_
REGENCY OF SUBANG
COLLECTION OF FREE STUDIES
Change to views  Mobile1, 2 Laptop 
Search in Collection of Free Studies   
Regency of Sragen  (Previous chapter)(Next chapterRegency of Sukabumi

Kabupaten Subang

Kabupaten Subang
===Lambang Kabupaten Subang===
Lambang Kabupaten Subang
Motto: Karya Utama Satya Nagara,
Rakyat Subang Gotong Royong Subang Maju
Kebun Teh Ciater, Curug Cijalu, Gedung Wisma Karya, Alun-alun & Masjid Agung, Rumah Dinas Bupati Subang
Kebun Teh Ciater, Curug Cijalu, Gedung Wisma Karya, Alun-alun & Masjid Agung, Rumah Dinas Bupati Subang
Locator kabupaten subang.png
Peta lokasi Kabupaten Subang
Koordinat: 107” 31’ - 107” 54’ bujur timur dan 6” 1’ - 6” 49’ lintang selatan
ProvinsiJawa Barat
Hari jadi5 April 1948[1]
Ibu kotaSubang
Kode area telepon0260
Situs webwww.subang.go.id

Kabupaten Subang, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Ibu kotanya adalah Subang. Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Indramayu di timur, Kabupaten Sumedang di tenggara, Kabupaten Bandung di selatan, serta Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Karawang di barat.

Wilayah Kabupaten Subang terbagi sebagai 30 disktrik, yang dibagi kembali sebagai 245 desa dan 8 kelurahan. Pusat pemerintahan di Disktrik Subang.

Kabupaten ini dilewati jalur pantura, namun ibu kota Kabupaten Subang tidak terletak di jalur ini. Jalur pantura di Kabupaten Subang merupakan salah satu yang paling sibuk di Pulau Jawa. Kota disktrik yang ada di jalur ini diantaranya Ciasem dan Pamanukan. Selain dilewati jalur Pantura, Kabupaten Subang dilewati pula jalur jalan Alternatif Sadang Cikamurang, yang mlintas di tengah wilayah Kabupaten Subang dan menghubungkan Sadang, Kabupaten Purwakarta dengan Tomo, Kabupaten Sumedang, jalur ini sangat ramai terutama pada musim libur seperti lebaran. Kabupaten Subang yang berbatasan langsung dengan kabupaten Bandung disebelah selatan memiliki akses langsung yang sekaligus menghubungkan jalur pantura dengan kota Bandung. Jalur ini cukup nyaman dilalui dengan panorama lingkungan kehidupan yang amat indah berupa hamparan kebun teh yang udaranya sejuk dan melintasai kawasan pariwisata Air panas Ciater dan Gunung Tangkuban Parahu

Masyarakat Subang pada umumnya adalah Suku Sunda, yang menggunakan Bahasa Sunda sebagai bahasa sehari-hari. Namun demikian sebagian kawasan di pesisir masyarakatnya menggunakan Bahasa Jawa Dialek Cirebon (Dermayon).

Daftar inti

» Kabupaten Subang
» Landasan Hukum Pembentukan :
Peraturan Pemerintah RI No. 48 Tahun 1999, Tgl. 26-05-1999.
Peraturan Pemerintah RI No. 3 Tahun 1992, Tgl. 11-01-1992.
Peraturan Pemerintah RI No. 35 Tahun 1986, Tgl. 21-08-1986.
Peraturan Pemerintah RI No. 38 Tahun 1980, Tgl. 05-11-1980.
Undang-Undang RI No. 4 Tahun 1968, Tgl. 29-06-1968.
Peraturan Pemerintah RI No. 32 Tahun 1950, Tgl. 14-08-1950.
Undang-Undang RI-Yogya No. 14 Tahun 1950, Tgl. 08-08-1950.
» Banyak Kecamatan/Distrik : 30
» Banyak Desa + Kelurahan : 253
» di Provinsi :Jawa Barat
» Lapang Wilayah : 1.893,95 km² (BPS 2013)
» Banyak Masyarakat : 1.583.848 (DKCS 2013)
» Range Alokasi Kode POS : 412 xx
» Range Kenyataan Kode POS : 41211 - 41286

