Nodaku

Nodaku
—  Provinsi  —
Lambang Maluku
Lambang
Slogan: Siwa Lima
( Saling Memiliki)
Peta lokasi Nodaku
NegaraIndonesia
Dasar hukumUU 20/1958, UU 46/1999, UU 40/2003
Ibu kotaAmbon
Koordinat8º 30' - 2º 30' LS
125º 20' - 135º 10' BT
Pemerintahan
 • GubernurSaid Assagaff
Luas
 • Total705,645 km2 (272,451 mil²)
 • Daratan47,350.42 km2 (18,282.10 mil²)
 • Perairan658,294.69 km2 (254,169.00 mil²)
 1700-an buah bertambah yang terdiri atas sebagian pulau akbar dan banyak pulau kecil
Populasi (2010)[1]
 • Total1,533,506
 • KepadatanBad rounding here2.2/km2 (Bad rounding here5.6/sq mi)
Demografi
 • Suku bangsaAlif'uru (60%), Eropa (20%), Arab (10%), Sulawesi, Jawa, Sumatra dan lainnya (10%)
 • AgamaIslam (50,8%), Protestan (41,6%), Katolik (6,8%), Hindu (0,4%), Buddha (<0,1%), Khong Hu Chu (<0,1%), Lainnya (0,4%)[2]
 • BahasaBahasa Ambon (utama), serta 140-an bertambah bahasa-bahasa lainnya
Zona waktuWIT
Kabupaten12 kabupaten
Kota2 kota
Kecamatan98 kecamatan
Desa/kelurahan33 kelurahan dan 989 negeri
Lagu kawasanRasa Sayang e, Sarinande, Naik-Meningkat Ke Puncak Gunung, Burung Kaka Tua, Burung Tantina, Pela e, Huhate, Manise, Kole-Kole, Lembe-Lembe, Ouw Ullath e, Waktu Hujan Sore-Sore, Membuka Pintu, Ambon Manise Sayang Kene, Hela Rotang, Hela e Hasa-Hasa, Batu Badaong, Nusaniwe, Ole Sio, Waktu Di Pangku Mama, Tanase, Toki Tifa,Hura-Hura Cincin, Balenggang Patah Tanjung, Gunung Salahutu, Saule, Siwalima Arika, Suda Balayar, Goro-Goro Ne, Nona Manis Siapa Yang Punya, Mande-Mande, Gandong e dll.
Situs webwww.malukuprov.go.id

Nodaku atau yang dikenal secara internasional sebagai Moluccas dan Molukken merupakan provinsi tertua yang aci di Indonesia dimana lintasan sejarah Nodaku sudah dimulai sejak zaman kerajaan-kerajaan akbar di Timur Tengah, seperti kerajaan Mesir yang diberi petuah Fir'aun. Bukti bahwa sejarah Nodaku merupakan yang tertua di Indonesia merupakan catatan tablet tanah liat yang ditemukan di Persia, Mesopotamia dan Mesir menuturkan cerita acinya negeri dari timur yang sangat kaya, merupakan tanah surga, dengan hasil dunia berupa cengkeh, emas dan mutiara, kawasan itu tak lain dan tak bukan merupakan tanah Nodaku yang memang merupakan sentra penghasil Pala, Fuli, Cengkeh dan Mutiara. Pala dan Fuli dengan mudah didapat dari Banda Kepulauan, Cengkeh dengan mudah ditemui di negeri-negeri di Ambon, Pulau-Pulau Lease (Saparua, Haruku & Nusa laut) dan Nusa Ina serta Mutiara diproduksi dalam jumlah yang cukup akbar di Kota Dobo, Kepulauan Aru.

Ibukota Nodaku merupakan Ambon yang bergelar atau memiliki julukan sebagai Ambon Manise, kota Ambon berdiri dibagian selatan dari Pulau Ambon yaitu di jazirah Leitimur. Aci wacana bahwa Kota Ambon Manise sudah semakin padat, sumpek dan tidak lagi layak untuk menampung jumlah masyarakat yang dari tahun ke tahun meningkat tajam yang merupakan ibukota Provinsi akan sebagai kota biasa karena ibukota direncanakan pindah ke negeri Makariki di Kabupaten Nodaku Tengah.

Jumlah masyarakat provinsi ini tahun 2010 dalam hasil sensus berjumlah 1.533.506 jiwa. Nodaku terletak di Indonesia Anggota Timur. Bersamaan batasnya langsung dengan Nodaku Utara dan Papua Barat disebelah utara, Laut Nodaku, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara disebelah barat, Laut Banda, Timor Leste dan Nusa Tenggara Timur disebelah selatan serta Laut Aru dan Papua disebelah timur.

Nodaku memiliki 2 agama utama yaitu agama Islam Sunni yang dianut 50,8 % masyarakat Nodaku dan agama Kristen (baik Protestan maupun Katolik) yang dianut 48,4 % masyarakat Maluku.[2] Nodaku tercatat dalam ingatan sejarah dunia karena konflik atau tragedi krisis kemanusiaan dan konflik horizontal selang basudara Salam-Sarane atau selang Islam dan Kristen yang bertambah dikenal sebagai Tragedi Ambon. Selepas tahun 2002, Nodaku berubah wajah sebagai provinsi yang ramah dan damai di Indonesia, untuk itu dunia memberikan suatu tanda penghargaan berupa Gong Perdamaian Dunia yang ditempatkan di ACC (Ambon City Centre).

Pada tahun 1999 ketika konflik atau tragedi krisis kemanusiaan dan konflik horizontal selang basudara Salam-Sarane atau selang Islam dan Kristen yang bertambah dikenal sebagai Tragedi Ambon melanda Maluku, sebagian wilayah Provinsi Nodaku dimekarkan sebagai Provinsi Nodaku Utara, dengan ibukota di Sofifi. Namun, karena Kota Sofifi dinilai belum siap sebagai ibukota maka pusat pemerintahan tidak selamanya sampai 2009 aci di kota Kota Ternate yang aci di Pulau Ternate.

Provinsi Nodaku dan Nodaku Utara membentuk suatu gugus-gugus kepulauan yang terbesar di Indonesia dikenal dengan Kepulauan Nodaku dengan bertambah dari 4.000 pulau adun pulau akbar maupun kecil.

Nama

Gagasan pertama menyatakan kata Nodaku bermula dari Bahasa Arab yaitu kata Al-Mulk, Al-Mulk artinya sebagai tanah atau pulau atau negeri para raja. Hal ini memang aci karena Nodaku sampai sekarangpun terdiri atas negeri-negeri kecil yang lumayan banyak dengan rajanya sendiri-sendiri.

Gagasan kedua menyatakan kata Nodaku bermula dari bahasa Ternate yaitu kata Moloku atau Moloko, dua kata itu Moloku atau Moloko sama-sama artinya sebagai tanah cairan. Hal ini tercermin dari yang dituturkan bangsa Ternate di masa lampau yang menuturkan cerita bumi Nodaku paruhan utara sebagai Moloku Kie Raha yang artinya tanah cairan dengan empat gunung. Keempat gunung yang dimaksud merupakan 4 kerajaan atau kesultanan akbar dari Nodaku Utara yaitu Kerajaan Ternate, Kerajaan Tidore, Bacan dan Jailolo.

