_
ARABLE LAND
COLLECTION OF FREE STUDIES
Change to views  Mobile1, 2 Laptop 
Collection of Free Studies         D G O R U 2 5 +.-
Popular Science : Australia   ⚫ Borneo   ⚫ Malaysia   ⚫ Melilla   ⚫ Province   ⚫ Ramayana   ⚫ Table of Content
Search in Collection of Free Studies   
Tan Malaka  (Before this script)(Next scriptTanakadate Aikitsu

Tanah

Artikel ini membahas tanah sebagai benda bentukan alam. Untuk tanah sebagai objek hukum, lihat artikel lahan.
Profil tanah, memperlihatkan sebagian horizon tanah.

Tanah (bahasa Yunani: pedon; bahasa Latin: solum) merupakan anggota kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik.

Tanah sangat vital peranannya untuk semua kehidupan di bumi karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan air sekaligus sebagai penopang akar. Struktur tanah yang berongga-rongga juga dijadikan tempat yang tidak sewenang-wenang untuk akar untuk bernapas dan tumbuh. Tanah juga dijadikan habitat hidup bermacam mikroorganisme. Untuk sebagian luhur hewan darat, tanah dijadikan lahan untuk hidup dan bangkit.

Pengetahuan yang mendalami bermacam aspek mengenai tanah dikenal sebagai pengetahuan tanah.

Dari segi klimatologi, tanah memegang peranan penting sebagai penyimpan air dan menekan erosi, meskipun tanah sendiri juga dapat tererosi.

Komposisi tanah berbeda-beda pada satu lokasi dengan lokasi yang lain. Air dan udara merupakan anggota dari tanah.

Daftar konten

Pembentukan tanah (pedogenesis)

Tanah berasal dari pelapukan batuan dengan pertolongan organisme, membentuk tubuh unik yang menutupi batuan. Ronde pembentukan tanah dikenal sebagai ''pedogenesis''. Ronde yang unik ini membentuk tanah sebagai tubuh alam yang terdiri atas lapisan-lapisan atau dinamakan sebagai horizon tanah. Setiap horizon mengisahkan mengenai asal dan proses-proses fisika, kimia, dan biologi yang telah dilalui tubuh tanah tersebut.

Hans Jenny (1899-1992), seorang pakar tanah asal Swiss yang bertugas di Amerika Serikat, memberitahukan bahwa tanah terbentuk dari bahan induk yang telah mengalami modifikasi/pelapukan akhir suatu peristiwa dinamika faktor iklim, organisme (termasuk manusia), dan relief permukaan bumi (topografi) seiring dengan berjalannya waktu. Berdasarkan dinamika kelima faktor tersebut terbentuklah bermacam macam tanah dan dapat diperllihatkan klasifikasi tanah.

Karakteristik

Tubuh tanah (solum) tidak lain merupakan batuan yang melapuk dan mengalami ronde pembentukan lanjutan. Usia tanah yang ditemukan saat ini tidak tidak kekurangan yang bertambah tua daripada periode Tersier dan banyakan terbentuk dari masa Pleistosen.

Tubuh tanah terbentuk dari campuran bahan organik dan mineral. Tanah non-organik atau tanah mineral terbentuk dari batuan sehingga ia mengandung mineral. Sebaliknya, tanah organik (organosol/humosol) terbentuk dari pemadatan terhadap bahan organik yang terdegradasi.

Tanah organik berwarna hitam dan merupakan pembentuk utama lahan gambut dan akhir hari dapat dijadikan batu bara. Tanah organik cenderung memiliki keasaman tinggi karena mengandung sebagian asam organik (substansi humik) hasil dekomposisi bermacam bahan organik. Gugusan tanah ini biasanya miskin mineral, pasokan mineral berasal dari arus air atau hasil dekomposisi jaringan makhluk hidup. Tanah organik dapat ditanami karena memiliki sifat fisik gembur (sarang) sehingga mampu menyimpan cukup air tetapi karena memiliki keasaman tinggi sebagian luhur tanaman pangan akan memberikan hasil terbatas dan di bawah capaian optimum.