No.
Provinsi  
DT2 Kota, Kabupaten  
Kecamatan, Distrik  
Kode POS
Jml Desa
DT2
Kota, Kabupaten  
1Jawa BaratKab.SubangBinong412539
2Jawa BaratKab.SubangBlanakan412599
3Jawa BaratKab.SubangCiasem412569
4Jawa BaratKab.SubangCiater41251 - 412817
5Jawa BaratKab.SubangCibogo412859
6Jawa BaratKab.SubangCijambe412868
7Jawa BaratKab.SubangCikaum412539
8Jawa BaratKab.SubangCipeundeuy412727
9Jawa BaratKab.SubangCipunagara4125710
10Jawa BaratKab.SubangCisalak412839
11Jawa BaratKab.SubangCompreng412588
12Jawa BaratKab.SubangDawuan4127110
13Jawa BaratKab.SubangJalancagak412817
14Jawa BaratKab.SubangKalijati4127110
15Jawa BaratKab.SubangKasomalang41281 - 412838
16Jawa BaratKab.SubangLegonkulon412547
17Jawa BaratKab.SubangPabuaran41251 - 412628
18Jawa BaratKab.SubangPagaden41251 - 4125210
19Jawa BaratKab.SubangPagaden Barat412529
20Jawa BaratKab.SubangPamanukan412548
21Jawa BaratKab.SubangPatokbeusi4126310
22Jawa BaratKab.SubangPurwadadi4126110
23Jawa BaratKab.SubangPusakajaya412558
24Jawa BaratKab.SubangPusakanagara412557
25Jawa BaratKab.SubangSagalaherang412827
26Jawa BaratKab.SubangSerangpanjang412826
27Jawa BaratKab.SubangSubang41211 - 412158
28Jawa BaratKab.SubangSukasari41254 - 412567
29Jawa BaratKab.SubangTambakdahan412539
30Jawa BaratKab.SubangTanjungsiang4128410

Sejarah

Masa Prasejarah

Bukti keadaan kelompokan masyarakat pada masa prasejarah di wilayah Kabupaten Subang adalah ditemukannya kapak batu di daerah Bojongkeding (Binong), Pagaden, Kalijati dan Dayeuhkolot (Sagalaherang). Temuan benda-benda prasejarah bercorak neolitikum ini menandakan bahwa saat itu di wilayah Kabupaten Subang sekarang sudah ada kelompokan masyarakat yang hidup dari sektor pertanian dengan pola sangat sederhana. Selain itu, dalam periode prasejarah juga berkembang pula pola norma budaya istiadat perunggu yang ditandai dengan penemuan situs di Kampung Engkel, Disktrik Sagalaherang. Para peneliti, sekarang baru saja meneliti situs Nyai Subanglarang, yang diduga asal-muasal nama "Subang".

Masa Penyebaran Agama Hindu

Pada saat berkembangnya corak norma budaya istiadat Hindu, wilayah Kabupaten Subang sebagai proses dari 3 kerajaan, yakni Tarumanagara, Galuh, dan Pajajaran. Selama berkuasanya 3 kerajaan tersebut, dari wilayah Kabupaten Subang diperkirakan sudah ada kontak-kontek dengan beberapa kerajaan maritim hingga di luar kawasan Nusantara. Peninggalan berupa pecahan-pecahan keramik asal Cina di Patenggeng (Kalijati) membuktikan bahwa selama abad ke-7 hingga abad ke-15 sudah terjalin kontak perdagangan dengan wilayah yang jauh. Asal beda menyebutkan bahwa pada masa tersebut, wilayah Subang ada di bawah kekuasaan Kerajaan Sunda. Kesaksian Tome’ Pires seorang Portugis yang mengadakan pergerakan keliling Nusantara menyebutkan bahwa saat menjajaki pantai utara Jawa, kawasan sebelah timur Sungai Cimanuk hingga Banten adalah wilayah kerajaan Sunda.

Masa Penyebaran Agama Islam

Masa masuknya pengaruh norma budaya istiadat Islam di wilayah Subang tidak lolos dari peran seorang tokoh ulama, Wangsa Goparana yang berasal dari Talaga, Majalengka. Bertambah kurang tahun 1530, Wangsa Goparana buka permukiman baru di Sagalaherang dan menyebarkan Agama Islam ke bermacam pelosok Subang.

Masa Penjajahan Belanda

Rumah tuan tanah di Subang (tahun 1900-1920)

Pasca runtuhnya kerajaan Pajajaran, wilayah Subang seperti halnya wilayah beda di P. Jawa, sebagai rebutan bermacam daya. Tercatat kerajaan Banten, Mataram, Sumedanglarang, VOC, Inggris, dan Kerajaan Belanda berusaha menanamkan pengaruh di daerah yang cocok untuk sebagai kawasan perkebunan serta strategis untuk menjangkau Batavia. Pada saat konflik Mataram-VOC, wilayah Kabupaten Subang, terutama di kawasan utara, sebagai jalur logistik untuk pasukan Sultan Mulia yang hendak menyerang Batavia. Saat itulah dijadikan percampuran budaya selang Jawa dengan Sunda, karena banyak tentara Sultan Mulia yang urung pulang ke Mataram dan bertempat tinggal tetap di wilayah Subang. Tahun 1771, saat ada di bawah kekuasaan Kerajaan Sumedanglarang, di Subang, tepatnya di Pagaden, Pamanukan, dan Ciasem tercatat seorang bupati yang memerintah dengan kegiatan turun-temurun. Saat pemerintahan Sir Thomas Stamford Raffles (1811-1816) konsesi penguasaan lahan wilayah Subang diberikan kepada swasta Eropa. Tahun 1812 tercatat sebagai awal kepemilikan lahan oleh tuan-tuan tanah yang selanjutnya mewujudkan perusahaan perkebunan Pamanoekan en Tjiasemlanden (P & T Lands). Penguasaan lahan yang lapang ini bertahan sekalipun kekuasaan sudah pindah ke tangan pemerintah Kerajaan Belanda. Lahan yang dikuasai penguasa perkebunan saat itu mencapai 212.900 ha. dengan hak eigendom. Untuk melaksanakan pemerintahan di daerah ini, pemerintah Belanda mewujudkan distrik-distrik yang membawahi onderdistrik. Saat itu, wilayah Subang ada di bawah pimpinan seorang kontrilor BB (bienenlandsch bestuur) yang bermarkas di Subang.

