Selatpanjang

Selatpanjang
—  Ibu kota kabupaten  —
NegaraIndonesia
ProvinsiRiau
KabupatenKepulauan Meranti
DisktrikTebing Tinggi
Lapang
 • Total849.50 km2 (327.99 mil²)
Populasi (2007)
 • Total76.763
 • KepadatanBad rounding here90/km2 (Bad rounding here230/sq mi)

Selatpanjang yaitu ibu kota Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, Indonesia.

Kota Selatpanjang juga yaitu Ibukota Disktrik Tebing Tinggi, kota ini terletak di bagian pesisir utara Pulau Tebingtinggi dan memiliki wilayah seluas 45,44 km2 dan jumlah masyarakat berdasarkan Susnas 2010 sebanyak 76.763 jiwa dengan kepadatan 75,27 jiwa/km². Kota Selatpanjang juga berjulukan menjadi Kota Sagu karena daerah ini termasuk salah satu Kawasan Upaya menaikkan mutu Ketahanan Pangan Nasional karena penghasil sagu terbesar di Indonesia. Sebelum pemekaran wilayah pada tahun 2009, Kota Selatpanjang tidak kekurangan dalam wilayah Kabupaten Bengkalis.


Sejarah

Kota Selatpanjang yaitu pusat pemerintahan kabupaten Kepulauan Meranti, duhulu yaitu salah satu bandar (kota) yang paling sibuk dan terkenal perniagaan di dalam kesultanan Siak.[1] Bandar ini sejak dahulu telah terbentuk warga heterogen, terutama suku Melayu dan Tionghoa, karena peran antar merekalah terbentuk sempit dalam keharmonisan perkara kultural maupun perdagangan. Semua ini tidak terlepas ketoleransian antar persaudaraan. Faktor inilah yang kesudahan menyuburkan perdagangan dan kesudahan lintas benda/barang barang maupun manusia dari China ke nusantara dan sebaliknya.

Daerah Selatpanjang dan anggar-anggarnya sebelumnya yaitu wilayah kekuasaan Kesultanan Siak Sri Indrapura yang yaitu salah satu kesultanan terbesar di Riau kala itu.Pada masa pemerintahan Sultan Siak VII yaitu Sultan Assyaidis Syarif Ali Abdul Jalil Syaifuddin Baalawi (yang bertahta tahun 1784–1810), biasa disapa Sultan Syarif Ali, memberi titah kepada Panglima Luhur Muda Tengku Bagus Saiyid Thoha untuk membangun Negeri atau Bandar di Pulau Tebing Tinggi. Selain tertarik pada pulau itu juga karena Sultan Assyaidis Syarif Ali Abdul Jalil Syaifuddin Baalawi sendiri pernah singgah ke daerah itu, tujuan utama Sultan Syarif Ali berhasrat himpun daya melawan kerajaan Sambas (Kalimantan Barat) yang terindikasi bersekutu dengan Belanda yang telah khianati perjanjian setia dan mencuri mahkota Kerajaan Siak. Negeri atau Bandar ini nantinya menjadi ujung tombak pertahanan ketiga setelah Bukit Batu dan Merbau'' untuk menghadang penjajah dan lanun.

Maka bergeraklah armadanya dibawah pimpinan Panglima Luhur Muda Tengku Bagus Saiyid Thoha pada awal Muharram tahun 1805 Masehi diikuti beberapa pembesar Kerajaan Siak, ratusan laskar dan hulu balang menuju Pulau Tebing Tinggi. Mereka tiba di tebing Hutan Alai(sekarang Ibukota Disktrik Tebingtinggi Barat). Panglima itu segera menghujam kerisnya memberi salam pada Tanah Alai.Tanah Alai tak menjawab, Ia meraup tanah sekepal, terasa panas. Ia melepasnya, “Menurut sepanjang ilmu den, tanah Alai ini tidak baik dibuat sebuah negeri karena tanah Hutan Alai yaitu tanah jantan, Baru dapat berkembang menjadi sebuah negeri dalam masa waktu yang lama,” ucap sang panglima dihadapan pembesar Siak dan anak buahnya.