Tanah non-organik didominasi oleh mineral. Mineral ini membentuk partikel pembentuk tanah. Tekstur tanah demikian dipilihkan oleh komposisi tiga partikel pembentuk tanah: pasir, lanau (debu), dan lempung. Tanah pasiran didominasi oleh pasir, tanah lempungan didominasi oleh lempung. Tanah dengan komposisi pasir, lanau, dan lempung yang seimbang dikenal sebagai geluh (loam).

Warna tanah merupakan rumusan yang paling mudah diingat orang. Warna tanah sangat bervariasi, mulai dari hitam kelam, coklat, merah bata, jingga, kuning, hingga putih. Selain itu, tanah dapat memiliki lapisan-lapisan dengan perbedaan warna yang kontras sebagai akhir suatu peristiwa ronde kimia (pengasaman) atau pencucian (leaching). Tanah berwarna hitam atau gelap seringkali menandakan kehadiran bahan organik yang tinggi, tidak sewenang-wenang karena pelapukan vegetasi maupun ronde pengendapan di rawa-rawa. Warna gelap juga dapat diakibatkan oleh kehadiran mangan, belerang, dan nitrogen. Warna tanah kemerahan atau kekuningan biasanya diakibatkan kandungan besi teroksidasi yang tinggi; warna yang berbeda terjadi karena pengaruh kondisi ronde kimia pembentukannya. Suasana aerobik/oksidatif memproduksi warna yang seragam atau perubahan warna bertahap, sedangkan suasana anaerobik/reduktif membawa pada pola warna yang bertotol-totol atau warna yang terkonsentrasi[1].

Struktur tanah merupakan karakteristik fisik tanah yang terbentuk dari komposisi selang agregat (butir) tanah dan ruang antaragregat. Tanah tersusun dari tiga fase: fase padatan, fase cair, dan fase gas. Fasa cair dan gas memberi konten ruang antaragregat. Struktur tanah tergantung dari imbangan ketiga faktor penyusun ini. Ruang antaragregat dinamakan sebagai porus (jamak pori). Struktur tanah tidak sewenang-wenang untuk perakaran apabila pori mempunyai ukuran luhur (makropori) terisi udara dan pori mempunyai ukuran kecil (mikropori) terisi air. Tanah yang gembur (sarang) memiliki agregat yang cukup luhur dengan makropori dan mikropori yang seimbang. Tanah dijadikan semakin liat apabila berlebih-lebih lempung sehingga kekurangan makropori.

Pencemaran tanah

Pencemaran tanah terjadi akhir suatu peristiwa masuknya benda asing (misalnya senyawa kimia buatan manusia) ke tanah dan mengubah suasana/lingkungan asli tanah sehingga terjadi penurunan mutu dalam fungsi tanah. Pencemaran dapat terjadi karena kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat pengumpulan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara sembarangan (illegal dumping).

Catatan dan rujukan

  1. ^ "The Color of Soil". United States Department of Agriculture - Natural Resources Conservation Service. http://soils.usda.gov/education/resources/k_12/lessons/color/. Diakses pada 2008-07-08.




Asal :
pasar.kurikulum.org, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, perpustakaan.web.id, dll.



eduNitas.com
Toll-free service
0800 1234 000
 Non Regular Class Program
 Master S2 School Program
 Regular Day Tuition Program
 Afternoon / Evening Lecture

 Various Kinds Media
 Psychotest Tips & Tricks
 Job Vacancies
 Book Reader
 Waivers Tuition Application
 Download Brochures
 Online Registration
 Online College in the Best 168 PTS
 Free Tuition Fees Program
Site
Evening Course Program
UNKRIS Jakarta
Profile UNKRIS Jakarta
Admission
Department
Postgraduate (MM, S2)
Prospectus
UNKRIS Jakarta web list
Graduate Program Web
Main Websites
Popular Science
 ⚫ Animals
 ⚫ Anime Manga
 ⚫ Chemistry
 ⚫ Countries
 ⚫ Micronesia
 ⚫ Movies
 ⚫ Nauru
 ⚫ Nias
 ⚫ Padangsidempuan
 ⚫ Philosophy
 ⚫ Science
 Prayer Schedule
 User book
 Various Forums
 Alquran Online


arable land
_