Sosial Kecerdikan budi

Suku Bangsa

Suku bangsa Nodaku didominasi oleh ras suku bangsa Melanesia Pasifik yang masih berkerabat dengan Fiji, Tonga dan sebagian bangsa kepulauan yang tersebar di kepulauan Samudra Pasifik.

Banyak bukti kuat yang merujuk bahwa Nodaku memiliki ikatan tradisi dengan bangsa bangsa kepulauan pasifik, seperti bahasa, lagu-lagu kawasan, konsumsi, serta perangkat peralatan rumah tangga dan alat musik khas, contoh: Ukulele (yang terdapat pula dalam tradisi kecerdikan budi Hawaii).

Mereka umumnya memiliki kulit gelap, rambut ikal, kerangka tulang akbar dan kuat serta profil tubuh yang bertambah atletis dibanding dengan suku-suku lain di Indonesia, disebabkan mereka merupakan suku kepulauan yang mana keaktifan laut seperti berlayar dan berenang merupakan cara utama bagi kaum pria.

Sejak zaman dahulu, banyak di selang mereka yang sudah memiliki darah campuran dengan suku lain yaitu dengan bangsa Eropa (umumnya Belanda dan Portugal) serta Spanyol,kemudian bangsa Arab sudah sangat lazim mengingat kawasan ini telah dikuasai bangsa asing selama 2300 tahun dan melahirkan keturunan keturunan baru, yang mana sudah bukan ras Melanesia murni lagi tapi tetap mewarisi dan hidup dengan beradatkan gaya Melanesia-Alifuru.

Karena acinya percampuran kebudayaan dan ras dengan orang Eropa dan Arab inilah maka Nodaku merupakan satu-satunya wilayah Indonesia yang digolongkan sebagai kawasan yang memiliki kaum Mestizo terbesar lain daripada Timor Leste (Timor Leste, sekarang sebagai negara sendiri]]. Bahkan hingga sekarang banyak nama fam/mata ruma di Nodaku yang bermula norma budaya bangsa asing seperti Belanda (Van Afflen, Van Room, De Wanna, De Kock, Kniesmeijer, Gaspersz, Ramschie, Payer, Ziljstra, Van der Weden dan lain-lain) serta Portugal (Da Costa, De Fretes, Que, Carliano, De Souza, De Carvalho, Pareira, Courbois, Frandescolli dan lain-lain). Ditemukan pula fam/mata ruma keturunan bangsa Spanyol (Oliviera, Diaz, De Jesus, Silvera, Rodriguez, Montefalcon, Mendoza, De Lopez dan lain-lain) serta fam-fam Arab yang langsung dari Hadramaut (Al-Kaff, Al Chatib, Bachmid, Bakhwereez, Bahasoan, Al-Qadri, Alaydrus, Assegaff dan lain-lain). Prosedur penulisan fam orang Ambon/Nodaku pun masih mengiringi dan disesuaikan dengan prosedur pembacaan ejaan asing seperti Rieuwpassa (baca: Riupasa), Nikijuluw (baca: Nikiyulu), Louhenapessy (baca: Lohenapesi), Kallaij (baca: Kalai) dan Akyuwen (baca: Akiwen).

Matang ini, masyarakat Nodaku tidak hanya terdapat di Indonesia saja melainkan tersebar di berbagai negara di dunia. Biasanya dari mereka yang hijrah keluar negeri disebabkan olah berbagai argumen. Salah satu sebab yang paling klasik merupakan perpindahan besar-besaran masyarakat Nodaku ke Eropa pada tahun 1950-an dan bertempat tinggal tetap disana hingga sekarang. Argumen lainnya merupakan untuk mendapatkan kehidupan yang labih adun, menuntut ilmu, kawin-mengawin dengan bangsa lain, yang dikemudian hari bertempat tinggal tetap lalu memiliki generasi-generasi Nodaku baru di paruhan bumi lain. Para ekspatriat Nodaku ini dapat ditemukan dalam komunitas yang cukup akbar serta terkonsentrasi di sebagian negara seperti Belanda (yang diasumsikan sebagai tanah cairan kedua oleh orang Nodaku lain daripada tanah Nodaku itu sendiri), Suriname dan Australia. Komunitas Nodaku di wilayah lain di Indonesia dapat ditemui di Medan, Palembang, Bandung, Jabodetabek, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Makassar, Kupang, Manado, Kalimantan Timur, Sorong dan Jayapura.

Bahasa

Bahasa yang digunakan di provinsi Nodaku merupakan Bahasa Ambon, yang merupakan salah satu dari rumpun bahasa Melayu timur yang dikenal sebagai bahasa dagang atau trade language. Bahasa yang digunakan di Nodaku terkhusus di Ambon sedikit banyak telah dipengaruhi oleh bahasa-bahasa asing, bahasa-bahasa bangsa penjelajah yang pernah mendatangi, menyambangi bahkan merebut dan menguasai dan memerintah negeri/tanah Nodaku di masa lampau. Bangsa-bangsa itu ialah bangsa Spanyol, Portugis, Arab dan Belanda.

Bahasa Ambon antaraku lingua franca di Nodaku telah dipahami oleh hampir semua masyarakat di wilayah provinsi Nodaku dan umumnya, dipahami juga sedikit-sedikit oleh masyarakat Indonesia Timur lainny seperti orang Ternate, Manado, Kupang dll. karena Bahasa Ambon memiliki bentuk bahasa yang sangat mirip dengan bahasa-bahasa trade language di wilayah Sulawesi Utara, Nodaku Utara, Papua, Papua Barat serta Nusa Tenggara Timur.

Bahasa Indonesia antaraku bahasa resmi dan bahasa persatuan di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) digunakan dalam kegiatan-kegiatan publik yang resmi dan formil seperti di kantor-kantor pemerintah dan di sekolah-sekolah serta di tempat-tempat seperti museum, bandara dan pelabuhan.

Nodaku merupakan wilayah kepulauan terbesar di seluruh Indonesia, provinsi Nodaku dan Nodaku Utara membenahi sebuah big islands yang dinamai Kepulauan Nodaku. Banyaknya pulau yang saling terpisah satu dengan yang lainnya, juga mengakibatkan semakin berbagainya bahasa yang digunakan di provinsi ini. Sebagian bahasa yang paling umum dipetuturkan di Nodaku yaitu :

Tiga bahasa yang hampir punah merupakan Palamata dan Moksela serta Hukumina. Ratusan bahasa diatas dipersatukan oleh sebuah bahasa pengantar yang telah sebagai lingua franca sejak lama yaitu Bahasa Ambon. Semasih belum bangsa-bangsa asing (Arab, Cina, Spanyol, Portohis, Wolanda dan Inggris) menginjakan kakinya di Maluku, bahasa-bahasa asli Nodaku tersebut sudah hidup setidaknya ribuan tahun dan sebagai bahasa-bahasa dari keluarga atau rumpun paling barat keluarga bahasa-bahasa Pasifik/Melansia (bahasa Papua-Melanesoid)

Agama

Masjid di Kaitetu di awal zaman ke-20
Umat Islam tengah mengerjakan shalat Jum'at di Masjid Tulehu.

Masyarakat Nodaku menganut 3 agama utama yaitu Islam Sunni sebanyak 50,8%, Kristen Protestan sebanyak 41,6% dan Katolik sebanyak 6,8% masyarakat. Penyebaran Islam diterapkan oleh Kesultanan Iha, Saulau, Hitu dan Hatuhaha serta pedagang Arab yang mengunjungi Maluku. Sedangkan Kristen tersebar dampak pengaruh penjajahan Portugis, Spanyol dan Belanda.

