Kota Bandar Lampung Tanjung Karang Tapis Berseri |
---|
— Sumatera Lampung — |
Sehaluan jarum jam; Simpang Lungsir, Patung Pengantin Lampung di Simpang Lungsir, Hotel Novotel Lampung, Gadis-gadis Lampung dengan pakaian hukum budaya Saibatin, Pelabuhan Panjang, Tugu Durian di Sukadanaham, dan Tugu Adipura. |
![Lambang Kota Bandar Lampung](https://pasar.pts-ptn.net/_sepakbola/_baca_image.php?td=3&kodegb=100px-Logo-baru-bandar-lampung1.jpg) Lambang |
|
Slogan: Bandar Lampung Ragom Gawi |
Lokasi Kota Bandar Lampung di Pulau Sumatera |
Negara | Indonesia |
---|
Hari jadi | 17 Juni 1682[1] |
---|
Dasar hukum | PP No. 24 tahun 1983 |
---|
Ibu kota | Tanjung Karang |
---|
Koordinat | 5°25′46.6″ LS 105°15′45.26″ BT |
---|
Pemerintahan |
• Walikota | Drs. H. Herman HN., M.M. |
---|
Lebar |
• Daratan | 169.21 km2 (65.33 mil²) |
---|
• Perairan | 23.75 km2 (9.17 mil²) |
---|
Populasi (2010)[2] |
• Total | 891,374 jiwa |
---|
• Kepadatan | 5,304/km2 (13,740/sq mi) |
Demografi |
• Suku bangsa | Lampung, Jawa, Sunda, Palembang, Bali, dsb. |
---|
• Agama | Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha. |
---|
• Bahasa | Indonesia, Lampung, Jawa, Sunda, Palembang, Bali, dsb. |
---|
Zona waktu | WIB (UTC+7) |
---|
Kode telepon | +62 721 |
---|
Disktrik | 20 |
---|
Desa/kelurahan | 126 |
---|
Bandar udara | Bandara Radin Inten II |
---|
Pelabuhan | Pelabuhan Panjang Pelabuhan Srengsem |
---|
Fauna resmi | Monyet (Macaca Fascicularis)[3] |
---|
Situs web | www.bandarlampungkota.go.id |
---|
Kota Bandar Lampung adalah sebuah kota, sekaligus ibu kota provinsi Lampung, Indonesia. Dengan cara geografis, kota ini dijadikan pintu gerbang utama pulau Sumatera, tepatnya belum cukup bertambah 165 km sebelah barat laut Jakarta, memiliki andil penting dalam jalur transportasi darat dan keaktifan pendistribusian logistik dari Jawa menuju Sumatera maupun sebaliknya.
Kota Bandar Lampung memiliki lebar wilayah daratan 169,21 km² yang terbagi ke dalam 20 Disktrik dan 126 Kelurahan dengan populasi penduduk 891.374 jiwa (berdasarkan sensus 2010), kepadatan penduduk lebih kurang 5.304 jiwa/km² dan diproyeksikan pertumbuhan penduduk mencapai 2,4 juta jiwa pada tahun 2030. Saat ini kota Bandar Lampung adalah pusat jasa dan perdagangan serta perekonomian di provinsi Lampung.
Sejarah
![](https://pasar.pts-ptn.net/_sepakbola/_baca_image.php?td=3&kodegb=300px-COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Een_benteng_bij_Teloekbetoeng_T.jpg)
Benteng di Teluk Betung (
1894).
Zaman Pra Kemerdekaan Indonesia
Wilayah Kota Bandar Lampung pada zaman kolonial Hindia Belanda termasuk wilayah Onder Afdeling Telokbetong yang dibuat bentuk berdasarkan Staatsbalat 1912 Nomor : 462 yang terdiri dari Ibukota Telokbetong sendiri dan daerah-daerah disekitarnya. Sebelum tahun 1912, Ibukota Telokbetong ini meliputi juga Tanjungkarang yang terletak lebih kurang 5 km di sebelah utara Kota Telokbetong (Encyclopedie Van Nedderland Indie, D.C.STIBBE anggota IV).
Ibukota Onder Afdeling Telokbetong adalah Tanjungkarang, sementara Kota Telokbetong sendiri mempunyai kedudukan sebagai Ibukota Keresidenan Lampung. Kedua kota tersebut tidak termasuk ke dalam Marga Verband, melainkan berdiri sendiri dan dikepalai oleh seorang Asisten Demang yang tunduk kepada Hoof Van Plaatsleyk Bestuur antaraku Kepala Onder Afdeling Telokbetong.
Pada zaman pendudukan Jepang, kota Tanjungkarang-Telokbetong dijadikan shi (Kota) dibawah pimpinan seorang shichō (bangsa Jepang) dan ditolong oleh seorang fukushichō (bangsa Indonesia).
Zaman Pasca Kemerdekaan Indonesia
Sejak zaman Kemerdekaan Republik Indonesia, Kota Tanjungkarang dan Kota Telokbetong dijadikan anggota dari Kabupaten Lampung Selatan hingga diterbitkannnya Undang-Undang Nomor 22 tahun 1948 yang memisahkan kedua kota tersebut dari Kabupaten Lampung Selatan dan mulai diperkenalkan dengan sebutan penyebutan Kota Tanjungkarang-Telukbetung.