Masa Nasionalisme

Tidak banyak catatan sejarah gerakan pada awal abad ke-20 di Kabupaten Subang. Namun demikian, Sehabis Kongres Sarekat Islam di bandung tahun 1916 di Subang berdiri cabang organisasi Sarekat Islam di Desa Pringkasap (Pabuaran) dan di Sukamandi (Ciasem). Selanjutnya, pada tahun 1928 berdiri Paguyuban Pasundan yang dipandu Darmodiharjo (karyawan kantor pos), dengan sekretarisnya Odeng Jayawisastra (karyawan P & T Lands). Tahun 1930, Odeng Jayawisastra dan rekan-rekannya mengadakan pemogokan di percetakan P & T Lands yang mengakibatkan kegiatan percetakan tersebut lumpuh untuk beberapa saat. Dampaknya Odeng Jayawisastra dipecat sebagai karyawan P & T Lands. Selanjutnya Odeng Jayawisastra dan Tohari membangun cabang Partai Nasional Indonesia yang bermarkas di Subang. Sementara itu, Darmodiharjo tahun 1935 membangun cabang Nahdlatul Ulama yang diikuti oleh cabang Parindra dan Partindo di Subang. Saat Gabungan Politik Indonesia (GAPI) di Jakarta menuntut Indonesia berparlemen, di Bioskop Sukamandi digelar rapat besar GAPI Cabang Subang untuk mengenukakan tuntutan serupa dengan GAPI Pusat.

Masa Pendudukan Jepang

Pendaratan tentara angkatan laut Jepang di pantai Eretan Timur tanggal 1 Maret 1942 berlangsung dengan ditinggalinya pangkalan udara Kalijati. Ditinggalinya pangkalan ini sebagai catatan tersendiri untuk sejarah pemerintahan Hindia Belanda, karena tak lama kemudian dijadikan kapitulasi dari tentara Hindia Belanda kepada tentara Jepang. Dengan demikian, Hindia Belanda di Nusantara serta merta jatuh ke tangan tentara pendudukan Jepang. Para pejuang pada masa pendudukan Belanda meneruskan perjuangan menempuh gerakan bawah tanah. Pada masa pendudukan Jepang ini Sukandi (guru Landschbouw), R. Kartawiguna, dan Sasmita ditangkap dan dibunuh tentara Jepang.

Masa Kemerdekaan Indonesia

Proklamasi Kemerdekaan RI di Jakarta berimbas pada didirikannya bermacam badan perjuangan di Subang, diantaranya Badan Keamanan Rakyat (BKR), API, Pesindo, Lasykar Uruh, dsb-nya, banyak di selang anggota badan perjuangan ini yang kemudian sebagai anggota TNI. Saat tentara KNIL pulang menempati Bandung, para pejuang di Subang menghadapinya menempuh dua front, yakni front selatan (Lembang) dan front barat (Gunung Putri dan Bekasi). Tahun 1946, Karesidenan Jakarta bermarkas di Subang. Pemilihan wilayah ini pastinya didasarkan atas pertimbangan strategi perjuangan. Residen pertama adalah Sewaka yang kemudian sebagai Gubernur Jawa Barat. Kemudian Kusnaeni mengalihkannya. Bulan Desember 1946 diangkatkan Kosasih Purwanegara, tanpa pencabutan Kusnaeni dari kedudukannya. Tak lama kemudian diangkatkan pula Mukmin sebagai wakil residen. Pada masa gerilya selama Serangan Militer Belanda I, residen tak ada waktu untuk jauh meninggalkan Subang, berdasarkan dengan garis komando pusat. Bersama para pejuang, saat itu residen bermukim di daerah Songgom, Surian, dan Cimenteng. Tanggal 26 Oktober 1947 Residen Kosasih Purwanagara meninggalkan Subang dan pejabat Residen Mukmin yang meninggalkan Purwakarta tanggal 6 Februari 1948 tidak ada waktu untuk mengirim berita ke wilayah perjuangannya. Hal ini mendorong disediakannya rapat pada tanggal 5 April 1948 di Cimanggu, Desa Cimenteng. Di bawah pimpinan Karlan, rapat memutuskan : 1.Wakil Residen Mukmin ditunjuk sebagai Residen yang bermarkas di daerah gerilya Purwakarta. 2.Wilayah Karawang Timur sebagai Kabupaten Karawang Timur dengan bupati pertamanya Danta Gandawikarma. 3.Wilayah Karawang Barat sebagai Kabupaten Karawang Barat dengan bupati pertamanya Syafei. Wilayah Kabupaten Karawang Timur adalah wilayah Kabupaten Subang dan Kabupaten Purwakarta sekarang. Saat itu, kedua wilayah tersebut bernama Kabupaten Purwakarta dengan ibu kotanya Subang. Penetapan nama Kabupaten Karawang Timur pada tanggal 5 April 1948 sebagai momentum untuk kelahiran Kabupaten Subang yang kemudian ditentukan menempuh Keputusan DPRD No.: 01/SK/DPRD/1977.

