Kota Tegal yaitu salah satu kota di provinsi Jawa Tengah. Kota ini pernah menjadi cikal-bakal berdirinya Korps Marinir seperti tercatat dalam Pangkalan IV ALRI Tegal dengan nama Corps Mariniers, pada 15 November 1945. Kota Tegal berbatasan dengan Kabupaten Brebes di sebelah barat, Laut Jawa di sebelah utara, serta Kabupaten Tegal di sebelah selatan dan timur. Hari jadi Kota Tegal yaitu 12 April 1580.
Epistemologi
Penggunaan nama/kata Tegal mengacu kepada istilah tegalan, tetegil (ladang), atau nama sebuah desa yang pada mulanya yaitu adalah bagian dari Kabupaten Pemalang yang setia kepada trah Kerajaan Pajang.[2]
Geografi
Kota Tegal benar di jalur pantai utara (pantura) Jawa Tengah, terletak 165 km sebelah barat Kota Semarang atau 329 km sebelah timur Jakarta. terletak di antara 109°08’ - 109°10’ Bujur Timur dan 6°50’ - 6°53’ Lintang selatan, dengan wilayah seluas 39,68 Km² atau belum cukup semakin 3.968 Hektar. Kota Tegal benar di wilayah Pantura, dari peta orientasi Provinsi Jawa Tengah benar di Wilayah Barat, dengan bentang terjauh utara ke selatan 6,7 Km dan barat ke timur 9,7 Km. Diamati dari letak geografis, posisi Tegal sangat strategis sebagai penghubung jalur perekonomian lintas nasional dan regional di wilayah Pantura yaitu dari barat ke timur (Jakarta-Tegal-Semarang-Surabaya) dengan wilayah tengah dan selatan Pulai Jawaa (Jakarta-Tegal-Purwokerto-Yogyakarta-Surabaya) dan sebaliknya. Dengan curah hujan yang sangat rendah, temperatur (suhu) rata-rata kota ini mencapai 35 derajat celcius.[3]
Pemerintahan
Landasan hukum
- Undang-undang Nomor 16 Tahun 1950 hal pembentukan Daerah Kota Luhur dalam bagian yang terkait Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 13 Tahun 1954 hal perubahan Undang-undang Nomor 16 dan 17 Tahun 1950 hal pembentukan Kota-kota Luhur dan Kota-kota Kecil di Jawa jo. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1986 hal Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Tegal dan Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal;
- Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1986 hal Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Tegal dan Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal;
- Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2007 hal Perubahan Batas Wilayah Kota Tegal dengan Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah di Muara Sungai Kaligangsa;
- Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2007 hal Perubahan Batas Wilayah Kota Tegal dengan Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah di Muara Sungai Kaligangsa;
- Keputusan Menteri Dalam Negeri tanggal 3 Maret 1988 Nomor 185.5-212 hal Penetapan Batas Baru dengan cara mesti antara Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Tegal dan Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal;
- Instruksi Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Tengah Nomor <a class="pt359taq0" target="_blank" href="tel:136/113/88">136/113/88</a> hal tindak lanjut Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 185.5-212 hal Penetapan Batas Baru dengan cara mesti antara wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Tegal dan Kabupaten Daerah Tingkat II Tegal;
- Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Tegal Nomor 6 Tahun 1988 hal Perubahan Batas dan Luas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Tegal dan memberlakukan semua Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Kota Tingkat II Tegal serta Keputusan Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Tegal di Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Tegal.
Pusat pemerintahan
Balaikota Tegal sebagai pusat pemerintahan Kota Tegal semula menempati gedung yang kini dipakai untuk gedung DPRD Kota Tegal. Tetapi sejak tahun 1985, pusat pemerintahan dipindahkan ke bekas pendopo Kabupaten Tegal, di kawasan alun-alun. Kolonel Laut (Purn) Adi Winarso, S.Sos yaitu putra Tegal pertama yang menjabat sebagai Walikota selama dua periode, 1999 - 2004 dan 2004 - 2009 menempuh pemilihan tidak langsung.
Tahun 2008 menandai sejarah baru kepemimpinan Kota Tegal, karena tahun itu pula untuk kali pertama Walikota ditunjuk dengan cara langsung oleh rakyat Kota Tegal. Hasilnya, pasangan Ikmal Jaya, SE Ak/ Ali Zainal Abidin, SE memenangi pemilihan. Mereka dilantik pada tanggal 23 Maret 2009 oleh Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo.