Dengan cara geografis, Telukbetung tidak kekurangan di selatan Tanjungkarang, karenanya di marka jalan, Telukbetung yang dijadikan patokan ketentuan yang jangan dilampaui jarak ibukota provinsi. Telukbetung, Tanjungkarang dan Panjang (serta Kedaton) adalah wilayah tahun 1984 digabung dalam satu kesatuan Kota Bandar Lampung, tidak tidak teringat ketiganya sudah tidak tidak kekurangan ketentuan yang jangan dilampaui pemisahan yang jelas.
Pada perkembangannya selanjutnya, status Kota Tanjungkarang dan Kota Telukbetung terus berubah dan mengalami beberapa kali perluasan hingga pada tahun 1965 sehabis Keresidenan Lampung dinaikkan statusnya dijadikan Provinsi Lampung (berdasarkan Undang-Undang Nomor : 18 tahun 1965), Kota Tanjungkarang-Telukbetung berubah dijadikan Kotamadya Daerah Tingkat II Tanjungkarang-Telukbetung dan sekaligus dijadikan ibukota Provinsi Lampung.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 1983, Kotamadya Daerah Tingkat II Tanjungkarang-Telukbetung berubah dijadikan Kotamadya Daerah Tingkat II Bandar Lampung (Lembaran Negara tahun 1983 Nomor 30, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3254). Lalu berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 tahun 1998 tentang perubahan atur naskah dinas di lebih kurang yang terkait Pemerintah Kabupaten/Kotamadya Daerah Tingkat II se-Indonesia yang lalu ditindaklanjuti dengan Keputusan Walikota Bandar Lampung nomor 17 tahun 1999 dijadikan perubahan penyebutan nama dari “Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandar Lampung” dijadikan “Pemerintah Kota Bandar Lampung” dan tetap digunakan hingga saat ini.
Hari Jadi Kota Bandar Lampung
Hari jadi kota Bandar Lampung diteguhkan berdasarkan sumber sejarah yang berhasil dikumpulkan, -terdapat catatan bahwa berdasarkan laporan dari Residen Banten William Craft kepada Gubernur Jenderal Cornelis yang didasarkan pada keterangan Pangeran Aria Dipati Ningrat (Duta Kesultanan) yang disampaikan kepadanya tanggal 17 Juni 1682 selang lain berisikan: “Lampong Telokbetong di tepi laut adalah tempat kedudukan seorang Dipati Temenggung Nata Negara yang membawahi 3.000 orang” (Deghregistor yang dibuat bentuk dan dihidupi oleh pimpinan VOC halaman 777 dst.)-, dan hasil simposium Hari Jadi Kota Tanjungkarang-Telukbetung pada tanggal 18 November 1982 serta Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 1983 tanggal 26 Februari 1983 diteguhkan bahwa hari Jadi Kota Bandar Lampung adalah tanggal 17 Juni 1682.
Perubahan Jumlah Disktrik
Dengan Undang-Undang No. 5 tahun 1975 dan Peraturan Pemerintah No. 3 tahun 1982 tentang perubahan wilayah, maka kota Bandar Lampung diperluas dengan pemekaran dari 4 disktrik 30 kelurahan dijadikan 9 disktrik 58 kelurahan. Lalu berdasarkan SK Gubernur No. G/185.B.111/Hk/1988 tanggal 6 Juli 1988 serta surat persetujuan Mendagri nomor 140/1799/PUOD tanggal 19 Mei 1987 tentang pemekaran kelurahan di wilayah kota Bandar Lampung, maka kota Bandar Lampung terdiri dari 9 disktrik dan 84 kelurahan. Pada tahun 2001 berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung No. 04, kota Bandar Lampung dijadikan 13 disktrik dengan 98 kelurahan.
Lalu, pada tanggal 17 September 2012 bertempat di Kelurahan Sukamaju, diresmikanlah disktrik dan kelurahan baru di wilayah kota Bandar Lampung sebagai hasil pemekaran berdasarkan dengan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012 tentang Penataan dan Perwujudan Kelurahan dan Kecamatan. Kota Bandar Lampung dijadikan 20 disktrik dengan 126 kelurahan.[4] Adapun 7 disktrik baru hasil pemekaran terdiri dari :
- Disktrik Labuhan Ratu pemekaran dari Disktrik Kedaton.
- Disktrik Way Halim adalah penyesuaian dari beberapa wilayah Disktrik Sukarame dan Kedaton yang dipisah dijadikan suatu disktrik.
- Disktrik Kemiling pemekaran dari Disktrik Tanjung karang barat.
- Disktrik Langkapura pemekaran dari Disktrik Kemiling.
- Disktrik Enggal pemekaran dari Disktrik Tanjungkarang Pusat.
- Disktrik Kedamaian pemekaran dari Disktrik Tanjungkarang Timur.
- Disktrik Telukbetung Timur pemekaran dari Disktrik Telukbetung Barat.
- Disktrik Bumi Waras pemekaran dari Disktrik Telukbetung Selatan.
