Jawa Timur |
---|
— Provinsi — |
|
|
Slogan: Jer Basuki Mawa Béya (bahasa Jawa: "Keberhasilan membutuhkan suatu pengorbanan" |
Peta lokasi Jawa Timur |
Negara | Indonesia |
---|
Ibu kota | Surabaya |
---|
Koordinat | 9º 0' - 4º 50' LS 110º 30' - 116º 30' BT |
---|
• Suku bangsa | Jawa (79%), Madura (18%), Osing (1%), Tionghoa (1%)[2] |
---|
• Agama | Islam (96,36%), Protestan (1,70%), Katolik (0,62%), Buddha (0,16%), Hindu (0,30%), Konghucu (0.02%), Lain-lain (0,01%) |
---|
• Bahasa | Bahasa Jawa, Bahasa Madura, Bahasa Osing, Bahasa Indonesia |
---|
Zona waktu | WIB |
---|
Situs web | http://www.jatimprov.go.id |
---|
Jawa Timur yaitu sebuah provinsi di bagian timur Pulau Jawa, Indonesia. Ibukota terletak di Surabaya. Luas wilayahnya 47.799,75 km², dan jumlah penduduknya 37.269.885 jiwa (2013). Jawa Timur memiliki wilayah terluas di antara 6 provinsi di Pulau Jawa, dan memiliki jumlah penduduk terbanyak kedua di Indonesia sesudah Jawa Barat. Jawa Timur bersamaan batasnya dengan Laut Jawa di utara, Selat Bali di timur, Samudra Hindia di selatan, serta Provinsi Jawa Tengah di barat. Wilayah Jawa Timur juga meliputi Pulau Madura, Pulau Bawean, Pulau Kangean serta sejumlah pulau-pulau kecil di Laut Jawa dan Samudera Hindia (Pulau Sempu dan Nusa Barung).
Jawa Timur dikenal sebagai pusat Kawasan Timur Indonesia, dan memiliki signifikansi perekonomian yang cukup tinggi, yakni berkontribusi 14,85% terhadap Produk Domestik Bruto nasional.
» Provinsi Jawa Timur
» Landasan Hukum Pembentukan : | Peraturan Pemerintah RIS No. 31 Tahun 1950, Tgl. 14-08-1950. Peraturan Pemerintah RIS No. 21 Tahun 1950, Tgl. 14-08-1950. Keputusan Presiden RIS No. 48 Tahun 1950, Tgl. 31-01-1950. Undang-Undang Landasan RIS Tahun 1950, Tgl. 15-08-1950. Undang-Undang RI-Yogya No. 2 Tahun 1950, Tgl. 03-03-1950. Undang-Undang RI No. 1/DRT Tahun 1950, Tgl. 15-01-1950. Undang-Undang RI No. 12 Tahun 1946, Tgl. 08-07-1946. Peraturan Pemerintah RI No. 2 Tahun 1946, Tgl. 18-04-1946. Peraturan Pemerintah RI No. 1 Tahun 1945, Tgl. 10-10-1945. Undang-Undang RI No. 1 Tahun 1945, Tgl. 23-11-1945. |
| » Ibukota : Surabaya » Range Alokasi Kode POS : 60 xxx - 69 xxx » Range Kenyataan Kode POS : 60111 - 69493 » Jumlah Kota + Kabupaten : 38 » Jumlah Kota : 9 Kabupaten : 29 » Jumlah Kecamatan / Distrik : 664 » Jumlah Desa + Kelurahan : 8.505 (Ket : Desa = Kampung = Pekon) » Jumlah Pulau : 421 Pulau yang sudah milik nama = 421 Pulau yang belum milik nama = -- » Luas Wilayah : 47.799,75 km² (BPS 2013) » Jumlah Penduduk : 37.269.885 (DKCS 2013) |
Sejarah
Prasejarah
Jawa Timur telah dihuni manusia sejak zaman prasejarah. Hal ini dapat dibuktikan dengan ditemukannya sisa-sisa dari fosil Pithecantrhropus mojokertensis di Kepuhlagen-Mojokerto, Pithecanthropus erectus di Trinil-Ngawi, dan Homo wajakensis di Wajak-Tulungagung.
Era klasik
Prasasti Dinoyo yang ditemukan di dekat Kota Malang yaitu sumber tertulis tertua di Jawa Timur, yakni bertahun 760. Pada tahun 929, Mpu Sindok mengalihkan pusat Kerajaan Mataram dari Jawa Tengah ke Jawa Timur, serta mendirikan Wangsa Isyana yang kelak berkembang dijadikan Kerajaan Medang, dan sebagai suksesornya yaitu Kerajaan Kahuripan, Kerajaan Janggala, dan Kerajaan Kadiri. Pada masa Kerajaan Singhasari, Raja Kertanagara melakukan ekspansi hingga ke Melayu. Pada era Kerajaan Majapahit di bawah Raja Hayam Wuruk, wilayahnya hingga mencapai Malaka dan Kepulauan Filipina.
Bukti awal turutnya Islam ke Jawa Timur yaitu hal benar makam nisan di Gresik bertahun 1102, serta sejumlah makam Islam pada kompleks makam Majapahit.
Tetapi sesudah penemuan munculnya candi Jedong di Daerah Wagir , Malang , Jawa Timur yang diyakini semakin tua dari Prasasti Dinoyo , yakni sekitar 100 tahun 6 Masehi.
Kolonialisme
Bangsa Portugis yaitu bangsa barat yang pertama kali masuk di Jawa Timur. Kapal Belanda dipandu oleh Cornelis de Houtman mendarat di Pulau Madura pada tahun 1596. Surabaya jatuh ke tangan VOC pada tanggal 13 Mei 1677. Ketika pemerintahan Stamford Raffles, Jawa Timur untuk pertama kalinya dibagi atas karesidenan, yang jadi hingga tahun 1964.