Panglima bertolak menyusuri pantai pulau ini. Lalu, kelihatan sebuah tebing yang tinggi. “Inilah gerangan yang dimaksud oleh ayahanda Sultan Syarif Ali,” pikirnya. Armada merapat ke Tebing Tanah Tinggi bertepatan tanggal 07 April 1805 Masehi. Di usia masih 25 tahun itu, dengan mengucap bismillah Panglima melejit ke darat yang tinggi sambil memberi salam. “Alha-mdulillah tanah tinggi ini menjawab salam den,” ucapnya. Tanah diraupnya, terasa sejuk dan nyaman. Ia tancapkan keris di atas tanah (lokasinya sekarang perkiraan dekat komplek kantor Bea Cukai Selatpanjang). Sambil cakap, “Dengarkanlah oleh kamu sekalian di tanah Hutan Tebing Tinggi inilah yang amat baik didirikan sebuah negeri. Negeri ini nantinya akan berkembang aman dan makmur apabila pemimpin dan masyarakatnya hadir dan bertugas keras serta menaati hukum-hukum Allah.”

Panglima itu berdiri tegak dihadapan semua pembesar kerajaan, laskar, hulu balang, dan bathin-bathin anggar-anggar pulau. “Den bernama Tengku Bagus Saiyid Thoha Panglima Luhur Muda Siak Sri Indrapura. Keris den ini bernama Petir Terbuka Tabir Dunia Negeri. Yang den sosok ini den namakan Negeri Makmur Kencana Bandar Tebing Tinggi.”itulah nama asal muasal kota selatpanjang.

Setelah menebas hutan, terbuka wilayah kekuasaan, berdirilah istana panglima luhur itu. Pada 1810 Masehi Sultan Syarif Ali mengangkat Panglima Luhur Muda Tengku Bagus Saiyid Thoha itu menjadi penguasa pulau. Kala itu, sebelah timur negeri bersamaan batasnya dengan Sungai Suir dan sebelah barat bersamaan batasnya dengan Sungai Perumbi,seiring perkembangan waktu bandar ini lebih ramai dan bertumbuh menjadi salah satu bandar perniagaan di kesultanan siak.

Ramai interaksi perdagangan didaerah pesisir Riau inilah menyebabkan pemerintahan Hindia Belanda ikut bawa dalam bagian penentuan nama negeri ini. Sejarah tercatat pada masa Sultan Siak yang ke 11 yaitu Sultan Assayaidis Syarief Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin. Pada tahun 1880, pemerintahan di Negeri Makmur Kencana Tebing Tinggi dikuasai oleh J.M. Tengkoe Soelong Tjantik Saijet Alwi yang bergelar Tuan Temenggung Marhum Buntut (Kepala Negeri yang bertanggung jawab kepada Sultan Siak). Pada masa pemerintahannya di bandar ini terjadilah polemik dengan pihak Pemerintahan Kolonial Belanda yaitu Konteliur Van Huis mengenai perubahan nama negeri ini, dalam sepihak pemerintahan kolonial Belanda mengubah daerah ini menjadi Selatpanjang, namun tidak disetujui oleh J.M. Tengkoe Soelong Tjantik Saijet Alwi selaku pemangku daerah. Belakangnya berdasarkan kesepakatan bersama pada tanggal 4 September 1899, Negeri Makmur Kencana Tebing Tinggi berubah menjadi Negeri Makmur Bandar Tebingtinggi Selatpanjang.J.M. Tengkoe Soelong Tjantik Saijet Alwi mangkat pada tahun 1908. Seiring waktu masa diawal Pemerintahan Republik Indonesia, kota selatpanjang dan anggar-anggarnya ini yaitu Wilayah Kewedanan di bawah Kabupaten Bengkalis yang kesudahan berubah status menjadi Disktrik Tebingtinggi.Pada tanggal 19 Desember 2008,daerah selatpanjang dan anggar-anggarnya ini berubah menjadi Kabupaten Kepulauan Meranti memekarkan diri dari Kabupaten bengkalis dengan ibukota Selatpanjang[2].


