Kabupaten Bojonegoro

Kabupaten Bojonegoro
Logo kabupaten Bojonegoro.png
Lambang Kabupaten Bojonegoro
Moto: Jer Karta Raharja Mawa Karya

(Jika Mau Sejahtera Harus Bekerja)


Locator kabupaten bojonegoro.png
Peta lokasi Kabupaten Bojonegoro
Koordinat: Bujur Timur : 112º25' dan 112º09' Lintang Selatan : 6º59' dan 7º37'
ProvinsiJawa Timur
Landasan hukum-
Tanggal-
Ibu kotaKota Bojonegoro
Pemerintahan
 - BupatiDrs. H. Suyoto, M.Si.
 - DAURp. 876.021.914.000.-(2013)[1]
Lapang2.384,02 km2
Populasi
 - Total1.213.000 jiwa (2003)
 - Kepadatan508,8 jiwa/km2
Demografi
 - Kode area telepon0353
Pembagian administratif
 - Kecamatan27
 - Kelurahan-
 - Desa420
 - Situs webwww.bojonegorokab.go.id

Kabupaten Bojonegoro, yaitu sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibu kotanya yaitu Bojonegoro. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Tuban di utara, Kabupaten Lamongan di timur, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Madiun, dan Kabupaten Ngawi di selatan, serta Kabupaten Blora (Jawa Tengah) di barat. Bagian barat Bojonegoro (perbatasan dengan Jawa Tengah) adalah bagian dari Blok Cepu, salah satu sumber deposit minyak bumi terbesar di Indonesia.

Geografi

Bengawan Solo mengalir dari selatan, menjadi batas alam dari Provinsi Jawa Tengah, kesudahan mengalir ke arah timur, di sepanjang wilayah utara Kabupaten Bojonegoro. Bagian utara adalah Daerah Arus Sungai Bengawan Solo yang cukup subur dengan pertanian yang ekstensif. Kawasan pertanian umumnya ditanami padi pada musim penghujan, dan tembakau pada musim kemarau. Bagian selatan yaitu pegunungan kapur, bagian dari rangkaian Pegunungan Kendeng. Bagian barat laut (berbatasan dengan Jawa Tengah) yaitu bagian dari rangkaian Pegunungan Kapur Utara.

Kota Bojonegoro terletak di jalur Surabaya-Cepu-Semarang. Kota ini juga dilintasi jalur kereta api jalur Surabaya-Semarang-Jakarta.

Pembagian administratif

Kabupaten Bojonegoro terdiri atas 27 kecamatan, yang dibagi kembali atas sejumlah 419 desa dan 11 kelurahan. Pusat pemerintahan di Kecamatan Bojonegoro.

Sejarah

Masa kehidupan sejarah Indonesia Kuno ditandai oleh pengaruh kuat kebudayaan Hindu yang masuk dari India sejak 100 tahun I. Sampai 100 tahun ke-16, Bojonegoro termasuk wilayah kekuasaan Majapahit. Seiring dengan berdirinya Kesultanan Demak pada 100 tahun ke-16, Bojonegoro menjadi wilayah Kerajaan Demak. Dengan berkembangnya kebiasaan baru yaitu Islam, pengaruh kebiasaan Hindu terdorong dan terjadilah pergeseran nilai dan tata masyarakat dari nilai lama Hindu ke nilai baru Islam dengan ditemani peperangan dalam upaya merebut kekuasaan Majapahit (wilwatikta). Peralihan kekuasaan yang ditemani pergolakan membawa Bojonegoro turut dalam wilayah Kerajaan Pajang (1586), dan kesudahan Mataram (1587).

Pada tanggal 20 Oktober 1677, status Jipang yang sebelumnya yaitu kadipaten diubah menjadi kabupaten dengan Wedana Bupati Mancanegara Wetan, Mas Tumapel yang juga merangkap menjadi Bupati I yang berkedudukan di Jipang. Tanggal ini sampai sekarang diperingati menjadi hari jadi Kabupaten Bojonegoro. Tahun 1725, ketika Pakubuwono II (Kasunanan Surakarta) naik tahta, pusat pemerintahan Kabupaten Jipang dipindahkan dari Jipang ke Rajekwesi, sekitar 10 km sebelah selatan kota Bojonegoro sekarang.

