Kabupaten Tanah Datar

Kabupaten Tanah Datar
Lambang Kabupaten Tanah Datar
Lambang Kabupaten Tanah Datar
Moto: Tuah Sepakat Alur dan Patut


Lokasi Sumatera Barat Kabupaten Tanah Datar.svg
Peta lokasi Kabupaten Tanah Datar
Koordinat: 00' 17" LS - 00' 39" LS dan 100' 19" BT – 100' 51" BT
ProvinsiSumatera Barat
Tanggal-
Ibu kotaBatusangkar
Pemerintahan
 - BupatiIr. M. Shadiq Pasadigoe, S.H (2005-2010)
 - DAURp. 587.104.249.000.-(2013)[1]
Lapang1.336 km2
Populasi
 - Total338.494 jiwa (2010)
 - Kepadatan253,36 jiwa/km2
Demografi
 - Kode area telepon0752
Pembagian administratif
 - Kecamatan14 kecamatan
 - Kelurahan-
 - Situs webwww.tanahdatar.go.id/

Kabupaten Tanah Datar adalah salah satu kabupaten yang berada dalam Provinsi Sumatera Barat, Indonesia, dengan ibu kota Batusangkar 0°27′12″LU 100°35′38″BT / 0,45333°LS 100,59389°BT / -0.45333; 100.59389. Kabupaten ini adalah kabupaten terkecil kedua untuk lapang wilayahnya di Sumatera Barat, yaitu 133.600 Ha (1.336 km2). Jumlah warga di kabupaten ini berdasarkan sensus pada tahun 2006 yaitu 345.383 jiwa yang menghuni 14 kecamatan, 75 nagari, dan 395 jorong. Kabupaten Tanah Datar adalah daerah agraris, semakin 70% warganya bekerja pada sektor pertanian, baik pertanian tanaman pangan, perkebunan, perikanan, maupun peternakan.

Kabupaten Tanah Datar adalah Tujuh Kabupaten Terbaik di Indonesia dari 400 kabupaten yang berada. Penghargaan ini diberikan pada tahun 2003 oleh Lembaga International Partnership dan Kedutaan Inggris. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menobatkan Kabupaten Tanah Datar sebagai satu dari empat daerah paling berprestasi dan berhasil mengerjakan otonomi daerah[2].

Luhak Nan Tuo, nama lain dari Kabupaten Tanah Datar, saat ini di Kabupaten Tanah Datar masih jumlah terdapat peninggalan sejarah seperti prasasti atau batu berkirim surat terutama peninggalan zaman Adityawarman.

Geografis

Dengan cara geografis wilayah Kabupaten Tanah Datar terletak di tengah-tengah Provinsi Sumatera Barat, yaitu pada 00º17" LS - 00º39" LS dan 100º19" BT – 100º51" BT[3] . Ketinggian rata-rata 400 sampai 1000 meter di atas permukaan laut[2].

Topografis

Kabupaten Tanah Datar terletak di sela dua gunung, yaitu Gunung Merapi dan Gunung Singgalang. Kondisi topografi ini didominasi oleh daerah perbukitan, serta memiliki dua pertiga anggota danau Singkarak.

Kondisi topografis Kabupaten Tanah Datar yaitu sebagai berikut:

  1. Wilayah Datar 0–3% dengan lapang 6.189 Ha atau 6.63% dari luar wilayah Kabupaten Tanah Datar
  2. Wilayah Berombak 3–8% dengan lapang 3.594 Ha atau 2,67% dari luar wilayah Kabupaten Tanah Datar
  3. Wilayah Bergelombang 8-15% dengan lapang 43.922 Ha atau 32.93% dari lapang Kabupaten Tanah Datar
  4. Kemiringan di atas 15% dengan lapang wilayah 79.895 Ha atau 59.77% dari lapang Kabupaten Tanah Datar

Iklim

Dengan cara umum iklim di kawasan Kabupaten Tanah Datar yaitu sedang dengan temperatur sela 12 °C–25 °C dengan curah hujan rata-rata semakin dari 3.000 mm per tahun. Hujan banyakan turun pada bulan September hingga bulan Februari. Curah hujan yang cukup tinggi ini menyebabkan ketersediaan cairan cukup, sehingga memungkinkan usaha pertanian dengan cara lapang dapat dikembangkan.

Batas wilayah

Kabupaten Tanah Datar memiliki batas dengan beberapa kabupaten/kota di Sumatera Barat, yaitu:

UtaraKabupaten Agam dan Kabupaten Lima Puluh Kota
SelatanKota Sawah Lunto dan Kabupaten Solok
BaratKabupaten Padang Pariaman
TimurKabupaten Sijunjung

Kabupaten Tanah Datar adalah daerah yang kaya dengan sumber cairan. Selain Danau Singkarak, di Kabupaten Tanah Datar terdapat semakin dari 25 buah sungai.