Geografi

Selatpanjang terletak tidak kekurangan bagian utara di Pulau Tebing Tinggi secara Geografis terletak sela 0° 48' 36" - 1° 2' 24" Lintang Utara, dan 102° 25' 12" - 103° 0' 0" Bujur Timur, membikin Kota ini sangat strategis selain dekat dengan Negara Tetangga,Selatpanjang juga tidak kekurangan dijalur pelayaran dan perdagangan Internasional Selat Malaka di Dua Negara yaitu Malaysia dan Singapore,serta secara tidak langsung sudah menjadi daerah Hinterland Kawasan Free Trade Zone (FTZ) Batam dan Tanjung Balaikarimun sekaligus juga tidak kekurangan Kawasan Segitiga Pertumbuhan Ekonomi Indonesia - Malaysia - Singapore (IMS-GT). Kedudukan ini menjadikan Selatpanjang menjadi salah satu daerah yang telah tersedia potensi memperkembangkan ekonomi sehingga memiliki daya tarik investasi kedepan menjadi salah satu Kota Niaga di pesisir Riau. Kota Selatpanjang terletak di Pulau Tebingtinggi,daerah pulau ini yaitu daratan rendah dan beberapa wilayahnya masih terdiri dari daerah rawa-rawa dan hutan bakau.

Secara administratif, Kota Selatpanjang bersamaan batasnya dengan:

Kondisi Iklim

Kota Selatpanjang beriklim tropis yang sangat dipengaruhi oleh sifat iklim laut, dengan temperatur berkisar 25° - 32° Celcius. Musim hujan biasa terjadi sela bulan September hingga Januari, dengan curah hujan rata-rata berkisar sela 809-4.078 mm/tahun,periode kering (musim kemarau) banyakan terjadi sela bulan pebruari hingga Agustus. Angin berhembus sepanjang tahun secara bergiliran, yaitu dari arah Utara untuk Januari sampai April. Dari timur bulan April sampai Juli, dari arah Selatan Juli sampai Oktober dan dari arah Barat Oktober sampai Januari.

Demografi

Masyarakat Kota Selatpanjang berjumlah 76.763 jiwa (2010). Dengan kepadatan masyarakat 55 jiwa/km2.

Jumlah Masyarakat Disktrik Tebing Tinggi/Selatpanjang Menurut Desa/Kelurahan dan Jenis Kelamin Hasil Sensus Masyarakat (dalam ribuan)

Desa/KelurahanLaki-lakiPerempuanLaki-laki + Perempuan
Selat Panjang Kota5,55,010,5
Selat Panjang Barat2,62,55,1
Selat Panjang Timur7,27,114,3
Selat Panjang Selatan4,14,08,1
Banglas2,62,45,0
Banglas Barat1,81,73,5
Sesap0,30,20,5
Alah Cairan2,42,34,7
Alah Cairan Timur1,41,42,8
Kec. Tebing Tinggi27,926,654,5

Etnis (suku bangsa) Suku Melayu dan Tionghoa memiliki populasi yang sangat dominan di Selatpanjang. Disamping itu juga terdapat bermacam suku lainnya seperti Suku Jawa, Minangkabau, Bugis, Tamil / India, dll.

Ekonomi

Mata ronde mencari masyarakat Selatpanjang secara umum masih didominasi perdagangan, perikanan, perkebunan. Kota Selatpanjang dahulu dikenal menjadi Kota Sagu, karena daerah ini dahulu memproduksi sagu dalam kuantitas luhur bahkan yang terbesar di Indonesia . Namun, sekarang produksi sagu dianggarkan telah berkurang dampak jumlahnya perkebunan sagu yang beralih fungsi menjadi pemukiman masyarakat seiring tingkat pertumbuhan masyarakat yang lebih tinggi di daerah ini.

