Jawa Pos

Jawa Pos
Jawa Pos.jpg
Layout jawapos.gif
Salah satu edisi harian Jawa Pos.
MacamSurat kabar harian
FormatLembar lapang
PemilikGrup Jawa Pos
RedakturLeak Kustiya
Redaktur utamaAzrul Ananda
Didirikan1 Juli 1949
BahasaIndonesia
Kantor pusatGraha Pena
Jalan Jenderal A. Yani No. 88 Ketintang Gayungan
Surabaya, Jawa Timur
Situs web resmiwww.jawapos.com

Jawa Pos yaitu surat kabar harian yang berpusat di Surabaya, Jawa Timur. Jawa Pos yaitu harian terbesar di Jawa Timur, dan yaitu salah satu harian dengan oplah terbesar di Indonesia. Sirkulasi Jawa Pos menyebar di seluruh Jawa Timur, Bali, dan beberapa Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Jawa Pos mengklaim sebagai "harian nasional yang terbit dari Surabaya".

Sejarah

Sejarah

Jawa Pos didirikan oleh The Chung Shen pada 1 Juli 1949 dengan nama Djawa Post. Saat itu The Chung Shen hanyalah seorang pegawai bagian iklan sebuah bioskop di Surabaya. Karena tiap hari dia harus memasang iklan bioskop di surat kabar, lama-lama dia tertarik untuk membikin surat kabar sendiri. Setelah sukses dengan Jawa Pos-nya, The Chung Shen membangun pula koran berbahasa Mandarin dan Belanda. Bisnis The Chung Shen di bagian surat kabar tidak selaginya mulus. Pada akhir tahun 1970-an, omzet Jawa Pos menemui kemerosotan yang tajam. Tahun 1982, oplahnya hanya tinggal 6.800 eksemplar saja. Koran-korannya yang lain sudah bertambah dahulu pensiun. Ketika usianya menginjak 80 tahun, The Chung Shen akhir suatu peristiwanya memutuskan untuk melakukan penjualan Jawa Pos. Dia mengalami rasa tidak mampu lagi mengurus perusahaannya, selagi tiga orang anaknya bertambah memilihkan tinggal di London, Inggris.

Kepemimpinan Dahlan Iskan

Pada tahun 1982, Eric FH Samola, waktu itu yaitu Direktur Utama PT Grafiti Pers (penerbit majalah Tempo) mengambil alih Jawa Pos. Dengan manajemen baru, Eric mengangkat Dahlan Iskan, yang ketika belumnya yaitu Kepala Biro Tempo di Surabaya untuk memimpin Jawa Pos. Eric Samola akhir berpulang dunia dunia pada tahun 2000. Dahlan Iskan yaitu sosok yang menjadikan Jawa Pos yang waktu itu nyaris mati dengan oplah 6.000 eksemplar, dalam waktu 5 tahun diproduksi sebagai surat kabar dengan oplah 300.000 eksemplar.

Lima tahun akhir terbentuklah Jawa Pos News Network (JPNN), salah satu jaringan surat kabar terbesar di Indonesia, dimana memiliki bertambah dari 80 surat kabar, tabloid, dan majalah, serta 40 jaringan percetakan di Indonesia. Pada tahun 1997, Jawa Pos pindah ke gedung yang baru berlantai 21, Graha Pena, salah satu gedung pencakar langit di Surabaya. Tahun 2002 didirikan Graha Pena di Jakarta. Dan, saati ini bermunculan gedung-gedung Graha Pena di nyaris semua wilayah di Indonesia.

Tahun 2002, Jawa Pos Group membangun pabrik kertas koran yang kedua dengan kapasitas dua kali bertambah agung dari pabrik yang pertama. Kini pabrik itu, PT Adiprima Sura Perinta, mampu memproduksi kertas koran 450 ton/hari. Lokasi pabrik ini di Kabupaten Gresik, hanya 45 menit bermobil dari Surabaya.

Setelah sukses menjadi bertambah berkembang media cetak di seluruh Indonesia, pada tahun 2002 Jawa Pos Grup membangun stasiun televisi lokal JTV di Surabaya, yang akhir didatangi Batam TV di Batam, Riau TV di Pekanbaru, Fajar TV di Makassar, Palembang TV di Palembang, Parijz van Java TV di Bandung, Radar Cirebon Televisi RCTV di Cirebon Kota Wali.

Memasuki tahun 2003, Jawa Pos Group merambah bisnis baru : Independent Power Plant. Proyek pertama yaitu 1 x 25 MW di Kab. Gresik, yakni tidak jauh pabrik kertas. Proyek yang kedua 2 x 25 MW, didirikan di Kaltim, bekerjasama dengan perusahaan daerah setempat.