Bandar Lampung and Surrounding Ajang
Seiring perkembangannya, kecepatan pertumbuhan penduduk melonjak cukup tinggi sejak lima tahun paling terakhir. Pertumbuhan bahkan mencapai 1,1 persen per tahun. Perihal itu mulai memicu pertumbuhan kota ini ke arah barat hingga Gedong Tataan; ke timur hingga Tanjung Bintang dan Bergen; serta ke utara hingga Disktrik Natar. Pada tahun 1986-1989, Ditjen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum telah merancang konsep upaya meningkatkan mutu Kota Bandar Lampung yang disebut Bandar Lampung and Surrounding Ajang (Blasa). Konsep ini meliputi Disktrik Gedong Tataan, Natar, Tanjung Bintang, dan Katibung anggota utara.
Pemerintahan dan Kependudukan
Kota Bandar Lampung dipandu oleh seorang wali kota. Saat ini, jabatan wali kota Bandar Lampung dijabat oleh Drs. H. Herman HN., M.M. dengan jabatan wakil wali kota dijabat oleh H. Thobroni Harun, ST, MM. Wilayah kota Bandar Lampung dibagi dijadikan 20 disktrik dan 126 kelurahan:
Walikota
Sejak berdirinya dari tahun 1965 sampai saat ini Walikota Bandar Lampung dengan cara bertali-tali adalah:
Daftar Walikota Bandar Lampung dari masa ke masa[5]Nama | Periode |
---|
Sumarsono | 1956 - 1957 |
H. Zainal Abidin Pagar Dunia | 1957 - 1963 |
Alimuddin Umar, SH | 1963 - 1969 |
Drs. H. M. Thabrani Daud | 1969 - 1976 |
Drs. M. Fauzi Saleh | 1976 - 1981 |
Drs. Zulkarnain Subing | 1981 - 1986 |
Drs. Nurdin Muhayat | 1986 - 1995 |
Drs. Suharto | 1995 - 2005 |
Drs. Eddy Sutrisno, M.Pd | 2005 - 2010 |
Drs. H. Herman HN | 2010 - sekarang |
Kependudukan
Berdasarkan sensus BPS, kota ini memiliki populasi penduduk sebanyak 879.651 jiwa (sensus 2010)[6], dengan lebar wilayah lebih kurang 197,22 km2, maka Bandar Lampung memiliki kepadatan penduduk 5.268 jiwa/km² dan tingkat pertumbuhan penduduk 1,79 % per tahun. Berikut adalah tabel jumlah penduduk dari tahun ke tahun:
Tahun | 1971 | 1980 | 1990 | 2000 | 2010 | 2030 |
---|
Jumlah penduduk | 198.427 | 284.275 | 636.418 | 743.109 | 881.801 | 2.400.000 (perkiraan) |
---|
Sejarah kependudukan kota Bandar Lampung Sumber:Badan Pusat Statistik [7] |
Perekonomian
Dilihat dari bidang ekonomi, total nilai PDRB menurut harga konstan yang dicapai daerah ini pada tahun 2006 sebesar 5.103.379 (dalam jutaan rupiah) dengan konstribusi terbesar datang dari sektor perdagangan, hotel, dan restoran 19,12%, disusul kemudaian dari sektor bank/ keuangan 17,50%, dan dari sektor industri ronde 17,22%. Total nilai ekspor non migas yang dicapai Kota Bandar Lampung hingga tahun 2006 sebesar 4.581.640 ton, dengan konstribusi terbesar datang dari komoditi kopi (140.295 ton), karet (15.005 ton), dan kayu (1524 ton).
Daerah ini mempunyai potensi yang agung bagi dikembangkan selang lain di sektor perkebunan dengan komoditi utama yang diproduksi berupa cengkeh, kakao, kopi robusta, kelapa dalam, kelapa hibrida. Kontributor utama perekonomian daerah ini adalah disektor industri ronde. Terdapat bermacam industri yang bahan bakunya bermula dari bahan tanaman dan perkebunan, industri tersebut beberapa agung adalah industri rumah tangga yang mengolah kopi, pisang dijadikan keripik pisang, dan lada.
Hasil industri ini lalu dijadikan komoditi perdagangan dan ekspor. Perdagangan dijadikan tumpuan pekerjaan penduduk sehabis pertanian. Keberadaan infrastruktur berupa jalan darat yang memadai akan bertambah meringankan para pedagang utuk berinteraksi sehingga memperlancar baik arus barang maupun jasa.[8]
Sebagai kota yang melakukan usaha menuju kota metropolitan, Bandar Lampung dijadikan pusat programa perekonomian di daerah Lampung. Beberapa agung penduduknya melakukan usaha dalam bidang jasa, industri, dan perdagangan. Matang ini terdapat beberapa supermarket yang cukup agung. Pusat perbelanjaan modern yang terdapat di Bandar Lampung selang lain adalah:
Saat ini baru saja didirikan mal baru di luar pusat kota/Tanjung Karang, adalah Boemi Kedaton Mall di Disktrik Kedaton[9].