Iklim

Tingkat kemiringan dan Iklim diamati dari tingkat kemiringan lahan, bertambah kurang 80.80 % wilayah Kabupaten memiliki tingkat kemiringan 0° - 17°, 10.64 % dengan tingkat kemiringan 18° - 45° sedangkan sisanya (8.56 % memiliki kemiringan di atas 45 °. Dengan kegiatan umum wilayah Kabupaten Subang beriklim tropis, dalam tahun 2005 curah hujan rata-rata pertahun 2.352 mm dengan banyak hari hujan 100 hari. Dengan iklim yang demikian, serta ditunjang oleh keadaan lahan yang subur dan banyaknya arus sungai, menjadikan sebagian besar lapang tanah Kabupaten Subang dipakai untuk Pertanian.

Geografi

Wilayah Kabupaten Subang terbagi sebagai 3 proses wilayah, yakni wilayah selatan, wilayah tengah dan wilayah utara. Proses selatan wilayah Kabupaten Subang terdiri atas dataran tinggi/pegunungan, proses tengah wilayah Kabupaten Subang berupa dataran, sedangkan proses Utara merupakan dataran rendah yang mengarah langsung ke Laut Jawa. Sebagian besar wilayah Pada proses selatan kabupaten Subang berupa Perkebunan, baik perkebunan Negara maupun perkebunan rakyat, hutan dan lokasi Pariwisata. Pada proses tengah wilayah kabupaten Subang berkembang perkebunan karet, tebu dan buah-buahan dibidang pertanian dan pabrik-pabrik dibidang Industri, selain perumahan dan pusat pemerintahan serta instalasi militer. Kemudian pada proses utara wilayah Kabupaten Subang berupa sawah berpengairan teknis dan tambak serta pantai.

Topografi

Berdasarkan tofografinya, wilayah kabupaten Subang dapat dibagi ke dalam 3 zona, yaitu :

Daerah Pegunungan (Subang proses selatan)
Daerah ini memiliki katinggian selang 500-1500 m dpl dengan lapang 41.035,09 hektar atau 20 persen dari seluruh lapang wilayah Kabupaten Subang. Wilayah ini meliputi Disktrik Jalancagak, Ciater, Kasomalang, Sagalaherang, Serangpanjang,sebagian besar Disktrik Jalancagak dan sebagian besar Disktrik Tanjungsiang.

Daerah Berbukit dan Dataran (Subang proses tengah)
Daerah dengan ketinggian selang 50 – 500 m dpl dengan lapang wilayah 71.502,16 hektar atau 34,85 persen dari seluruh lapang wilayah Kabupaten Subang. Zona ini meliputi wilayah Disktrik Cijambe, Subang, Cibogo, Kalijati, Dawuan, Cipeundeuy, sebagian besar Disktrik Purwadadi, Cikaum dan Pagaden Barat.

Daerah Dataran Rendah (Subang proses utara)
Dengan ketinggian selang 0-50 m dpl dengan lapang 92.639,7 hektar atau 45,15 persen dari seluruh lapang wilayah Kabupaten Subang. Wilayah ini meliputi Disktrik Pabuaran, Pagaden, Cipunagara, Compreng, Ciasem, Pusakanagara, Pusakajaya Pamanukan, Sukasari, Legonkulon, Blanakan, Patokbeusi, Tambakdahan, sebagian Pagaden Barat.

