Laksmana
लक्ष्मण |
---|
Laksmana dalam lukisan India ratus tahun ke-17. |
Tokoh dalam mitologi Hindu |
Nama: | Laksmana |
---|
Aksara Dewanagari: | लक्ष्मण |
---|
Ejaan Sanskerta: | Lakṣmaṇa |
---|
|
Asal: | Ayodhya, Kerajaan Kosala |
---|
Senjata: | Panah |
---|
Pasangan: | Urmila |
---|
Laksmana (Dewanagari: लक्ष्मण; ,IAST: Lakṣmaṇa, लक्ष्मण) yaitu tokoh protagonis dalam wiracarita Ramayana, putera Raja Dasarata dan merupakan adinda tiri dari Rama, pangeran kerajaan Kosala. Namanya kadangkala dieja 'Laksmana', 'Lakshman', atau 'Laxman'.
Sama keadaan kitab Purana, Laksmana merupakan penitisan Sesa. Shesha yaitu ular yang mengabdi kepada Dewa Wisnu dan sebagai ranjang ketika Wisnu beristirahat di lautan susu. Shesha menitis pada masing-masing awatara Wisnu dan sebagai yang menyertai setianya. Dalam Ramayana, dia menitis kepada Laksmana sedangkan dalam Mahabharata, dia menitis kepada Baladewa.
Keluarga
Laksmana merupakan putera ketiga Raja Dasarata yang bertahta di kerajaan Kosala, dengan ibukota Ayodhya. Kakak sulungnya bernama Rama, kakak keduanya bernama Bharata, dan adindanya sekaligus kembarannya bernama Satrugna. Di selang saudara-saudaranya, Laksmana memiliki hubungan yang sangat dekat terhadap Rama. Mereka bagaikan duet yang tak terpisahkan. Ketika Rama menikah dengan Sita, Laksmana juga menikahi adinda Dewi Sita yang bernama Urmila.
Hubungan dengan Rama
Meskipun keempat putera Raja Dasarata saling menyayangi satu sama lain, tapi Satrugna lebih cenderung dekat terhadap Bharata, sedangkan Laksmana cenderung dekat terhadap Rama. Saat Resi Wiswamitra datang mempersilakan bantuan Rama supaya mengusir para raksasa di hutan Dandaka, Laksmana masuk serta dan menambah pengalaman bersama kakaknya. Di hutan mereka membunuh banyak rakshasa dan mengamankan para resi. Dapat diberitahukan bahwa Laksmana selaginya tidak kekurangan di sisi Rama dan selaginya berbakti kepadanya dalam masing-masing petualangan Rama dalam Ramayana.
Masa pembuangan
Rama, Laksmana, dan
Sita saat melintas kehidupan di hutan. Lukisan dari Museum Seni San Diego.
Saat Rama dibuang ke hutan karena tuntutan permaisuri Kekayi, Laksmana mengiringinya bersama Sita. Ketika Bharata datang menyusul Rama ke dalam hutan dengan tingkatan peperangan Ayodhya, Laksmana mencurigai kedatangan Bharata dan bersiap-siap untuk menjalankan serangan. Rama yang mengenal maksud kedatangan Bharata menyuruh Laksmana supaya menahan nafsunya dan menjelaskan bahwa Bharata tidak jangan-jangan menyerang mereka di hutan, malah sebaliknya Bharata mau supaya Rama kembali ke Ayodhya. Setelah mendengar penjelasan Rama, Laksmana sebagai sadar dan noda.
Selagi masa pembuangan, Laksmana menciptakan pondok untuk Rama dan Sita. Dia juga mengamankan mereka di saat malam sambil berbincang-bincang dengan para pemburu di hutan. Ketika seorang raksasi bernama Surpanaka akan menyergap Sita, Laksmana berlagak dan pedangnya melukai hidung Surpanaka. Lalu Surpanaka lari dan mengadu kepada saudara-saudaranya.