Peta Bojonegoro dari tahun 1950
Bengawan Solo diamati dari Bojonegoro
Jembatan di atas Bengawan Solo
Monumen pahlawan
Masjid Luhur
Kantor Pos Pusat
Kantor residen
Klenteng Hok Swie Bio Bojonegoro

Daftar Bupati


Sebelum kemerdekaan
TahunNama
1943-1945R. Tumenggung Oetomo
1937-1943R. Tumenggung Achmad Surjodiningrat
1936-1937R. Dradjat
1916-1936R. Adipati Aryo Kusumoadinegoro
1890-1916R. Adipati Aryo Reksokusumo
1888-1890R. M. Sosrokusumo
1878-1888R. M. Tumenggung Tirtonoto II
1844-1878R. Adipati Tirtonoto I
1828-1844R. Adipati Djojonegoro
1827-1828R. Tumenggung Sosrodilogo
1825-1827R. Adipati Djojonegoro
1823-1825R. Tumenggung Purwonegoro
1821-1823R. Tumenggung Sosrodiningrat
1816-1821R. Tumenggung Sumonegoro
1811-1816R. Prawirosentiko
1800-1811R. Ronggo Djenggot
1760-1800R. M. Guntur Wirotedjo
1756-1760R. Purwodidjojo
1755-1756R. Ronggo Prawirodirjo I
1743-1755R. Tumenggung Hario Matahun III
1741-1743R. Tumenggung Hario Matahun II
1718-1741Ki Songko (R. Tumenggung Hario Matahun I)
1705-1718Ki Wirosentiko (R. Tumenggung Surowidjojo)
1677-1705Pangeran Mas Toemapel


Sesudah kemerdekaan
TahunNama
2008-2018Drs. H. Suyoto, M.Si.
2003-2008Kolonel (pur) H.M. Santoso
1998-2003Drs. H. Atlan
1993-1998Drs. H. Imam Soepardi
1988-1993Drs. H. Imam Soepardi
1983-1988Drs. Soedjito
1978-1983Drs. Soeyono
1973-1978Kolonel Invantri Alim Sudarsono
1968-1973Letnan Kolonel Invantri Sandang
1960-1968R. Tamsi Tedjo Sasmito
1959-1960R. Soejitno
1955-1959R. Baruno Djojoadikusumo
1951-1955Mas Kusno Suroatmodjo
1950-1951R. Sundaru
1949-1950R. Tumenggung Sukardi
1947-1949Mas Surowijono
1945-1947R. Tumenggung Sudiman Hadiatmodjo

Kebiasaan

Masyarakat Samin

Dusun Jepang, salah satu dusun dari 9 dusun di Desa Margomulyo yang benar di kawasan hutan memiliki lapang 74,733 hektar. Jarak sekitar 4,5 kilometer dari ibu kota Kecamatan Margomulyo, 69 kilometer arah barat-selatan atau belum cukup semakin dengan jarak tempuh antara 2-2,5 jam perjalanan dengan yang dikendarai dari ibu kota Bojonegoro dan 259 kilometer dari ibu kota Provinsi Jawa Timur (Surabaya).

Masyarakat Samin yang tinggal di dusun tersebut, yaitu figur tokoh atau orang-orang tua yang gigih berjuang menentang Kolonial Belanda dengan gerakan yang dikenal dengan Gerakan Saminisme, yang dipandu oleh Ki Samin Surosentiko. Dalam Komunitas Samin tidak benar istilah untuk membantu Pemerintah Belanda seperti menampik membayar pajak, tidak mau kerja sesuai, tidak mau menjual jangankan memberi hasil bumi kepada Pemerintah Belanda. Prinsip dalam melakukan perang terhadap Kolonial Belanda menempuh penanaman nasihat Saminisme yang berarti sami-sami amin (bersama-sama) yang dicerminkan dan dilandasi oleh kekuatan, kejujuran, kebersamaan dan kesederhanaan.