Walikota
- D.J. Spanjaard (1929-1933)
- J.J.Ph. Koppenol (1934)
- A.M. Pino (1935-1937)
- Mr. W.A. Court (1937-1941)
- H. Leenmans (1941-1942)
- Mr. Luhur Mertokoesoemo (1942-1945)
- R. Soengeb Reksoatmodjo (1945-1948)
- HRM. Soepoetro Brotodihardjo (1948-1962)
- Drs. Tadi Pranoto (1962-1965)
- R. Soebagjo (1965-1967)
- Sardjoe (1967-1979)
- Arjoto S.H. (1979-1984)
- Sjamsuri Mastur (1984-1989)
- H.M. Zakir (1989-1998)
- Adi Winarso, S.Sos. / Dr. Maufur (1999-2009)
- H. Ikmal Jaya, SE, Ak. / Ali Zaenal Abidin, S.E. (2009-2013)
- H. Siti Marsitha Soeparno. / H.M Nursholeh (2013-sekarang)
Perekonomian
Perdagangan dan tingkah laku baik adalah sektor utama perekonomian Kota Tegal. Kota ini menjadi tempat pengolahan belakang dan proses mempromosikan bermacam produk dari kawasan Jawa Tengah bagian barat. Usaha kecil dan menengah yang cukup pesat kemajuannya yaitu industri logam rumahan di kawasan jalan Cempaka, dan kerajinan batik Tegalan di kelurahan Kalinyamat. Untuk mendukung denyut perekonomian, pemerintah Kota Tegal telah membangun Pusat Promosi dan Informasi Bisnis (PPIB).
Iklim investasi yang cukup sejuk mengundang banyak investor luar daerah menanamkan modalnya di kota ini. Maka tak sesuatu yang aneh, dalam kurun waktu 5 tahun sejak 2001, telah berdiri beberapa pusat perbelanjaan diantaranya Pacific Mall, Rita Mall, Dedy Jaya Plaza, Marina Plaza, dan Pusat grosir Moro.
Kebiasaan
Meskipun kota Tegal tidak diakui sebagai pusat kebiasaan Jawa, tetapi kesenian di sini berkembang cukup pesat. Bermacam macam diskusi kebiasaan digelar dengan menghadirkan budayawan nasional dan lokal. Kesenian asli Kota Tegal yaitu tari endel dan balo-balo. Ibu Sawitri adalah generasi pertama penari endel. Selain itu, seni sastra dan teater juga juga adalah andalah Kota Tegal. Penyair Tegal yang termasuk dalam angkatan 66 yaitu Piek Ardijanto Soeprijadi dan SN Ratmana. Selagi Widjati digolongkan ke dalam penyair Angkatan '00' (Kosong-kosong). Kota Tegal tercatat memiliki dua tokoh perfilman nasional yang cukup produktif yaitu Imam Tantowi (sutradara dan penulis skenario), dan Chaerul Umam (sutradara).
Beberapa teater yang kiprahnya menasional diantaranya teater RSPD (Yono Daryono), teater Puber (Nurhidayat Poso), teater Wong (M Enthieh Mudakir), teater Hisbuma (Dwi Ery Santoso), dan Teater Q (Rudi Itheng). Di bagian musik, tercatat beberapa nama yang menjadi cikal-bakal kelahirannya musik Tegalan yaitu Hadi Utomo, Nurngudiono, dan Lanang Setiawan, Hartono alias Siho
Keberadaan Gedung kesenian (bekas Gedung Wanita) di jalan Setiabudi menjadi wahana ekspresi para seniman Kota Tegal. Kesenian di kota ini cukup menarik perhatian para peneliti dari luar negeri, diantaranya Richard Curtis (Australia), dan Anton Lucas (Australia, penulis buku Peristiwa Tiga Daerah).
Pemerintah Kota Tegal, pada tahun 2008 menganggarkan pengembangan Taman Kebiasaan Tegal yang dimulai tahun 2009, berlokasi di Jalan Kolonel Sugiyono, satu komplek dengan Gedung PPIB yang nantinya hendak adalah pusat kesenian Jawa Tengah bagian barat.
Mantu poci
Mantu Poci yaitu salah satu kebudayaan di wilayah Tegal, dengan agenda inti melangsungkan 'pesta perkawinan' antara sepasang poci tanah mempunyai ukuran raksasa.
