang diusahakan penduduk merupakan kerajinan tangan berupa industri pewter dari timah, gelang/cincin/tongkat dari akar bahar, anyaman kopiah/peci resam dan lain-lainnya. Padahal industri kerajinan yang berupa makanan/penganan berupa terasi, rusip, getas/kerupuk, siput gonggong dan lain-lainnya.

Media Massa Lokal

Tempat wisata

Pulau Bangka sangat tersohor dengan keindahan pantainya. Pada umumnya pantai di Bangka berpasir putih dan halus tetapi aci juga yang berwarna kuning keemasan seperti bulir padi. Pantainya landai dengan ombak lumayan akbar dan dililiti oleh batu vulkanik yang unik dan indah. Beberapa pantai yang tersohor di Pulau Bangka selang lain:


Khusus Pulau Belitung merupakan pulau yang indah dengan pasir putih, pemandangan unik dengan pantai pasir putih yang asli dihiasi oleh batu-batu granit yang artistik dan cairan laut sejernih kristal dan dililiti oleh ratusan pulau-pulau kecil. Salah satu pantai terbaik dan unik di Indonesia, seperti:

  • Tanjung Kelayang
  • Tanjung Binga
  • Tanjung Tinggi
  • Pulau Lengkuas
  • Pulau Kepayang
  • Pantai Punai
  • Pantai Tanjung Pendam
  • Pantai Nyiur Melambai
  • Pantai Burung Mandi
  • Pantai Bukit Batu


Selain objek wisata pantai terdapat juga obyek wisata lainnya selang lain:

  • Pesanggrahan Bung Karno Bukit Menumbing
  • Wisma Ranggam Mentok
  • Rumah Mayor Mentok
  • Masjid Jami' di Mentok
  • Tangga Seribu Mentok
  • Museum Timah Pangkalpinang
  • Masjid Jami' Pangkalpinang
  • Perkampungan Cina Tradisional Simpang Gedong
  • Taman Pha Kak Liang di Belinyu
  • Kolam Pemandian Cairan Panas di Pemali
  • Vihara Dewi Kuan Im di Sungailiat
  • Lokasi Film Laskar Pelangi di Gantung
  • Vihara Budhayana Dewi Kwam In Damar
  • Bendungan Pice Gantung
  • A1 Bukit Samak Manggar
  • Museum Buding
  • Situs Raja Balok di Desa Balok Disktrik Dendang
  • Perigi Belande Buding
  • Makam Akik Ning di Desa Balunijuk, Kabupaten Bangka
  • Makam Atok Banjar atau Kyai Haji Habib Mansyur di Desa Petaling

Prasarana Transportasi

  • Bandar Udara Depati Amir di Pangkalpinang
  • Bandar Udara HAS Hanandjuddin di Tanjung Pandan
  • Pelabuhan Pangkalbalam di Pangkalpinang
  • Pelabuhan Tanjung Gudang di Belinyu
  • Pelabuhan Tanjung Kalian di Mentok
  • Pelabuhan Sadai di Sadai, Toboali
  • Pelabuhan Tanjung Pandan di Tanjung Pandan (telah bertukar nama dibuat sebagai "Pelabuhan Laskar Pelangi")
  • Pelabuhan Tanjung Batu
  • Pelabuhan Tanjung Ru di Pegantongan
  • Pelabuhan Manggar

Budaya dan seni

Rumah hukum budaya

  • Rumah Panggung

Secara umum arsitektur di Kepulauan Bangka Belitung berciri Arsitektur Melayu seperti yang ditemukan di daerah-daerah sepanjang pesisir Sumatera dan Malaka.

Di daerah ini dikenal aci tiga tipe merupakan Arsitektur Melayu Awal, Melayu Bubung Panjang dan Melayu Bubung Limas. Rumah Melayu Awal berupa rumah panggung kayu dengan material seperti kayu, bambu, rotan, akar pohon, daun-daun atau alang-alang yang tumbuh dan mudah didapat di sekitar pemukiman.

Propertti Melayu Awal ini beratap tinggi di mana sebagian atapnya miring, memiliki beranda di muka, serta bukaan banyak yang berfungsi sebagai fentilasi. Rumah Melayu awal terdiri atas rumah ibu dan rumah dapur yang berdiri di atas tiang rumah yang ditanam dalam tanah.

Berkaitan dengan tiang, penduduk Kepulauan Bangka Belitung mengenali falsafah 9 tiang. Propertti didirikan di atas 9 buah tiang, dengan tiang utama aci di tengah dan didirikan pertama kali. Atap ditutup dengan daun rumbia. Dindingnya pada umumnya diciptakan dari pelepah/kulit kayu atau buluh (bambu). Rumah Melayu Bubung Panjang pada umumnya karena aci penambahan propertti di sisi propertti yang aci ketika belumnya, padahal Bubung Limas karena pengaruh dari Palembang. Sebagian dari atap sisi propertti dengan arsitektur ini terpancung. Selain pengaruh arsitektur Melayu ditemukan pula pengaruh arsitektur non-Melayu seperti terlihat dari bentuk Rumah Panjang yang pada umumnya didiami oleh warga keturunan Tionghoa. Pengaruh non-Melayu lain datang dari arsitektur kolonial, terutama tampak pada tangga batu dengan bentuk lengkung.