Sikap perjuangann mereka dapat diamati dari profil orang samin yakni gaya hidup yang tidak bergelimpangan harta, tidak menjadi antek Belanda, menjalankan pekerjaan keras, berdoa, berpuasa dan berderma kepada sesama. Ungkapan-ungkapan yang kerap diajarkan, antara lain: sikap kelahiran yang berjalan bersama batin diungkapkan yang berbunyi sabar, nrimo, rilo dan trokal (kerja keras), tidak mau merugikan orang lain diungkapkan dalam sikap sepi ing pamrih rame ing gawe dan selalu hati-hati dalam berucap diungkapkan ojo waton ngomong, ning ngomong kang maton. Lokasi masyarakat Samin (dusun Jepang) memiliki prospek untuk dikembangkan menjadi obyek Wisata Minat Khusus atau Wisata Kebiasaan Masyarakat Samin menempuh pengembangan paket Wisata Homestay bersama masyarakat Samin. Hal yang menarik dalam paket ini ialah para wisatawan dapat menikmati suasana dan gaya hidup kekhasan masyarakat Samin. Untuk rintisan tersebut, kebijakan yang telah dilaksanakan yaitu menempuh pengaturan kampung dan penyediaan sarana sosial landasan.

Tari tayub

Tayub adalah tari pergaulan yang tersohor untuk masyarakat Bojonegoro dan sekitarnya. Tarian ini biasanya dilaksanakan oleh pria dengan diiringi gamelan dan tembang Jawa yang dilantunkan oleh waranggono yang syairnya sarat dengan nasihat dan nasihat.

Pertunjukan tari ini banyak dipergunakan untuk meramaikan aktivitas hajatan yang banyak dilaksanakan oleh warga Bojonegoro ataupun aktivitas kebudayaan yang lain. Biasanya dalam mengadakan aktivitasnya, tarian tayub ini sudah terkoordinasi dalam suatu kelompok tertentu dengan nama khas masing-masing.

Biasanya kelompok-kelompok tari tayub ini banyak terdapat di Kecamatan Temayang dan Bubulan yang terletak sekitar 30 km dari Kecamatan Kota Bojonegoro.

Wayang thengul

Wayang Thengul yaitu kesenian wayang khas ponorogo yang tersohor juga di Bojonegoro. dalam kentara 3 dimensi dengan diiringi gamelan pelog/slendro seperti halnya reog ponorogo.

Walaupun wayang thengul ini jarang dipertunjukkan kembali, tetapi keberadaannya tetap dilestarikan di Kabupaten Bojonegoro, khususnya di Kecamatan Kanor yang berasalkan dari ucap KANORAGAN karena pada ssat itu warok ponorogo menunjukan kekuatan kanoragaanya di sela- sela pentas reog ponorogo dan wayang thengul, daerah ini yang berjarak ± 40 Km dari Kota Bojonegoro. Sedangkan jalan kisah dari wayang thengul ini semakin banyak mengambil warok suromenggolo dan sekitarnya.

Produk unggulan

Kerajinan mebel kayu jati

Produk unggulan ini telah lama dikenal dan bermutu ekspor, karena Bojonegoro adalah penghasil kayu jati bermutu. Corak dan desain telah disesuaikan dengan situasi abad, baik lemari, buffet, meja, kursi atau tempat tidur.

Adapun daerah-daerah yang terkenal menjadi industri mebel yaitu diantaranya sukorejo dan temayang. apa yang membedakan mebel bojonegoro dengan mebel yang lain, mebel bojonegoro dibuat dari kayu-kayu jati asli dan memiliki umur yang dapat di bilang sudah cukup tua, dengan menggukan kayu yang tua maka hasil mebelnya dan ukirannya hendak sangat indah sehingga memberikan corak yang khas.