Budidaya Sarang Burung Walet

Penangkaran walet di Kota Selatpanjang kala ini bertumbuh sangat pesat diseluruh penjuru kota. Hal tersebut memang memberikan keuntungan signifikan terutama secara ekonomi yang cukup luhur untuk warga warga.Sejak awal keberadaannya budidaya sarang burung walet menjadi primadona untuk masyarat Kabupaten Meranti,terutama daerah kawasan Kota Selatpanjang.Dalam Jangka 10 tahun paling belakang dari tahun 2000 sampai sekarang telah menjamur ratusan penangkaran burung walet.hal tersebut dikarena apa yang diminta komoditas sarang burung walet sangat tinggi.Dari tempat ini sarang burung walet diekspor ke Singapura dan Hong Kong (China).Ditempat ini harga sarang burung walet untuk kualitas terbaik dapat mencapai 20 juta per kg,walaupun disinyalir pola perdagangan menempuh Black Pasar.Pedagang atau perantara biasa mendatangi langsung ke lokasi lokasi produsen sarang walet dan perkilonya dihargai cuma 9 - 12 juta per kg, Nilai itu jauh lain bila sarang burung walet dikelolah sendiri dan dijual langsung ke pusat perdagangan yang hadir di Singapura dan Hong Kong.

Tempat atau rumah penangkaran burung walet di daerah kawasan kota Selatpanjang,pada umumnya dimiliki oleh warga yang dimiliki kemampuan finansial yang mapan,karena untuk membangun satu rumah biasa(kayu) perlu dana anggar-anggar 100 juta untuk ukuran 5x10x12 m.Biaya sebesar itu untuk komponen: Upah borongan tenaga kerja anggar-anggar 25 juta,bahan baku kayu 17 juta, dan sisanya untuk perangkat budidaya itu sendiri.Pemelihara rumah walet tidak terlalu sulit kecuali pada kala awal dengan memasang perangkap suara hasil mata pencaharian dan membikin asal makanan walet dari nanas yan mulai membusuk.

Transportasi

Selatpanjang yaitu kota transit khususnya untuk transportasi laut dari Pekanbaru menuju Pulau Batam/Tanjung Pinang atau Tanjung Balai Karimun dan sebaliknya. Sejak tahun 2007 telah ditanggalkan jalur khusus dari Selatpanjang langsung menuju Batu Pahat, Malaysia. Dibanding dengan jarak sela Selatpanjang dengan Pekanbaru dan Pulau Batam, jarak sela Selatpanjang dengan Batupahat lebih dekat, waktu yang dibutuhkan hanya ditempuh anggar-anggar 1,5 - 2 jam perbuatan.Daerah ini juga yaitu jalur transit keberbagai daerah Riau seperti Bengkalis, Dumai, Siak Sri Indrapura, Duri. Karena letak strategis itulah membikin Selatpanjang menjadi daerah pintu gerbang penghubung sela Riau Daratan dan Riau Kepulauan. Disamping itu telah ditanggalkan pembangunan jalan darat menghubungkan Selatpanjang - Siak - Pekanbaru via roro dermaga rool on-rool off (Roro)Kampung Barak,Desa Tanjung Peranap Disktrik Tebing Tinggi Barat dengan Desa Mengkapan,kawasan Buton,Kabupaten Siak.

Pariwisata

Objek Wisata Kebiasaan Selatpanjang

Vihara Sejahtera Sakti Selatpanjang
Tandu yang membawa Dewa Qing Shui Zu Shi

Perayaan Imlek di Selatpanjang

Perayaan Hari Raya Imlek (Tahun Baru Imlek) yaitu tradisi pergantian tahun baru etnis Tionghoa. Imlek tak ubahnya seperti Tahun Baru Masehi atau Tahun Baru Hijriah untuk umat Islam. Imlek yaitu nama kalendar/penanggalan Cina berdasarkan peredaran bulan. Namun untuk umat lain yang beraliran pas juga dapat merayakan Hari Raya Imlek. Cara Perayaan Imlek memang sudah menjadi bagian dari tradisi di Kota Selatpanjang. Hampir setiap tahun perayaan Imlek di kota ini dirayakan sangat meriah bahkan juga termasuk Perayaan Imlek yang paling meriah di kawasan Provinsi Riau selain di Bagansiapiapi dan Bengkalis. Jangankan pemerintah daerah Kabupaten Kepulauan Meranti juga sudah menjadikan ivent perayaan Imlek menjadi salah satu asset wisata tahunan yang masuk kedalam Kalender Wisata Riau.Puluhan ribu orang baik dari dalam maupun luar Selatpanjang bahkan wisatawan dari luar negeri seperti Singapura, Malaysia, Hongkong, China, Taiwan, Australia akan membanjiri Kota Selatpanjang untuk turut serta memeriahkan perayaan Imlek.Imlek untuk sejumlah warga Tionghoa Selatpanjang yang tidak kekurangan di luar daerah maupun diluar negeri menjadi area Tradisi Mudik, ini sudah berlanjut lama bahkan mereka anggap menjadi momentum penting untuk mudik ke tanah lahir. Walaupun puncak cara Perayaan Tahun Baru Imlek di Selatpanjang berlanjut pada hari ke-6 bulan pertama Tahun Baru Imlek yang banyakan dinamakan Cue Lak (Bahasa Hokkian),tetapi kemeriahannya mulai terasa dihari H-7 yaitu seminggu sebelum jatuhnya perayaan Imlek.

