Gereja Pentakosta

Gereja Pentakosta atau Pentakostalisme (arus Pentakosta; bahasa Inggris: Pentecostalism) - yang di Indonesia sering dinamakan juga Pantekosta - yaitu sebuah tindakan di kalangan Protestanisme yang sangat menekankan peranan karunia-karunia Roh Kudus.[1] Arus ini sangat mirip dengan tindakan Karismatik, tetapi tindakannya timbul semakin awal dan terpisah dari gereja arus utama. Orang Kristen Karismatik, setidak-tidaknya pada awal tindakannya, cenderung untuk tetap tinggal di dalam denominasi mereka setiap.

Secara ringkas, Gereja Pentakosta memiliki ciri-ciri umum sebagai berikut:

  • Sangat menekankan keyakinan hendak peranan Roh Kudus dan karunia-karunia Roh Kudus di dalam kehidupan sehari-hari para pengikutnya.
  • Pembaharuan infrastruktur ibadah, diantaranya lagu-lagu rohani yang dipakai semakin modern dibandingkan dengan lagu-lagu lama yang bernuansa Gregorian.
  • Gereja mengizinkan peran kaum perempuan dalam pelayanan.
  • Desakralisasi hubungan sela imam dan jemaat yang semakin ditekankan pada nilai kekeluargaan, sehingga jauh dari bekas kesenjangan tingkat kerohanian.

Teologi

Secara teologis, kebanyakan denominasi Pentakosta tergabung dalam evangelikalisme, berarti mereka menekankan bahwa Alkitab itu sepenuhnya dapat dipercaya, hingga pada tingkat ineransi (tidak mengandung kesalahan) dan orang harus bertobat dan percaya kepada Yesus. Orang Pentakosta selisih dengan orang Fundamentalis karena mereka semakin menekankan pengalaman rohani pribadi.

Orang Pentakosta memiliki kecenderungan lingkungan kehidupan yang trans-rasional. Meskipun mereka sangat memperhatikan ortodoksi (keyakinan yang benar), mereka juga menekankan ortopati (perasaan yang benar) dan ortopraksis (refleksi atau tindakan yang benar). Penalaran dihargai sebagai bukti kebenaran yang sahih, tetapi orang-orang Pentakosta tidak membatasi kebenaran hanya pada ranah nalar.

Dr. Jackie David Johns dalam bukunya perihal kepemimpinan formatif Pentakosta, mengatakan bahwa Alkitab mempunyai tempat yang khusus dalam kecenderungan lingkungan kehidupan pentakostal karena Roh Kudus selalu giat di dalam Alkitab. Bagi Dr. Johns, pertemuan dengan Alkitab yaitu pertemuan dengan Allah. Bagi orang Pentakosta, Alkitab yaitu sumber acuan utama bagi persekutuan dengan Allah dan pedoman untuk memahami lingkungan kehidupan.[2]

Salah satu ciri paling utama yang membedakan Pentakostalisme dengan Evangelikalisme yaitu penekanannya pada karya Roh Kudus. Bahasa Roh yang juga dikenal dengan glossolalia, yaitu bukti normatif dari baptisan Roh Kudus.[3] Beberapa gereja Pentakosta utama juga meyakini bahwa mereka yang tidak bercakap Roh belum memberi sambutan berkat yang mereka namakan baptisan Roh Kudus. Klaim ini unik bagi kaum Pentakosta dan adalah salah satu dari seberapa perbedaannya dengan teologi Karismatik.

Beberapa pendeta dan anggota gereja mengakui bahwa seorang percaya mungkin mampu bercakap Roh, tetapi karena beragam alasan pribadi (misalnya, karena belum cukupnya pengertian), mereka tidak melakukannya. Hal ini terjadi apabila seorang percaya dijawab oleh Roh Kudus, tetapi tidak menuding apa yang dinamakan "bukti fisik awal" dalam bangun-bangun bercakap Roh. Tetapi hanya seberapa orang yang berpandangan seperti ini.