Transportasi

Kabupaten Subang dilewati jalur utama pada wilayah Utaranya dan dimanfaatkan juga sebagai jalur alternatif untuk ke Bandung, Cirebon atau Tasikmalaya. Lintas Subang - Bandung menempuh Kalijati semakin diminati para pengemudi karena jalannya yang halus dan merdeka hambatan jangankan sehabis disingkapnya Gerbang Tol Keluar di daerah Sadang. Persimpangan Jalancagak merupakan persimpangan strategis karena dari persimpangan tersebut dapat menjangkau Bandung - Sumedang - Sadang menempuh Wanayasa dan Kota Subang sendiri. Bila diamati dari pola jaringan jalan yang ada, aksesibilitas jaringan jalan di kabupaten subang bersifat sentris, dimana gerakan antar wilayah yang berseberangan hendak melintasi ibu kota Kabupaten Subang yang ada pada pusat wilayah kabupaten subang dengan kegiatan keseluruhan. Hal ini sebenarnya merupakan potensi positif untuk kota subang sebagai pusat dari CBD kabupaten subang dalam upaya pengembangan daerah, namun disisi beda penimbunan dampak negatif timbul ketika tingkat pengelolan jaringan jalan sebagai aksesibilitas gerakan relatif rendah juga faktor kondisi prasarana jalan dibeberapa segmen ruas jalan di kota yang baru saja dalam kondisi rusak dengan kegiatan strukural. baru saja tidak cukup nya apresiasi masyarakat bertambah kurang terhadap tingkat kinerja aksesibilitas yang dimiliki hendak berdampak negatif terhadap pengembangan daerah dengan kegiatan keseluruhan, hal ini terlihat pada tingkat kepedulian masyarakat terhadap kondisi jaringan jalan bilamana jalan tersebut dalam hal butuh perbaikan baru saja relatif rendah, ditambah kembali dengan upaya penanganan pemerintah daerah yang dinilai sangat lamban terhadap kondisi serupa. Tema "Rakyat Subang Gotong Royong Subang Maju" disandarkan hendak sebagai pemicu semangat Pemerintah Daerah sebagai pengelola sekaligus warga subang dengan kegiatan keseluruhan dalam merealisasikan cita-cita luhur Kabupaten Subang khususnya dalam upaya pengurusan di atas. Dengan kegiatan kuantitas maupun kualitas, kondisi angkutan umum di kota subang belum mampu mengakomodir mobilitas masyarakat subang, hal ini diakibatkan keterbatasan trayek/rute dari angkutan kota yang belum menjangkau kawasan padat masyarakat dengan kegiatan keseluruhan yang mendorong masyarakat bertambah memilih untuk menggunakan fasilitas transportasi pribadi dibandingkan angkutan umum. Efek negatif dari kondisi tersebut sudah terlihat, dimana pada beberapa ruas khususnya jalan pemukiman intensitas kemacetan sebagai bertambah tinggi. hal ini perlu perhatian bertambah serius guna mengantisipasi situasi yang bertambah parah kembali di nantinya. Dengan berusaha bisa dari daerah beda yang jauh bertambah maju, konsekuensi dari kondisi ini hendak mahal harganya jika tidak ditangani sejak dini.

Masyarakat

TahunBanyak masyarakat
20001.329.838
20101.465.157
20121.501.647
20131.583.848

Masyarakat Kabupaten Subang pada tahun 2013 berjumlah 1.583.848 orang dengan pertumbuhan masyarakat sebesar 1,36%. Sedangkan Laju Pertumbuhan Masyarakat antar Sensus (SP2000-SP2010) rata rata pertahun sebesar 0,97%. Dengan lapang Kabupaten Subang sebesar 1.893,95 km2, maka tingkat kepadatan masyarakat Kabupaten Subang pada tahun 2013 mencapai 836 jiwa/km2. Pertumbuhan masyarakat di Kabupaten Subang baru saja relatif rendah, merupakan indikasi bahwa Kabupaten Subang bukan merupakan daerah tujuan urbanisasi. Kebijakan pemerintah yang memposisikan Kabupaten Subang sebagai salah satu lumbung padi Jawa Barat, juga sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan masyarakat serta kepadatan masyarakat di wilayah ini. Masyarakat berjumlah besar sekaligus bermutu merupakan modal pelaksanaan pengembangan dan potensi untuk pengembangan pengembangan di segala bidang. Namun masyarakat yang berjumlah besar tanpa diupayakan pengembangan kualitasnya hendak sebagai beban untuk pengembangan yang seharusnya dinikmati oleh keseluruhan masyarakat tersebut. Masyarakat Subang pada umumnya adalah Suku Sunda, yang menggunakan Bahasa Sunda sebagai bahasa sehari-hari. Namun demikian sebagian kawasan di pesisir masyarakatnya menggunakan Bahasa Jawa Dialek Cirebon (Dermayon)

Pertumbuhan masyarakat selalu dipengaruhi oleh faktor tingkat kelahiran/kematian dan migrasi (perpindahan masyarakat antar kabupaten). Untuk menghindari permasalah yang kompleks dampak tingginya kepadatan masyarakat maka pengelolaan masyarakat menempuh bermacam kegiatan yang tepat pastinya wajib dimainkan. Laju urbanisasi yang tinggi yang mengakibatkan permasalahan sosial di daerah perkotaan juga wajib ditekan, karena selain menimbulkan masalah sosial di daerah perkotaan, urbanisasi juga meninggalkan ruang kosong dipedesaan (banyak lahan garapan yang tidak tergarap dengan kegiatan optimal dan berkurangnya asal daya manusia bermutu di pedesaan).