Sedangkan pusat perbelanjaan tradisional ternama selang lain Pasar Bambu Kuning (pasar legendaris)[10] , Bambu Kuning Square, Pasar Tengah, Pasar Bawah, Pasar Pasir Gintung, Pasar Smep, Pasar Tamin, Pasar Mambo, Pasar Kangkung, Pasar Tugu, Pasar Panjang, dan Pasar Perumnas Way Halim. Berikut adalah daftar perusahaan agung yang terletak di Bandar Lampung.
Daftar Pelaku Usaha di Bandar Lampung[11]Nama Perusahaan | Alamat | Macam Produksi | Komoditi |
---|
PT. Tansoputra Asia | Jl. Wala Tidak berkesudahan Km 6 (Ir. Sutami Raya) Kec. Panjang Bandar Lampung , Lampung | Industri Kelapa Terpadu | Karbon Aktif |
PT. Sentra Profeed Intermitra | Jl. Soekarno Hatta Km 8,5 Kec. Tanjung Karang Timur Bandar Lampung, Lampung 35121 | Industri Pakan Ternak Jagung | Pakan Ternak |
PT. Vistagrain Corporation | Jl. Yos sudarso No. 257 Martanto Hadi Kec. Teluk Betung Selatan Bandar Lampung, Lampung 35227 | Industri Pakan Ternak Jagung | Pakan Ternak |
PT. Nestlé Indonesia | Jl. Raya Bakauheni Km. 13, Panjang, Bandar Lampung, Lampung, 35241 | Industri Ronde Kopi | Coffe Instant |
Kondisi Dunia
Iklim
Berdasarkan klasifikasi Schmidt dan Fergusson (1951), iklim Bandar Lampung tipe A; sedangkan menurut zone agroklimat Oldeman (1978), tergolong Zone D3, yang berarti lembab sepanjang tahun. Curah hujan berkisar selang 2.257 – 2.454 mm/tahun. Jumlah hari hujan 76-166 hari/tahun. Kelembaban udara berkisar 60-85%, dan suhu udara 23-37 °C. Kecepatan angin berkisar 2,78-3,80 knot dengan arah dominan dari Barat (Nopember-Januari), Utara (Maret-Mei), Timur (Juni-Agustus), dan Selatan (September-Oktober).
Parameter iklim yang sangat relevan bagi perencanaan wilayah perkotaan adalah curah hujan maksimum, karena terkait langsung dengan kejadian banjir dan desain sistem drainase. Berdasarkan data selama 14 tahun yang tercatat di stasiun klimatologi Pahoman dan Sumur Putri (Disktrik Teluk Betung Utara), dan Sukamaju Kubang (Disktrik Panjang), curah hujan maksimum dijadikan selang bulan Desember sampai dengan April, dan bisa mencapai 185 mm/hari.[12]
Topografi
Topografi Kota Bandar Lampung sangat beragam, mulai dari dataran pantai sampai kawasan perbukitan hingga bergunung, dengan ketinggian permukaan selang 0 sampai 500 m daerah dengan topografi perbukitan hinggga bergunung membentang dari arah Barat ke Timur dengan puncak tertinggi pada Gunung Betung sebelah Barat dan Gunung Dibalau serta perbukitan Batu Serampok disebelah Timur. Topografi tiap-tiap wilayah di Kota Bandar Lampung adalah sebagai berikut :
- Wilayah pantai terdapat disekitar Teluk Betung dan Panjang dan pulau di anggota Selatan
- Wilayah landai/dataran terdapat disekitar Kedaton dan Sukarame di anggota Utara
- Wilayah perbukitan terdapat di lebih kurang Telukbetung anggota Utara
- Wilayah dataran tinggi dan seberapa bergunung terdapat disekitar Tanjung Karang anggota Barat adalah wilayah Gunung Betung, Sukadana Ham, dan Gunung Dibalau serta perbukitan Batu Serampok di anggota Timur.
Dilihat dari ketinggian yang dimiliki, Disktrik Kedaton dan Rajabasa adalah wilayah dengan ketinggian paling tinggi dibandingkan dengan kecamatan-kecamatan lainnya adalah tidak kekurangan pada ketinggian maksimum 700 mdpl. Sedangkan Disktrik Teluk Betung Selatan dan Disktrik Panjang memiliki ketinggian setiap hanya lebih kurang 2 – 5 mdpl atau disktrik dengan ketinggian paling rendah/minimum dari seluruh wilayah di Kota Bandar Lampung.
Hidrologi
Dilihat dengan cara hidrologi maka Kota Bandar Lampung mempunyai 2 sungai agung adalah Way Kuripan dan Way Kuala, dan 23 sungai-sungai kecil. Semua sungai tersebut adalah DAS (Daerah Arus Sungai) yang tidak kekurangan dalam wilayah Kota Bandar Lampung dan beberapa agung bermuara di Teluk Lampung.
Dilihat dari akuifer yang dimilikinya, cairan tanah di Kota Bandar Lampung bisa dibagi dalam beberapa anggota berdasarkan pourusitas dan permaebilitas yaitu:
- Akuifer dengan produktifitas baru saja, tidak kekurangan di kawasan pesisir Kota Bandar Lampung, adalah di Disktrik Panjang, Teluk Betung Selatan, dan Teluk Betung Barat.