Mengawali penyambutan tahun baru imlek di selatpanjang di pusatkan di Vihara Sejahtera Sakti, Selain mengelarkan sembahyang,yang paling unik didaerah ini yaitu warga yang merayakan juga berkeliling kota pada waktu sore hari dengan mengunakan Bentor ( Becak Motor ) banyakan berlansung selama 6 hari. Sebelum puncak cara imlek biasa diawali Festival Kembang Api pada hari Ke 5, durasi kembang api biasa berlanjut cukup lama,kurang lebih (±)sampai 3 jam lamanya,hal itu yang membikin ketertarikan wisatawan dari dalam maupun luar negeri untuk menyaksikan,karena itu imlek secara tidak langsung menjadi area promosi spektakuler wisata kebiasaan unggulan yang hadir di Kabupaten Kepulauan Meranti

Pada puncak perayaan imlek yaitu hari dimana bertepatan dilaksanakan perayaan untuk ulang tahun Dewa 清水祖師 Qing Shui Zu Shi[3].(Bahasa Mandarin)/Ching Cui Co Su (Bahasa Hokkian)(nama dewa).Pada moment ini warga Tionghoa menyakinkan bahwa sang Dewa tersebut baru saja turun ke bumi dengan maksud untuk menyorongkan unsur unsur kejahatan dan memberikan kemakmuran dan ketentraman untuk warga kota Selatpanjang. Untuk itu disediakan penyambutan khusus dengan menggotong tandu patung Dewa dan dipawai berkeliling kota melewati beberapa kelenteng lain disertai menggelar atraksi tarian liong(naga),dan atraksi barongsai(singa) dan diikuti seni kebiasaan jawa reog ponorogo yang berasal dari Jawa Timur.Perayaan pada Cue Lak tersebut juga diikuti oleh para tetua atau orang yang terpilih dan dirasuki oleh roh para dewa yang biasa dinamakan Thangkie yaitu dimana raga atau tubuh orang tersebut menjadi alat komunikasi atau perantara roh dewa tersebut, hal itu hadir kecocokan di Kota Singkawang ( Kalimantan Barat ) yang biasa dikenal Tatung.

Konon, perayaan Imlek di Selatpanjang dapat juga diartikan menjadi sebuah rezeki untuk seluruh warga yang tinggal di daerah ini. Oleh karenanya tidak mengherankan apabila warga yang non etnis Tionghoa banyakan juga turut ikut meramaikan perayaan Imlek dengan iring-iringan reog ponorogo (bagi warga Jawa) dan atraksi-atraksi kesenian lain yang yaitu tradisi dari daerah setempat.

Kota ini juga yaitu salah satu kota di Provinsi Riau selain Bagansiapiapi yang telah tersedia jumlah Kelenteng yang cukup jumlah yakni anggar-anggar 20-an. Selain itu masih hadir kontruksi sejarah seperti Masjid Raya Darul Ulum dan Gereja HKBP. Masjid Darul Ulum yaitu salah satu Masjid luhur di Kota Selatpanjang. Masjid ini yaitu ikon objek wisata yang juga menyedot jumlah lawatan turis dari Singapura ataupun Malaysia.