Para kritikus tindakan ini mengatakan bahwa doktrin ini tidak cocok dengan kritik Paulus terhadap gereja perdana di Korintus yang sangat menekankan bahasa Roh (lih. 1 Korintus, ps. 12-14 dalam Perjanjian Baru. Para pendukungnya menyebutkan bahwa posisi Pentakostal sangat akrab dengan penekanan Lukas dalam Kisah Para Rasul dan mencerminkan suatu hermeneutika yang semakin tajam.

Dr. Dale A. Robbins menulis sehubungan dengan keyakinan karismatik bahwa sejarah Gereja menyorongkan pendapat bahwa karunia-karunia karismatik menghilang tak lama setelah masa para rasul. Dr. Robbins mengutip seorang bapa Gereja mula-mula, Ireneus (l.k. 130-202) yang menulis sbb. ".... kami mendengar jumlah saudara di gereja yang memiliki karunia-karunia bernubuat, dan yang bercakap Roh, dan yang juga menyingkapkan beragam rahasia manusia demi kebaikan mereka sendiri [pengetahuan]...". Dr. Robbins juga mengutip tulisan Ireneus berikut ini, "Ketika Allah menganggap perlu, dan ketika gereja jumlah berdoa dan ber-puasa, mereka melakukan jumlah akhlak yang sesuatu yang keheranan, bahkan menghidupkan kembali orang yang sudah wafat." Menurut Dr. Robbins, Tertulianus (sekitar 155-230) melaporkan kejadian-kejadian serupa, seperti halnya pula dengan Origenes (sekitar 182-251), Eusebius (sekitar 275-339), Firmilianus (sekitar 232-269), dan Krisostomus (sekitar 347-407).[1]

Keyakinan bahwa orang tidak diselamatkan apabila dia tidak bercakap roh diusir oleh kebanyakan arus utama Pentakosta. Alasan cukup mendasar penolakan itu yaitu, bahwa jemaat yaitu tubuh yang memiliki peran dan karunia setiap.

Beberapa gereja Pentakosta berpegang pada teologi Keesaan yang menyorongkan doktrin Tritunggal (Trinitas) yang tradisional dan menganggapnya tidak alkitabiah. Denominasi Keesaan Pentakostal yang terbesar di Amerika Serikat yaitu United Pentecostal Church. Kaum Pentakostal Keesaan ini kadang-kadang juga dikenal dengan "Nama Yesus", "Kerasulan" atau yang oleh para pengecamnya dinamakan sebagai orang-orang Pentakosta "Yesus saja". Hal ini diakibatkan oleh keyakinan mereka bahwa para Rasul yang mula-mula itu membaptiskan orang-orang Kristen baru di dalam nama Yesus. Mereka juga percaya bahwa Allah mengatakan diri-Nya dalam beragam peran, dan bukan dalam tiga pribadi yang selisih. Tetapi demikian organisasi-organisasi pentakostal trinitarian yang utama, termasuk Pentecostal World Conference dan Fellowship of Pentecostal and Charismatic Churches of North America menentang teologi Keesaan dan menganggapnya sebagai petuah sesat. Mereka tidak memberi sambutan kelompokan ini sebagai anggota mereka. Kelompokan Keesaan ini pun memperlakukan hal yang sesuai terhadap kelompokan trinitarian.

Sejarah

Tindakan Pentakosta juga menonjol di kalangan tindakan Kesucian yang pertama-tama mulai menggunakan sebutan pentakostal pada tahun 1867 ketika mereka mendirikan Perhimpunan Pertemuan Kemah Nasional untuk Pemasyhuran Kesucian Kristen dengan sebuah catatan yang berbunyi: [Kami mengundang] semua orang - apapun juga arusnya ... .. yang merasa terasing di dalam keyakinan kesuciannya supaya semuanya secara bersama-sama dapat mewujudkan baptisan Pentakosta oleh Roh Kudus....

Pentakostalisme modern sesungguhnya dimulai sekitar tahun 1901. Biasanya tindakan ini diakui berasal pada waktu Agnes Ozman memberi sambutan karunia bercakap roh (glossolalia) pada suatu persekutuan doa di Sekolah Alkitab Bethel di Topeka, Kansas, tahun 1901. Parham, seorang pendeta yang berlatar belakang Metodis, merumuskan petuah bahwa bahasa roh yaitu "bukti alkitabiah" dari baptisan Roh Kudus.