Atraksi/Event Budaya

Kain tradisional

Senjata tradisional

  • Parang bangka bentuknya seperti layar kapal. Alat ini dipergunakan terutama untuk perkelahian jarak pendek. Senjata ini mirip dengan golok di Jawa, tetapi ujung parang ini diciptakan lebar dan berat guna membentangkan bobot supaya sasaran bisa terpotong dengan cepat. Parang yang berdiameter sedang atau sekitar 40 cm juga bisa dipergunakan untuk menebang pohon karena bobot ujungnya yang lebih akbar dan lebih berat.
  • Kedik merupakan alat tradisional yang dipergunakan sebagai alat pertanian. Alat ini dipergunakan di perkebunan terutama di kebun lada. Dalam menggunakannya si pemakai wajib berjongkok dan bergerak mundur atau menyamping. Alat ini dipergunakan dengan prosedur diletakkan pada tanah dan ditarik ke belakang. Alat ini efektif untuk membersihkan rumput pengganggu tanaman lada. Kedik pada umumnya dipergunakan oleh kaum wanita karena alatnya kecil dan relatif lebih ringan. Kedik hanya bisa dipergunakan untuk rumput macam yang kecil atau rumput yang tumbuh dengan akar yang dangkal, bukan ilalang.
  • Siwar Panjang

Alat musik dan tarian tradisional

Masakan/makanan tradisional

  • Lempah kuning merupakan masakan khas dari Pulau Bangka. Bahan dasar makanan ini merupakan ikan laut dan bisa juga memakai daging, yang akhir diberi berbagai bumbu dapur seperti kunyit, bawang merah dan putih serta lebngkuas dan terasi atau belacan yang khas dari daerah Bangka.
  • Song Sui merupakan merupakan kuliner khas bangka belitung yang dimasak dengan menggunakan daging Babi beserta jeroan babi dicampuri dengan ANG CIU / Arak Anggur Merah.
  • Getas atau Keretek merupakan makanan yang berbahan dasar ikan dan terigu yang buat dengan berbagi bentuk yang rasanya hampir sama dengan kerupuk.
  • Rusip merupakan makanan yang dibuat dari dari bahan dasar ikan bilis yang dicuci bersih dan diriskan secara steril, akhir dicampur dengan garam yang komposisinya seimbang. Di samping itu ditambahkan juga cairan gula kabung supaya aroma lebih terasa, akhir disimpan sampai dibuat sebagai matang tanpa pengolahan pemanasan. Adonan ini wajib ditutup dengan wadah yang rapat supaya tidak tercampur dengan benda asing apapun. Dahulu pada umumnya pengolahan adonan ini ditempatkan dalam guci yang bermulut ketat. Suhu ruangan wajib dijaga. Makanan ini bisa dimasak dahulu atau dimakan langsung dengan lalapan.
  • Calok

Dibuat dari dari udang kecil segar yang dinamakan dengan udang cencalo/rebon. Udang dicuci bersih dan dicampur dengan garam sebagai pengawet supaya tahan lebih lama. sangat cocok untuk teman lauk nasi hangat dengan lalapan ketimun, tomat dan sayuran segar lainnya. Calok juga enak sebagai campuran omelete telur, rasanya akan lebih gurih dan nikmat.

Tetirip merupakan sejenis tiram kecil yang pada umumnya hidup di tepi pantai dan melekat pada bebatuan. dagingnya sangat kecil tapi memiliki rasa da tekstur seperti tiram pada umumnya. pada umumnya dimakan segar atau di asinkan dengan garam bila mau disimpan.Teritip sangat nikmat bila ditambahkan dengan cabe merah dan jeruk kunci (sejenis jeruk asam khas bangka).

  • Wakwak
  • Belacan
  • Tembiluk
  • Kempelang
  • Kerupuk
  • Lempah Darat
  • Empek-empek Bangka
  • Lakso
  • Tempoyak
  • Bergo
  • Tekwan
  • Laksan
  • Otak-otak
  • Sambellingkung
  • Martabak Bangka atau Kue Van De Cock/Hok Lo Pan
  • Lempok, makanan sejenis dodol yang dibuat dari dari campuran gula pasir dan buah-buahan tertentu (umumnya cempedak, nangka dan durian). Buah yang dipergunakan dilembutkan sampai memyerupai bubur, akhir dicampur dengan gula pasir dengan perbandingan tertentu dan dihangatkan di atas api sampai kecoklatan dan mudah dibuat. Semasa pemanasan, campuran wajib selamanya diaduk.
  • Empek-empak udang, diciptakan hanya oleh penduduk nelayan yang tinggal di pesisir pantai, seperti di Desa Belo Laut Disktrik Muntok Kabupaten Bangka Barat, memiliki cita rasa khas udang yang sangat jarang ditemui di wilayah-wilayah lain yang memproduksi makanan khas empek-empek.

