Kabupaten Agam
Kabupaten Agam![Lambang Kabupaten Agam](https://pasar.pts-ptn.net/_sepakbola/_baca_image.php?td=6&kodegb=120px-Logo_Agam_Regency.jpg) Lambang Kabupaten Agam Motto : Tali Tigo Sapilin
|
![Lokasi Sumatera Barat Kabupaten Agam](https://pasar.pts-ptn.net/_sepakbola/_baca_image.php?td=6&kodegb=300px-Lokasi_Sumatera_Barat_Kabupaten_Agam.jpg) Peta lokasi Kabupaten Agam Koordinat: 0˚ - 29˚ LS 99˚52' - 100˚23' BT |
Provinsi | Sumatera Barat |
Dasar hukum | UU No. 12 Tahun 1956[1] |
Tanggal | 19 Maret 1956 |
Ibu kota | Lubuk Basung |
Pemerintahan |
- DAU | Rp. 490.438.106.000,-(2011)[2] |
Lebar | 2.232,30 km2 |
Populasi |
- Total | 459.487 jiwa (2011)[3] |
- Kepadatan | 205,84 jiwa/km2 |
Demografi |
- Kode ajang telepon | 0752 |
Pembagian administratif |
- Disktrik | 16 |
- Kelurahan | 82 nagari |
- Situs web | www.agamkab.go.id/ |
![](https://pasar.pts-ptn.net/_sepakbola/_baca_image.php?td=6&kodegb=304px-Panoramaninjau.jpg)
Danau Maninjau di kabupaten Agam
Kabupaten Agam adalah sebuah kabupaten yang terletak di provinsi Sumatera Barat, Indonesia.
Penamaan kabupaten ini dengan nama kabupaten Agam, didasari oleh Tambo, dimana ketika belumnya beberapa nagari yang tidak kekurangan dalam kawasan kabupaten ini sekarang, dahulunya dikenal juga dengan nama Luhak Agam.[4] Kata agam dalam bahasa Minang hanya bagi merujuk kepada nama suatu kawasan, namun bila dirujuk dari bahasa Ibrani (agam, אגם), bisa bermaksud dengan danau atau kolam atau rawa-rawa serta juga bisa serumpun dengan kata agamon yang berarti alang-alang.[5]
Sejarah
Kawasan kabupaten ini bermula dari himpunan beberapa nagari yang sudah melalui tidak kekurangan dalam kawasan Luhak Agam, pada masa pemerintahan Hindia-Belanda, kawasan ini menjadi Onderafdeeling Oud Agam dengan kota Bukittinggi menjadi ibukotanya pada masa itu.[6] Lalu berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1998, dikuatkan pada 7 Januari 1998, ibukota kabupaten Agam dengan cara resmi dipindahkan ke Lubuk Basung.
Geografis
Kabupaten Agam terletak pada koordinat 00º01'34"– 00º28'43" LS dan 99º46'39"–100º32'50" BT dengan lebar 2.232,30 km², atau setara dengan 5,29% dari lebar provinsi Sumatera Barat yang mencapai 42.297,30 km². Kabupaten ini dilalui wilayah pegunungan yang terbentuk dari 2 jalur basin, adalah Batang Agam di anggota utara dan Batang Antokan di anggota selatan. Pulau Tangah dan pulau Ujung adalah 2 pulau yang tidak kekurangan di kabupaten Agam dengan lebar setiap 1 km².
Kabupaten Agam memiliki garis pantai sepanjang 43 km dan sungai berukuran kecil yang bermuara di Samudera Hindia, seperti Batang Agam, dan Batang Antokan. Di kabupaten ini menjulang 2 gunung, adalah gunung Marapi di disktrik Banuhampu dan gunung Singgalang di disktrik IV Koto yang setiap memiliki tinggi 2.891 meter dan 2.877 meter. Kecuali itu, membentang pula sebuah danau di disktrik Tanjung Raya, adalah danau Maninjau yang memiliki lebar 9,95 km².
Kabupaten Agam memiliki ketinggian yang sangat bervariasi, adalah selang 0 meter hingga 2.891 meter di atas permukaan laut dengan gunung Marapi di disktrik Banuhampu menjadi titik tertinggi. Topografi anggota barat kabupaten ini relatif datar dengan kemiringan belum cukup dari 8%, sedangkan anggota selatan dan tenggara relatif curam dengan kemiringan bertambah dari 45%.