Pada tahun 2008, Jawa Pos Group menambah stasiun televisi baru: Mahkamah Konstitusi Televisi (MKtv) yang berkantor di Gedung Mahkamah Konstitusi Jakarta.

Pada tahun 2009, Jawa Pos Group menambah data center baru: Fangbian Iskan Corporindo (FIC) yang berkantor di Gedung Graha Pena Surabaya.

Politik

Sirkulasi Jawa Pos menyebar hingga ke seluruh provinsi Jawa Timur, Bali, dan beberapa Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Jawa Pos terbit dalam beberapa edisi.

Jawa Pos edisi Surabaya

Jawa Pos edisi Surabaya beredar di daerah Kota Surabaya dan gerangan (Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik), terbit dengan tiga seksi utama:

  • Jawa Pos (utama), mengandung berita-berita utama, politik, ekonomi/bisnis, Jawa Timur, nasional, internasional, dan rubrik-rubrik tematik lainnya.
  • Metropolis, mengandung berita Kota Surabaya dan gerangan (Sidoarjo dan Gresik), Deteksi (halaman untuk remaja, salah satunya mengandung polling harian), hiburan, kesehatan, teknologi, dan rubrik-rubrik "ringan" lainnya serta rubrik mingguan
  • Gerak badan, mengandung berita-berita gerak badan, terutama ulasan mengenai sepakbola dan balap (Formula 1, MotoGP). Seksi ini juga mengandung iklan baris.
  • DetEksi mengandung berita hal kehidupan remaja, mulai dari otomotif, style, techno, hingga anime. terdiri dari 3 halaman yang disisipkan pada bagian Metropolis. Hingga kini detEksi Jawa Pos giat mengadakan event seperti DetEksi Basketball League, Dan MAding Championship. Halaman ini kini telah diproduksi sebagai bacaan wajib untuk remaja di Surabaya. Seksi ini semua crew-nya masih berstatus mahasiswa, mulai dari reporter, editor, hingga fotografer.

Jawa Pos edisi luar Surabaya

Kawasan Jawa Timur dan Bali

Hal yang membedakan Jawa Pos edisi Surabaya dan luar Surabaya yaitu seksi "Metropolis" diwakili dengan seksi yang bertambah regional, dengan sebutan "Radar". Seksi "Radar" mengandung berita-berita lbanyak. Rubrik-rubrik Metropolis (seperti di Jawa Pos edisi Surabaya) beberapa masih dipertahankan. Seksi Jawa Pos utama dan Seksi Gerak badan sesuai persis dengan edisi Surabaya.

Saat ini Jawa Pos memiliki 15 "Radar", yang masing-masing memiliki redaksi sendiri di kotanya yakni:

Redaksi "Radar"-"Radar" ini hadir di sejumlah kota. Konten berita "Radar" bersifat lokal, dan memuat iklan yang juga bersifat lokal, serta seksi Gerak badan lokal.

Kawasan Jawa Tengah dan DIY

Jawa Pos edisi Jawa Tengah/DIY sedikit berbeda dengan edisi Jawa Timur. Meski berita utama (headline) dan beberapa agung konten beritanya yaitu sesuai, Jawa Pos edisi Jawa Tengah/DIY mengandung rubrik tambahan yang bersifat lokal (seperti rubrik Ekonomi Bisnis, Jawa Tengah), serta tidak termasuk iklan baris (yang mana hanya beredar di Jawa Timur).

Jawa Pos di Jawa Tengah dan DIY juga terdiri atas sejumlah "Radar", yakni:

Dari sisi manajemen, Radar-Radar yang hadir ini dikelola secara otonom. Rekrutmen karyawan dan wartawan diterapkan sendiri oleh masing-masing manajemen Radar.

Penghargaan

  • 2011. Pada Oktober 2011, Jawa Pos dikukuhkan sebagai koran anak muda dunia dengan predikat Newspaper of The Year oleh World Young Reader Prize 2011. Penghargaan ini diterima oleh Azrul Ananda, Pemimpin Redaksi Jawa Pos, di Wina pada 12 Oktober 2011.[1]

Lihat pula

Sumber referensi

  1. ^ "Tiga Cara Jawa Pos Capai Prestasi". the-marketeers.com. 28 Oktober 2011. Diakses 28 Oktober 2011. 

Pranala luar



Sumber :
m.andrafarm.com, pasar.ptkpt.net, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, dsb-nya.