Guna lambang

Lambang daerah Kabupaten Tanah Datar mempunyai bangun-bangun perisai bidang lima yang di dalamnya terdapat:

  1. Kata-kata Tanah Datar
  2. Balai adat bergonjong lima berjendela empat
  3. Kubah masjid bertingkat
  4. Setangkai padi berbutir 17
  5. Setangkai kapas berbuah delapan
  6. Sebuah keris
  7. Sehelai pita dengan kata-kata sebagai semboyan

Pengertian dari bidang bangun-bangun

Bangun-bangun perisai bidang lima, melambangkan bahwa daerah Kabupaten Tanah Datar yaitu salah satu Kabupaten di Sumatera Barat, sebagai anggota dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Landasan 1945.

Pengertian dari bidang sudut gambar/lukisan

Balai adat gonjong lima

Balai adat melambangkan tempat mufakat, tempat melahirkan filsafat lingkungan kehidupan pikiran khas warga Tanah Datar yang dikenal dengan sistem demokrasi menurut alur dan patut, sebagai lambang konsekuensi dalam mengerjakan demokrasi.

Atap balai adat yang melengkung bagai tanduk kerbau meruncing menjulang ke atas adalah gaya seni kontruksi khas Tanah Datar yang melambangkan sifat warga yang dinamis, bekerja berbuat dan bercita-cita agung untuk kebahagiaan bersama

Atap balai adat dengan lima gonjong, satu gonjong pada anggota depan dan empat gonjong pada bahagian samping yang melengkung bagai tanduk kerbau meruncing menjulang ke atas adalah gaya seni kontruksi khas Tanah Datar yang melambangkan sifat warga yang dinamis, bekerja berbuat dan bercita-cita agung untuk kebahagiaan bersama. Masjid bertingkat, berkubah, bergonjong dan lurus ke atas melambangkan agama mayoritas warga Tanah Datar yaitu Islam, dalam membentuk jiwa yang suci dan berbudi agung.

Mesjid bergonjong dan berkubah

Masjid bertingkat, berkubah, bergonjong, dan lurus ke atas melambangkan agama mayoritas warga Tanah Datar yaitu Islam, dalam membentuk jiwa yang suci dan berbudi agung.

Padi dan kapas

Padi dan kapas melambangkan cita-cita warga Tanah Datar menuju kehidupan berpihak kepada yang ada dan makmur yang diridhoi Allah SWT.

Keris pusaka

Keris pusaka melambangkan kesatuan jiwa patriot warga Tanah Datar yang mencintai kerukunan kedamaian dan senantiasa memelihara harga dirinya.

Pengertian warna

Pengertian dari warna yang berada pada lambang,

  1. Putih berarti suci terdapat pada kubah masjid, huruf balok bertuliskan Tanah Datar, kapas, pita tempat moto, dan warna pinggir luar dari perisai.
  2. Kuning berarti kebesaran jiwa warga. Terdapat pada landasan perisai. Warna ini adalah warna khas Tanah Datar Luhak Nan Tuo.
  3. Kuning emas berarti keagungan, terdapat pada dinding balai adat, kaki balai adat, padi, dan keris.
  4. Hitam berarti tahan uji, terdapat pada atap gonjong, tulisan Tuah Sepakat Alur dan Patut.
  5. Hijau berarti kedamaian jiwa, mengandung harapan masa depan yang semakin baik. Terdapat pada daun kapas dan warna landasan tulisan Tanah Datar.
  6. Merah berarti keberanian menegakkan kebenaran dan keadilan. Warna huruf balok tulisan Tuah Sepakat Alur dan Patut.

Pengertian dan definisi semboyan

Selanjutnya juga terdapat sehelai pita yang bertuliskan moto/semboyan Tuah Sepakat Alur dan Patut. Definisinya sepakat dalam mengambil istilah mufakat, selalu disandarkan pada alur dan patut. Kebutuhan pribadi dihargai dalam batas sementara tidak bertentangan dengan kebutuhan bersama yang berdasarkan alur dan patut. Demikian pula dalam mengerjakan mufakat/musyawarah selalu kompak dalam guna "Bersatu teguh, bercerai runtuh", kebutuhan pribadi dihargai dalam batas sementara tidak bertentangan dengan kebutuhan bersama yang berdasarkan alur dan patut.