Kerajinan bubut-cukit

Kentara souvenir kayu jati khas Bojonegoro yang tetap menonjolkan guratan kayu jati. Penggarapannya dilaksanakan dengan cara teliti dan detail, tapi tetap mempertimbangkan aspek estetika. Khususnya berupa miniatur mobil, sepeda motor, becak, kereta api, jam dinding atau guci, penghias interior.

Kerajinan limbah kayu

Kerajinan limbah kayu jati yang diwujudkan menjadi karya seni dalam bermacam model sudah merambah pasar ekspor ke bermacam negara.

Kerajinan batu onix

Bojonegoro memiliki tambang batu onix yang melimpah sehingga bermacam produk kerajinan onix dapat diproduksi dengan kualitas sangat menggerakkan rasa senang. Pusat kerajinan batu onix terdapat di Kecamatan Bubulan.

Ledre

Ledre yaitu konsumsi khas Bojonegoro. Mempunyai kentara gapit (seperti emping gulung) dengan aroma khas pisang raja yang manis. Sangat tepat untuk kenalan minum teh atau dan sajian tamu atau untuk oleh-oleh.

Perbedaan ledre dengan gapit yaitu ledre semakin halus, lembut dan aroma pisangnya menyengat, selagi gapit sedikit kasar. selain dari pisang raja ledre juga dapat dibuat dari bermacam pisang misalnya pisang saba, pisang hijau, pisang susu,dll. tetapi yang khas di daerah bojonegoro atau semakin optimalnya dalam membikin ledre yaitu menggunakan pisang raja.

Salak Wedi

Salak Wedi rasanya manis, masir, renyah, segar dan luhur. Dapat dijumpai di tiap pekarangan rumah masyarakat di desa Wedi dan sekitarnya. Perbedaan Salak Wedi dengan salak lain, seperti Salak Pondoh, yaitu kandungan air yang semakin banyak sehingga membikin Salak Wedi terasa semakin segar.

Keberadaan Salak Wedi sudah benar sejak puluhan bahkan ratusan tahun silam, yang dengan cara turun-temurun telah menjadi sumber perolehan untuk warga Desa Wedi. Konon asal muasal bibit salak ini pertama kali dibawa oleh seorang Ulama' yang memberi pelajaran ke agama Islam di desa Wedi. Dari bibit tersebut terus berkembang sampai tidak hanya desa Wedi tetapi meliputi juga beberapa desa sekitar Wedi, yaitu Kalianyar dan Tanjungharjo.

Blimbing Ngringinrejo

Blimbing dengan berat 2 - 3 ons per buah dapat dijumpai di kebun buah desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu, Bojonegoro. Rasanya manis, segar dan harum, sangat tepat untuk hidangan penutup, rujak dan menjadinya.

Agrowisata tembakau

Bojonegoro yaitu penghasil tembakau virginia terbesar di Indonesia dan telah lama dikenal menjadi tembakau paling baik di dunia. Hijaunya tanaman tembakau hampir di seluruh wilayah Bojonegoro dapat diamati antara bulan Mei - Oktober.

Tempat wisata

Bojonegoro memiliki banyak tempat wisata meskipun belum terkelola dengan cara maksimal. Hendak tetapi hal ini mesti saja dapat menjadi daya tarik tersendiri. Berikut yaitu beberapa diantaranya:

