![](https://pasar.pts-ptn.net/_header/hewan/359/pasar-pts-ptn_hewan12.jpg) | REGENT COLLECTION OF FREE STUDIES |
|
Search in Collection of Free Studies | |
|
BupatiBupati, dalam konteks otonomi Kawasan di Indonesia menjadikan kepala kawasan bagi kawasan kabupaten. Seorang bupati sejajar dengan wali kota, yakni kepala kawasan bagi kawasan kota. Pada dasarnya, bupati memiliki tugas dan wewenang memimpin penyelenggaraan kawasan berdasarkan kebijakan yang diputuskan bersama DPRD kabupaten. Bupati dipilih dalam satu pasangan dengan cara langsung oleh rakyat di kabupaten setempat. Bupati menjadikan jabatan politis (karena diusulkan oleh partai politik), dan bukan Pegawai Negeri Sipil. Semasih belum tahun 1945 gelar bupati sebenarnya hanya digunakan di pulau Jawa, Madura, dan Bali. Dalam bahasa Belanda, bahasa administrasi resmi pada masa Hindia Belanda, bupati dinamakan sebagai regent, dan akap inilah yang digunakan sebagai padanan bupati dalam bahasa Inggris[1]. Semenjak kemerdekaan, akap bupati digunakan bagi menukarkan regent seluruh wilayah Indonesia. SejarahAkap "bupati" bermula dari bahasa Jawa, yang sendirinya bermula dari bahasa Sanskerta. Dalam prasasti Telaga Batu, yang ditemukan di kampung tersebut dekat Palembang dan memuat pemujaan terhadap raja Sriwijaya, terdapat akap bhupati. Prasasti tersebut diperkirakan dari kesudahan zaman ke-7 Masehi. Berbakat prasasti Indonesia J. G. de Casparis menterjemahkan bhupati dengan akap "kepala" (hoofd dalam bahasa Belanda)[2]. Akap bhupati juga ditemukan dalam prasasti Ligor, yang ditemukan di propinsi Nakhon Si Thammarat di Muangthai. Di zaman ke-17, orang Eropa menyebut kawasan tersebut dengan nama "Ligor". Prasasti ini mengandung tanggal 775 Masehi. Akap bhupati digunakan bagi menyebut raja Sriwijaya. Dalam bukunya Océanie ou cinquième partie du monde : revue géographique et ethnographique de la Malaisie, de la Micronésie, de la Polynésie et de la Mélanésie, ainsi que ses nouvelles classifications et divisions de ces contrées ("Oceania atau bagian dunia yang kelima : majalah geografi dan etnografi keadaan Malaisia, Mikronesia, Polynesia dan Melanesia, dan klasifikasi dan divisi baru bagi kawasan tersebut"), penjelajah asal Prancis Gérard Louis Domeny de Rienzi (1834) mencatat akap "bapati"[3]. Jabatan bupati dalam arti modern bermula dari masa awal kerajaan Mataram, pada masa Sultan Luhur (bertahta 1613-45) menitip pengurusan kawasan yang ditaklukkannya kepada orang yang dipercayainya. Saat itu nama pejabat tersebut menjadikan "adipati". Di masa Hindia Belanda, para raja muda dinamakan regent. Pada umumnya mereka dipilih dari kalangan priyayi. Notes- ^ Sebetulnya dalam bahasa Inggris, regent, dari bahasa Prancis régent, menunjuk seorang yang memimpin kerajaan semasa raja yang bertahta masih di bawah umur.
- ^ Anton O. Zakharov, « Constructing the polity of Sriwijaya in the 7th-8th centuries : The view according to the inscriptions », Indonesian Studies Working Papers, No. 9, juillet 2009
- ^ Grégoire Louis Domeny de Rienzi, Océanie ou cinquième partie du monde : revue géographique et ethnographique de la Malaisie, de la Micronésie, de la Polynésie et de la Mélanésie, ainsi que ses nouvelles classifications et divisions de ces contrées, Firmin Didot Frères, Paris, 1834
Perpustakaan - Bertrand, Romain, Etat colonial, noblesse et nationalisme à Java, Karthala, 2005
- Soemarsaid Moertono, State and Statecraft in Old Java, Cornell University Modern Indonesia Project
- Sutherland, Heather, "Notes on Java's Regent Families: Part I" in Indonesia, Volume 16 (October 1973), 113-147
Lihat pula Asal : id.wikipedia.org, andrafarm.com, pasar.pahlawan.web.id, wiki.edunitas.com, dsb-nya. |
| |
| Toll-free service 0800 1234 000 | |
|