Pagelaran Seni Melayu Tari Zapin

Zapin yaitu hasanah tarian rumpun Melayu yang mendapat pengaruh dari Arab. Tari Zapin pada mulanya yaitu tarian hiburan dikalangan raja-raja di istana setelah dibawa oleh para pedagang-pedagang di awal masa seratus tahun ke-16.Tarian tradisional ini bersifat edukatif dan sekaligus menghibur, dipergunakan menjadi media dakwah Islamiyah menempuh syair lagu-lagu zapin yang didendangkan. Musik pengiringnya terdiri dari dua alat yang utama yaitu alat musik petik gambus dan tiga buah alat musik tabuh gendang kecil yang dinamakan marwas.Tarian ini biasa ditarikan oleh penari perempuan bahkan penari campuran laki-laki dengan perempuan. Pagelaran Seni ini biasa diterapkan pada hari hari tertentu yang diasumsikan penting oleh warga Selatpanjang seperti hari hari luhur keagaamaan ataupun dalam cara pernikahan.

Kelenteng Hoo Ann Kiong

Objek Wisata Kuliner Selatpanjang

Selatpanjang juga dikenal menjadi kota kuliner.Daerah ini terdapat bermacam jenis makanan yang punya ciri khas tertentu seperti:

Mie Sagu Selatpanjang
Rama rama lada hitam

Mie Sagu

Mie Sagu yaitu makanan khas dari daerah Selat Panjang,dan sudah dikenal lapang keseluruh penjuru indonesia,bahkan luar negeri.Karena bahannya dari sagu,mie ini warnanya kira-kira bening dan rupanya kira-kira kenyal,tekstur kenyalnya seperti karet gelang dan warnanya seperti bihun hanya lebih bening dan ukurannya lebih luhur. Rasa dan aromanya pun lain, punya ciri khas, tidak seperti mie basah ataupun bihun.Penyajian makanan ini sudah beragam tetapi banyakan penyajian digoreng dengan taburan kucai,tauge,udang,ikan teri dll.

Mie Sultan

Mie ini juga makanan khas dari Selatpajang.Mie ini terdiri dari campuran mie kuning yang telah direbus, bakwan udang, irisan telur, tauge, dan irisan mentimun. Plus taburan bawang goreng dan irisan seledri. Kuahnya dari kuah kacang yang kental dan telah tersedia aroma rasa kacang yang sangat dominan dalam rasa dan terasa pedas.

Rama Rama Lada Hitam/Ma Cao Hey Selatpanjang

Rama rama yaitu sejenis lobster lumpur (Thalassina anomala/mud lobster). Warga Selatpanjang menyebutnya menjadi rama-rama/Ma Cau Hey atau lobster bakau. Strukturnya seperti lobster tetapi ukuran lebih kecil selain lembut dagingnya, rupanya seperti daging kepiting ataupun daging lobster, kaya akan gizi. Kandungan protein yang terkandung juga tinggi.Cara penyajian biasa dimasak seperti memasak kepiting lada hitam dengan saus tomat, cabe, nanas dan kacang yang digiling dengan jumlah minyak yang jumlah. Hasil ini rupanya unik dengan rasa manis dan pedas dari makanan laut yang tampak aneh,makanan ini termasuk makanan lezat dan langka.

Miso

Miso yaitu sejenis mie kuah,mie ini terdiri mie kuning dan mie bihun yang telah di rebus dan ditaburi tahu,daging ayam,bawang goreng dan irisan seledri dengan disiram kuah sup yang telah tersedia ciri khas dengan aroma yang kental dan harum serta dengan paduan kecap dan cabe rawit sehingga rupanya keseluruhan terasa asin dan pedas.

Lontong Sayur

Lontong sayur yaitu makanan yang sangat terkenal di Selatpanjang, walaupun bukan makanan asli Selatpanjang, tetapi Lontong Sayur Selatpanjang memiliki ciri khas tersendiri yang tentu saja lain dengan Lontong Sayur di tempat-tempat lain. Sejarah makanan ini diselatpanjang sudah bergitu lama, semenjak sebelum kemerdekaan. Walaupun telah merasai perubahan di kuah sayurnya yang terus menyertai selera, namun yang masih tetap asli yaitu lontongnya yang masih menggunakan pembungkus daun pisang.

Gallery

Referensi

Pranala Luar

  • (Indonesia) Perayaan Imlek 2009 Selatpanjang [4]


Asal :
wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, perpustakaan.web.id, pasar.program-reguler.co.id, dsb.