Mantu poci biasanya disediakan oleh pasangan suami istri yang telah lama berumah tangga tetapi belum juga dikarunai keturunan. Seperti layaknya pesta perkawinan, mantu poci juga dihadiri oleh ratusan bahkan ribuan undangan. Komplet dengan dekorasi, sajian konsumsi, dan beraneka pementasan untuk menghibur para undangan yang mempunyai. Tak tidak teringat pula, di pintu turut ruang resepsi disediakan kotak sumbangan mempunyai kentara rumah.
Selain sebagai keinginan agar pasangan suami istri segera menemukan keturunan, mantu poci juga mempunyai tujuan agar penyelenggara merasai rasa seperti menjadi layaknya orang tua yang telah berhasil membesarkan putra putri mereka, kesudahan dilepas dengan pesta luhur dengan mengundang sanak saudara, dan relasi.
Dewasa ini Mantu Poci sudah jarang digelar di Tegal. Salah satu repertoar yang diusung oleh Dewan Kesenian Kota Tegal di Anjungan Jawa Tengah, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) tahun 2003 yaitu mementaskan drama berjudul Kang Daroji Mantu Poci, dikemas dengan cara komedi.
Bahasa
Bahasa Tegal memiliki kemiripan dengan bahasa Banyumas (ngapak) yaitu dalam kosakata. Tetapi kebanyakan masyarakat Tegal enggan dinamakan sebagai orang ngapak, sebab nyata-nyata dialeknya lain. Masyarakat yang menggunakan bahasa Tegal meliputi: bagian utara kabupaten Tegal, Kota Tegal, bagian barat kabupaten Pemalang, dan bagian timur kabupaten Brebes. Kongres bahasa Tegal pertama digelar oleh pemerintah Kota Tegal pada tanggal 4 April 2006, di hotel Bahari Inn. Agenda yang digagas oleh Yono Daryono tersebut menghadirkan beberapa tokoh diantaranya SN Ratmana (cerpenis), Ki Enthus Susmono (dalang Tegal), Eko Tunas (penyair Tegal), Dwi Ery Santoso (Puisi dan Sutradara).Tujuan digelarnya kongres itu yaitu untuk mengangkat status dialek Tegalan menjadi bahasa Tegal.
Kontruksi bersejarah
Kontruksi besejarah yang benar di kota Tegal kebanyakan berarsitektur Belanda. Berikut data kontruksi yang baru saja dapat kita saksikan:
- Stasiun Kereta Api
- Gedung DPRD
- Balai Kota dan rumah dinas Walikota
- Kantor pos
- Markas TNI AL
- Pasar pagi
- Menara air di jalan Pancasila
- Gedung Universitas Pancasakti
- Gereja Katolik Paroki Hati Kudus Yesus
- Kelenteng Tek Hay Kiong, jalan Veteran [1]
- Beberapa rumah tinggal di jalan Veteran, A Yani, Sudirman, kelurahan Kauman
Wisata
Beberapa obyek wisata Kota Tegal yang dapat dikunjungi antara lain:
- Pantai Alam Indah (PAI) yang dilengkapi anjungan, gardu pemantau, waterboom, Monumen Bahari, dan panggung hiburan.
- Wisata air yaitu Gerbang Mas Bahari Waterpark (waterpark terbesar di Jawa Tengah)
- Wisata konsumsi antara lain: pondok makan jalan teri (pokanjari), lesehan di seputaran Jalan A. Yani (pada waktu malam hari), rumah makan masakan laut di kawasan PAI serta rumah makan kapal terapung "Lor ing Margi" yang baru dibuka Agustus 2009, rumah makan Miraos, rumah makan Sari Laguna, dsb-nya.
- Hotel berbintang di kota Tegal: Bahari Inn, Karlita International Hotel, Plaza Hotel, Alexander, Susana Baru, Paramesti, Riez Palace. Di samping itu baru saja benar puluhan hotel berkelas melati.
- Pusat perbelanjaan: Pacific Mall, Dedy Jaya Plaza, Rita Super Mall.