Guna falsafah lambang

Pengertian falsafah dari lambang mencerminkan jiwa pikiran dan kehidupan warga Tanah Datar yang bersendikan adat dan agama, serta senantiasa menaati hukum, musyawarah mufakat, yang berdasarkan alur dan patut. "Baik dek awak, katuju dek urang" serta konsekuen mengerjakan hasil mufakat menuju kebahagiaan hidup bersama yang berpihak kepada yang ada dan makmur dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila.

Infrastruktur

Gedung nasional Maharajo Dirajo Tanah Datar yang sebagai ikon baru Batusangkar

Kabupaten Tanah Datar adalah daerah pertanian, hal ini terlihat dari dominasi sektor pertanian dalam perekonomian wilayah, penyerapan tenaga kerja dan penggunaan lahan. Lokasi pertanian tersebar merata di seluruh wilayah dan produksinya terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini membutuhkan jaringan jalan sebagai pendukung aktivitas sektor pertanian tersebut mulai dari perkara produksi, pascapanen dan marketing. Selagi itu kondisi jaringan jalan yang berada belum dapat mendukung sepenuhnya aktivitas pertanian tersebut, hal ini terlihat dari masih jumlahnya ruas jalan yang lebarnya belum memenuhi syarat, kondisi permukaan jalan yang rusak dan masih jumlah ruas jalan yang mengalami lokasi pertanian belum dapat dilintasi kendaraan roda dua sekalipun, dengan mengatasi penanganan jaringan jalan ini, maka pastinya aktivitas sektor pertanian akan semakin ekonomis sehingga dengan sendirinya dapat mengembangkan perekonomian warga setempat dan sekaligus akan mengembangkan upaya meningkatkan mutu wilayah dari Kabupaten Tanah Datar itu sendiri[4].

Pada saat ini pembangunan jalan di Kabupaten Tanah Datar pada landasannya hanya berupa menjadikan semakin baik kualitas jalan, selagi pembukaan jalan baru dipandang masih belum memungkinkan karena terkendala oleh keterbatasan dana. Sementara tahun 2007 jumlah jembatan di Kabupaten Tanah Datar sebanyak 238 buah dengan panjang 2.019,60 km. Jumlah jembatan yang paling jumlah terdapat di Kecamatan Tanjung Emas sebanyak 33 buah dengan panjang 383,20 km.

Pengolahan memberi latihan

Untuk data pengolahan memberi latihan tahun 2006/2007, untuk Sekolah Landasan menuding bahwa di Kabupaten Tanah Datar terdapat 309 SD yang terdiri dari 302 sekolah landasan negeri dan 2 sekolah landasan swasta, dengan jumlah murid seluruhnya 43.506 orang, sedangkan madrasah ibtidaiyah 5 sekolah, 2 di selanya swasta dengan jumlah murid seluruhnya 534 orang, dengan demikian jelas terlihat bahwa jumlah sekolah dan jumlah murid pada sekolah landasan semakin jumlah bila dibandingkan dengan madrasah ibtidaiyah yang hanya 1.31% dari sekolah landasan.

Potensi ekonomi Tanah Datar

Kabupaten Tanah Datar yaitu daerah agraris, semakin 70% warganya bekerja pada sektor pertanian, baik pertanian tanaman pangan, perkebunan, perikanan, maupun peternakan. Begitu juga dengan usaha warga pada sektor lain juga berbasis pertanian seperti pariwisata dan industri kecil atau agro industri. Warga Tanah Datar juga dikenal gemar menabung dengan total dana tabungan warga sebesar Rp223 miliar tahun 2004.

Potensi ekonomi Kabupaten Tanah Datar dapat dikategorikan atas tiga kategori yaitu: Sangat Potensial, Potensial, dan Tidak Potensial. Untuk sektor pertanian yang sangat potensial untuk dikembangkan yaitu ubi kayu, kubis, karet, tebu, peternakan sapi potong, peternakan kuda, peternakan kambing potong, budidaya ayam ras pedaging, ayam bukan ras, budidaya itik, dan budidaya ikan cairan tawar. Sektor lain yang sangat potensial untuk dikembangkan yaitu industri konstruksi kontruksi sipil, pedagang eceran makanan olahan hasil bumi, usaha warung telekomunikasi, pedagang cenderamata, dan wisata sejarah. Kabupaten Tanah Datar yang potensial untuk hampir semua sektor pertanian kecuali cengkih, tembakau, bayam, dan merica. Sedangkan untuk sektor pertambangan yang potensial dikembangkan yaitu galian kapur dan sirtu.