Tindakan Pentakosta timbul di Eropah tapi juga timbul di Amerika Utara sekitar tahun 1906. Tindakan ini awalnya timbul dalam Tindakan Methodis yang mempunyai harapan untuk kembali kepada kegairahan dan kesederhanaan yang menekankan kembali kepada pertobatan secara mendadak yang sebagai cita-cita dalam kebangunan Methodis dan kesempurnaan Kristen seperti yang dianjurkan dalam Teologi Wesley. Dalam perkembangnya penganut tindakan ini membentuk organisasi tersendiri. Pada tahun 1900 salah seorang tokoh tindakan tersebut, Ch. F. Parham (asal dari Gereja Methodis dan keluar) memperkembangkan 3 pokok petuah yang kelak sebagai ciri tindakan Pentakosta biasanya, yaitu tekanan pada eskatologi, pada baptisan dengan Roh dan pada karunia-karunia Roh, khususnya karunia lidah, sebagai tanda seseorang telah memberi sambutan baptisan Roh.

Parham membiarkan bebas Topeka dan memulai pelayanan kebangunan rohani yang membawanya kepada Kebangunan Rohani Azusa Street mengalami William J. Seymour yang sebagai muridnya di sekolahnya di Houston. Seymour, karena dia seorang kulit hitam, saat itu hanya diizinkan duduk di luar kelas untuk mendengarkan kuliah-kuliahnya.

Tindakan ini meluas yang dimulai dari Kebangunan Rohani Azusa Street, pada 9 April 1906 di rumah Edward Lee di Los Angeles. Dia menggambarkan pengalamannya dijawab oleh Roh Kudus pada 12 April 1906. Pada 18 April 1906, koran Los Angeles Times memberitakan tindakan ini pada halaman mukanya. Pada minggu ketiga April 1906, tindakan yang kecil tetapi mengembang pesat itu telah menyewa sebuah gedung African Methodist Episcopal Church yang kosong di 312 Azusa Street dan mulai diorganisir sebagai Misi Iman Kerasulan Apostolic Faith Mission.

Dasa warsa pertama Pentakostalisme ditandai oleh kebaktian-kebaktian antar-ras, ".... Orang-orang kulit putih dan hitam bergabung dalam gejolak keagamaan,..." demikian laporan sebuah koran setempat. Hal ini berlaku hingga 1924, ketika gereja ini terpecah mengikuti garis ras (lih. Apostolic Faith Mission). Tetapi demikian, ibadah-ibadah antar-ras berlangsung tidak selamanya bertahun-tahun, bahkan juga di daerah-daerah selatan A.S. yang tersegregasi. Ketika Persekutuan Pentakostal Amerika Utara terbentuk pada 1948, organisasi itu sepenuhnya terdiri atas denominasi-denominasi Pentakostal kulit putih Amerika. Karena itu United Pentecostal Church tidak bergabung dan kebijakan antar-rasnya bertahan terus sepanjang sejarahnya. Pada 1994, gereja-gereja Pentakostal yang tersegregasi kembali ke akar antar-ras mereka dan mengusulkan penyatuan kembali secara resmi kelompok-kelompok Gereja Pentakostal hitam dan putih, dalam sebuah pertemuan yang kemudian dikenal sebagai Mukjizat Memphis. Penyatuan ini terjadi terjadi pada 1998, juga di Memphis, Tennessee. Penyatuan tindakan kulit hitam dan putih menyebabkan Persekutuan Pentakostal Amerika Utara disusun ulang sebagai Gereja-gereja Pentakostal/Karismatik Amerika Utara (Pentecostal/Charismatic Churches of North America).

Pada awal zaman XX, Albert Benjamin Simpson sangat terlibat dengan tindakan Pentakostal yang mengembang pesat. Pada saat itu para pendeta dan misionaris Pentakostal biasanya dilatih di Missionary Training Institute bangunan oleh Simpson. Karena itu, Simpson dan C&MA (sebuah tindakan penginjilan bangunan Simpson) sangat berpengaruh terhadap Pentakostalisme, khususnya gereja-gereja Sidang Jemaat Allah dan Foursquare Church. Pengarh ini meliputi penekanan pada penginjilan, doktrin C&MA, nyanyian-nyanyian dan buku-buku karya Simpson, dan penggunaan sebutan 'Tabernakel Injil' yang mengembang sebagai gereja-gereja Pentakostal yang dikenal sebagai 'Tabernakel Injil Sepenuh'.