Penduduk keturunan Tionghoa dari daerah ini tersohor karena masakannya serta kue-kue basahnya. Mie Bangka, Martabak Bangka atau Hok Lopan atau Van De Cock, Ca Kwe dan beragam macam makanan lainnya sering kali dijual oleh kelompok penduduk ini yang merantau ke kota-kota akbar di luar provinsi ini.

Lainnya

Tokoh-tokoh

  • Ir. Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) (Wakil Gubernur DKI Jakarta 2012-2017)
  • Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra (Mantan Mensesneg, Menhuham)
  • Andrea Hirata (Penulis Buku Laskar Pelangi)
  • H M. Arub, SH (Mantan Wakil Gubernur Sumatera Selatan)
  • Prof. Dr. Sofian Effendi, MPIA (Mantan Rektor UGM Yogyakarta)
  • Prof. Dr. Djalaluddin (Mantan Rektor IAIN Raden Fatah Palembang)
  • Prof. Dr. Djamaluddin Ancok (Guru Akbar Psikologi UGM)
  • Antasari Azhar, SH (Mantan Ketua KPK)
  • Marsekal Muda TNI Dr. Rio Mendung (Wakil Gubernur Lemhanas)
  • Yan Juanda Saputra, SH, MH (Advokat)
  • H. Emron Pangkapi (Wakil Ketua Umum DPP PPP)
  • H. Muhammad Muas, SH (Fungsionaris DPP Partai Golkar)
  • Drs. Agus Tarmiz (mantan Dubes RI untuk Austria)
  • Idham Kholid
  • Dr. Ir. Eko Maulana Ali,SAP,M.sc,M.Ap (Mantan GUbernur)
  • Drs. Zulkarnain Karim (Mantan Walikota Pangkalpinang)

Seniman

Ilmuwan dan akademisi

  • Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, SH, MSc (Guru Akbar Hukum Kelola Negara UI)
  • Prof. Dr. Sofian Effendi, MPIA (Guru Akbar Administrasi Publik UGM)
  • Prof. Dr. Jamaluddin Ancok (Guru Akbar Psikologi UGM)
  • Prof. Dr. Ir. M.T. Zen (Guru Akbar Geologi ITB)
  • Prof. Dr. Harun Al Rasyid, SH (Guru Akbar Hukum Kelola Negara UI)
  • Prof. Dr. Jalaluddin Rakhmat (Guru Akbar IAIN Raden Patah)
  • Dr. Bustami Rahman, M.S (Rektor Universitas Bangka Belitung (UBB))
  • Prof. Freddy P. Zen, M.Sc, D.Sc (Guru Akbar Fisika ITB (profile))
  • Antasari Azhar (Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi)
  • DR. Achmad Nurmandi,MSc. (Dekan FISIPOL Universitas Muhamadiyah Yogyakarta)
  • Prof. Dr. Bambang Purwanto, MA, Ph.D (Guru Akbar Sejarah Asia UGM)
  • drg. Erwan Sugiatno, M.S., Sp.Pros(K)., Ph.D. (Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, Pengolahan meningkatkan Usaha dan Penelitian UGM)
  • Budi Kurniawan, SIP, M.Pub.Pol ( Orang yang meneliti Politik dan Kebijakan Publik dari Universitas Lampung

Sejarah kepahlawanan Bangka

  • Akik Ning atau Raden Asnawi
  • Depati Bahrin
  • Depati Amir
  • Batin Tikal
  • Depati Hamzah
  • Atok Banjar
  • Pahlawan Dua Belas

Pranala luar

Rujukan

Kepulauan Bangka Belitung
 
Pusat pemerintahan: Kota Pangkal Pinang
 
Kabupaten
Lambang Provinsi Bangka Belitung
 
Kota
 
Pulau
 
 
Ibu kota: DKI Jakarta
 
Sumatera
National emblem of Indonesia Garuda Pancasila.svg
 
Jawa
 
Kalimantan
 
Nusa Tenggara
 
Sulawesi
 
Aibku
 
Papua
 
Topik mengenai Sumatera
 
Provinsi
Sumatera Utara · Sumatera Selatan · Sumatera Barat · Riau · Jambi · Aceh · Lampung · Bengkulu · Kepulauan Bangka Belitung · Kepulauan Riau
SumatraLocation.png
 
Gubernur
 
Kabupaten dan kota
 
Tokoh
 
Daftar
 
Kota akbar


Sumber :
id.wikipedia.org, civitasbook.com (Ensiklopedia), pasar.ggkarir.com, wiki.edunitas.com, dll-nya.