Kemerdekaan
Kantor gubernur Jawa Timur di Surabaya pada tahun 1951
Sesudah kemerdekaan Indonesia, Indonesia terbagi dijadikan 8 provinsi dan Jawa Timur termasuk salah satu provinsi tersebut. Gubernur pertama Jawa Timur yaitu R. Soerjo, yang juga dikenal sebagai pahlawan nasional.
Tanggal 20 Februari 1948 di Madura diwujudkan Negara Madura dan tanggal 26 November 1948 diwujudkan Negara Jawa Timur, yang kesudahan dijadikan salah satu negara bagian dalam Republik Indonesia Serikat. Negara Jawa Timur dihapuskan dan bergabung ke dalam Republik Indonesia tanggal 25 Februari 1950, dan tanggal 7 Maret 1950 Negara Madura memberikan pemberitahuan serupa. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1950, diwujudkan Provinsi Jawa Timur.
Geografi
Provinsi Jawa Timur bersamaan batasnya dengan Laut Jawa di utara, Selat Bali di timur, Samudera Hindia di selatan, serta Provinsi Jawa Tengah di barat. Panjang bentangan barat-timur sekitar 400 km. Lebar bentangan utara-selatan di bagian barat sekitar 200 km, namun di bagian timur semakin sempit hingga sekitar 60 km. Madura yaitu pulau terbesar di Jawa Timur, dipisahkan dengan daratan Jawa oleh Selat Madura. Pulau Bawean benar sekitar 150 km sebelah utara Jawa. Di sebelah timur Madura terdapat gugusan pulau-pulau, yang paling timur yaitu Kepulauan Kangean dan yang paling utara yaitu Kepulauan Masalembu. Di bagian selatan terdapat dua pulau kecil yakni Nusa Barung dan Pulau Sempu.
Relief
Dengan cara fisiografis, wilayah Provinsi Jawa Timur dapat dikelompokkan dalam tiga zona: zona selatan (plato), zona tengah (gunung berapi), dan zona utara (lipatan). Dataran rendah dan dataran tinggi pada bagian tengah (dari Ngawi, Blitar, Malang, hingga Bondowoso) memiliki tanah yang cukup subur. Pada bagian utara (dari Bojonegoro, Tuban, Gresik, hingga Pulau Madura) terdapat Pegunungan Kapur Utara dan Pegunungan Kendeng yang relatif tandus.
Pada bagian tengah terbentang rangkaian pegunungan berapi: Di perbatasan dengan Jawa Tengah terdapat Gunung Lawu (3.265 meter). Di sebelah Tenggara Madiun tedapat Gunung Wilis (2.169 meter) dan Gunung Liman (2.563 meter). Pada koridor tengah terdapat gugusan Anjasmoro dengan puncak-puncaknya Gunung Arjuno (3.239 meter), Gunung Welirang (3.156 meter), Gunung Anjasmoro (2.277 meter), Gunung Wayang (2.198 meter), Gunung Kawi (2.681 meter), dan Gunung Kelud (1.731 meter); pegunungan tersebut terletak di beberapa Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Mojokerto, dan Kabupaten Jombang. Gugusan Tengger memiliki puncak Gunung Bromo (2.192 meter) dan Gunung Semeru (3.676 meter). Semeru, dengan puncaknya yang dinamakan Mahameru yaitu gunung tertinggi di Pulau Jawa. Di daerah Tapal Kuda terdapat dua gugusan pegunungan: Pegunungan Iyang dengan puncaknya Gunung Argopuro (3.088 meter) dan Pegunungan Ijen dengan puncaknya Gunung Raung (3.332 meter).
Pada bagian selatan terdapat rangkaian perbukitan, yakni dari pesisir pantai selatan Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, hingga Malang. Pegunungan Kapur Selatan adalah kelanjutan dari rangkaian Pegunungan Sewu di Yogyakarta.
Hidrografi
Dua sungai terpenting di Jawa Timur yaitu Sungai Brantas (290 km) dan Bengawan Solo. Sungai Brantas memiiki mata air di daerah Malang , mengalir menempuh kota kota di jatim,seperti kota malang,blitar,tulungagung,kediri,jombang,mojokerto. Sesampai di Mojokerto, Sungai Brantas pecah dijadikan dua: Kali Mas dan Kali Porong; keduanya bermuara di Selat Madura. Bengawan Solo berasal dari Jawa Tengah, kesudahannya bermuara di Gresik. Kedua sungai tersebut dikelola oleh PT Tingkah laku baik Tirta.
Di lereng Gunung Lawu di dekat perbatasan dengan Jawa Tengah terdapat Telaga Sarangan, sebuah danau alami. Bendungan utama di Jawa Timur diantaranya waduk ir. Sutami dan Bendungan Selorejo, yang dipakai untuk irigasi, pemeliharaan ikan, dan pariwisata.
Iklim
Jawa Timur memiliki iklim tropis basah. Dibandingkan dengan wilayah Pulau Jawa bagian barat, Jawa Timur biasanya memiliki curah hujan yang semakin sedikit. Curah hujan rata-rata 1.900 mm per tahun, dengan musim hujan selama 100 hari. Suhu rata-rata berkisar antara 21-34 °C. Suhu di daerah pegunungan semakin rendah, dan bahkan di daerah Ranu Pani (lereng Gunung Semeru), suhu dapat mencapai minus 4 °C,yang menyebabkan turunnya salju lembut.
Pembagian administratif
Dengan cara administratif, Jawa Timur terdiri atas 29 kabupaten dan 9 kota, menjadikan Jawa Timur sebagai provinsi yang memiliki jumlah kabupaten/kota terbanyak di Indonesia.