- Wisata hobi: pasar burung (pets shop)
- Taman Poci, terletak di depan Stasiun KA Tegal dilengkapi dengan permainan anak2 dan dihiasi lampu hias, cocok buat keluarga yang mau "jagongan" karena banyak pedagang kaki lima yang menjajakan konsumsi khas Tegal
Konsumsi Khas
Tegal dikenal dengan tahu benar yaitu tahu yang dibuat dari bahan landasan tahu dan juga tepung kanji. Tahu Benar ini dibuat dengan cara membawa turut tahu kedalam adonan tepung kanji lalu digoreng. Dan juga benar pilus yaitu konsumsi ringan yang dibuat dari tepung dan juga daun kucai, konsumsi ini sangat renyah sehingga banyak digemari. Konsumsi khas lain yaitu Soto Tegal (memakai tauge dan tauco dengan campuran daging ayam, sapi atau jeroan babat), Kupat Glabhed Randugunting (ketupat yang diberi kuah kental dan dimakan bersama sate kerang), Kupat Blengong (ketupat yang diberi kuah kental dan dimakan bersama sate dari daging blengong (sejenis unggas/bebek)). Minuman yang terkenal yaitu teh poci khas Tegal (teh yang diseduh air panas di dalam wadah poci dibuat dari tanah liat dan untuk pemanisnya diberi gula batu. Untuk makan sehari-hari biasanya dinamakan Nasi Ponggol ( memuat lauk yang terdiri dari Tahu, Tempe, Ikan Asin Oreg Oreg Tempe Berupa Tempe yang diiris kecil kecil dibumbui dengan Tumis ) Belakang belakang ini banyak dinamakan orang di Kota Tegal Ponggol Setan ( karena dijualnya malam sehabis Jam 6 malam sampai pagi hari ) Dinamakan "Setan" juga karena rasanya yang pedas sampai dapat bikin orang seperti kesetanan.
Beberapa konsumsi kecil yang saat ini sudah sedikit langka yaitu Glothak (semacam bubur dibuat dari gembus/oncom dengan kuah kaldu dan cabai hijau). Konsumsi semacam ini biasanya banyak dijual saat bulan Ramadhan. Benar juga kupat bongko, rujak kangkung dan rujak uleg. Belum kembali kini olos yang juga adalah jajanan tradisional Tegal baru saja menjadi tenar di kalangan anak muda. Olos adalah paduan tepung benar dan terigu yang dibuat bulatan kecil dan digoreng kering, di dalamnya memuat sayuran (biasanya kubis) atau dapat juga dengan isi lain. Tetapi di tiap olos terdapat potongan cabe rawit yang hendak memberikan sensasi pedas.
Sate Kambing Tegal juga cukup banyak disukai oleh masyarakat sampai diluar Tegal. Sate Kambing Tegal dibuat dari daging kambing muda biasanya berumur di bawah lima bulan (balibul)yang sangat empuk dan beraroma khas karena tidak terlalu banyak olesan bumbu pada saat membakarnya. Disajikan dengan kecap manis, irisan bawang merah, tonmat dan cabe rawit. Sangat lazim dihidangkan bersama teh poci gula batu.
Mars/Hymne Kota Tegal
Sejak tahun 2010, Kota Tegal telah memiliki lagu Mars dan Hymne yang penentuannya berdasarkan pemenang pertama Lomba Cipta Lagu Mars/Hymne Kota Tegal, tahun 2009, yaitu Joshua Igho/Firman Hadi gijil untuk kategori mars dan Vicentius DN untuk kategori hymne. Selain sebagai identitas daerah, lagu mars dan hymne tersebut juga dipakai untuk menyebarkan semangat kepada warga masyarakat agar berpartisipasi aktif dalam membangun daerahnya. Dua lagu ini selalu disiarkan di radio-radio di wilayah Kota Tegal, dilombakan antarkelurahan, dan dinyanyikan tiap resepsi hari jadi.
Mars Kota Tegal
Cipt. Joshua Igho/Firman Hadi Gijil
- Ayo semua singsingkan lengan baju
- Pacu semangat membangun bersama
- Meretas jalan raih kejayaan
- Menuju masyarakat yang mandiri
- Di bawah panji-panji Pancasila
- Bersatu padu selaraskan karsa
- Bertekad maju demi masa depan
- Tegal kota bahari kita
- Bersih dan indah seluruh kotanya
- Aman dan tenteram suasananya
- Sehat seluruh bagian yang terkaitnya
- Serta masyarakat yang beriman
- Itulah jiwa kota bahari
- Tekad agung tuk membangun
- Mari bersama kita tuju
- Puncak gemilang kota bahari
- coda:
- Kota Tegal semoga tetap jaya
Hymne Kota Tegal
Cipt. Vincentius DN.