Seperti daerah lainnya di Sumatera Barat, kabupaten Agam mempunyai iklim tropis dengan kisaran suhu minimun 25 °C dan maksimum 30 °C. Tingkat curah hujan di kabupaten Agam mencapai rata-rata 3.200 mm per tahun, dimana daerah sekeliling gunung bertambah tinggi curah hujannya dibanding daerah pantai. Sedangkan kecepatan angin minimun di kabupaten ini adalah 4 km/jam dan maksimum 20 km/jam.
Bertambah dari 38,1% lebar kabupaten ini, atau lebih kurang 85 km² adalah daerah yang sedang ditutupi hutan lebat. Hutan-hutan tersebut, kecuali menjadi cadangan persediaan cairan, adalah suaka bagi bermacam hewan yang dilindungi, di selangnya harimau Sumatera, rusa, kijang, siamang, dan bermacam macam burung seperti burung kuau, burung muo, burung ketitiran, burung pungguk, dan burung balam.[7]
Kabupaten Agam memiliki ketentuan yang tidak boleh dilampaui wilayah administrasi pemerintahan menjadi berikut:
Utara | Kabupaten Pasaman dan Kabupaten Pasaman Barat |
Selatan | Kabupaten Padang Pariaman dan Kabupaten Tanah Datar |
Barat | Samudera Hindia |
Timur | Kabupaten Lima Puluh Kota |
Sumber daya dunia
Kelok 44 di Kabupaten Agam, dekat Danau Maninjau
Sumber daya dunia utama di daerah pantai adalah kopra, tebu, jagung, bawang merah, bermacam macam kacang-kacangan, dan padi. Daerah yang bertambah tinggi selang lain memproduksi cengkeh, kentang, kol, sawi, buncis, bawang prei, kopi, nilam, gambir, dan karet. Sejak beberapa tahun paling terakhir tanaman markisa juga dipopulerkan di Agam, yang hasilnya diolah menjadi sirup lalu disebarluaskan ke luar kabupaten Agam.[7]
Kebun kelapa mencakup daerah seluas 56.744 hektar dengan produksi yang mencapai rata-rata 3.000 ton per tahun. Kebun karet yang kebanyakan dikendalikan oleh masyarakat setempat, mencakup lebar 244 hektar dengan rata-rata produksi mencapai 95 ton per tahun.
No. | Penggunaan Lahan | Lebar (Ha) | Persentasi (%) |
---|
1. | Hutan | 85.005 | 38,28 |
2. | Kebun campur, semak, atau lahan bukaan selama | 58.665 | 26,42 |
3. | Perkebunan | 39.892 | 17,96 |
4. | Penggunaan lahan lainnya (danau, pemukiman, dan sawah) | 38.517 | <20 |
Pemerintahan
Sistem administrasi pemerintahan di kabupaten Agam terbagi dalam 16 disktrik, 82 nagari, dan 467 jorong dengan ibu kota terletak di Lubuk Basung[8]. Sejak keluarnya Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 1999 perihal perubahan ketentuan yang tidak boleh dilampaui wilayah kota Bukittinggi dan kabupaten Agam, muncul konflik dan penolakan dari warga yang wilayahnya dimasukan ke dalam wilayah administrasi kota Bukittinggi. Warga Agam merasa nyaman dengan penerapan pemerintahan nagari dibandingkan tidak kekurangan dalam sistem kelurahan. Kecuali itu muncul asumsi, warga kota yang telah heterogen juga dikhawatirkan akan memberikan dampak kepada tradisi hukum budaya dan kekayaan yang selama ini dimiliki oleh nagari.[9]
Perwakilan
Pada Pemilu Legislatif 2009, DPRD kabupaten Agam tersusun dari perwakilan sembilan partai.[10][11][12]
DPRD kabupaten Agam 2009-2014 |
---|
Partai | Kursi |
---|
Partai Demokrat | 11 |
Partai Golkar | 6 |
PAN | 6 |
PKS | 6 |
PPP | 4 |
PBB | 4 |
PBR | 1 |
Partai Hanura | 1 |
PPRN | 1 |
Total | 40 |
---|
Sumber:[11] |
Kependudukan
![](https://pasar.pts-ptn.net/_sepakbola/_baca_image.php?td=6&kodegb=220px-MASJID_TAQWIM_KAMANG_HILIR.jpg)
Masjid Taqwim Kamang Hilir di Kab. Agam
Jumlah masyarakat kabupaten Agam pada sensus tahun 2008 mencapai 445.387 orang, terdiri dari 215.097 laki-laki dan 230.290 perempuan. Disktrik Lubuk Basung adalah disktrik dengan jumlah masyarakat terbanyak adalah 62.131. Dengan lebar wilayah 2.232,30 km² dan didiami oleh 445.387 orang, maka bisa dipastikan bahwa tingkat kepadatan masyarakat kabupaten ini adalah 199 orang per km², dimana disktrik IV Angkek adalah disktrik yang paling tinggi tingkat kepadatan masyarakatnya, adalah 1.223 orang per km².