Penduduk
Jumlah penduduk Jawa Timur pada tahun 2013 yaitu 37.269.885 jiwa, dengan kepadatan 780 jiwa/km2. Kabupaten dengan jumlah penduduk terbanyak di provinsi Jawa Timur yaitu Kabupaten Malang dengan jumlah penduduk 2.342.983 jiwa, sedang kota dengan jumlah penduduk terbanyak yaitu Kota Surabaya sebanyak 2.719.859.
Suku bangsa
Mayoritas penduduk Jawa Timur yaitu Suku Jawa, namun demikian, etnisitas di Jawa Timur semakin heterogen. Suku Jawa menyebar hampir di seluruh wilayah Jawa Timur daratan. Suku Madura menempati di Pulau Madura dan daerah Tapal Kuda (Jawa Timur bagian timur), terutama di daerah pesisir utara dan selatan. Di sejumlah kawasan Tapal Kuda, Suku Madura bahkan adalah mayoritas. Hampir di seluruh kota di Jawa Timur terdapat minoritas Suku Madura, umumnya mereka melakukan pekerjaan di sektor informal.
Suku Tengger, konon yaitu keturunan pelarian Kerajaan Majapahit, tersebar di Pegunungan Tengger dan sekitarnya. Suku Osing tinggal di beberapa wilayah Kabupaten Banyuwangi. Orang Samin tinggal di beberapa pedalaman Kabupaten Bojonegoro.
Selain penduduk asli, Jawa Timur juga adalah tempat tinggal bagi para pendatang. Orang Tionghoa yaitu minoritas yang cukup signifikan dan mayoritas di beberapa tempat, disertai dengan Arab; mereka umumnya tinggal di daerah perkotaan. Suku Bali juga tinggal di sejumlah desa di Kabupaten Banyuwangi. Dewasa ini banyak ekspatriat tinggal di Jawa Timur, terutama di Surabaya dan sejumlah kawasan industri lainnya.
Bahasa
Bahasa Indonesia yaitu bahasa resmi yang jadi dengan cara nasional, namun demikian Bahasa Jawa dituturkan oleh beberapa luhur Suku Jawa. Dialek Bahasa Jawa timur dikenal dengan Bahasa Jawa Timuran, yang diasumsikan bukan Bahasa Jawa baku. Ciri khas Bahasa Jawa Timuran yaitu egaliter, blak-blakan, dan seringkali mengabaikan tingkatan bahasa layaknya Bahasa Jawa Baku, sehingga bahasa ini terkesan kasar. Namun demikian, penutur bahasa ini dikenal cukup fanatik dan bangga dengan bahasanya, bahkan mengalami rasa semakin akrab. Bahasa Jawa Dialek Surabaya dikenal dengan Boso Suroboyoan. Dialek Bahasa Jawa di Malang umumnya hampir sama dengan Dialek Surabaya. Dibanding dengan bahasa Jawa dialek Mataraman (Ngawi sampai Kediri), bahasa dialek malang termasuk bahasa kasar dengan intonasi yang relatif tinggi. Sebagai contoh, ucap makan, jika dalam dialek Mataraman diberitahukan dengan 'maem' atau 'dhahar', dalam dialek Malangan diberitahukan 'mangan'. Salah satu ciri khas yang membedakan antara bahasa arek Surabaya dengan arek Malang yaitu penggunaan bahasa terbalik yang lazim dipakai oleh arek-arek Malang. Bahasa terbalik Malangan sering juga dinamakan sebagai bahasa walikan atau osob kiwalan. Berdasarkan penelitian Sugeng Pujileksono (2007), kosa ucap (vocabulary) bahasa walikan Malangan telah mencapai semakin dari 250 ucap. Mulai dari ucap benda, ucap kerja, ucap sifat. Kata-kata tersebut semakin banyak diserap dari bahasa Jawa, Indonesia, beberapa kecil diserap dari bahasa Arab, Cina dan Inggris. Beberapa ucap yang diberitahukan terbalik, misalnya mobil diberitahukan libom, dan polisi diberitahukan silup. Produksi bahasa walikan Malangan semakin berkembang pesat seiring dengan munculnya supporter kesebelasan Arema (kini Arema Indonesia)yang sering dinamakan Aremania. Bahasa-bahasa walikan banyak yang tercipta dari istilah-istilah di kalangan supporter. Seperti retropus elite atau supporter elit. Otruham untuk menyebut supporter dari wilayah Muharto. Saat ini Bahasa Jawa adalah salah satu mata pelajaran muatan lokal pelajaran di sekolah-sekolah dari tingkat SD hingga SLTA.
Bahasa Madura dituturkan oleh Suku Madura di Madura maupun di mana pun mereka tinggal. Bahasa Madura juga dikenal tingkatan bahasa seperti halnya Bahasa Jawa, yaitu enja-iya (bahasa kasar), engghi-enten (bahasa tengahan), dan engghi-bhunten (bahasa halus). Dialek Sumenep dipandang sebagai dialek yang paling halus, sehingga dijadikan bahasa standar pelajaran di sekolah. Di daerah Tapal Kuda, beberapa penduduk mengucapkan dalam dua bahasa: Bahasa Jawa dan Bahasa Madura. Kawasan kepulauan di sebelah timur Pulau Madura menggunakan Bahasa Madura dengan dialek tersendiri, bahkan dalam beberapa hal tidak dimengerti oleh penutur Bahasa Madura di Pulau Madura (mutually unintellegible).
Suku Osing di Banyuwangi mengucapkan Bahasa Osing. Bahasa Tengger, bahasa sehari-hari yang dipakai oleh Suku Tengger, diasumsikan semakin dekat dengan Bahasa Jawa Kuna.