Tempat ibadah di Provinsi Nodaku pada tahun 2013 tercatat yaitu sebagai berikut :

  • Masjid sebanyak hampir 2 ribu buah
  • Gereja sebanyak 2.345 buah
  • Pura sebanyak 10 buah
  • Vihara sebanyak 5 buah.

Gereja Protestan Nodaku atau biasa dikenal sebagai GPM merupakan organisasi sinode dan pertubuhan gereja terbesar yang aci di Maluku, yang memiliki jemaat gereja di hampir seluruh negeri Sarane di seluruh Maluku. Pada tahun 2013, jemaah haji yang pergi ke Mekkah dari provinsi Nodaku ialah sebanyak 1.009 orang, dimana jemaah haji terbanyak bermula dari Kabupaten Nodaku Tengah yaitu sebanyak 506 orang.

Sosial Kecerdikan budi

Dalam masyarakat Nodaku dikenal suatu sistem hubungan sosial yang dinamakan Pela dan Gandong.

Pemerintahan

Kabupaten dan Kota

No.Kabupaten/KotaIbu kota
1Kabupaten BuruNamlea
2Kabupaten Buru SelatanNamrole
3Kabupaten Kepulauan AruDobo
4Kabupaten Nodaku Barat DayaTiakur
5Kabupaten Nodaku TengahMasohi
6Kabupaten Nodaku TenggaraLanggur
7Kabupaten Nodaku Tenggara BaratSaumlaki
8Kabupaten Seram Anggota BaratPiru (de facto)
9Kabupaten Seram Anggota TimurBula (de facto)
10Kota Ambon-
11Kota Tual-


Daftar Gubernur

Sebagai suatu Provinsi tertua di wilayah Indonesia, Nodaku telah diperintah berbagai bangsa penjelajah selama beberapa zaman. Adapun daftar Gubernur Nodaku sejak Zaman Kolonial dimulai dari Pemerintahan Portugis, Spanyol, Belanda dan Inggris hingga Masa Kemerdekaan Republik Indonesia, merupakan sebagai berikut:

No.NamaMasa jabatan
AMasa Pemerintahan Portugal
1Antonio de Brito1522 - 1525
2Garcia Henriques1525 - 1527
3Jorge de Meneses1527 - 1530
4Gonçalo Pereira1530 - 1531
5Vicente da Fonseca1531 - 1534
6Tristão de Ataide1534 - 1536
7Antonio Galvão1536 - 1540
8Jorge de Castro1540 - 1544
9Jordão de Freitas1544 - 1546
10Bernaldim de Sousa1546 - 1549
11Cristovão de SaOct 1549 - Oct 1550
12Francisco Lopes de Sousa1552 - Feb 1554
13Cristovão de Sa (memerintah untuk kedua kalinya)Feb 1554 - Nov 1555
14Duarte d'Eça1555 - Dec 1558
15António Pereira BrandãoDec 1558 - Oct 1560
16Manoel de VasconcellosOct 1560 - 1561
17Bastião MachadoOct 1560 - 1561
18Henrique de SaMar 1562 - 1564
19Alvaro de Mendonça1564 - 1567
20Diogo Lopes de Mesquita1567 - 1571
21Alvaro de Ataide1571 - Dec 1574
22Nuno Pereira de LacerdaDec 1574 - 28 Dec 1575
23Sancho de Vasconcellos1575 - 1578
24Diogo de AzambujaDec 1582 - Jan 1586
25Duarte Pereire de SampaioJan 1586 - 1589
26Rui Dias da Cunha1589 - 1592
27Tristão de Sousa1592 - 1595
28Julião de Noronha1595 - 20 Nov 1598
29Rui Gonçalves de Sequeira20 Nov 1598 - Feb 1602
30Pedro Alvares de AbreuFeb 1602 - 19 May 1605
BMasa Pemerintahan Spanyol1606 - 1663
1Juan de Esquivel1606 - 1609
2Lucas de Vergara Gaviria1606 - 1609
3Cristobál de Azcueata Menchaca1610 - 1612
4Jerónimo de Silva1612 - 1617
5Lucas de Vergara Gaviria (memerintah untuk kedua kalinya)1617 - 1620
6Luis de Bracamonte1620 - 1623
7Pedro de Heredia1623 - 1636
8Pedro Muñoz de Carmona y Mendiola1636 - 1640
9Francesco Suárez de Figueroa1640 - 1642
10Pedro Fernández del Rio1642 - 1643
11Lorenzo de Olaso Achotegui1643 - 1652
12Pedro Fernández del Rio (memerintah untuk kedua kaliya)1652
13Francesco de Esteybar1652 - 1656
14Diego Sarria Lascano1659 - 1660
15Francesco de Esteybar (memerintah untuk kedua kalinya)1658 - 1659
16Francesco de Atienza Ibañez1659 - 1660
17Juan de Chaves1660 - 1661
18Agustín de Cepeda Carnacedo1661 - 1663
19Francesco de Atienza Ibañez (memerintah untuk kedua kalinya)1663
CMasa Pemerintahan Belanda 
1Frank van der Does1599 - c.1602
2Jan Pieterszen SuyerJan 1601 - 1602
3Christiaen Adriaensz den DorstSep 1602 - 1604
4Anthonie van Suylen van NyeveltSep 1602 - 1604
5Adriaan AntoniszenJul 1605 - Mar 1606
6Gerrit Gerritszen van der Buis & Pieter Janszen Boenen1607 - 1608
7Adriaen Woutersz1608 - 1610
8Paulus van Caerden1610 - 1612
9Pieter Both1612 - 1616
10Laurens Reaal1616 - 1621
11Frederik Houtman1621 - 1623
12Jacques le Fèbre1623 - 1627
13Gilles van Zeijst1627 - 1628
14Pieter Wagensveld1628 - 1629
15Gijsbert van Lodestein1629 - 1633
16Johan Ottens1633 - 1635
17Jan van Broekom1635 - 1640
18Anthonij Caen1640 - 1642
19Wouter Seroijen1642 - 1648
20Gaspar van den Bogaerde1648 - 1653
21Jacob Hustaart1653 - 1656
22Simon Cos1656 - 1662
23Anthonij van Voorst1662 - 1667
24Maximilian de Jong1667 - 1669
25Abraham Verspreet1669 - 1672
26Cornelis Franks1672 - 1674
27Willem Corput1675 - 1675
28Willem Harthouwer1676 - 1676
29Jacob de Ghein1676 - 1677
30Robbert Padtbrugge1677 - 1682
31Jacob Lobs1682 - 1686
32Johan Henrik Thim1686 - 1689
33Johannes Cops1689 - 1692
34Cornelis van der Duin1692 - 1696
35Salomon le Sage1696 - 1701
36Pieter Rooselaar1701 - 1706
37Jacob Claaszoon1706 - 1710
38David van Petersom1710 - 1715
39Jacob Bottendorp1715 - 1720
40Antoni Heinsius1720 - 1723
41Jacob Cloeck1723 - 1724
42Joan Happon1724 - 1728
43Jacob Christiaan Pielat1728 - 1731
44Elias de Haeze1728 - 1731
45Johannes Bernard1728 - 1731
46Paulus Rouwenhoff1735 - 1739
47Marten Lelievelt1739 - 1744
48Gerrard van Brandwijk van Blokland1744 - 1750
49J.E. van Mijlendonk1750 - 1754
50Abraham Abeleven1754 - 1758
51Jacob van Schoonderwoert1754 - 1758
52Hendrik Breton1766 - 1767
53Paulus Jacob Valckenaer1771 - 1778
54Jacob Roeland Thomaszen1778 - 1780
55Alexander Cornabé1780 - 1793
56J. Ekenholm1793 - 1796
57Johan Godfried Burdach1796 - 1799
58Willem Jacob Cranssen13 Sep 1799 - 21 Jun 1801
DMasa Pemerintahan Inggris 
1K.T. Farquhar21 Jun 1801 - 1803
2H. Webber1803
3Peter Adrianus Goldbach1803 - 1804
4Carel Lodewijk Wieling1804 - 1809
5R. Coop à Groen1809 - 1810
7E. Tucker1810 - 1811
8Forbes1811
9W. Ewer1811 - 1813
10W.G. Mackenzie1813 - 1815
11R. Stuart1815 - 1816
12W.G. Mackenzie (memerintah untuk kedua kalinya)1816 - 20 Apr 1817
EMasa Kemerdekaan Indonesia Hingga Sekarang 
1Mr. J.J. Latuharhary1950 - 1955
2Muhammad Djosan1955 - 1960
3Muhammad Padang1960 - 1965
4G.J. Latumahina1965 - 1968
5Soemitro1968 - 1973
6Soemeru1973 - 1975
7Hasan Slamet1975 - 1985
8Sebastian Soekoso1985 - 1993
9M. Akib Latuconsina1993 - 1998
10Dr. M. Saleh Latuconsina1998 - 2003
11Brigjen TNI (Purn) Karel Albert Ralahalu2003 - 2013
12Ir. H. Said Assagaff2014 - 2019