Kabupaten ini memiliki jumlah tingkatan kerja 203.799 orang dan lebih kurang 11.435 orang di selangnya adalah pengangguran.[3] Kabupaten ini didominasi oleh suku bangsa Minangkabau, namun terdapat pula suku bangsa lainnya seperti Jawa dan Batak.
Edukasi
Edukasi formal | SD atau MI negeri dan swasta | SMP atau MTs negeri dan swasta | SMA negeri dan swasta | MA negeri dan swasta | SMK negeri dan swasta | Perguruan tinggi |
---|
Jumlah satuan | 464 | 122 | 24 | 28 | 12 | 1 |
---|
Data sekolah di kabupaten Agam Sumber:[13][14] |
Kesehatan
Kabupaten Agam telah memiliki 22 unit puskesmas, 122 unit puskesmas pembantu, dan 29 unit puskesmas keliling. Kecuali itu, terdapat pula sebuah rumah sakit umum kepunyaan pemerintah daerah setempat yang terletak di disktrik Lubuk Basung.[15]
Perhubungan
Kabupaten Agam mempunyai kedudukan yang strategis karena diseberangi oleh jalur arteri primer yang menghubungkan Kota Padang dengan Kota Medan maupun Kota Pekanbaru.
Perekonomian
Saat ini, perekonomian kabupaten Agam dibuat bentuk oleh sektor pertanian, perkebunan dan kehutanan, perikanan, pertambangan, pariwisata dan industri. Kontribusi sektor-sektor tersebut cukup signifikan bagi kehidupan sosial tipu daya budi warga di kabupaten Agam dan perihal ini juga disokong dengan bubarnya pengembangan tiga buah Pembangkit Listrik Tenaga Cairan (PLTA) di Maninjau atau PLTA Maninjau dan dua buah PLTA di Batang Agam menjadi salah satu sumber energi listrik. PLTA Maninjau I memproduksi listrik 68 MW, Maninjau II 39 MW, dan Maninjau III 16 MW. Selama PLTA Batang Agam I dan II setiap memproduksi listrik 10 MW.[7]
Menjadi pekerjaan utama dari masyarakat di kabupaten Agam adalah pada anggota pertanian, dengan padi menjadi produk unggulan,[16] produksi padi dari kawasan ini bisa mencapai 12.992 ton. Padi beserta sayuran seperti kol, kentang, tomat, cabai, dan wortel adalah komoditi pertanian yang cukup dominan dan menjadi pemasok utama bagi kawasan lainnya. Kabupaten ini telah memanfaatkan lahan bagi pertanian tanaman pangan ini sudah mencakup lebih kurang 36% dari lebar wilayahnya. Kecuali itu perkembangan komoditi sayuran sangat didukung pula oleh kondisi fisik wilayah yang beberapa agung tidak kekurangan pada daerah ketinggian.
Kabupaten Agam berpotensi pada sektor perkebunan, terutama dengan komoditi andalannya, adalah kelapa sawit. Nilai ekspor yang didapat dari kelapa sawit cukup tinggi, karena permintaan akan kelapa sawit di pasaran internasional juga cukup tinggi.
Kecuali itu di kabupaten Agam sedang terdapat komoditi andalan lainnya seperti kakao dan kopi. Tanaman lain yang memproduksi produksi agung adalah tebu dan kulit manis, walaupun volume produksinya tidak sebesar kelapa sawit.
Selama itu upaya menaikkan mutu perikanan kecuali dari hasil laut, adalah upaya menaikkan mutu perikanan cairan tawar selang lain ikan nila, juga terus ditingkatkan terutama pada disktrik Tanjung Raya dan Lubuk Basung. Pembudidayaan dengan pola intensif ini diterapkan melalui pembudidayaan ikan di Kolam Cairan Tawar (KAT) 544,94 Ha, Kolam Jaring Apung (KJA) 595, Unit Keramba (KRB) 440 unit dan sawah (SWH) 37,70 Ha. Dan hasil produksi perikanan ini berpotensi bagi diekspor, terutama dalam bentuk fillet ikan nila[17].