Perekonomian

Pabrik di Subang (tahun 1910-an)

Karena sebagian besar masyarakatnya baru saja berpenghasilan utama sebagai petani dan buruh perkebunan, maka perekonomian Subang baru saja banyak ditunjang dari sektor pertanian. Subang wilayah Selatan banyak terdapat area perkebunan, seperti karet pada proses Barat Laut dan Kebun Teh yang sangat lapang. Subang terkenal sebagai salah satu daerah penghasil buah nanas yang umumnya kita kenal dengan nama Nanas Madu. Nanas Madu dapat kita temui di sepanjang Jalancagak yang merupakan persimpangan selang Wanayasa - Bandung - Sumedang dan Kota Subang sendiri. Dodol nanas, keripik singkong dan selai yang merupakan hasil home industry yang dapat sebagai makanan oleh-oleh.

Menempuh rencana binaan dibawah naungan Yayasan Kandaga, para petani baru saja membudidayakan jamur tiram dan perikanan di desa Cipunagara. Sedangkan di desa Cibogo, selain membudidayakan jamur tiram dan tanaman hias serta tanaman nilam, Yayasan Kandaga juga menggalakkan ternak kelinci dan penyulingan minyak nilam serta bioetanol. Dan saat ini baru saja diupayakan untuk membudidaya ternak kelinci, budidaya ternak lele untuk masyarakat yang memiliki sosial ekonomi tidak cukup beruntung yang terlibat di dalam Rencana Kesetaraan (Rencana Paket B) dan Keaksaraan (PBH=Pemberantasan Buta Huruf) dalam rangka menggali dan sebagai berkembang asal daya lokal baik SDM maupun SDA yang ada serta untuk melestarikan budaya bangsa dan sebagai berkembang wisata budaya wisata agro sebagai aset bangsa khususnya di daerah tutugan G. Canggah yang ada diketinggian 1600 mdpl dengan dikelilingi panorama yang sangat mengagumkan. Sebagai akselerasi dan penggerak rencana di atas, Yayasan Kandaga membikin suatu pusta pelatihan dan Pemberdayaan masyarakat yang disebut PLPM Haur Kuning (Pusat Latihan dan Pemberdayaan Masyarakat "Hayu Urang Kumpul Ningkatkeun Elmu"). Hingga saat ini sudah seringkali dikunjungi dari negara Amerika Serikat, Korea Selatan/Korea Utara dan Jerman, termasuk dari tim akademisi perguruan tinggi lokal serta para praktisi dari seluruh Indonesia dari Pendidikan Luar Sekolah (Pendidikan Non-Formal)

Pendidikan

Pendidikan merupakan modal landasan pengembangan. karena pelaksanaan pengembangan tidak cukup menjamin kemampuan kepada asal daya lingkungan kehidupan (SDA) saja, tetapi juga wajib mengembangkan asal daya manusianya (SDM). Suatu wilayah yang ada kepadatan yang tinggi tanpa dibarengi dengan kualitas SDM yang tinggi maka hendak menimbulkan kerawanan sosial atau bahkan masyarakat tersebut hendak sebagai beban pengembangan. Jalur yang paling realistis untuk mengembangkan SDM adalah jalur pendidikan. Sejak tahun 1994 Pemerintah telah menjalankan kebijakan untuk perbaikan lingkungan kehidupan pendidikan yaitu dengan dicanangkannya Rencana Wajib Berusaha bisa sembilan tahun. Pastinya hal tersebut merupakan hal yang menggembirakan karena kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang setinggi – tingginya untuk seluruh rakyat semakin buka. Peningkatan kualitas pendidikan masyarakat Kabupaten Subang salah satunya dapat diamati dari kemampuan baca/tulis, pendidikan yang ditamatkan dsb-nya.

Dari hasil survei IPM tahun 2012 dapat diperoleh gambaran bahwa masyarakat 10 tahun ke atas di Kabupaten Subang yang dapat membaca dan menulis huruf latin sebesar 91.43%, huruf bedanya 0.27%, sedangkan yang tidak dapat membaca dan menulis sebesar 8.30&. Bila diamati dari pendidikan tertinggi yang ditamatkan masyarakat Kabupaten Subang baru saja terbesar di tamatan SD/MI sebesar 39.25%, SLP/MTs sederajat 19.48%.

Pendidikan formalSD atau MI negeri dan swastaSMP atau MTs negeri dan swastaSMA, SMK atau MA negeri dan swastaPerguruan tinggi
Banyak satuan85081384
Data sekolah di Kabupaten Subang
Sumber:[5]

Kesehatan

Mewujudkan masyarakat yang sehat, tanpa membedakan jenis kelamin laki-laki atau perempuan merupakan salah satu tujuan dari pengembangan nasional. Keadaan keterbatasan dana, fasilitas, dan prasarana pemerintah, dalam pelaksanaannya, pengembangan kesehatan disusun berdasarkan prioritas-prioritas utama yang hendak dicapai. Karena itu akibatnya mungkin tidak dapat dirasakan dengan kegiatan merata oleh semua lapisan masyarakat. Pemerintah Kabupaten Subang telah menjalankan bermacam jenis upaya dalam menjalankan pengembangan kesehatan masyarakat. Terutama pengembangan kesehatan masyarakat miskin dengan pemberlakuan Jamkesmas, Jamkesda, dan jaminan bedanya