Penggunaan bahasa daerah kini mulai dipromosikan balik. Sejumlah stasiun televisi lokal balik menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa pengantar pada beberapa agendanya, terutama berita dan talk show, misalnya JTV memiliki rencana berita menggunakan Boso Suroboyoan, Bahasa Madura, dan Bahasa Jawa Tengahan.
Agama
Mayoritas suku Jawa umumnya sangat memuja-muja Islam, beberapa kecil lainnya sangat memuja-muja Kristen dan Katolik, dan benar pula yang menganut Hindu dan Buddha. Beberapa orang Jawa juga sedang memegang teguh kepercayaan Kejawen. Agama Islam sangatlah kuat dalam memberi pengaruh pada Suku Madura. Suku Osing umumnya beribadat Islam dan Hindu. Sedangkan mayoritas Suku Tengger sangat memuja-muja Hindu.
Orang Tionghoa umumnya menganut Konghucu, meski benar pula beberapa yang menganut Buddha, Kristen, dan Katolik; bahkan Masjid Cheng Ho di Surabaya dikelola oleh orang Tionghoa dan memiliki arsitektur layaknya kelenteng.
Seni dan kebiasaan
Kesenian
Jawa Timur memiliki sejumlah kesenian khas. Ludruk adalah salah satu kesenian Jawa Timuran yang cukup terkenal, yakni seni panggung yang umumnya seluruh pemainnya yaitu laki-laki. Lain dengan ketoprak yang mengisahkan kehidupan istana, ludruk mengisahkan kehidupan sehari-hari rakyat jelata, yang seringkali dibumbui dengan humor dan kritik sosial, dan umumnya dibuka dengan Tari Remo dan parikan. Saat ini gugusan ludruk tradisional dapat dijumpai di daerah Surabaya, Mojokerto, dan Jombang; meski keberadaannya semakin dikalahkan dengan modernisasi.
Reog yang sempat diklaim sebagai tarian dari Malaysia adalah kesenian khas Ponorogo yang telah dipatenkan sejak tahun 2001, reog kini juga dijadikan icon kesenian Jawa Timur. Pementasan reog disertai dengan jaran kepang (kuda lumping) yang disertai unsur-unsur gaib. Seni terkenal Jawa Timur lainnya diantaranya wayang kulit purwa gaya Jawa Timuran, topeng dalang di Madura, dan besutan. Di daerah Mataraman, kesenian Jawa Tengahan seperti ketoprak dan wayang kulit cukup tersohor. Legenda terkenal dari Jawa Timur diantaranya Damarwulan, Angling Darma, dan Sarip Tambak-Oso.
Seni tari tradisional di Jawa Timur dengan cara umum dapat dikelompokkan dalam gaya Jawa Tengahan, gaya Jawa Timuran, tarian Jawa gaya Osing, dan trian gaya Madura. Seni tari klasik diantaranya tari gambyong, tari srimpi, tari bondan, dan kelana.
Terdapat pula kebudayaan semacam barong sai di Jawa Timur. Kesenian itu benar di dua kabupaten yaitu, Bondowoso dan Jember. Singo Wulung yaitu kebudayaan khas Bondowoso. Sedangkan Jember memiliki macan kadhuk. Kedua kesenian itu sudah jarang ditemui.
Kebiasaan dan aturan sejak dahulu kala istiadat
Kebudayaan dan aturan sejak dahulu kala istiadat Suku Jawa di Jawa Timur bagian barat menerima banyak pengaruh dari Jawa Tengahan, sehingga kawasan ini dikenal sebagai Mataraman; memperlihatkan bahwa kawasan tersebut dahulunya adalah daerah kekuasaan Kesultanan Mataram. Daerah tersebut meliputi eks-Karesidenan Madiun (Madiun, Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan), eks-Karesidenan Kediri (Kediri, Tulungagung, Blitar, Trenggalek) dan beberapa Bojonegoro. Seperti halnya di Jawa Tengah, wayang kulit dan ketoprak cukup tersohor di kawasan ini.
Kawasan pesisir barat Jawa Timur banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Islam. Kawasan ini meliputi wilayah Tuban, Lamongan, dan Gresik. Dahulu pesisir utara Jawa Timur adalah daerah turutnya dan pusat perkembangan agama Islam. Lima dari sembilan anggota walisongo dimakamkan di kawasan ini.
Di kawasan eks-Karesidenan Surabaya (termasuk Sidoarjo, Mojokerto, dan Jombang) dan Malang, memiliki sedikit pengaruh kebiasaan Mataraman, memikirkan kawasan ini cukup jauh dari pusat kebudayaan Jawa: Surakarta dan Yogyakarta.
Aturan sejak dahulu kala istiadat di kawasan Tapal Kuda banyak dipengaruhi oleh kebiasaan Madura, memikirkan luhurnya populasi Suku Madura di kawasan ini. Aturan sejak dahulu kala istiadat masyarakat Osing adalah perpaduan kebiasaan Jawa, Madura, dan Bali. Sementara aturan sejak dahulu kala istiadat Suku Tengger banyak dipengaruhi oleh kebiasaan Hindu.
Masyarakat desa di Jawa Timur, seperti halnya di Jawa Tengah, memiliki ikatan yang berdasarkan persahabatan dan teritorial. Bermacam upacara aturan sejak dahulu kala yang diadakan antara lain: tingkepan (upacara usia kehamilan tujuh bulan bagi anak pertama), babaran (upacara menjelang kelahirannya bayi), sepasaran (upacara sesudah bayi berusia lima hari), pitonan (upacara sesudah bayi berusia tujuh bulan), sunatan, pacangan.