Sektor usaha pertambangan

Kabupaten Tanah Datar memiliki potensi bahan tambang berupa batu gamping kristalian yang sekarang dikelola oleh PT Inkalko Agung, dolomit, granit, sirtukil, tanah liat, batu setengah permata, trass, fosfat, batubara, besi, emas, belerang, kuarsa, dan slate.

Sektor usaha industri

Industri di Kabupaten Tanah Datar didominasi oleh industri kecil seperti tenunan pintar sikek yang terdapat di Kecamatan Sepuluh Koto, kopi bubuk, kerupuk ubi, kerupuk kulit, anyaman lidi, gula aren, gula tebu. Sektor industri akbar berupa peternakan ulat sutera oleh PT Sutera Krida. Pada tahun 2004 nilai investasi sektor industri kecil di Kabupaten Tanah Datar mencapai Rp7 miliar dengan nilai produksi sebesar Rp60 miliar.

Sektor usaha pariwisata

Luhak Nan Tuo, nama lain dari Kabupaten Tanah Datar. Warga Minangkabau meyakini bahwa asal usul orang Minangkabau dari Kabupaten Tanah Datar, tepatnya dari Dusun Tuo Pariangan, Kecamatan Pariangan.

Jumlah bukti yang masih terdapat di Kabupaten Tanah Datar ini seperti Sawah Satampang Baniah, Lurah Nan Indak Barangin, Galundi Nan Baselo, dan Kuburan Panjang Datuk Tantejo Gurhano yang dikenal sebagai arsitek rumah gadang. Kemudian dari Luhak Tanah Datar inilah kemudian orang Minangkabau mengembang dan berpindah ke daerah lain seperti Luhak 50 kota dan Luhak Agam.

Di Kabupaten Tanah Datar saat ini masih jumlah terdapat peninggalan sejarah adat Minangkabau tersebut, baik berupa benda maupun tatanan pikiran budi adat Minangkabau. Ikrar “Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah” ini dinamakan juga dengan Sumpah Satie yang juga di Tanah Datar dilahirkan, yaitu tempatnya di Bukit Marapalam Puncak Pato, Kecamatan Lintau Buo Utara.

Kabupaten Tanah Datar sebagai tempat asal mula suku Minangkabau sangat jumlah memiliki tempat sejarah. Industri wisata di Kabupaten Tanah Datar ini sangat potensial untuk dikembangkan.

Tempat wisata sejarah yang terdapat di Kabupaten Tanah Datar ini ditengahnya Istana Pagaruyung, Balairuang Sari, Puncak Pato, Prasasti Adityawarman, Batu Angkek-angkek, Rumah Gadang Balimbing, Kincir Air, Batu Basurek, Nagari Tuo Pariangan, Fort van der Capellen, Batu Batikam, dan Ustano Rajo.

Sedangkan untuk wisata lingkungan kehidupan dan pikiran budi di Kabupaten Tanah Datar yaitu Lembah Anai, Panorama Tabek Pateh, Danau Singkarak Bukit Batu Patah, dan Ngalau Pangian.

Rujukan

  1. ^ "Perpres No. 10 Tahun 2013". 2013-02-04. Diakses 2013-02-15. 
  2. ^ Local Governance Support Program (LGSP). "Buku Pegangan bagi Kepala Daerah dan DPRD". United States Agency for International Development (USAID). Diakses 20 March 2010. 
  3. ^ Natsir, M., (2009), Ekstraksi Informasi Penutup Lahan Daerah Kabupaten Tanah Datar, Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 (SNATI 2009), 20 Juni 2009, Yogyakarta, ISSN 1907-5022.
  4. ^ Hutagaol, T., (2003), Telaahan Kinerja Jaringan Jalan Berdasarkan Upaya meningkatkan mutu Sektor Pertanian dalam Konteks Upaya meningkatkan mutu Wilayah Kabupaten Tanah Datar, Tesis S2, ITB, Bandung[1].

Pranala luar

Wikidata: Tanah Datar Regency

Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat
 
Kecamatan
Lambang Kabupaten Tanah Datar
 
Pusat pemerintahan: Kota Padang
 
Kabupaten
Agam  • Dharmasraya  • Lima Puluh Kota  • Kepulauan Mentawai  • Padang Pariaman  • Pasaman  • Pasaman Barat  • Pesisir Selatan  • Sijunjung  • Solok  • Solok Selatan  • Tanah Datar
Lambang Provinsi Sumatera Barat
 
Kota
Bukittinggi  • Padang  • Padangpanjang  • Pariaman  • Payakumbuh  • Sawahlunto  • Solok
 


Sumber :
andrafarm.com, pasar.ggiklan.com, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, dan sebagainya.