- Cairan tanah dengan akuifer produktif, tidak kekurangan di Disktrik Kedaton, Tanjung Senang, Kedaton, anggota selatan Disktrik Kemiling, anggota selatan Tanjung Karang Barat, dan beberapa kecil wilayah Disktrik Sukabumi.
- Akuifer dengan produktifitas baru saja dan penyebaran lebar, tidak kekurangan di anggota utara Disktrik Kemiling, anggota utara Tanjung Karang Barat, Tanjung Karang Pusat, Teluk Betung Utara, dan beberapa kecil Disktrik Tanjung Karang Timur.
- Akuifer dengan produktifitas tinggi dan penyebaran lebar, tidak kekurangan di beberapa agung Disktrik Rajabasa dan Tanjung Karang Timur.
- Akuifer dengan produktifitas rendah, tidak kekurangan di anggota utara Disktrik Panjang, Tanjung Karang Timur, dan anggota barat Disktrik Teluk Betung Selatan.
- Cairan tanah langka, tidak kekurangan di Disktrik Panjang.
Zonasi Kawasan Resapan Cairan Kota Bandar LampungZona | Kategori Serapan | Wilayah |
---|
I | Recharge Ajang | Kemiling dan Teluk Betung Barat |
II | Ajang Penyangga | Disktrik Tanjung Karang Barat, Tanjung Karang Timur, Panjang, Tanjung Karang Pusat, Teluk Betung Utara, dan Teluk Betung Selatan. |
III | Resapan Rendah | Kedaton, Sukarame, Tanjung Karang Barat |
IV | Resapan Baru saja | Tanjung Karang Pusat, Sukabumi, Tanjung Karang Timur |
V | Resapan Tinggi | Sukabumi dan Sukarame |
VI | Kawasan Dipengaruhi Cairan Laut | Pesisir Teluk Lampung, Teluk Betung Selatan, Panjang, Teluk Betung Barat |
Transportasi
Pelabuhan
Di kota ini terdapat pelabuhan Panjang yang adalah pelabuhan ekspor-impor bagi Lampung dan juga Pelabuhan Srengsem yang dijadikan pelabuhan bagi lalu lintas distribusi batu bara dari Sumatera Selatan ke Jawa. Lebih kurang 92 kilometer dari selatan Bandar Lampung, tidak kekurangan Bakauheni, yang adalah sebuah kota pelabuhan di provinsi Lampung, tepatnya di ujung selatan Pulau Sumatera. Terletak di ujung selatan dari Jalan Raya Lintas Sumatera, pelabuhan Bakauheni menghubungkan Sumatera dengan Jawa via perhubungan laut.
Ratusan trip feri penyeberangan dengan 24 buah kapal feri dari beberapa operator berlayar mengarungi Selat Sunda yang menghubungkan Bakauheni dengan Merak di Provinsi Banten, Pulau Jawa. Feri-feri penyeberangan ini terutama meladeni jasa penyeberangan angkutan darat seperti bus-bus penumpang antar kota antar provinsi, truk-truk barang maupun mobil pribadi. Rata-rata durasi pergerakan yang diperlukan selang Bakauheni - Merak atau sebaliknya dengan feri ini adalah lebih kurang 2 jam.
Jalan Raya
![](https://pasar.pts-ptn.net/_sepakbola/_baca_image.php?td=3&kodegb=350px-Sultan_Agung_-_Ryacudu_Flyover_Bandar_Lampung.jpg)
Jembatan Layang Sultan Luhur - Ryacudu, Bandar Lampung.
Bandar Lampung adalah kota agung yang terletak paling selatan di pulau Sumatera yang otomatis adalah gerbang datang Sumatera dari Jawa melalui jalur darat. Jalan Lintas Sumatera yang melintas kota ini disebut Jalan Soekarno Hatta (berfungsi sebagai lingkar luar kota.
Sejak tahun 2013, pemerintah kota resmi membuka dua jembatan layang (flyover). Adapun kedua fly over tersebut adalah:
- Jembatan Sultan Luhur - Ryacudu.
- Jembatan Antasari - Tirtayasa.
Setiap fly over memiliki lebar 12 meter dengan panjang 180 meter.[13]
Sementara fly over di Jalan Gajah Mada hingga Jalan Juanda sepanjang 400 meter masih dalam tahap pembangunan.[14]
Bus
Hubungan bus antarkota dilayani oleh Terminal Rajabasa. Terminal ini meladeni rute jarak dekat, menengah, dan jauh (AKAP) yang meladeni rute ke kota-kota di Sumatera dan Jawa. Walaupun Terminal Rajabasa sudah direnovasi, namun bekas angker ternyata belum sepenuhnya hilang. Sejumlah yang akan menjadi penumpang masih enggan datang ke dalam ajang terminal terbesar di Sumatera itu. Mereka bertambah memilih menginap di Pelabuhan Bakauheni yang bertambah sesak padat oleh pemudik.