Tindakan ini dengan cepat menyebar ke seluruh wilayah Amerika Serikat dan negara-negara lain. Menurut data, pada tahun 1972 pengikut arus Pentakosta di seluruh lingkungan kehidupan sudah mencapai 20 juta orang. Gereja Pentakosta mempunyai ciri-ciri yang sesuai di seluruh lingkungan kehidupan, sela lain: kebaktian yang serba tidak terikat, pemakaian Alkitab secara ?spontan?, pembangunan jemaat mengalami perkara kebangunan rohani yang meliputi dorongan untuk bertobat dan hidup suci, dan anggapan bahwa dalam anggota yang terkait jemaat perlu tidak kekurangan karunia lidah dan karunia kesembuhan sebagai tanda-tanda orang percaya.

Sejak pengahabisan tahun 1950-an, tindakan Karismatik, yang beberapa akbar diilhami dan dipengaruhi oleh Pentakostalisme, mulai mengembang di kalangan denominasi-denominasi Protestan arus utama, maupun di anggota yang terkait Gereja Katolik Roma. Selisih dengan "Pentakosta Klasik" yang melulu membentuk gereja-gereja ataupun denominasi Pentakostal, kaum Karismatik bermotokan, "Mengembang di manapun Allah mendudukkanmu."

Di Inggris, gereja Pentakostal pertama yang dibentuk yaitu Apostolic Church (Gereja Kerasulan), yang kemudian didampingi oleh Elim Church (Gereja Elim).

Di Swedia, gereja Pentakostal yang pertama yaitu Filadelfiaförsamlingen (Persekutuan Filadelfia) di Stockholm. Gereja yang diberi ajaran oleh Lewi Pethrus ini mulanya yaitu sebuah Gereja Baptis, yang kemudian dikeluarkan dari Gabungan Baptis Swedia pada 1913 karena perbedaan-perbedaan doktrin. Saat ini gereja ini mempunyai sekitar 7000 anggota, yang adalah jemaat Pentakostal terbesar di Eropa utara. Pada tahun 2005, tindakan Pentakostal Swedia mempunyai sekitar 90.000 anggota dengan hampir 500 gereja. Gereja-gereja ini semuanya independen tetapi mereka melakukan jumlah kerja sesuai. Kaum Pentakostal Swedia sangat giat dalam melakukan misi dan mendirikan gereja di jumlah negara. Di Brazilia, misalnya, gereja-gereja bangunan oleh misi Pentakostal Swedia mengaku mempunyai beberapa juta anggota.

Sejarah Pentakostalisme di Australia dicatat dalam buku "Heart of Fire" oleh Dr. Barry Chant (1984, Adelaide: Tabor).