Kahyangan Api

Adalah sumber api alam yang menyala sepanjang tahun. dan terletak pada posisi yang sangat strategis yaitu dikelilingi oleh hutan-hutan yang dikawal dan berdiri sendiri dari pencemaran polusi. selain sumber api kekal di kahyangan api juga terdapat mata air yang konon dapat menyembuhkan bermacam macam penyakit kulit. Ganjilnya air ini dari jauh berbau busuk tetapi sesudah mendekat baunya itu hilang dan dari jauh air ini kelihatang seperti air mendidih tetapi sekiranya kita sudah mengambilnya maka air tersebut terasa dingin dan sejuk. Konon, menurut suatu kisah rakyat, keampuhan lokasi Kahyangan Api telah dirasakan semenjak pemerintah Maha Prabu Angling Dharma (Sri Aji Dharma) dari Malawapati, yang melatih para prajurit Malawapati di lokasi Kahyangan Api tersebut. Bahkan, benar beberapa pusaka Malawapati yang ditempa di Kahyangan Api, termasuk pusaka-pusaka andalan Kerajaan Malawapati dan Kerajaan Bojonegoro pada abad Hindu madya di masa silam. Meskipun benar tidaknya kisah tersebut belum diketahui dengan cara mesti, Serat Astra Dharma yang saat ini tersimpan di salah satu museum terkenal di Belanda, dapat mengutarakan bahwa hal tersebut benar-benar kentara. Serat yang ditulis pada masa Raja Astra Dharma alias Prabu Purusangkana, ayah kandung Prabu Angling Dharma (putera Prabu Kijing Wahana, suami Dewi Pramesthi) yang legendaris tersebut. Apabila Serat Astra Dharma tersebut dapat dikembalikan ke Indonesia, dapat diketahui dengan mesti bagaimana silsilah raja-raja Malawapati, Yawastina, dan Mamenang yang bersumber dari satu asal yaitu Prabu Parikesit, raja Hastinapura dari India.

Waduk Pacal

Waduk Pacal yaitu adalah salah satu tempat wisata yang benar di bojonegoro, wisata ini menyuguhkan bagian yang terkait alam yang sangat mempesona karena di kelilingi oleh bukit-bukit yang sangat indah.

Wana Wisata Dander

keunggulan dari wisata ini yaitu tempat yang sangat lapang dan dilengkapi dengan padang golf, wisata ini sangat cocok untuk anak-anak karena selain padang golf, disana juga terdapat bermacam macam permainan anak-anak, seperti taman jadi pemain, kolam untuk mandi bola, kolam renang dan sungai yang sangat jernih dengan benarnya sekelilingnya yang sejuk dan mesti saja berdiri sendiri dari polusi.

Forum Warga Bojonegoro

Forum yang disediakan oleh masyarakat Bojonegoro dimana membahas permasalahan yang benar, baik oleh warga yang tinggal di Bojonegoro ataupun diluar daerah. Dan forum ini memperbolehkan anggota untuk mengirimkan saran dan kritik atas kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Bojonegoro. Sehingga Kebijakan yang diambil oleh PemKab diharapkan dapat memenuhi keinginan dan kesejahteraan masyarakat.

Sumber referensi

  1. ^ "Perpres No. 10 Tahun 2013". 2013-02-04. Diakses 2013-02-15. 

Pranala luar

Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur
 
Kecamatan
Balen • Baureno • Bojonegoro • Bubulan • Dander • Gayam • Gondang • Kadewan • Kalitidu • Kanor • Kapas • Kasiman • Kedungadem • Kepohbaru • Malo • Margomulyo • Ngambon • Ngasem • Ngraho • Padangan • Purwosari • Sekar • Sugihwaras • Sukosewu • Sumberejo • Tambakrejo • Temayang • Trucuk
Lambang Kabupaten Bojonegoro
 
 
Kabupaten
Bangkalan  • Banyuwangi  • Blitar  • Bojonegoro  • Bondowoso  • Gresik  • Jember  • Jombang  • Kediri  • Lamongan  • Lumajang  • Madiun  • Magetan  • Malang  • Mojokerto  • Nganjuk  • Ngawi  • Pacitan  • Pamekasan  • Pasuruan  • Ponorogo  • Probolinggo  • Sampang  • Sidoarjo  • Situbondo  • Sumenep  • Trenggalek  • Tuban  • Tulungagung
Lambang Porvinsi Jawa Timur "Jer Basuki Mawa Bea"
 
Kota
Batu  • Blitar  • Kediri  • Madiun  • Malang  • Mojokerto  • Pasuruan  • Probolinggo  • Surabaya
 


Sumber :
wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, ilmu-pendidikan.com, pasar.nomor.net, dan sebagainya.