Penduduk Jawa Timur umumnya menganut perkawinan monogami. Sebelum dilaksanakan lamaran, pihak laki-laki melakukan agenda nako'ake (menanyakan apakah si gadis sudah memiliki calon suami), sesudah itu dilaksanakan peningsetan (lamaran). Upacara perkawinan didahului dengan agenda temu atau kepanggih. Masyarakat di pesisir barat: Tuban, Lamongan, Gresik, bahkan Bojonegoro memiliki kebiasaan lumrah keluarga wanita melamar pria, lain dengan lazimnya kebiasaan daerah lain di Indonesia, dimana pihak pria melamar wanita. Dan umumnya pria selanjutnya akan turut ke dalam keluarga wanita.
Untuk mendoakan orang yang telah meninggal, biasanya pihak keluarga melakukan kirim donga pada hari ke-1, ke-3, ke-7, ke-40, ke-100, 1 tahun, dan 3 tahun sesudah kematian.
Arsitektur
Kentara bangunan Jawa Timur bagian barat (seperti di Ngawi, Madiun, Magetan, dan Ponorogo) umumnya mirip dengan kentara bangunan Jawa Tengahan (Surakarta). Bangunan khas Jawa Timur umumnya memiliki kentara joglo, kentara limasan (dara gepak), kentara srontongan (empyak setangkep).
Masa kolonialisme Hindia-Belanda juga membiarkan lepas sejumlah bangunan kuno. Kota-kota di Jawa Timur banyak terdapat bangunan yang didirikan pada era kolonial, terutama di Surabaya dan Malang.
Pemerintahan dan Politik
Daftar gubernur
Pemerintah Daerah
Kepala Daerah Provinsi Jawa Timur yaitu gubernur, yang ditolong oleh seorang wakil gubernur. Posisi Gubernur Jawa Timur dengan cara resmi saat ini yaitu Soekarwo, yang terpilih dalam Pilkada Jatim yang berlangsung dalam dua putaran. Dia menukarkan Setia Purwaka yang dituding Menteri Dalam Negeri sebagai Penjabat Sementara Gubernur Jawa Timur setalah Gubernur Imam Utomo mengakhiri masa posisinya pada 29 September 2008. Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pilkada Langsung) untuk pertama kalinya diadakan pada tahun 2008. Pemerintah Provinsi Jawa Timur terdiri atas Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, 22 Dinas Daerah, 16 Badan, 3 Kantor, serta 5 Badan Rumah Sakit. Sementara dalam koordinasi wilayah, diwujudkan 4 Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil): Bakorwil I Madiun, Bakorwil II Bojonegoro, Bakorwil III Malang, dan Bakorwil IV Pamekasan.
Pertahanan dan Keamanan
Jawa Timur adalah wilayah Kodam V/Brawijaya, yang bermarkas di Surabaya. Kawasan Kostrad terdapat di Singosari (Malang) dan Kraton (Pasuruan). Surabaya adalah Daerah Basis Armada Timur TNI-AL. Kawasan TNI-AU terdapat di Bandara Iswahyudi (Madiun), Bandara Abdurrahman Saleh (Malang), Satuan Radar (Jombang), serta di Raci (Pasuruan) dan di Punung (Pacitan). Kawasan Air Weapon Range TNI-AU terdapat di Pantai Pasirian (Lumajang). Bumi Marinir terdapat di Karangpilang (Surabaya). Daerah latihan militer diantaranya terdapat di Gunung Bancak (Bangkalan), Gunung Majang Komplek (Jember), Teleng Gesingan (Pacitan), serta di Asembagus (Situbondo).
Polda Jawa Timur membawahi 38 kabupaten/kota dengan rincian satu polres kota luhur (Polrestabes Surabaya), 8 kepolisian resor kota, dan 29 kepolisian resor.
Transportasi
Jawa Timur memiliki sistem transportasi darat, laut, dan udara. Sungai di Jawa Timur umumnya tidak dapat dilayari, kecuali di Surabaya dapat dilalui perahu kecil.
Transportasi darat
Jawa Timur dilintasi oleh jalan nasional sebagai jalan arteri primer, di antaranya jalur pantura (Anyer-Jakarta-Surabaya-Banyuwangi) dan jalan nasional lintas tengah (Jakarta-Bandung-Yogyakarta-Surabaya). Jaringan jalan tol di Jawa Timur meliputi jalan tol Surabaya-Gempol dan jalan tol Surabaya-Manyar. Saat ini tengah dikembangkan jalan tol trans-Jawa, di antaranya jalan tol Surabaya-Mojokerto-Kertosono-Madiun-Mantingan, jalan tol Gempol-Malang-Kepanjen, jalan tol Gempol-Probolinggo-Banyuwangi, serta jalan tol dalam kota Surabaya: tol lingkar timur dan tol tengah kota. Jembatan Suramadu yang melalui Selat Madura menghubungkan Surabaya dan Pulau Madura telah beristirahat pengembangannya dan kini telah dapat dipakai.
Kota-kota di Jawa Timur dihubungkan dengan jaringan bus antarkota. Bus dengan Surabaya-Tuban-Semarang, Surabaya-Madiun-Yogyakarta, Surabaya-Malang, Surabaya-Kediri, dan Surabaya-Jember-Banyuwangi, umumhya beroperasi selama 24 jam penuh. Rute dengan jarak menengah dilayani oleh bus antarkota yang mempunyai ukuran semakin kecil, seperti jurusan Surabaya-Mojokerto atau Madiun-Ponorogo. Rute dengan jarak jauh seperti Jakarta, Sumatera, dan Bali-Lombok umumnya dilayani oleh bus malam. Terminal Purabaya di Waru, Sidoarjo yaitu terminal terbesar di Indonesia.