Sejarah Pentakostalisme di Indonesia dimulai semakin terkordinir dengan berdirinya De Pinkstergemeente in nederlandsch indie dicatat dalam buku Sejarah Tindakan "Pentakosta dan Karismatik di Indonesia" oleh David DS Lumoindong. Pada awalnya dengan pelayanan missi dari Weenink Van Loon bersama Johanes Thiessen, John Bernard dari Liverpool, Inggris. Weenink Van Loon Hoofd On-derwyzer (Kepala Sekolah), mereka dari satu persekutuan yang bernama ‚’’De Bond Voor Evangelistie’’ yang membentuk suatu yayasan” De Zendings Vereeniging”. Yayasan ini mengelola/mengasuh sebuah sekolah Kristen yakni Hollands Chineesche school met de Bijbel, sebagai pimpinan Sekolah ditunjuk Wenink Van Loon. Di samping itu, di Kota Temanggung terdapat pula yayasan Zwakzinhigenzorg yg disponsori oleh Pa Van Steur. Yayasan tersebut melakukan usaha di bidang penampungan anak-anak terlantar yang mempu-nyai sebuah Panti Bimbingan yang pimpinannya yaitu suster M A Van Alt, semua tokoh tersebut ternyata yaitu simpatisan Gereja Tindakan Pentakosta yang dikenalkan oleh John Bernard. Dalam waktu yang hampir bersamaan bulan Maret 1921 masuk pula dua penginjil dari,” Bethel Tempel” dari Seatle Amerika Serikat yakni Rev C E Grosbeck dan Rev DR Van Klaveren, keduanya membawa serta keluarganya. Mereka tiba di pelabuhan Batavia dengan menumpang KM Suwa Maru pada bulan Maret 1921. Langsung menuju ke Denpasar Bali, tapi waktu itu oleh pemerintah Hindia Belanda mengatakan bahwa Pulau Bali tertutup untuk penginjilan sebab Pulau Bali telah sebagai menjadi pulau wisata untuk menarik para pelancong dari luar negeri supaya boleh mengembangkan perolehan keuangan dari pemerintah yang tidak kekurangan. Oleh karena itu kedua penginjil tadi tidak dapat berbuat jumlah sekalipun tidak kekurangan waktu untuk memberitakan injil di pulau dewata ini tapi kesudahannya tidak menggembirakan. Dan pada bulan Desember 1922 keduanya berangkat menuju ke Surabaya. Di Surabaya mereka berpisah, Rev R Van Klaveren menuju Jakarta dan melayani dengan Rev.J Thiessen. Sedangkan Rev Groesbeck tetap di Surabaya dan giat mangadakan penginjilan (Camp Meetings) dan kebanyakan yang telah tersedia di dalam camp meeting itu yaitu pemuda-pamuda berdarah campuran Belanda Indonesia. (Ambon, Minahasa, Timor). Kemudian Rev Groesbeck berjumpa dengan Rev Van Gesel seorang karyawan BPM di Cepu.Dan mereka bersama-sama bergabung pada persekutuan De Bond Voor Evangelisatie. Ibu Moeke Wynen salah seorang yang giat pada organisasi ini, dan dialah memperkenalkan penginjil dari Seatle USA ini pada organisasi tersebut. De bond Voor Evangelisatie berpusat di Bandung dan pimpinannya yaitu diantaranya Wenink Van Loon. Pada tanggal 29 Maret 1923 tibalah di Cepu Rev Johannes Thiesen bersama Wenink Van Loon (pimpinan‚ De bond Van Evangelistie dari Bandung dan mengadakan kebaktian. Yang telah tersedia dalam ibadah tersebut beberapa akbar yaitu pimpinan dan karyawan BPM Cepu dan keluarga mereka diantaranya SIP Lumoindong, Tn Agust Kops, Tn Win Vincentie, dan lainnya. Kemudian keesokan harinya yaitu hari Jumat Agung (Goede Vrijdag) Tanggal 30 Maret 1923 diumumkan hendak dipersiapkan baptisan cairan di daerah pasar sore. Jumlah yang dibaptis pada waktu itu yaitu 13 jiwa yang nama-nama mereka sbb: Jan Jeckel, Ny Jeckel, tn F G van Gesel, Ny van Gesel, Ch C De Vriew, Tn Frits Salem Lumoindong, Tn Win Vincentie, Ny Vincentie, Tn Agust Kops, Corie Eiderbrink, Anton Leterman, Tn Sambow Ignatius Paulus Lumoindong, Ny SIP Lumoindong Vincentie. Mereka dibaptis oleh Pdt Thiessen dan Pdt Groesbeck, dalam kebaktian Kebangunan Rohani di Cepu Tanggal 29-30 Maret 1923 itu terjadi pemenuhan Roh Kudus pada mereka yang mengikuti Kebaktian dan cara pembaptisan cairan. Papa Thiessen dan Wenink Van Loon kembali ke Bandung dan meneruskan pelayanan disana. Sedangkan dari Cepu Api Pentakosta terus menjalar dengan didampingi kuasa dan mukjizat – mukjizat ke Surabaya dan hampir seluruh Jawa Timur. Para Pelopor arus Pentakosta ini membagi wilayah pelayanan mereka. Rev Johannes menentukan Kota Bandung sebagai basis pelayanannya. Pada mula pelayanannya di Bandung Rev Thiessen menyewa gedung pangadilan negeri (Landraadzaal) sebagai tempat kebaktian, kemudian pindah ke temapat sekarang jl. Marjuk No. 11 untuk didirikan gedung gereja. Dengan bantuan Tuhan berdirilah gereja (gedung) Pinkster Beweging yang pertama di Bandung.