Perekonomian

Secara makro ekonomi, kondisi perekonomian Nodaku cenderung membaik setiap tahun. Salah satu indikatornya selang lain, acinya pengembangan nilai PDRB. Pada tahun 2003 PDRB Provinsi Nodaku mencapai 3,7 triliun rupiah belakang meningkat sebagai 4,05 triliun tahun 2004. Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2004 mencapai 4,05 persen dan meningkat sebagai 5,06 persen pada 2005.

Kondisi geografis Provinsi Nodaku bila dilihat dari sisi strategis peluang investasi usaha dagang/jasa dapat diprediksi bahwa asal daya dunia di sektor perikanan dan kelautan dapat sebagai primadona usaha dagang/jasa di Maluku, lain daripada sektor lainnya seperti pertanian sub sektor peternakan dan perkebunan, sektor perdagangan dan sektor pariwisata serta sektor kelakuan baik yang seluruhnya memiliki nilai jual dan potensi usaha dagang/jasa yang cukup tinggi

Asal Daya Hutan

Luas asal daya darat di Nodaku merupakan sebesar 54.185 km2, dengan potensi asal daya hutan :

  • Hutan Konversi : 475.433 Ha
  • Hutan Lindung : 774.618 Ha
  • Hutan Produksi Terbatas : 865.947 Ha
  • Hutan Produksi Tetap : 908.702 Ha
  • Hutan yang dapat dikonversi : 1.633.646 Ha

Potensi Tambang dan Mineral

Adapun kawasan penghasil tambang dan Mineral di Provinsi Nodaku adalah :

  • Emas : Pulau Buru, Wetar, Ambon, Haruku & Pulau Romang
  • Mercuri : Pulau Damar
  • Perak : Pulau Romang
  • Logam Dasar : Pulau Haruku dan Nusalaut
  • Kuarsa : Pulau Buru
  • Minyak Bumi : Bula (Pulau Seram), Laut Banda, Kepulauan Aru dan cadangan minyak di Nodaku Barat Daya.
  • Mangan : Laut Banda

Perikanan

Provinsi Nodaku diputuskan oleh Menteri KKP (Fadel Mohammad) sebagai Lumbung Ikan Nasional 2030 sejak digelarnya Sail Banda 2010. Nodaku yang merupakan kepulauan bahari terbesar di wilayah Nusantara memang layak sebagai lumbung ikan nasional karena potensi perikanan yang luar biasa banyaknya didampingi laut yang kaya dan masih terjaga dari campur tangan manusia. Kawasan dengan potensi ikan di wilayah Nodaku yaitu

  1. Kepulauan Banda
  2. Kepulauan Kei
  3. Kepulauan Aru
  4. Nodaku Tenggara Barat
  5. Nodaku Barat Daya

Potensi Perikanan dan Asal Daya Cairan Nodaku

Asal daya perairan 658.294,69 km2, dengan potensi sebagai berikut : - Laut Banda : 277.890 ton/tahun - Laut Arafura : 771.500 ton/tahun - Laut Seram : 590.640 ton/tahun

Berbagai macam ikan yang dapat ditangkap dan terdapat di Nodaku selang lain : ikan pelagis akbar, ikan pelagis kecil, ikan demersal, ikan karang, udang, lobster, cumi.

Tidak selamanya untuk potensi budidaya laut yang penyebarannya terdapat pada Laut Seram, Manipa, Buru, Kep. Kei, Kep. Aru, Yamdena, pulau pulau terselatan dan wetar merupakan kakap putih, kerapu, rumput laut, tiram mutiara, teripang, lobster, dan kerang-kerangan. Untuk potensi budidaya payau merupakan bandeng dan udang windu.

Energi

Kepulauan Indonesia anggota timur umumnya serta Nodaku secara khususnya mengalami dampak benturan lempeng Pasifik, lempeng India-Australia dan lempeng Eurasia relatif bertambah intensif yang menyebabkan wilayah ini sebagai salah satu yang sangat dinamis dengan berbagai macam bahan tambang dan energi. Cadangan gas terbesar di Indonesia tercatat aci di blok Pulau Masela di MTB (Nodaku Tenggara Barat).

Pariwisata

Profil pariwisata Nodaku yang berisikan objek dan daya tarik maupun mengunjungi Maluku, merupakan kenyataan-kenyataan potensi kepariwisataan yang begitu menjanjikan terutama bagi wisatawan untuk saatnya datang bepergian menyaksikan keindahan dunia meliputi : Ketersediaan daya tarik bawah laut berdasarkan dengan karakteristik wilayah Nodaku sebagai kawasan kepulauan, Gunung api, Gunung api bawah laut, Kawasan perbukitan, Pemandangan dunia, Teluk, Danau dan Keramah-tamahan masyarakat Nodaku yang sudah dikenal sejak dahulu dengan tradisi masyarakat yang menganggap Wisatawan Sebagai Raja.

Sejak zaman purba kala, Nodaku diakui telah memiliki daya tarik dunia lain daripada daripada rempah-rempahnya. Terdiri dari ratusan kepulauan menciptakan Nodaku memiliki keunikan panorama disetiap pulaunya dan mengundang banyak turis asing datang untuk mengunjungi bahkan bertempat tinggal tetap di kepulauan ini. Lain daripada objek wisata dunia, sebagian peninggalan zaman kolonial juga merupakan daya tarik tersendiri karena masih dapat terpelihara dengan adun hingga sekarang. Bahkan dibeberapa daerah,pariwisatanya sudah populer sampai ke mancanegara. Sebagian dari objek wisata populer di Nodaku selang lain:

  • Taman Laut Manuala

Pemandangan Taman Laut yang indah mengingat pantai di Nodaku masih banyak yang belum terjamah. Wisata ini dapat dinikmati di Pulau Tiga, Manuala Beach, Pulau Banda.