Pariwisata

Kawah Gunung Tangkuban Perahu, Subang-Bandung, Jawa Barat

Di selang rimbunnya perkebunan teh, diwilayah Selatan Kabupaten Subang memiliki asal mata air panas yang terus mengalir di daerah Ciater. Sari Ater merupakan tujuan wisata yang sangat terkenal karena ke-khasan-nya dan ramai pada saat liburan terutama pada saat liburan Hari Raya Lebaran. Selain mengusahakan kolam pemandian air panas juga memiliki penginapan - penginapan yang terjangkau dan bermutu, sehingga sangat cocok untuk keluarga yang ingin berlibur. Kemudian juga terdapat sebuah tempat Spa yang letaknya berdekatan dengan obyek wisata Sari Ater. Selain itu Kabupaten Subang memiliki tujuan wisata lingkungan kehidupan air terjun yang memiliki pemandangan yang sangat indah, yaitu Curug Cijalu. Meskipun baru saja dikelola dengan kegiatan sederhana, Curug Cijalu memiliki daya tarik yang luar biasa karena curug ini memiliki tujuh curug, namun yang hanya dapat diikuti oleh pengunjung hanya dua, karena letaknya cukup akrab dan curug bedanya ada di tengah-tengah hutan dan cukup jauh, tetapi jika kita ingin melihat ke tujuh curug tersebut dapat saja dan hendak sebagai pengalaman yang luar biasa. Ada juga Curug Cileat yang ada di Disktrik Cisalak dan Curug Cibareuhbeuy yang tak kalah keeksotisannya. Gunung berapi Tangkuban Perahu (su: Tangkuban Parahu) yang memiliki keindahan kawahnya dan udaranya yang sejuk. Di proses subang tengah terdapat bermacam wisata dari wisata kuliner hingga sejarah dan budaya seperti, Masjid Mulia Al-Musabaqoh Subang, Gedung Wisma Karya, Museum Daerah, dsb. Di proses pesisir utara Subang menyajikan wisata pantai, yakni Pantai Kalapa Patimban Subang yang setiap tahunnya mengadakan Upacara Norma budaya Nadran.

Objek Wisata

Berikut beberapa Objek Wisata terkenal di Kabupaten Subang :

Wisata Rekreasi

  • Capolaga Adventure Camp
  • Ciater Highland Resort
  • Curug Agung/Batu Kapur
  • Curug Bentang
  • Curug Cibareuhbeuy
  • Curug Cijalu
  • Curug Cileat
  • Desa Wisata Sari Bunihayu
  • Desa Norma budaya Wisata Wangunharja
  • Kampoeng Jatimas
  • Wisata Air Cigayonggong
  • Pemancingan Lembah Gunung Kujang
  • Sariater Spa Spring Resort
  • Gunung Tangkuban Parahu
  • Kolam Renang Ciheuleut
  • Planet Waterboom
  • Penangkaran Buaya Blanakan
  • Pantai Kalapa Patimban

Wisata Sejarah, Budaya dan Religi

  • Gedung Wisma Karya, Subang

Gedung ini terletak di Jl. Ade Irma Suryani, Subang. Gedung ini didirikan ketika Masa Penjajahan Belanda. Gedung ini dipakai untuk Berdansa dan berpesta ketika jaman itu. Namun sekarang gedung tersebut dipakai untuk public space dan kegiatan masyarakat Kota Subang. Di Gedung ini juga terdapat Museum Sejarah Kabupaten Subang, salah satunya patung tuan tanah, Willem Hofland.[6]

  • Masjid Mulia Al-Musabaqoh Subang
  • Gedung Gede / Big House
  • Museum Rumah Sejarah Akad Kalijati
  • Museum Daerah Kabupaten Subang
  • Museum Amerta Dirgantara
  • Makam Raden Aria Wangsa Goparana

Wisata Kuliner

  • Oncom Dawuan
  • Krupuk Miskin Purwadadi
  • Nanas Simadu
  • Olahan Nanas
  • Gepuk
  • Ubi Cilembu
  • R.M. Abah
  • R.M. Mang Yeye
  • Nasi Liwet Mang Aca
  • Nasi Liwet Mang Nana
  • Keripik Pisang 69
  • Rambutan Kalijati

Kesenian

Subang memiliki beberapa Kesenian yang tidak dimiliki oleh kabupaten/kota beda. Kesenian-kesenian tersebut berkembang di masyarakat Subang sejak Masa Penjajahan dulu.