- Terbentang luas menawan
- Tegal kota bahari
- Elok dan asri bagian yang terkaitnya
- Rakyatpun hidup rukun dan damai
- Puji syukur kami haturkan
- Atas anugerah indah ini
- Bimbinglah kami tuntun langkah ini
- Agar terwujud cita
- Tegal kota bahari nan jaya
- Sungguh engkau kubanggakan
- Dan selalu kukenang
- Kota Tegal kota bahar
- Benarmu kan warnai Indonesia
Rekor Muri
Pemecahan rekor MURI yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Tegal adalah:
- Tahu terpanjang, 425 M (2005)
- Minum teh poci 5000 orang (2006)
- Poci terbesar (2007)
- Wayang terbesar oleh Ki Enthus Susmono (2007)
- Wayang kolaborasi 4 warna oleh Ki Barep (2008)
- Martabak terbesar (2011)
Pusat Perbelanjaan
- Pasifik Mall
- Swalayan Hypermart
- Sri Ratu Pasaraya
- Rita Super Mall
- Rita Pasaraya
- Toserba Yogya (segera mempunyai di gedung bekas Dedy Jaya Plaza)
- Swalayan Mutiara Cahaya
- Toserba Sahabat Putra
- Minimarket Nias
- Minimarket Kita
- Minimarket Sumbrodo
- Pasar Pagi
- Pasar Ikan Kraton
- Pasar Sore
- Minimarket Mitra
![](https://pasar.pts-ptn.net/_sepakbola/_baca_image.php?td=4&kodegb=220px-Ritasupermall.jpg)
Rita Super Mall
Indomaret
- Nanas
- Alun Alun
- Pancasila
- Perintis Kemerdekaan 1
- Perintis Kemerdekaan 2
- Serayu
- Kapten Ismail
- Werkudoro
- Teuku Umar
- Dr Cipto Mangunkusumo Sumurpanggang
- Dr Wahidin
- Merpati
- Sultan Luhur
- Jalan Raya Pantura Tegal - Brebes
Alfa Mart
- KS Tubun
- Werkudoro
- Kapten Sudibyo
- Sumur Panggang
Property dan Hotel
- Karlita Internasional (Brigjend Katamso)
- Bahari Inn (Dr Wahidin)
- Plaza Hotel (Dr Wahidin)
- Riez Place (Gajahmada)
- Pramesthi Hotel (Mayjend Soetoyo)
- Alexander Hotel (Jendral Sudirman)
- Susanna Baru (Jendral Sudirman)
- Hotel Maya (Kol Sugiono)
- Belhoti Hotel
- Citraland The Premium Living
- Hotel Margadan (Dr Wahidin)
- Citra Bahari
- Taman Sejahtera
- Palm Town House
- Nirmala Square
- Nirmala Estate
Rumah Sakit
- Rumah Sakit Umum Daerah Kardinah
- Rumah Sakit Islam Keinginan Anda
- Rumah Sakit Mitra Keluarga
- Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak
- Klinik Kaharunia
- Rumah Sakit Mitra Siaga
- Rumah Sakit Ibu dan Anak Palaraya
[4]=== Cafe ===
- Mcd Donal's (Mayjend Sutoyo)
- KFC (Pasifik Mall)
- Es Teller 77 (Pasifik Mall)
- Pizza Hut (Pasifik Mall)
- Bakmi Bandung
- Palm Cafe
- Kedai Yaul
- CPC
- Warung Steak
- Roti O
- Tongji Teabar
- Maju Milk Cencer
Toko Buku
- Kharisma
- Salemba
- Toga Mas
- Media Ilmu
- Gramedia
Tempat Karaoke
- Inul Vista
- Nav Express
- Be Fun
- Orange
- D'Lux
- Poco Poco
- R n B
- Happy
Stasiun Radio
- Anita FM 106.6 Mhz
- Labamba 96.7 Mhz
- RCA 93.2 Mhz
- Nirmala Raka 98.3 Mhz
- Rapita 95.6 Mhz
- Sebayu 99.3 Mhz
- Sananta 105 Mhz
- Pemuda 88.8 Mhz
- Swara 102.9 Mhz
- Gama 90 Mhz
- Roshinta 100.7 Mhz
- DLC 103.4 Mhz
Transportasi
- Terminal Luhur Tegal
- Angkutan Umum Kuning (Terminal - Stasiun - Banjaran - Slawi)
- Angkutan KotaBiru ( Pasarpagi - Kapten Ismail - Pasarsore - Banjaran)
- Angkutan Biru Kuning (Terminal - Mejasem)
- Angkutan Perbatasan (Terminal - Dukuhturi - Adiwerna - Banjaran)
- Angkutan Kuning Biru (Terminal - Pasarpagi - Kramat - Kemantran)
Sumber referensi
Pranala luar
Sumber :
wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, ilmu-pendidikan.com, pasar.nomor.net, dan sebagainya.