Tiap kabupaten/kota di Jawa Timur juga memiliki sistem angkutan kota (angkot) atau angkutan perdesaan (angkudes) yang menghubungkan ibukota kabupaten dengan daerah sekitarnya. Di Surabaya angkutan seperti ini dikenal dengan sebutan lyn atau bemo. Taksi dengan argometer dapat dijumpai di Surabaya-Gresik-Sidoarjo, Malang, Jember, Madiun dan Kediri. Sebagai alternatif taksi, di Surabaya terdapat angguna (angkutan serba guna), yang menukarkan helicak (di Jakarta dinamakan bajaj) sejak tahun 1990-an. Bus kota dapat dijumpai di Surabaya dan Jember. Becak yaitu moda angkutan tradisional yang dapat dijumpai hampir di tiap wilayah, meski di sejumlah tempat dilarang beroperasi. Belakangan, terdapat becak bermesin yang dikenal dengan sebutan bentor (Jawa: becak montor = becak bermotor).
Kereta api
Sistem perkeretaapian di Jawa Timur telah didirikan sejak era kolonialisme Hindia-Belanda. Jalur kereta api di Jawa Timur terdiri atas jalur utara (Surabaya Pasar Turi-Semarang-Jakarta), jalur tengah (Surabaya Gubeng-Yogyakarta-Jakarta), jalur lingkar selatan (Surabaya Gubeng-Malang-Blitar-Kertosono-Surabaya), dan jalur timur (Surabaya Gubeng-Jember-Banyuwangi). Jawa Timur juga terdapat sistem transportasi kereta komuter dengan rute Surabaya-Sidoarjo-Porong, Surabaya-Lamongan, Surabaya-Mojokerto, Madiun-Kertosono, dan Malang-Kepanjen.
Transportasi laut
Pelabuhan Internasional Hub Tanjung Perak yaitu pelabuhan utama yang benar di Surabaya. Pelabuhan berskala nasional di Jawa Timur meliputi Pelabuhan Gresik di Kabupaten Gresik, Pelabuhan Tanjung Wangi di Kabupaten Banyuwangi, Pelabuhan Tanjung Tembaga di Kota Probolinggo, Pelabuhan Pasuruan di Kota Pasuruan, Pelabuhan Sapudi di Kabupaten Sumenep, Pelabuhan Kalbut di Kabupaten Situbondo, Pelabuhan Sapeken di Kabupaten Sumenep, Pelabuhan Paiton di Kabupaten Probolinggo, Pelabuhan Bawean di Kabupaten Gresik, serta Pelabuhan Kangean di Kabupaten Sumenep
Jawa Timur memiliki sejumlah pelabuhan penyeberangan, di antaranya Ujung-Kamal (menghubungkan Surabaya dengan Pulau Madura) dan Pelabuhan Ketapang (menghubungan Banyuwangi dengan Gilimanuk, Bali), Pelabuhan Kalianget (menghubungkan Madura dengan kepulauan), serta Pelabuhan Jangkar di Situbondo.
Transportasi udara
Bandara Internasional Juanda di Sidoarjo menghubungkan Jawa Timur dengan kota-kota luhur di Indonesia dan luar negeri. Bandara umum lainnya yaitu Bandara Abdul Rachman Saleh di Kabupaten Malang, Bandara Noto Hadinegoro di Kabupaten Jember, Bandara Iswahyudi di Madiun, Bandar Udara Blimbingsari di Kabupaten Banyuwangi, serta Bandar Udara Trunojoyo di Kabupaten Sumenep.
Perekonomian
Perindustrian
Jawa Timur memiliki sejumlah industri luhur, di antaranya galangan pembuatan kapal terbesar di Indonesia PT PAL di Surabaya, industri luhur kereta api terbesar di Asia Tenggara PT INKA di Madiun, pabrik kertas (PT Tjiwi Kimia di Tarik-Sidoarjo, PT Leces di Probolinggo), pabrik rokok ( Wismilak di Surabaya Gudang Garam di Kediri, Sampoerna di Surabaya dan Pasuruan, serta Bentoel di Malang). Di Gresik terdapat Semen Gresik dan PT Petrokimia Gresik. Di Tuban terdapat pabrik Semen terbesar di Indonesia yaitu Semen Indonesia (ex Semen Gresik) dan Semen Holcim serta Kawasan Kilang Petrokimia. Pemerintah telah meresmikan 12 kawaan industri estate, di antaranya Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) di Surabaya, Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER) di Kabupaten Pasuruan, Madiun Industrial Estate Balerejo (MIEB) di kabupaten Madiun, Ngoro Industrial Park (NIP) di Kabupaten Mojokerto, Kawasan Industri Jabon di Kabupaten Sidoarjo, serta Lamongan Integrated Shorebase (LIS) di Kabupaten Lamongan. Sentra industri kecil tersebar di seluruh kabupaten/kota, dan beberapa di antaranya telah menembus ekspor; Industri kerajinan kulit berupa tas dan sepatu di Tanggulangin, Sidoarjo yaitu salah satu industri kecil yang sangat terkenal.
Pertambangan dan energi
Blok Cepu, salah satu penghasil minyak bumi terbesar di Indonesia, ditambang di Bojonegoro. Pembangkit listrik di Jawa Timur dikelola oleh PT PJB, dimana meliputi PLTA (Ir. Sutami, Selorejo, Bening), PLTU, dan PLTGU, yang menyiapkan energi listrik ke sistem Jawa-Bali. Beberapa daerah menikmati pembangkit energi mikrohidro dan energi surya.
Sosial
Proses mendidik
Jawa Timur adalah provinsi dengan jumlah perguruan tinggi negeri terbanyak di Indonesia. Di Surabaya terdapat Universitas Airlangga (Unair), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Negeri Surabaya (Unesa; dahulu IKIP Surabaya), Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS), Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), dan IAIN Sunan Ampel. Di Malang terdapat Universitas Brawijaya (Unibraw), Universitas Negeri Malang (UM), Politeknik Negeri Malang (POLINEMA) dan Universitas Islam Negeri (UIN). Di Jember terdapat Universitas Jember, Politeknik Negeri Jember (POLIJE). Di Madiun terdapat Universitas Merdeka Madiun, IKIP PGRI Madiun, STISIP Muhammadiyah MadiunPoliteknik Negeri Madiun, dan Institut Kereta Api Madiun, dan Politeknik Banyuwangi (POLIWANGI) yang akan dijadikan Politeknik Negeri.