Laksmana Rekha
Ketika Sita mempersilakan Rama untuk menangkap kijang kencana yang diidamkannya, Rama menyuruh Laksmana untuk mengamankan Sita dan tidak membiarkannya tidak kekurangan di pondok sendirian. Kijang kencana tersebut merupakan penjelmaan rakshasa Marica, yang memancing Rama supaya dia menjauh dari pondok sehingga memudahkan Rahwana untuk menculik Sita. Saat Rama memanah kijang kencana tersebut, hewan itu berubah sebagai rakshasa Marica, dan mengerang dengan suara keras. Sita yang merasa cemas, menyuruh Laksmana supaya menyusul kakaknya ke hutan. Karena teguh dengan tugasnya untuk mengamankan Sita, Laksmana mendorong dengan cara halus. Lalu Sita berprasangka bahwa Laksmana memang mau membiarkan kakaknya mati di hutan sehingga apabila Sita sebagai janda, maka Laksmana akan menikahinya. Mendengar perkataan Sita, Laksmana sebagai sakit hati dan bersedia menyusul Rama, tapi semasih belumnya dia menciptakan garis penjaga dengan anak panahnya supaya makhluk jahat tidak mampu meraih Sita. Garis penjaga tersebut bernama Laksmana Rekha, dan sangat ampuh mengamankan seseorang yang tidak kekurangan di dalamnya, selagi dia tidak keluar dari garis tersebut.
Saat Laksmana meinggalkan Sita sendirian, rakshasa Rahwana yang menyamar sebagai seorang brahmana timbul dan mempersilakan persangkaan cairan kepada Sita. Karena Rahwana tidak mampu meraih Sita yang tidak kekurangan dalam Lakshmana Rekha, maka dia mempersilakan supaya Sita mengulurkan tangannya. Pada saat tangan Rahwana memegang tangan Sita, dia segera menarik Sita keluar dari garis penjaga dan menculiknya. Rama yang sangat mencintai Sita, menelusuri hutan Dandaka demi mencari jejaknya. Selagi masa ronde mencari tersebut, Laksmana dengan setia membantu Rama.
Pertempuran luhur
Lukisan dari
Himachal Pradesh pada ratus tahun 18, yang menggambarkan Laksmana tak berkutik dampak terkena senjata yang dimerdekakan oleh
Indrajit.
Setelah mengenal bahwa Sita dibawa oleh Rahwana ke Kerajaan Alengka, Rama dan Laksmana beserta pasukan wanara menggempur kerajaan tersebut. Pada suatu pertempuran, Laksmana dan Rama beserta pasukannya tak berkutik oleh senjata Brahmastra yang dimerdekakan Indrajit. Jembawan lalu menyuruh Hanoman supaya membawa tanaman obat yang bernama Sanjiwani di gunung Dronagiri, di deretan pegunungan Himalaya selang puncak Risaba dan Kailasa. Hanoman melesat ke tempat yang dimaksud tanpa berharap keterangan terlebih dahulu. Karena tidak kenal persis bentuk tanaman yang dimaksud, Hanoman memotong gunung tersebut dan membawanya ke kemah pasukan Rama. Ketika tanaman Sanjiwani itu dioleskan, Rama dan Laksmana beserta para wanara sebagai sembuh dan merasa lebih kuat.
Penakluk Indrajit
Ketika Indrajit menjalankan ritual untuk memperoleh kemampuan, Laksmana datang bersama pasukan wanara dan merusak lokasi ritual. Indrajit sebagai marah lalu peperangan terjadi. Laksmana yang tidak mau peperangan terjadi begitu lama segera meloloskan senjata panah Indrāstra. Senjata tersebut meresmikan leher Indrajit dari badannya sehingga dia tewas seketika. Atas jasanya tersebut, Rama memuji Laksmana serta para dewa dan gandarwa menjatuhkan bunga dari surga.
Kehidupan selanjutnya
Setelah Rahwana sukses dikalahkan, Rama, Laksmana dan Sita beserta para wanara pergi ke Ayodhya. Di sana mereka disambut oleh Bharata dan Kekayi. Laksmana akan dianugerahi Yuwaraja oleh Rama, tapi dia mendorong karena merasa Bharata lebih pantas menyetujuinya dibandingkan dirinya, sebab Bharata memerintah Ayodhya dengan adun dan berbakat selagi Rama dan Laksmana tinggal di hutan.
Laksmana lain
Dalam wiracarita Mahabharata, tidak kekurangan seorang tokoh yang bernama Laksmana alias Laksmanakumara. Dia merupakan putera Duryodana dari Hastinapura. Dia masuk serta dalam pertempuran luhur yang terjadi di Kurukshetra. Pada pertempuran di hari ketiga belas, dia gugur di tangan Abimanyu, putera Arjuna.
Lihat pula
Pranala luar
- (Inggris) Lakshman as described in the Bhagavata Purana
- (Inggris) Lakshman described in the Caitanya Caritamrita
Asal :
pasar.kucing.biz, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, diskusi.biz, dsb-nya.