Saat ini programa pertambangan di kabupaten Agam belum dikendalikan dan dikembangkan, padahal di dalam tanahnya tersimpan bahan galian strategis yang belum tersentuh sama sekali. Di kawasan kabupaten Agam terindikasi zona alterasi dan mineralisasi yang membawa mineral logam, endapan pasir besi serta bahan galian industri bertambah belum cukup 12 macam.
Pariwisata
Seperti biasanya wilayah di propinsi Sumatera Barat, kabupaten Agam memiliki bentang dunia yang cukup indah. Perihal ini berpotensi menjadi objek pariwisata dunia. Kecuali itu banyak pula objek-objek yang adalah peninggalan dari zaman dahulu.
Referensi
- ^ www.legalitas.org Daftar Undang-Undang Tahun 1956
- ^ "Perpres No. 6 Tahun 2011". 2011-02-17. Retrieved 2011-05-23.
- ^ a b sumbar.bps.go.id Jumlah Masyarakat Kabupaten Agam
- ^ Batuah, A. Dt. & Madjoindo, A. Dt., (1959), Tambo Minangkabau dan Hukum budayanya, Jakarta: Balai Pustaka.
- ^ Fritz, G. A., (2007), The Lost Sea of Exodus: A Modern Geographical Analysis, Glen Fritz, ISBN 978-1-59872-745-6.
- ^ www.docstoc.com Pembangunan-infrastruktur kota Bukittinggi masa kolonial Belanda (diakses pada 11 Juli 2010)
- ^ a b c Ayo Mengetahui Indonesia: Sumatra 1. Jakarta: CV. Pamularsih. 2007. ISBN 978-979-7494-31-1.
- ^ www.legalitas.org Daftar Peraturan Pemerintah Tahun 1998.
- ^ Haris, Syamsuddin (2004). Desentralisasi dan Otonomi Daerah: Naskah Akademik dan RUU Usulan LIPI. Yayasan Obor Indonesia. ISBN 978-979-98014-1-8.
- ^ www.agamkab.go.id Pelantikan Anggota DPRD Agam Masa Jabatan 2009 – 2014
- ^ a b caleg-sumbar.com Caleg Terpilih Kabupaten Agam
- ^ www.antara-sumbar.com Pleno penetapan anggota DPRD Kabupaten Agam
- ^ nisn.jardiknas.org Rekap data (diakses pada 11 Juli 2010)
- ^ ban-pt.depdiknas.go.id Hasil Pencarian Akreditasi Program Studi (diakses pada 11 Juli 2010)
- ^ www.depkes.go.id Daftar Rumah Sakit. Diakses pada 11 Juli 2010.
- ^ Jusuf, R., Widipaminto, A., Irianto, G., Hidayat, N., (2004), Pembuatan Informasi Penutup Lahan Spasial Kabupaten Agam – Sumatera Barat, Berita Inderaja, LAPAN, vol. III, No. 5, Juli 2004.
- ^ www.penataanruang.net Cerminan Umum Kabupaten Agam (akses 2 Juni 2010)
Pranala luar
Panduan wisata Kabupaten Agam di Wikivoyage
- (Indonesia) www.agamkab.go.id Situs web resmi kabupaten Agam
- (Indonesia) (Inggris) regionalinvestment.com Profil Daerah Kabupaten Agam
- (Indonesia) www.depdagri.go.id Kabupaten Agam
- (Indonesia) (Inggris) www.wilayahindonesia.com Kabupaten Agam
Kabupaten Agam, Sumatera Barat |
---|
| Disktrik | IV Angkek • IV Koto • Ampek Nagari • Banuhampu • Baso • Candung • Kamang Magek • Lubuk Basung • Malalak • Matur • Palembayan • Palupuh • Sungai Puar • Tanjung Mutiara • Tanjung Raya • Tilatang Kamang | |
---|
|
Sumatera Barat |
---|
| Pusat pemerintahan: Kota Padang | | Kabupaten | Agam • Dharmasraya • Lima Puluh Kota • Kepulauan Mentawai • Padang Pariaman • Pasaman • Pasaman Barat • Pesisir Selatan • Sijunjung • Solok • Solok Selatan • Tanah Datar | |
---|
| Kota | Bukittinggi • Padang • Padangpanjang • Pariaman • Payakumbuh • Sawahlunto • Solok |
---|
| Lihat pula Daftar kabupaten dan kota Indonesia |
|
Sumber :
id.wikipedia.org, m.andrafarm.com, pasar.gilland-ganesha.com, wiki.edunitas.com, dsb.