  • Pantai Pasir Panjang

Pantai Pasir Panjang yang di Tual Nodaku Tenggara merupakan pantai yang sangat menakjubkan dengan pasir putihnya yang sangat panjang dan lembut menyerupai tepung itu menciptakan mata tak tahan melihatnya disiang hari karena memancarkan cahaya yang menyilaukan.

  • Pantai Natsepa, Ambon

Pantai berpasir putih ini terletak di tepi jalan Provinsi dan menghadap ke sebagian Pulau. Sambil menikmati keindahan panorama juga dapat menikmati es kelapa muda dan rujak buah khas Natsepa. Sangat bagus untuk liburan kesudahan pekan keluarga dan kerabat sayang jikalau tidak menikmatinya

  • Pintu Kota, Ambon

Pantai pintu kota yang juga masih aci di ujung Pulau Ambon ini sangat menarik dengan batu karang khasnya yang sangat akbar dan bocor seperti pintu dan aci lorong dibawahnya menciptakan wisatawan yang datang tak henti-hentinya mengabadikan salah satu propertti kebesaran Tuhan yang sulit ditemui di tempat lain. Pintu kota juga merupakan sebuah batu karang akbar berpotongan gapura yang yang menjorok ke Laut Banda di selang Desa Airlouw dan Desa Seri, sebelah Jazirah Leitimor. Tersedia sebagian fasilitas berteduh terutama untuk menikmati panorama matahari terbit dan bentuk-bentuk batu karang yang spesifik.

  • Benteng Duurstede, Saparua
  • Benteng Amsterdam, Ambon
  • Benteng Victoria, Ambon
  • Banda Neira, Banda
  • Benteng Belgica, Banda
  • Pantai Hunimoa, Ambon (Pantai Liang)

Terletak disebelah timur laut jazirah Leihitu berhadapan dengan Pulau Seram berpasir putih sepajang kurang bertambah 4 km, berjauhan 40 km dari pusat kota. Cairan lautnya bening mengundang setiap pengunjung untuk terjun kelaut. Sebuah restoran dilaut milik masyarakat setempat menyediakan makan khas Malauku, ikan baker dan colo-colo. Bersebelahan dengan pantai ini terdapat Dermaga Feri untuk penyerbangan ke Pulau Seram, bekas luas terbang Jepang yang digunakan jaman Peperangan Dunia II. Diseberang pantai ini terletak cagar alam/taman laut Pulau Pombo sebuah pulau karang atoll berpasir putih dan dihuni oleh burung-burung Pombo (merpati).

  • Pantai Ngur Sarnadan (Pasir Panjang), Kai
  • Pantai Ngurtafur, Pulau Warbal, Kai
  • Gua Ohoidertavun di Letvuan, Kai
  • Sawai, Seram Utara
  • Leksula, Buru
  • Pantai Latuhalat, Ambon
  • Tanjung Marthafons, Ambon
  • Taman Nasional Manusela, Seram
  • Cairan Terjun Waihetu, Rumahkay, Seram
  • Pantai Hatuurang
  • Pantai Lokki, Seram
  • Pantai Englas, Seram
  • Pantai Labuan Aisele, Seram Utara
  • Pantai Ora, Saleman, Seram Utara
  • Pulau Kasa, Seram
  • Pulau Pombo
  • Pulau Tiga
  • Pulau Luciapara
  • Pulau Ay, Run dan Rozengain (Hatta), Kepulauan Banda
  • Weluan, Kep. Tanimbar
  • Pulau Bais
  • Tanjung Sesar, Seram
  • Pulau Panjang, Pulau Lulpus dan Pulau Garogos
  • Gunung Booi
  • Kilfura, Seram
  • Pantai Soplessy, Seram
  • Pantai Manuala

Pantai yang tenang dan sejuk dengan banyaknya pepohonan ditepian pantai didalamnya menyimpan pesona terumbu karang yang masih alami bercanda dengan satwa laut.

  • Gua Lusiala, Seram
  • Pantai Kobisadar
  • Ahuralo, Amahai
  • Batu meja masahatu, hualoy-seram
  • Gua Hutan Kartenes
  • Goa Akohy di Tamilouw, Seram
  • Benteng Titaley, Seram
  • Danau Binaya, Piliana
  • Tawiri, Ambon
  • Pemandian Cairan Panas Tulehu, Ambon
  • Sungai kali ama,hualoy-seram
  • pantai maruru,hualoy-seram

Wisata Kecerdikan budi

Sebagai salah satu kawasan tujuan wisata utama di Indonesia anggota timur, Provinsi Nodaku sangat kaya dengan berbagai obyek wisata adun berupa panorama dunia maupun bangunan-bangunan peninggalan sejarah seperti Masjid Kuno Desa Hila dan hasil kerajinan.

Komunikasi:

Ambon Cyber City

Pada pertengahan tahun 2008, kota Ambon diputuskan sebagai Cyber City. Pekerjaan proyek Ambon Cyber City yang diterapkan Pemkot Ambon untuk memberikan keadaan mudah berakses internet telah selesai hingga kesudahan Desember tahun tersebut. Pelaksanaan proyek ini semata-mata guna memberikan keadaan mudah bagi masyarakat untuk berakses dengan mudah dan murah ke "dunia maya", tanpa harus antri di "warung internet" atau berlangganan telepon dengan biaya mahal untuk berinternet. Hanya dengan modal laptop atau komputer yang memiliki fasilitas wireless, masyarakat sudah dapat menikmati internet dengan mudah berbagai tempat di pusat kota Ambon. Pemkot Ambon pun telah menjalin kerja cocok dengan perusahaan telekomunikasi Telkomsel untuk meminjam tower perusahaan seluler itu, di mana peralatan Cyber akan dipasang pada menara tower milik perusahaan itu, sehingga dapat memancarkan sinyalnya dan menjangkau seluruh wilayah Kota Ambon. Kota Ambon termasuk dalam kota-kota pertama di Indonesia yang telah sebagai Cyber City.

Stasiun Televisi Lokal

Nodaku juga mempunyai televisi lokal yang berbasis dikota Ambon yaitu Moluccas Tv dan Ambon Tv.