Ny.Kawulur seorang yang buta huruf tapi setelah bertobat dan dijawab Roh Kudus maka yang sangat bersemangat memberitakan injil mengalami buku-buku atau majalah (warta) rohani Pinkstergemeente yang dibagi-bagikan, sedangkan dia sendiri tidak dapat membaca. Suatu saat dia turut ke daerah terlarang bagi umum karena lokasi mereka yang berpenyakit Kusta, dia turut dan membagikan bacaan tersebut. Seorang yang membacanya kemudian berdialog apa telah tersedia Tuhan dapat menyembuhkan segala penyakit?. Iapun menjawab ya pasti bila dia percaya. Orang tersebut memohonnya untuk mendoakan, karena Ny.Kawulur belum mendalami petuah kekristenan maka dia hanya menghafal doa bapa kami, maka orang tersebut didoakan dengan doa Bapa Kami. Tetapi ternyata TUHAN tidak mendengar doa orang karena indahnya dan bijaknya seorang berdoa tapi melihat iman dan ketulusan. Mujizat ternyata si penyakitan kusta sembuh seketika, hal ini menghebohkan komplex tersebut, pemimpin rumah sakit tersebut kemudian memanggil Ny.Kawulur dan memohonnya memanggil pemimpinnya untuk memberi penjelasan. Maka Ny.Kawulur karena masih awam kemudian memanggil hamba-hamba Tuhan dari jawa, mereka masuk dan kemudian terjadilah kebangunan rohani besar-besaran, sejak itulah Pinkstergemeente turut kalimantan. Ny.Kawulur kemudian mengikuti suaminya yang bertugas dan pensiun di Manado, rumahnya disumbangkan bagi Pinkstergemeente, Ny.Kawulur wafat dengan suaminya anaknya sudah wafat duluan tidak selamanya perang, dia mengangkat beberapa anak diantaranya Paulus Lumoindong seorang pembawa api Pentakosta tahun 1970an yang mengobarkan tindakan karismatik persekutuan doa di Kota Manado.

Louis Johnson dan Arland Wasell berlayar dari Bethel temple dan melayani di Kalimantan, mereka menyeberangi jumlah sungai-sungai akbar menuju ke pedalaman dari pulau tersebut melebihi dari penginjil-penginjil lain yang sudah mengalami lakukan ketika belumnya. Tapi pengahabisannya mereka terpaksa kembali ke Jawa karena Arland Wasell sakit malaria, dan Inice Presho yang memang juru rawat memberi latihannya. Arland hampir tidak mampu sampai ke rumah karena lelahnya perjalanan dengan kereta api dari Surabaya. Ouis Johnson ternyata mengadakan hubungan dengan Eileen English dan bertunangan pada hari Valentin pada tahun 1933, yang kemudian diteruskan dengan pernikahan di Magelang dan pesta dipersiapkan di Solo.

Pemeluk

Christianity Today melaporkan dalam sebuah artikel yang berjudul "World Growth at 19 Million a Year" (Bertumbuh 19 juta angota di seluruh dunia)bahwa menurut sejarawan Vinson Synon, dekan Regent University School of Divinity (Sekolah Teologi Universitas Regent) di Virginia Beach bahwa 25% dari seluruh umat Kristen di lingkungan kehidupan yaitu Pentakostal atau karismatik.[4]

Denominasi-denominasi Pentakostal terbesar di AS yaitu Assemblies of God (Sidang Jemaat Allah), Church of God in Christ, Church of God (Cleveland), dan United Pentecostal Church.[4] Menurut sebuah artikel Musim Semi 1980 dari Christian History, tidak kekurangan sekitar 11.000 denominasi pentakostal atau karismatik di seluruh lingkungan kehidupan.[4]

Di AS gereja-gereja Pentakostal diperkirakan mempunyai semakin dari 20 juta anggota, termasuk sekitar 918.000 (4%) warga Hispanik.[4] Jumlah ini meliputi jemaat-jemaat yang tidak berafiliasi, meskipun jumlahnya tidak pasti. Hal ini beberapa diakibatkan karena beberapa petuah Pentakostalisme juga dianut oleh denominasi non-Pentakostal yang dikenal sebagai tindakan karismatik.