Perguruan tinggi negeri termuda di Jawa Timur yaitu Universitas Trunojoyo, yang terdapat di Kabupaten Bangkalan. Untuk perguruan tinggi kedinasan, di Surabaya terdapat Akademi Angkatan Laut (AAL), dan di Malang terdapat Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN Malang). Malang dikenal dengan sebutan Kota Murid, karena banyaknya perguruan tinggi di kota ini. Perguruan Tinggi Swasta terkemuka di Jawa Timur diantaranya Universitas Kristen Petra, Universitas Katolik Widya Mandala, STIKES Katolik St. Vincentius a Paulo Surabaya, dan Universitas Surabaya di Surabaya, serta Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Merdeka, Institut Teknologi Nasional, Universitas Merdeka Malang, Universitas Gajayana Malang dan Universitas Kanjuruhan Malang di Malang.
Jawa Timur juga dikenal sebagai provinsi yang memiliki sejumlah pondok pesantren ternama. Sedikitnya terdapat 1.500 pondok pesantren yang menyebar di hampir semua kabupaten. Pondok pesantren Gontor yaitu sebuah pondok pesantren (ponpes) modern yang terdapat di Ponorogo. Kabupaten Jombang dikenal sebagai kota santri, karena memiliki pondok pesantren yang cukup banyak, di antaranya Ponpes Tebuireng dan Ponpes Darul Ulum.
Kesehatan
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr.Soetomo di Surabaya dikenal sebagai rumah sakit terlengkap di Jawa Timur dan Kawasan Timur Indonesia. Rumah sakit ternama lainnya yaitu Rumah Sakit Darmo dan Rumah Sakit Internasional di Surabaya, Rumah Sakit Dr. Syaiful Anwar (RSSA) di Malang, Rumah Sakit Dr. Soedono di Madiun, serta Rumah Sakit Jiwa Menur di Surabaya.
Pariwisata
Jawa Timur memiliki sejumlah tempat wisata yang menarik. Salah satu icon wisata Jawa Timur yaitu Gunung Bromo, yang dihuni oleh Suku Tengger, dimana tiap tahun diadakan upacara Kasada. Daerah pegunungan Malang dan Batu dikenal sebagai kawasan wisata alami yang banyak terdapat tempat peristirahatan, seperti daerah "Puncak" di Jawa Barat. Demikian pula daerah pegunungan di perbatasan Pasuruan-Mojokerto, seperti Prigen, Tretes, dan Trawas. Wisata alam lainnya di Jawa Timur yaitu Taman Nasional (4 dari 12 Taman Nasional di Jawa), Kebun Raya Purwodadi di Purwodadi, Pasuruan, dan Taman Safari Indonesia II di Prigen.
Jawa Timur juga terdapat peninggalan sejarah pada era klasik. Situs Trowulan di Kabupaten Mojokerto, dahulunya adalah pusat Kerajaan Majapahit, terdapat belasan candi dan makam raja-raja Majapahit. Candi-candi lainnya menyebar di hampir seluruh wilayah Jawa Timur, di antaranya Candi Penataran di Blitar. Di Madura, Sumenep adalah pusat kerajaan Madura, dimana terdapat Keraton Sumenep, museum, dan makam raja-raja Madura (Asta Tinggi Sumenep).
Jawa Timur dikenal memiliki panorama pantai yang sangat indah. Di pantai selatan terdapat Pantai Prigi,Pelang, dan Pantai Pasir Putih di Trenggalek, Pantai Popoh di Tulungagung, Pantai Ngliyep dan tempat wisata buatan seperti JATIM PARK 1,jatimpark II,BNS,eco green park di Malang, dan Pantai Watu Ulo di Jember. Di pantai utara terdapat Pantai Tanjung Kodok di Kabupaten Lamongan, kini telah dikelola dan dikembangkan oleh Pemkab Lamongan dijadikan kawasan Wisata Bahari Lamongan (WBL)masyarakat JAWA TIMUR sering menyebutnya Jatim Park II yang sebenarnya Jatim Park II itu sendiri di malang, Pantai Kenjeran di Surabaya, dan Pantai Pasir Putih di Situbondo. Danau di Jawa Timur diantaranya Telaga Sarangan di Magetan, Bendungan Sutami di Malang, dan Bendungan Selorejo di Blitar.
Kawasan pesisir utara terdapat sejumlah makam para wali, yang dijadikan wisata religi para peziarah bagi umat Islam. Lima dari sembilan walisongo dimakamkan di Jawa Timur: Sunan Ampel di Surabaya, Sunan Giri dan Maulana Malik Ibrahim di Gresik, Sunan Drajat di Paciran (Lamongan), dan Sunan Bonang di Tuban. Di kawasan pesisir utara ini juga terdapat gua-gua yang menarik: Gua Maharani di Lamongan dan Gua Akbar di Tuban, Gua Gong yang benar di Kabupaten Pacitan. Makam proklamator Soekarno terdapat di Kota Blitar.
Surabaya adalah pusat pemerintahan dan pusat bisnis Jawa Timur, dimana terdapat Tugu Pahlawan, Museum Mpu Tantular, Kebun Binatang Surabaya, Monumen Kapal Selam, Ampel Denta, Tunjungan, dan Kya-Kya. Jatim Park di Batu dan Wisata Bahari Lamongan adalah miniatur Jawa Timur, yang juga adalah wisata edukasi.