Stasiun Televisi Jaringan Kabel (CATV)

Nodaku juga mempunyai Stasiun Televisi Berjaringan Kabel resmi yaitu Amboina Multimedia Channel atau AMC oleh PT. Amboina Multimedia

Surat Kabar Harian

  • Ambon Express
  • Suara Nodaku
  • Metro Nodaku
  • Siwalima
  • Radar Ambon
  • Titah Siwalima
  • Nodaku Expose
  • Marinyo
  • Seram Pos
  • Suara Ekspresi

Tabloid/ Koran Mingguan

  • Dhara Pos
  • Bela Reformasi
  • Nodaku Media
  • Door
  • Tribun Nodaku
  • Lacak
  • Radar Pos
  • Sinar Nodaku
  • Media Nusantara
  • Gosepa
  • Nodaku Baru
  • Moria
  • Nodaku News
  • Pelangi Nodaku
  • Suara Rakyat
  • Utusan Rakyat

Stasiun Radio Lokal

  • Suara Pelangi
  • DMS
  • Rock FM
  • Binaya
  • G-Tavlul
  • Dian Mandiri
  • Sangkakala
  • Baku-Bae
  • Resthy Mulya
  • Arika Polnam
  • Manusela FM
  • Kabaresi

Media Citizen Journalism

Nodaku Online alamat situs: www.malukuonline.co.id

Pendidikan

Perguruan Tinggi[3]

Negeri

Nama Perguruan TinggiTahun PendirianPemimpinLokasiSitus Web
Universitas Pattimura (UNPATTI)1962Prof. Dr. Tommy Pentury.MsiAmbonwww.unpatti.ac.id
Politeknik Negeri Ambon (POLNAM)1985Ir. H. D. Nikijuluw, M.T.Ambonwww.polnam.ac.id
Politeknik Perikanan Negeri Tual (POLIKANT)2004Ir. P. Beruatwarin, M.Si.Tual[4]
Institut Agama Islam Negeri Ambon (IAIN)1980Prof Dr H Dedi Djubaedi, M.Ag.Ambon
Sekolah Tinggi Agama Kristen Protestan Negeri Ambon(STAKPN)1999Dr .A. Ch. Kakiay, M.SiAmbonwww.stakpn-ambon.ac.id

Swasta

Nama Perguruan TinggiPemimpinLokasi
Universitas Kristen Indonesia Nodaku (UKIM)DR. A.M.L. BatlayeriAmbon
Universitas Darussalam (UNIDAR)Prof. Drs. Ismail TahirAmbon
Universitas IqraDrs. R. Suyatno S. Kusuma, M.Si.Buru
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) AmbonF.C. Renyut. S.Sos. M.Si.Ambon
STIA Abdul Aziz KatalokaDrs. J. Madubun. M.Si.Ambon
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Said PerimtahDr. A. Wattiheluw, S.Sos., M.Si.Masohi
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Darul RachmanDrs. Muuti MatloanTual
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) LanggurP.C. Renwarin, S.E. M.Si.Tual
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) SaumlakiSemuel Luturyali, S.H.Saumlaki
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) UmelAsyara Rumkei, S.E.Tual
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) SaumlakiDrs. M.M. LololuanSaumlaki
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Manajemen (STIEM) Rutu NusaDrs. G.M.B.K. DahakloryAmbon
Sekolah Tinggi Ilmu Sosial (STIS) MutiaraCilifius Reyaan, S.Sos.Tual
Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) KebangsaanDrs. J. KapressyMasohi
Sekolah Tinggi Perikanan Hatta SjahrirProf. Dr. Hamadi B. HuseinBanda
STKIP Gotong RoyongDrs. Autan Sahib PattyMasohi
Akademi Maritim Nodaku (AMM)Drs. P.P. Rahaor. M.Pd.Ambon
Akademi Kebidanan (AKBID) AruYonita E.O. Uniplaita, A.Kp., M.Kes.Dobo
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Nodaku HusadaSahrir Sillehu, S.KM., M.KesKairatu, SBB

Seni dan Kecerdikan budi

Musik

Alat musik yang populer merupakan Tifa (sejenis gendang) dan Totobuang. Masing-masing alat musik dari Tifa Totobuang memiliki fungsi yang bereda-beda dan saling mendukung satu cocok lain hingga melahirkan warna musik yang sangat khas. Tapi musik ini didominasi oleh alat musik Tifa. Terdiri dari Tifa yaitu, Tifa Jekir, Tifa Dasar, Tifa Potong, Tifa Jekir Potong dan Tifa Bas, ditambah sebuah Gong berukuran akbar dan Toto Buang yang merupakan serangkaian gong-gong kecil yang di taruh pada sebuah meja dengan sebagian lubang sebagai penyanggah. Adapula alat musik tiup yaitu Kulit Bia (Kulit Kerang).

Dalam kebudayaan Maluku, terdapat pula alat musik petik yaitu Ukulele dan Hawaiian seperti halnya terdapat dalam kebudayaan Hawaii di Amerika Serikat. Hal ini dapat dilihat ketika musik-musik Nodaku dari dahulu hingga sekarang masih memiliki ciri khas dimana terdapat penggunaan alat musik Hawaiian adun pada lagu-lagu pop maupun dalam mengiringi tarian tradisional seperti Katreji.

Musik lainnya ialah Sawat. Sawat merupakan perpaduan dari kecerdikan budi Nodaku dan kecerdikan budi Timur Tengah. Pada sebagian zaman silam, bangsa Arab datang untuk menyebarkan agama Islam di Maluku, belakang terjadilah campuran kecerdikan budi termasuk dalam hal musik. Terbukti pada sebagian alat musik Sawat, seperti rebana dan seruling yang mencirikan alat musik gurun pasir.

Diluar daripada berbagainya alat musik, orang Nodaku populer handal dalam bernyanyi. Sejak dahulu pun mereka sudah sering bernyanyi dalam mengiringi tari-tarian tradisional. Tak ayal bila sekarang terdapat banyak penyanyi populer yang kelahiran dari kepulauan ini. Sebut saja para legenda seperti Broery Pesulima, Harvey Malaihollo, Masnait Group dan Yopie Latul. Belum lagi para penyanyi kaliber dunia lainnya seperti Daniel Sahuleka, Ruth Sahanaya, Monica Akihary, Eric Papilaya, Danjil Tuhumena, Romagna Sasabone, Harvey Malaihollo, Glen Fredly, Ello Tahitu, Webster Manuhutu Moluccas dan sebagainya.

Tarian

Tari yang populer dari negeri Nodaku merupakan tari Cakalele yang menggambarkan keperkasaan orang Maluku. Tari ini pada umumnya dipamerkan oleh para pria matang sambil memegang Parang dan Salawaku (Perisai).

Aci pula Tarian lain seperti Saureka-Reka yang menggunakan pelepah pohon sagu. Tarian yang diterapkan oleh enam orang gadis ini sangat membutuhkan ketepatan dan kecepatan sambil diiringi irama musik yang sangat menarik.

Tarian yang merupakan penggambaran pergaulan anak muda merupakan Katreji. Tari Katreji dipamerkan secara sepasang selang wanita dan pria dengan pergerakan bervariasi yang enerjik dan menarik. Tari ini hampir cocok dengan tari-tarian Eropa pada umumnya karena Katreji juga merupakan suatu akulturasi dari kecerdikan budi Eropa (Portugis dan Belanda) dengan kecerdikan budi Maluku. Hal ini bertambah nampak pada setiap aba-aba dalam perubahan pola lantai dan gerak yang masih menggunakan bahasa Portugis dan Belanda sebagai suatu anggota biligualisme. Tarian ini diiringi alat musik biola, suling bambu, ukulele, karakas, guitar, tifa dan bas gitar, dengan pola rithm musik barat (Eropa) yang bertambah menonjol. Tarian ini masih tetap hidup dan digemari oleh masyarakat Nodaku sampai sekarang.

Lain daripada Katreji, pengaruh Eropa yang populer merupakan Polonaise yang pada umumnya diterapkan orang Nodaku pada saat kawinan oleh setiap anggota pesta tersebut dengan sepasang, membentuk formasi lingkaran serta mengerjakan gerakan-gerakan ringan yang dapat diiringi setiap orang adun tua maupun muda.