Namun pihak terminal baru saja melakukan upaya bagi memperbaiki citra yang selama ini terkesan angker. Sejauh ini keadaan teminal sudah cukup kondusif ketimbang tahun-tahun sebelumnya. Di dalam terminal sudah tidak tidak kekurangan kembali tindakan-tindakan yang bisa menggangu kenyamanan dan keamanan para penumpang.[15]
Jalan Tol
Sampai saat ini belum tidak kekurangan jalan tol di Provinsi Lampung, namun akan didirikan jalan tol yang bakal dimulai pada 2014, dari Bakauheni (Lampung Selatan) hingga Terbanggi Agung (Lampung Tengah) sepanjang 150 kilometer yang direncanakan akan melintas kota ini.[16]
Pesawat
Bandar Lampung bisa ditempuh melalui udara lebih kurang 30 menit dari Jakarta. Bandara Raden Inten terletak lebih kurang 14 kilometer dari utara kota. Bandar Udara Radin Inten II adalah bandara bertaraf internasional bagi kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung, Indonesia. Namanya diambil dari seorang tokoh pahlawan nasional RI, Radin Inten II. Bandara Radin Inten II terletak di desa Branti Raya, Disktrik Natar, Kabupaten Lampung Selatan. Bandara ini sebelumnya bernama Bandara Branti. Berikut adalah maskapai yang baru saja beroperasi[17]
Kereta api
![](https://pasar.pts-ptn.net/_sepakbola/_baca_image.php?td=3&kodegb=300px-Tanjung_Karang_Train_Station.jpg)
Stasiun Tanjung Karang
Kota Bandar Lampung melalui jalur kereta api hanya terhubung dengan satu kota agung adalah Palembang. Bandar Lampung memiliki 3 stasiun kereta api ; Stasiun Tanjung Karang (yang terbesar dan meladeni penumpang), Labuhan Ratu, dan Tarahan (khusus bongkar muatan kereta batu bara). Stasiun Tanjung Karang meladeni kereta api penumpang ke beberapa ibukota kabupaten di Lampung yang diseberangi oleh jalur KA (seperti Kotabumi dan Blambangan Umpu), serta ke Palembang. Saat ini terdapat empat kereta penumpang yang meladeni penumpang adalah Limex Sriwijaya (Eksekutif – Bisnis) dan Rajabasa (Ekonomi) ,dimana keduanya menuju Stasiun Kertapati, Palembang, berikutnya adalah Seminung yang meladeni jurusan Tanjung Karang - Kotabumi[23], dan tidak kekurangan satu kembali tidak kekurangan KRD Way Umpu yang baru didatangkan dari PT. INKA di Madiun yang nantinya akan dioperasikan bagi jurusan Tanjung Karang - Blambangan Umpu. KRD tersebut adalah KA Usaha dagang/jasa yang dilengkapi dengan fasilitas pendingin, Cairan Conditioner (AC) di gerbongnya. [24][25]
Angkutan Dalam Kota
- Angkutan Kota (Angkot)
Berikut daftar trayek angkutan kota di Bandar Lampung:
- Tanjung Karang - Rajabasa berwarna biru muda.
- Tanjung Karang - Way Kandis (ada juga yang bertujuan ke kompleks KORPRI Sukarame) berwarna kuning muda/krem.
- Tanjung Karang - Permata Biru Sukarame berwarna abu-abu - hijau.
- Tanjung Karang - Kemiling berwarna merah.
- Tanjung Karang - Teluk Betung berwarna ungu.
- Tanjung Karang - Garuntang berwarna hijau
- Rajabasa - Kemiling berwarna kuning tua.
- Rajabasa - Natar (angkot perbatasan) berwarna coklat
- Bus Rapid Transit (BRT)
BRT ini mulai beroperasi pada tanggal 14 November 2011 (masa ujicoba gratis pada empat hari pertama operasi) dengan rute permulaan Rajabasa-Sukaraja.[26]. Tarifnya adalah Rp2500,- bagi satu kali jalan (tanpa transit/pindah bus), bagi transit dikenakan biaya Rp3500,-.
Beroperasinya BRT dikhawatirkan merugikan usaha angkot, para sopirnya berdemo kepada wali kota, melakukan mogok kerja, dan melakukan tingkah laku yang dibuat anarkis seperti melempari kaca belakang BRT.[27][28][29] Berikut adalah trayek yang sudah beroperasi [30]:
- Kompleks KORPRI Sukarame - Sukaraja.
- Rajabasa - Sukaraja.
- Kemiling - Sukaraja.
- Ir Sutami - Tanjung Karang.