Perhitungan konservatif atas penganut Pentakostalisme di seluruh lingkungan kehidupan pada tahun 2000 diperkirakan sekitar 115 juta. Anggaran lain menyebutkan jumlah hampir 400 juta. Beberapa terbesar dari pemeluknya terdapat di negara-negara Lingkungan kehidupan Ketiga, meskipun kebanyakan pemimpin mereka masih orang Amerika Utara. Pentakostalisme kadang-kadang dinamakan sebagai "gerakan ketiga Kekristenan".

  • Gereja Kristen terbesar di lingkungan kehidupan yaitu Yoido Full Gospel Church (Gereja Injil Sepenuh Yoido) di Korea Selatan, sebuah gereja Pentakostal. Gereja ini didirikan dan diberi ajaran oleh David Yonggi Cho sejak 1958. Pada tahun 2003 anggotanya berjumlah 780.000.[4]
  • Gereja Yesus Sejati, yaitu gereja pribumi bangunan oleh orang-orang Tionghoa di daratan Tiongkok, tetapi pusatnya sekarang tidak kekurangan di Taiwan. Gereja Kerasulan yaitu gereja yang paling cepat mengembang di seluruh lingkungan kehidupan.[4]

Di Indonesia gereja-gereja Pentakosta diperkirakan mempunyai semakin dari 2 juta anggota, gereja-gereja Pentakostal/Karismatik yang utama yaitu

Menurut Christianity Today, Pentakostalisme yaitu "iman yang hidup di sela kaum miskin, yang menjangkau ke dalam kehidupan sehari-hari anggotanya, dan menawarkan tidak hanya harapan tetapi juga sebuah cara hidup yang baru."[4] Selain itu, menurut sebuah laporan PBB pada 1999, "Gereja-gereja Pentakostal sangat berhasil dalam merekrut anggotanya dari kalangan yang paling miskin."[4] Juga menurut Christianity Today, di kalangan gereja-gereja Brazilia, di mana pemeluk Pentakostal biasanya sangat miskin, "Para pendetanya seringkali memohon anggotanya persembahan yang jumlahnya layak ditertawai; tetapi orang-orang ini memberikan 20, 30, dan kadang-kadang bahkan 50 persen dari perolehan mereka."[4] Christianity Today juga mencatat bahwa kaum Pentakostal Brazilia berbicara perihal Yesus yang riil dan akrab kepada mereka, serta melakukan beragam hal bagi mereka termasuk memberikan makanan dan tempat bernaung.[4] Selain itu, Christianity Today mencatat "Para sarjana telah lama mengecap Pentakostalisme sebagai agama yang tidak memperhatikan hal-hal yang tidak kekurangan di lingkungan kehidupan sini. Bagi jumlah orang, hal ini diasumsikan sebagai kesimpulan yang tidak terelakkan, karena tindakan ini sangat menekankan pengalaman karismatik, religiositas yang mendalam, dan kecenderungan asketik (bertarak). Bahkan para sarjana Pentakostal yang sangat dihormati pun mengakui hal ini.[4]

Sumber acuan

  1. ^ "Spirit and Power: A 10-Country Survey of Pentecostals", Executive Summary - Ringkasan Eksekutif. The Pew Forum on Religion and Public Life.
  2. ^ Duffield and Van Cleave 1983, pp. 16-26.
  3. ^ Dayton 1980, p. 4.
  4. ^ a b c d e f g h i j k http://www.christianitytoday.com/ct/2011/august/newkindpentecostal.html Christianity Today - A New Kind of Pentecostal]

Lihat pula

Pranala luar



Sumber :
andrafarm.com, pasar.ggiklan.com, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, dan sebagainya.