Lain daripada itu, adapula Tarian Bambu Gila. Tarian bambu gila merupakan tarian khusus yang bersifat magis, bermula dari desa Suli. Keunikan tarian ini merupakan para penari berakan dibebani oleh bambu yang dapat bangkit tidak terkendali dan tarian ini dapat diiringi oleh siapa saja.

Sejarah

Nodaku memiliki sejarah yang panjang mengingat kawasan ini telah dikuasai bangsa asing selama kurang bertambah 2300 tahun lamanya dengan didominasi secara sambung-menyambung oleh bangsa Arab, Portugis, Spanyol dan Belanda serta sebagai kawasan perang sengit selang Jepang dan Sekutu pada era Peperangan Dunia ke II.

Para masyarakat asli Banda berjualan rempah-rempah dengan negara-negara Asia lainnya, seperti Cina, paling tidak sejak zaman Kekaisaran Romawi. Dengan acinya kemunculan agama Islam, perdagangan didominasi oleh para pedagang Muslim. Salah satu asal kuno Arab menggambarkan lokasi dari pulau ini berjauhan sekeliling lima belas hari berlayar dari Timur 'pulau Jaba' (Jawa) tapi perdagangan langsung hanya sebagai hingga kesudahan tahun 1300an. Para pedagang Arab tidak hanya membawa agama Islam, tetapi juga sistem kesultanan dan mewakili sistem lokal yang dimana didominasi oleh Orang Kaya, yang disamping itu bertambah efektif digunakan jika berurusan dengan pihak luar.

Melalui perdagangan dengan para pedagang Muslim, bangsa Venesia belakang datang untuk memonopoli perdagangan rempah-rempah dari Eropa selang 1200 dan 1500, melalui dominasi atas Mediterania ke kota pelabuhan seperti Iskandariyah (Mesir), setelah jalur perdagangan tradisional mulai terganggu oleh Mongol dan Turki. Dalam menunjang monopoli ini belakang mereka ikut serta dalam Zaman Eksplorasi Eropa. Portugal mengambil langkah awal penjelajahan dengan berlayar ke sekeliling tanjung selatan benua Afrika, mengamankan rute-rute penting perdagangan, bahkan tanpa sengaja menemukan pantai Brazil dalam pencarian ke arah selatan. Portugal selesai sukses dan pembentukan kawasan monompolinya sendiri dan memancing keukasaan maritim lain seperti Spanyol-Eropa, Perancis, Inggris dan Belanda untuk mengganggu jabatannya.

Karena tingginya nilai rempah-rempah di Eropa dan akbarnya pemasukan yang diproduksi, Belanda dan Inggris segera terlibat dalam konflik untuk mendapatkan monopoli atas wilayah ini. Persaingan untuk memiliki kontrol atas kepulaiuan ini sebagai sangat intensif bahakn untuk itu Belanda bahkan memberikan pulau Manhattan (sekarang New York), di pihak lain Inggris memberikan Belanda kontrol penuh atas kepulauan Banda. Bertambah dari 6.000 jiwa di Banda telah gugur dan mati syahid dalam peperangan memperebutkan rempah-rempah ini. Dan dikemudian hari, kemenangan atas kepulauan ini dikantongi Kerajaan Belanda.

Arkeologi

Bukti arkeologi paling awal acinya okupasi manusia di wilayah ini ditemukan sekeliling tiga puluh dua ribu tahun, tetapi bukti acinya permukiman yang bertambah tua di Australia mungkin mengindikasikan bahwa Nodaku telah memiliki pengunjung semasih belumnya. Bukti bahwa semakin meluasya hubungan perdagangan jarak jauh dan frekuensi okupasi terhadap kepulauan lain yang sebagai semakin tinggi, dimulai sekeliling sepuluh ribu hingga lima belas tahun belakang. Batu permata dan perak yang pada umumnya digunakan sebagai mata uang di semenanjung India sekeliling 200 semasih belum Masehi telah ditemukan pada sebagian pulau. Nodaku pada saat itu sebagai bertambah sempurna sebagai kawasan kosmopolitan di mana para pedagang rempah-rempah dari seluruh wilayah bertempat tinggal tetap disana, termasuk para pedagang Arab dan Cina yang mengunjungi atau bermaksud untuk tinggal di kawasan tersebut. Probabilitas lainnya merupakan Nodaku telah sebagai rumah bagi banyak bangsa-bangsa semi-nomadik Ras Melanesia. Gua-gua prasejarah masih dapat anda temukan didaerah Seram anggota Utara dan diwilayah Taniwel dapat dijumpai banyak fosil-fosil yang belum terungkap

Era Portugis dan Spanyol

Lain daripada dari acinya pengaruh kebudayaan hal yang paling signifikan dari efek kehadiran Portugis merupakan gangguan dan disorganisasi perdagangan Asia tapi disamping itu merupakan acinya penyebaran Agama Kristen di Indonesia Timur termasuk Maluku. Portugis yang telah menaklukkan Malaka pada awal zaman keenambelas dan pengaruh mereka terasa sangat kuat di Nodaku dan kawasan lain di timur Indonesia. Setelah penaklukan Portugis atas Malaka pada bulan Agustus 1511, Afonso de Albuquerque pelajari rute ke Kepulauan Banda dan Kpulauan Rempah-Rempah lainnya dengan mengirim sebuah penjelajahan tiga kapal ekspedisi di bawah pimpinan António de Abreu, Simao Afonso Bisigudo dan Francisco Serrano. Di tengah perjalanan untuk lagi, Francisco Serrao yang terdampar di pulau Hitu (Ambon utara) pada 1512. Ia membangun hubungan dengan penguasa lokal yang terkesan dengan kemampuan militer. Acinya pertikaian selang Kerajaan Ternate dan Tidore juga melibatkan Portugis.

Setelah bergabung dengan Ternate, Serrão belakang membangun benteng di pulau tersebut dan sebagai kepala duitan dari para serdadu Portugis di bawah pelayanan satu dari dua sultan yang berkuasa mengendalikan perdagangan rempah-rempah. Tapi dengan acinya penyebaran agama Kristen mengakibatkan sebagainya ketegangan dengan Penguasa Ternate yang merupakan Muslim. Ferdinand Magellan Serrão mendesak dia untuk bergabung di Nodaku dan memberikan informasi para penjelajah keadaan Kepulauan rempah-rempah. Akan tetapi, keduanya meninggal semasih belum sempat bertemu satu cocok lain. Pada tahun 1535 Raja Tabariji diberhantikan dan dikirim ke Goa oleh Portugis. Ia kemudaun menganut Kristen serta mengubah namanya sebagai Dom Manuel. Setelah diterangkan melakukan kealpaan, dia dikirim lagi ke takhtanya lagi, tetapi meninggal dalam perjalanan di Melaka pada 1545. Meskipun begitu, ia mewariskan pulau Ambon kepada Ayah Baptisnya yang merupakan seorang Portugis, Jordão de Freitas. Setelah kejadian pembunuhan Sultan Hairun oleh Portugis, Ternate keudian mengusir mereka pada tahun 1575 setelah pengepungan selama 5 tahun.