- Citra Garden - Panjang.[31]
- Citra Garden - Rajabasa.[32]
- Rajabasa - Panjang [33]
Angkutan yang Tak Beroperasi Kembali
- Bus Damri Dalam Kota ;
Sehabis beroperasi sejak 1977, Perum DAMRI memutuskan berjeda meladeni trayek dalam Kota Bandar Lampung per 1 Maret 2012. Pemindahan tersebut, dikarenakan kehadiran bus rapid transit (BRT). Selama ini DAMRI ekonomi dan AC meladeni beberapa trayek, yakni Rajabasa - Tanjungkarang, Tanjungkarang - Sukaraja, dan Korpri - Tanjungkarang. Operasional DAMRI diberi waktu hingga 29 Februari 2012. Dengan sisa waktu yang tidak kekurangan, pihaknya mempersiapkan rute baru DAMRI, sekaligus mengajukan beberapa trayek yang bisa dilalui. Trayek baru tersebut, selang lain Kemiling—Panjang, Kemiling—Sukaraja, Rajabasa—Pasar Cimeng, Panjang—Pasar Cimeng. [34]
Sebelumnya, pada kesepakatan di hari Selasa, 20 Desember 2011, Unit Pelaksanan Teknis (UPT) DAMRI Lampung menyepakati bagi datang konsorsium bus rapid transit (BRT). DAMRI akan memiliki saham di konsorsium senilai 20 unit bus. Per permulaan Februari 2012, sebanyak 60 karyawan DAMRI akan dijadikan karyawan konsorisum bus Trans-Bandar Lampung dengan standar gaji konsorsium. Per permulaan Februari 2012 bus-bus DAMRI tidak akan beroperasi kembali. Bagi sementara, DAMRI masih bisa beroperasi hingga Februari. [35]. Namun realitanya DAMRI tetap beroperasi seperti biasa. Sebelumnya padahal sudah tidak kekurangan kesepakatan selang pihak konsorsium Bus Trans Bandar Lampung dan Damri, bahwa terhitung 1 Februari Damri tidak beroperasi pada jalur yang dilalui BRT. [36]. Berikut adalah trayek yang dilayani oleh DAMRI:
- Tanjung Karang - Kompleks KORPRI Sukarame.
- Tanjung Karang - Rajabasa.
- Tanjung Karang - Sukaraja.
Layanan Publik
Rumah Sakit
Daftar Rumah Sakit di Bandar Lampung[37]Nama RS | Alamat | Situs Web |
---|
RSUD. Dr.H. Abdul Moeloek | Jl. Dr. Rivai No. 6 B.Lampung | |
RSUD A. Dadi Tjokrodipo[38] | Jl. Basuki Rahmat No. 73 Teluk Betung, Bandar Lampung[39] | |
RS. Advent Bandar Lampung | Jl. Teuku Umar No. 48 B.Lampung | [1] |
RS. Bumi Waras | Jl. Wolter Monginsidi No. 235 B.Lampung | [2] |
RS. Graha Husada | Jl. Gajah Mada No. GH 6 B.L | |
RS. Urip Sumoharjo | Jl. Urip Sumoharjo No. 200 B.Lampung | [3] |
RS. DKT | Jl. Dr Rivai no 7 B.Lampung | |
RS. Imanuel Way Halim | Jl. Sukarno Hatta B Lampung | |
RS. Mata Permana Sari | Jl. HOS Cokroaminoto No. 87 B.Lampung | |
RB. Materna | Jl. Teuku Umar No 50 B.Lampung | |
Klinik Paru Pernapasan Medina | Jl. Khairul Anwar No. 64/21 B.Lampung | |
RS. Bhayangkara | Jl. Pramuka B Lampung | |
RS. Anugrah Medika | Jalan Kapten Achmad Ibrahim No 21-23 Enggal Bandar Lampung | [4] |
RS Pertamina Bintang Amin | Jl. Pramuka No.27 Kemiling, B. Lampung | [5] |
Hotel
Di kota ini, terdapat bermacam hotel, dari berbintang hingga kelas melati. Hingga saat ini gedung dan juga hotel tertinggi di Lampung adalah Hotel Novotel dengan 17 lantai (15 lantai diperuntukkan sebagai hotel dan 2 lantai kembali sebagai basement). [40]
Daftar Hotel di Bandar Lampung[41][42]Nama Hotel | Alamat | Nomor Telepon | Kelas |
---|
Sheraton Lampung | Jl. Wolter Mongonsidi No. 157 | +62 721 486666 | Hotel Berbintang 5 |
Novotel Lampung | Jl. Gatot Subroto No. 136 | +62 721 477999 | Hotel Berbintang 4 |
Emersia Hotel & Resort (ex. Hotel Indra Puri) | Jl. Wolter Mongonsidi No. 70 | +62 721 258258 | Hotel Berbintang 4 |
Marcopolo Hotel | Jl. Dr. Susilo No. 4 | +62 721 262511 | Hotel Berbintang 3 |
Grand Anugerah Lampung | Jl. Raden Intan No.132 | +62 721 266999 | Hotel Berbintang 3 |
Sahid Bandar Lampung | Jl. Yos Sudarso No. 294 | +62 721 488888 | Hotel Berbintang 3 |
Amalia Hotel | Jl. Raden Intan No. 55 | +62 721 250555 | Hotel Berbintang 3 |
Anugerah Express | Jl. Ahmad Yani No.1 | +62 721 251000 | Hotel Berbintang 2 |
Kurnia Perdana | Jl. Raden Intan No. 114 | +62 721 262030, 262471 | Hotel Melati |
Kurnia Dua | Jl. Raden Intan No. 75 | +62 721 252905 | Hotel Melati |
Andalas | Jl. Raden Intan No. 89 | +62 721 263 432 | Hotel Melati |
Ria | Jl. Kartini No.107 | +62 721 253974 | Hotel Melati |
Sari Damai | Jl. Teuku Umar | +62 721 701935 | Hotel Melati |
Parahiyangan | Jl. Teuku Umar | +62 721 255339 | Hotel Melati |
Pasific | Jl. Yos Sudarso No.13 | +62 721 482334 | Hotel Melati |
Merpati | Jl. Yos Sudarso | +62 721 341333 | Hotel Melati |
Bank dan ATM
Semua bank pemerintah dan swasta nasional sudah semuanya memliki cabang di Bandar Lampung. ATM dengan mudah bisa ditemui di dalam wilayah kota. Di kota inilah terdapat kantor pusat Bank Pembangunan Daerah Lampung di Jl. Wolter Monginsidi No. 182.