Di Bojonegoro terdapat wisata Kahyangan Api yaitu api abadi yang sudah benar sejak ratusan tahun,dimana pada waktu PON XV Tahun 2000 diambil api PON dari sini,selain itu juga terdapat Wana Wisata Dander, dan Waduk Pacal di Kabupaten Bojonegoro.
Gerak badan
Jawa Timur adalah provinsi dengan jumlah klub sepak bola profesional terbanyak di Indonesia. Klub Liga Super Indonesia yang berasal dari Jatim yaitu Persik Kediri, Persema Malang, Arema Indonesia, Persibo Bojonegoro, Deltras Sidoarjo, Persela Lamongan, dan Persebaya Surabaya.
Jawa Timur pernah dua kali dijadikan tuan rumah Pekan Gerak badan Nasional (PON), yakni PON VII tahun 1969 dan PON XV tahun 2000. Semenjak tahun 1996 Tim Sepak Bola Jawa Timur selalu meraih medali emas termasuk pada tahun 2008 dan tercatat sebagai medali emas yang keempat diterima berurutan.
Jawa Timur juga dijadikan tempat penyelengaraan area balap sepeda Tour de East Java.
Kota-kota
Menurut Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Timur, hierarki perkotaan di Jawa Timur terdiri atas perkotaan metropolitan, perkotaan menengah, dan perkotaan kecil.
- Perkotaan metropolitan meliputi Perkotaan Gerbangkertosusila (Kota Surabaya, perkotaan Sidoarjo dan sekitarnya, perkotaan Gresik dan sekitarnya, serta perkotaan Bangkalan dan sekitarnya) dan Perkotaan Malang Raya (Kota Malang, Kota Batu, dan perkotaan Kepanjen dan sekitarnya).
- Perkotaan menengah terdiri atas: Perkotaan Tuban, Perkotaan Lamongan, Perkotaan Tulungagung, Perkotaan Jombang, Kota Mojokerto, Kota Pasuruan, Perkotaan Bojonegoro, Kota Madiun, Kota Kediri, Perkotaan Jember, Perkotaan Banyuwangi, Kota Blitar, Kota Probolinggo, Perkotaan Pamekasan dan Kota Batu.
- Perkotaan Kecil terdiri atas: Perkotaan Sampang, perkotaan Sumenep, Perkotaan Ngawi, Perkotaan Magetan, Perkotaan Nganjuk, Perkotaan Bondowoso, Perkotaan Trenggalek, Perkotaan Ponorogo, Pare,Perkotaan Situbondo, Perkotaan Pacitan, Perkotaan Lumajang, Perkotaan Kepanjen, Perkotaan Kraksaan dan Perkotaan Caruban.
Kawasan lindung
Kawasan suaka alam
Kawasan suaka alam meliputi cagar alam dan suaka margasatwa. Saat ini Jawa Timur terdapat 17 cagar alam dam 2 suaka margasatwa. Suaka Margasatwa Dataran Tinggi yang terdapat di Bondowoso, Probolinggo, dan Jember. Sementara Suaka Margasatwa Pulau Bawean benar di Pulau Bawean.
Kawasan pelestarian alam
Kawasan pelestarian alam meliputi taman nasional, taman hutan raya (tahura), dan taman wisata alam.
- Kawasan taman nasional meliputi:
- Kawasan hutan raya yaitu Taman Hutan Raya R. Soerjo yang benar di beberapa wilayah Kabupaten Malang, Kota Batu, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Jombang.
- Taman wisata alam, meliputi Taman Wisata Kawah Ijen di Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso; serta Taman Wisata Tretes di Gunung Baung, di Kabupaten Pasuruan.
Konsumsi khas
Konsumsi khas Jawa Timur di antaranya yaitu rawon dan rujak petis. Surabaya terkenal akan rujak cingur, semanggi, lontong balap, sate kerang, dan lontong kupang. Kediri terkenal akan tahu takwa, tahu pong, dan getuk pisang. Madiun dikenal akan nasi pecel madiun dan sebagai penghasil brem. Kecamatan Babat, Lamongan terkenal akan wingko babat nya. Malang dikenal sebagai penghasil keripik tempe selain itu Cwie Mie dan Bakso juga adalah kuliner khas daerah ini. Bondowoso adalah penghasil tape yang sangat manis. Gresik terkenal dengan nasi krawu, otak-otak bandeng,bonggolan dan pudak nya. Sidoarjo terkenal akan kerupuk udang dan petisnya. Dan Ngawi adalah penghasil Tempe Kripik. Blitar memiliki konsumsi khas nasi pecel. Buah yang terkenal asli Blitar yaitu Rambutan. Banyuwangi terkenal dengan sego tempong dan konsumsi khas campurannya yaitu rujak soto dan pecel rawon.Tuban terkenal dengan legen dan buah siwalan serta konsumsi khasnya yaitu Sego Becek dan Kare Rajungan "Rhemason" yang terkenal pedas-nya. Jember mempunyai penganan khas berbahan tape yaitu suwar-suwir, proll tape yang sangat manis.
Jagung dikenal sebagai salah satu konsumsi pokok orang Madura, sementara ubi kayu yang diproses dijadikan gaplek dahulu adalah konsumsi pokok beberapa penduduk di Pacitan dan Trenggalek.
Catatan kaki
Lihat pula
Sumber referensi
- Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur. Pemerintah Provinsi Jawa Timur. 2006.
- Jawa Timur Dalam Angka 2006. Badan Pembuat rencana Provinsi Jawa Timur dan Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur. 2006.
- Ensiklopedia Nasional Indonesia.
Jawa Timur |
---|
| Kabupaten | | |
---|
| Kota | |
---|
| |
|
Sumber :
wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, ilmu-pendidikan.com, pasar.nomor.net, dan sebagainya.