Burundi yaitu sebuah negara tanpa laut di daerah Danau Besar di tengah benua Afrika. Negara ini berbatasan dengan Rwanda di utara, Tanzania di selatan dan timur, dan Republik Demokratik Kongo di barat. Meskipun negara ini tidak ada batas laut, banyak dari perbatasan baratnya bersebelahan dengan Danau Tanganyika. Nama negara ini berasal dari bahasa Bantu, Kirundi. Negara ini sangat miskin. Dibanding Indonesia, penghasilan perkapitanya 400 kali bertambah kecil daripada Indonesia
Tanpa batas laut, menghadapi tekanan masyarakat dan memiliki asal daya alam yang seberapa, Burundi adalah salah satu negara termiskin dan ada paling banyak konflik di Afrika dan di alam. Ukurannya yang kecil menutupi masalah besar yang dihadapinya dalam mencari pemberesan klaim supremasi dari minoritas Tutsi yang berkuasa dengan apa yang diminta partisipasi politik dari suku mayoritas Hutu.
Burundi adalah sebuah kerajaan merdeka sejak abad ke-16. Asal-muasal kerajaan Burundi sendiri baru saja diselimuti mitos. Menurut beberapa legenda, Ntare Rushatsi, pendiri dinasti pertama, masuk dari Rwanda pada abad ke-17; sumber-sumber beda yang bertambah tepercaya memberikan kemungkinan bahwa Ntara berasal dari Buha, di tenggara, dan membangun kerajaannya di wilayah Nkoma. Hingga jatuhnya kerajaan pada tahun 1966, ia adalah salah satu taut paling yang belakang sekali dengan sejarah Burundi di masa kemudian.
Pada tahun 1903, Burundi sebagai taklukan Jerman dan diserahkan kepada Belgia pada Peperangan Alam II. Ia kemudian sebagai babak dari mandat Liga Bangsa-Bangsa Belgia, Ruanda-Urundi pada tahun 1923, dan kemudian Wilayah Kepercayaan PBB di bawah otoritas Belgia setelah Peperangan Alam II.
Sejak merdeka pada tahun 1962 hingga pemilu pada tahun 1993, Burundi dikuasai serangkaian diktator militer, seluruhnya dari kelompokan minoritas Tutsi. Periode tersebut dibalas kerusuhan etnis termasuk kejadian-kejadian besar pada tahun 1964, 1972 dan yang belakang sekali 1980-an. Pada tahun 1993, Burundi mengadakan pemilu demokratis pertamanya, yang dimenangi Front untuk Demokrasi di Burundi (FRODEBU) yang didominasi suku Hutu. Pemimpin FRODEBU Melchior Ndadaye sebagai presiden Hutu Burundi pertama, namun beberapa bulan kemudian dia dibunuh sekelompok tentara Tutsi. Pembunuhan ini kemudian mengakibatkan terjadinya peperangan beradik-berkakak.
Peperangan beradik-berkakak antar suku Hutu dan Tustsi terus berlanjut hingga tahun 1996, saat mantan presiden Pierre Buyoya mengambil alih kekuasaan dalam suatu kudeta. Selang tahun 1993 dan 1999, peperangan antaretnis selang suku Tutsi dan Hutu telah mengakibatkan korban sebanyak 250.000 jiwa. Pada Agustus 2000, pernyataan setuju damai ditandatangani hampir seluruh kelompokan politik di Burundi yang menjelaskan rancangan mengarah perdamaian. Kemudian pada tahun 2003, gencatan senjata disetujui selang pemerintah Buyoya dan kelompokan pemberontak Hutu terbesar, CNDD-FDD.
Meski telah ada pernyataan setuju damai, hingga kini konflik baru saja berlanjut. Dalam pemilu yang disediakan bulan Juli 2005, mantan pemberontak Hutu, CNDD-FDD berhasil memenagkan pemilu.
Pembagian wilayah administrasi
Map of provinces
Burundi di untuk sebagai 17 provinsi, 117 komune, dan 2.638 koline (hills).[1] Provincial governments are structured upon these boundaries. In 2000, the province encompassing Bujumbura was separated into two provinces, Bujumbura Rural and Bunjumbura Mairie.
Tags / tagged: collection of free, studies, burundi, pierre nkurunziza kemerdekaan, dari belgia, juli, 1962, ukurannya kecil, menutupi masalah, besar, ii sejak merdeka, pada tahun, hingga pemilu pada, tahun, antara, pemerintah, buyoya kelompok pemberontak, collection of, free, studies burkina faso, burundi chad, djibouti, eritrea ethiopia burundi