Kepolisian (keamanan publik)
Di Bandar Lampung terdapat Polda Lampung dan Polresta Bandar Lampung yang membawahi 9 Polsek dan 3 Polsek Persiapan. Nomor darurat yang bisa dihubungi ke Polresta Bandar Lampung adalah +62 721 250581 Ext 110 , dengan SMS Center 08197910000.[43]
Militer: kodam/korem/yonif
Kota Bandara Lampung datang ke dalam wilayah Komando Daerah Militer II/Sriwijaya, dengan memiliki Kodim 0410/Bandar Lampung. Batalyon Infanteri yang tidak kekurangan di Bandar Lampung adalah Batalyon Infanteri 143/Tri Wira Eka Jaya atau Yonif 142/TWEJ yang tidak kekurangan di bawah komando Korem 043, Kodam II/Sriwijaya. Batalyon ini dibuat bentuk pada 16 April 1958. Markas Batalyon mempunyai kedudukan di Natar, Kabupaten Lampung Selatan, dengan Kompi Senapan A tidak kekurangan di Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran, Kompi Senapan B tidak kekurangan di Cimeng, Bandar Lampung, sedangkan Kompi Senapan C tidak kekurangan di Candimas, Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara.
Tak jauh dari Kota Bandar Lampung juga terdapat Batalyon Infanteri 7/Marinir disingkat Yonif 7/Marinir yang adalah sebuah pasukan marinir Tentara Nasional Indonesia (TNI) Tingkatan Laut (AL) yang adalah satuan pelaksana dari Brigade Infanteri 3/Marinir. Satuan ini dibuat bentuk pada 21 Mei 2003. Satuan ini bermarkas di Bhumi Marinir Piabung, Disktrik Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran, Lampung.
Edukasi
Kota Bandar Lampung memiliki sarana edukasi mulai dari tingkat taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi. Terdapat 42 perguruan tinggi yang terdiri dari 2 perguruan tinggi negeri (Universitas Lampung dan Politeknik Negeri Lampung) serta40 Perguruan Tinggi Swasta (19 akademi, 16 sekolah tinggi, dan 5 universitas). Universitas swasta yang terdapat di Kota Bandar Lampung adalah: Universitas Bandar Lampung, Universitas Malahayati, Universitas Muhammadiyah Lampung, Universitas Saburai, dan Universitas Tulang Bawang, DCC Lampung).
Rencananya akan didirikan Insitut Teknologi setara ITB di Sukarame yang bernama Institut Teknologi Sumatera.[44]
Pers dan Media
Beberapa media penyiaran yang terdapat di Kota Bandar Lampung di selangnya TVRI Lampung, L TV (Lampung Mega Televisi), Radar TV Lampung, Suma TV, Siger TV, Tegar TV dan B-Channel Lampung.
Bandar Lampung memiliki beberapa radio, di selangnya[45]:
Nama | Frekuensi |
---|
Radio Republik Indonesia (RRI Bandar Lampung Pro-1) | FM 88.5 |
Radio Republik Indonesia (RRI Bandar Lampung Pro-2) | FM 92.5 |
Radio Republik Indonesia (RRI Bandar Lampung Pro-2) | FM 87.7 |
Citra Prima Mahardika (Elshinta) | FM 99.6 |
Suara Wajar | FM 96.8 |
Sonora FM | FM 96.00 |
Kencana | FM 97.6 |
Batara | FM 98.4 |
Ramayana | FM 98.8 |
Rasubha FM | FM 99.2 |
Citra Muslim Lampung | FM 101,1 |
Beoli FM | FM 101.9 |
Andalas FM | FM 102.7 |
Yudhistira Satriatama | FM 103.5 |
Gema Bunda Kandung | FM 104.3 |
Omega FM | FM 105.10 |
Kharisma FM | FM 105.9 |
Star FM | FM 106.7 |
EBS | FM 105.9 |
DJFM | FM 94.8 |
Mercury | FM 96.0 |
Radio G5 | FM 107.7 |
Kota Kembar
Galeri
Sumber
Tautan luar
Rujukan
|
---|
| Pusat pemerintahan: Kota Bandar Lampung | | Kabupaten | | |
---|
| Kota | |
---|
| |
|
Sumber :
id.wikipedia.org, m.andrafarm.com, pasar.gilland-ganesha.com, wiki.edunitas.com, dsb.