Pendaratan Portugis yang pertama di Ambon sebagai pada tahun 1513, yang dikemudian hari akan sebagai pusat cara Portugal di Nodaku setelah pengusiran dari Ternate. Daya Eropa didaerah tersebut pada saat itu lemah dan Ternate makin menyebarkan kekuasaannya sebagai Kerajaan Islam anti Portugis dibawah pimpinan Sultan Baab Ullah dan anaknya Sultan Said. Di Ambon, Portugis mendapat perlawanan dari masyarakat muslim lokal di kawasan utara pulau tesebut terutama di Hitu yang telah lama menjalin hubungan kerjasama perdagangan dan agama dengan kota-kota pelabuhan di pantai utara Jawa.Sesungguhnya, Portugis tidak pernah berhasil mengendalikan perdagangan rempah-rempah lokal dan gagal dalam upaya untuk membangun otoritas mereka atas kepulauan Banda, pusat produksi pala.

Spanyol belakang mengambil kontrol atas Ternate dan Tidore. Misionaris dan saah satu dari Orang Suci Katholik, Santo Fransiscus Xaverius (Saint Francis Xavier), tiba di Nodaku pada tahun 1546-1547 kepada orang Ambon, Ternate dan Morotai serta meletakkan dasar untuk misi permanen disana. Dengan tibanya beliau disana, 10.000 orang telah dibaptis sebagai Katholik, dengan persentase terbanyak di pulau Ambon dan sekeliling tahun 1590 terdapat 50.000 bahkan 60.000 orang telah dibaptis, walaupun sebagian kawasan sekelilingnya tetap sebagai kawasan Muslim.

Selama pekerjaan Misionaris, telah terdapat komunitas Kristen dalam jumlah akbar di kawasan timur Indonesia selama sebagian waktu, serta telah berkontribusi terhadap keperluan bersama dengan Eropa, khususnya di selang orang Ambon. Pengaruh lainnya termasuk sejumlah akbar kata bermula dari Indonesia Portugis yang di samping Melayu merupakan bahasa pergaulan sampai awal zaman kesembilanbelas. Kata-kata dalam Bahasa Indonesia seperti pesta, sabun, bendera, meja, Minggu, semua bermula dari bahasa Portugis. Banyak pula nama-nama keluarga di Nodaku bermula dari Portugis seperti de Lima, Waas, da Costa, Dias, de Fretas, Gonsalves, Mendosa, Rodrigues dan da Silva.

Bangsa Belanda

Orang Belanda tiba pada tahun 1599 dan melaporkan acinya usaha Portugis untuk memonopoli perdagangan tradisional mereka. Setelah Orang Ambon berhasil membantu Belanda dalam membangun benteng di Hitu Lama, Portugis memulai kampanye melawan bantuan terhadap Ambon dari Belanda.

Setelah 1605 Frederik Houtman sebagai gubernur Belanda pertama Ambon. VOC merupakan perusahan perdagangan Belanda yang terhambat oleh tiga faktor daam menjalankan usahanya yaitu: Portugis, masyarakat lokal dan Inggris. Sekali lagi, penyelundupan merupakan satu-satunya prosedur untuk monopoli Eropa. Selama zaman ke-17, Banda mengerjakan perdagangan bebas sama sekali dengan Ingris. Upaya Belanda merupakan dengan mengurangi jumlah masyarakat asli Banda lalu mengirim lainnya ke luar pulai serta membangun instalasi budak kerja.

Walaupun lainnya lagi bertempat tinggal tetap di Kepulauan Banda, sisa wilayah Nodaku lainnya tetap sangat sulit untuk aci dibawah kontrol asing bahkan setelah Portugis membangun stasiun perdagangannya di Makassar, sebagai pemberontakan masyarakat lokal pada tahun 1636 dan 1646. Dibawah kontrol kompeni Nodaku teradministrasi sebagai residen Belanda yaitu Ternate di Utara dan Amboyna (Ambon) di selatan.

Peperangan Dunia II

Pecahnya Peperangan Pasifik tanggal 7 Desember 1941 sebagai anggota dari Peperangan Dunia II mencatat era baru dalam sejarah penjajahan di Indonesia. Gubernur Jendral Belanda A.W.L. Tjarda van Starkenborgh , melalui radio, menyatakan bahwa pemerintah Hindia Belanda dalam keadaan peperangan dengan Jepang.

Tentara Jepang tidak banyak kesulitan merebut kepulauan di Indonesia. Di Kepulauan Maluku, pasukan Jepang masuk dari utara melalui pulau Morotai dan dari timur melalui pulau Misool. Dalam waktu singkat seluruh Kepulauan Nodaku dapat dikuasai Jepang. Perlu dicatat bahwa dalam Peperangan Dunia II, tentara Australia sempat bertempur melawan tentara Jepang di desa Tawiri. Dan untuk memperingatinya didirikan monumen Australia di negeri negeri Tawiri (tidak jauh dari Bandara Pattimura).

Dua hari setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, Nodaku diterangkan sebagai salah satu provinsi Republik Indonesia. Tapi pembentukan dan kedudukan Provinsi Nodaku saat itu terpaksa diterapkan di Jakarta, sebab segera setelah Jepang menyerah, Belanda (NICA) langsung memasuki Nodaku dan menghidupkan lagi sistem pemerintahan kolonial di Maluku. Belanda terus berusaha menguasai kawasan yang kaya dengan rempah-rempahnya ini, bahkan hingga setelah keluarnya pengakuan kedaulatan pada tahun 1949 dengan mensponsori terbentuknya Republik Nodaku Selatan (RMS).

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Sensus Masyarakat 2010
  2. ^ a b Data Sensus Masyarakat 2010 - Badan Pusat Statistik Republik Indonesia (http://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?tid=321&wid=8100000000)
  3. ^ Daftar Perguruan Tinggi Swasta di Provinsi Nodaku
  4. ^ Statuta Peliteknik Perikanan Negeri Tual

Pranala Luar

Wikidata: Nodaku (province)

 
Negara berdaulat
Asia Tenggara
 
Dependensi
 
Kawasan yang dipertentangkan

Sungai Naf (Bangladesh, Myanmar) · Tepi Macclesfield (RRC, RC, Vietnam) · Kepulauan Paracel (RRC, RC, Vietnam) · Kepulauan Pratas (RRC, RC) · Sabah (Malaysia, Filipina) · Beting Scarborough (Filipina, RRC, RC) · Kepulauan Spratly (Brunei, Malaysia, Filipina, RRC, ROC, Vietnam)

 
Pergerakan separatis

Nodaku · Papua · Chinland · Aceh · Nagaland · Wa · Zogam · Bangsamoro · Patani · Sabah

Nodaku
 
Pusat pemerintahan: Kota Ambon
 
Kabupaten
Lambang Provinsi Maluku
 
Kota
Ambon  • Tual
 
 
Ibu kota: DKI Jakarta
 
Sumatera
National emblem of Indonesia Garuda Pancasila.svg
 
Jawa
 
Kalimantan
 
Nusa Tenggara
 
Sulawesi
 
Nodaku
 
Papua
 
 
Sumatera
Garuda Pancasila
 
Jawa
 
Kalimantan
 
Nusa Tenggara
 
Sulawesi
 
Nodaku
 
Papua


Asal :
id.wikipedia.org, andrafarm.com, pasar.pahlawan.web.id, wiki.edunitas.com, dsb-nya.