Berikut Kesenian dan Norma budaya istiadat asli Kabupaten Subang :

  • Gotong Singa / Sisingaan
  • Gembyung
  • Mapag Dewi Sri
  • Nadran
  • Ruwatan Bumi
  • Toleat [7]

Olahraga

Subang memiliki klub sepak bola, yang bernama Persikas Subang, yang jadi orang yang bermain di Divisi Tiga. Klub ini jadi orang yang bermain di Stadion Persikas, Subang. Stadion Persikas juga kerap dipakai sebagai training center beberapa tim bedanya di Jawa Barat, seperti Persib Bandung, Persikab Kabupaten Bandung, dan Bandung FC dalam masa pemusatan latihan sebelum memulai kompetisi.

Selain dalam cabang olah raga sepak bola, Kabupaten Subang telah melahirkan atlet-atlet berprestasi dalam cabang olah raga dayung, judo, naikkan berat, balap motor, sepak takraw dsb-nya. Dan diantaranya ada waktu untuk meraih medali emas pada Pekan Olahraga Nasional XVII di Provinsi Kalimantan Timur.

Lihat Pula


Compass rose pale.svgKabupaten KarawangLaut JawaKabupaten IndramayuCompass rose pale.svg
Kabupaten PurwakartaUtaraKabupaten Indramayu
Barat   Subang    Timur
Selatan
Kabupaten BandungKabupaten BandungKabupaten Sumedang

Sumber acuan

  1. ^ "Sejarah Kabupaten Subang". 
  2. ^ "Perpres No. 10 Tahun 2013". 2013-02-04. Retrieved 2013-02-15. 
  3. ^ "Hasil Sensus Masyarakat 2010 Kab. subang". 2010-09-26. Retrieved 2012-03-25. 
  4. ^ Banyak Masyarakat Kabupaten Subang
  5. ^ Data sekolah di Kabupaten Subang
  6. ^ "Wisma Karya-Dinas Pariwisata dan Norma budaya istiadat Provinsi Jawa Barat". 2011-12-27. Retrieved 2012-01-05. 
  7. ^ "Seni & Budaya Kab. Subang". Retrieved 2012-01-05. 


Bupati Subang
 
R.H. Atju Syamsudin (1967–1973, 1973-1978) • Ir. H. Sukanda Kartasasmita (1978-1988) • Drs. H. Oman Sachroni (1988-1993) • Drs. H. Abdul Wachyan (1993-1998) • H. Rohimat (1998-2003) • Drs. H. Eep Hidayat, M.Si. (2003-2008) • Maman Yudia (Plt.) (Agustus 2008-Desember 2008) • Drs. H. Eep Hidayat, M.Si. (2008-2012) • H. Ojang Sohandi, S.STP. (Plt.) (2012-2013)H. Ojang Sohandi, S.STP. (2013-2018)
Lambang Kabupaten Subang
Kabupaten Subang, Jawa Barat
 
Disktrik
Lambang Kabupaten Subang
 
Pusat pemerintahan: Kota Bandung
 
Kabupaten
Bandung  • Bandung Barat  • Bekasi  • Bogor  • Ciamis  • Cianjur  • Cirebon  • Garut  • Indramayu  • Karawang  • Kuningan  • Majalengka  • Pangandaran  • Purwakarta  • Subang  • Sukabumi  • Sumedang  • Tasikmalaya
Lambang Jawa Barat
 
Kota
Bandung  • Banjar  • Bekasi  • Bogor  • Cimahi  • Cirebon  • Depok  • Sukabumi  • Tasikmalaya
 


Asal :
m.andrafarm.com, pasar.kuliah-karyawan.com, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, dsb-nya.




Tags / tagged: collection of free, studies, regency, of, subang, regency of, wisma, karya, alun alun masjid, agung rumah, dinas, bupati, kabupaten purwakarta, kabupaten karawang, dilintasi pula jalur, jalan alternatif, sadang, berupa hamparan kebun, teh udaranya, sejuk, studies jepang, 7, masa kemerdekaan indonesia, 2 iklim, 3, regency of subang
eduNitas.com
Toll-free service
0800 1234 000
 Businessman School
 Book Encyclopedia
 Master S2 Class Program
 Waivers Cost Study Application
 Afternoon / Evening Course
 Download Brochures

 Online Registration
 Diverse Discussions
 Online Tuition Programs in the Best 168 PTS
 Computer Science Guide
 Free Tuition Program
 Job Fairs
Selected Content
 ✰ Antarctica
 ✰ Chemistry
 ✰ History of Indonesia
 ✰ Language
 ✰ Narnia
 ✰ Parts of the World
 ✰ Politics
 ✰ Rengat
 ✰ Sawahlunto
 ✰ Sierra Leone
 ✰ Spain
Site
Extension Lecture Program
UNKRIS Jakarta
Online Registration
Profile UNKRIS Jakarta
New Student Admission
Study Program
Postgraduate (MM, S2)
Career Prospects
UNKRIS Jakarta web list
Graduate Program Web
Main Websites
 Many Kinds Adverts
 Prayer Times
 Al Quran Online
 Psychotest Practice


Regency of Subang   ✰   Collection of Free Studies
_