_
REGENCY OF BULUKUMBA
COLLECTION OF FREE STUDIES
Change to views  Mobile1, 2 Laptop 
Collection of Free Studies         Index A B D E 
Search in Collection of Free Studies   
Regency of Buleleng  (Before this)(After this headlineRegency of Bulungan

Kabupaten Bulukumba

Kabupaten Bulukumba
Lambang Kabupaten Bulukumba.jpeg
Lambang Kabupaten Bulukumba
Motto: Bulukumba Berlayar (Bersih Lingkungan, Lingkungan kehidupan Yang Ramah)


-
Peta lokasi Kabupaten Bulukumba
Koordinat: -
ProvinsiSulawesi Selatan
Landasan hukumUU Nomor 29 Tahun 1959, tentang Pembentukan Daerah–daerah Tingkat II di Sulawesi
Tanggal-
Ibu kotaDisktrik Ujung Bulu
Pemerintahan
 - BupatiH. Zainuddin Hasan
 - Wakil BupatiH. Syamsuddin
 - APBD-
 - DAURp. 591.388.184.000.-(2013)[1]
Lapang1.154,67 km2
Populasi
 - Total394.757 jiwa (sensus penduduk 2010)
 - Kepadatan341,88 jiwa/km2
Demografi
 - Kode area telepon0413
Pembagian administratif
 - Disktrik10
 - Kelurahan147
 - Situs webhttp://www.bulukumbakab.go.id/
Kantor Kabupaten Bulukumba
Pusat pembuatan kapal pinisi Disktrik Bonto Bahari, Bulukumba
Kapal feri yang menghubungkan Pelabuhan Bira, Bulukumba dan Pulau Selayar

Kabupaten Bulukumba yaitu salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kota Bulukumba. Kabupaten ini memiliki lapang wilayah 1.154,67 km² dan berpenduduk sebanyak 394.757 jiwa (berdasarkan sensus penduduk 2010). Kabupaten Bulukumba mempunyai 10 disktrik, 24 kelurahan, serta 123 desa.

Daftar pokok

Letak wilayah

Secara kewilayahan, Kabupaten Bulukumba benar pada kondisi empat dimensi, yakni dataran tinggi pada kaki Gunung Bawakaraeng – Lompobattang, dataran rendah, pantai dan laut lepas.

Kabupaten Bulukumba terletak di ujung bagian selatan ibu kota Propinsi Sulawesi Selatan, termasyhur dengan industri perahu phinisi yang jumlah memberikan nilai tambah ekonomi untuk masyarakat dan Pemerintah Daerah. Lapang wilayah Kabupaten Bulukumba 1.154,67 Km2 dengan jarak tempuh dari Kota Makassar sekitar 153 Km.

Letak geografis

Secara geografis Kabupaten Bulukumba terletak pada koordinat antara 5°20” sampai 5°40” Lintang Selatan dan 119°50” sampai 120°28” Bujur Timur.

Batas-batas wilayahnya adalah:

Sejarah singkat

Mitologi penamaan "Bulukumba", konon bersumber dari dua sebutan dalam bahasa Bugis yaitu "Bulu’ku" dan "Mupa" yang dalam bahasa Indonesia berarti "masih gunung milik aku atau tetap gunung milik saya".

Mitos ini pertama kali muncul pada 100 tahun ke–17 Masehi ketika terjadi peperangan saudara antara dua kerajaan akbar di Sulawesi yaitu Kerajaan Gowa dan Kerajaan Bone. Di pesisir pantai yang bernama "Tana Kongkong", di situlah utusan Raja Gowa dan Raja Bone berjumpa, mereka berunding secara damai dan memastikan batas wilayah pengaruh kerajaan masing-masing.

Bangkeng Buki' (secara harfiah berarti kaki bukit) yang adalah barisan lereng bukit dari Gunung Lompobattang diklaim oleh pihak Kerajaan Gowa sebagai batas wilayah kekuasaannya mulai dari Kindang sampai ke wilayah bagian timur. Tetapi pihak Kerajaan Bone berkeras memertahankan Bangkeng Buki' sebagai wilayah kekuasaannya mulai dari barat sampai ke selatan.

Berawal dari peristiwa tersebut kesudahan tercetuslah kalimat dalam bahasa Bugis "Bulu'kumupa" yang kesudahan pada tingkatan dialek tertentu mengalami perubahan pengolahan bunyi dijadikan "Bulukumba".
Konon sejak itulah nama Bulukumba mulai benar dan sampai saat ini resmi dijadikan sebuah kabupaten.

Penetapan Bulukumba dijadikan sebuah nama kabupaten dimulai dari terbitnya Undang–Undang Nomor 29 Tahun 1959, tentang Pembentukan Daerah–daerah Tingkat II di Sulawesi yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bulukumba Nomor 5 Tahun 1978, tentang Lambang Daerah.

Belakangnya sesudah dimainkan seminar sehari pada tanggal 28 Maret 1994 dengan narasumber Prof. Dr. H. Ahmad Mattulada (ahli sejarah dan budaya), maka ditetapkanlah hari sah Kabupaten Bulukumba, yaitu tanggal 4 Februari 1960 melewati Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 1994.

Secara yuridis formal Kabupaten Bulukumba resmi dijadikan daerah tingkat II sesudah dikuatkan Lambang Daerah Kabupaten Bulukumba oleh DPRD Kabupaten Bulukumba pada tanggal 4 Februari 1960 dan selanjutnya dimainkan pelantikan bupati pertama, yaitu Andi Patarai pada tanggal 12 Februari 1960.

Slogan Kabupaten Bulukumba

Paradigma kesejarahan, aturan sejak dahulu kala istiadat dan keagamaan memberikan nuansa moralitas dalam sistem pemerintahan yang pada tatanan tertentu dijadikan etika untuk yang dibangun kehidupan masyarakat melewati satu prinsip "Mali’ siparappe, Tallang sipahua."

Ungkapan yang mencerminkan perpaduan dari dua dialek bahasa Bugis – Makassar tersebut adalah cerminan sikap batin masyarakat Bulukumba untuk mengemban amanat persatuan di dalam mewujudkan keselamatan bersama demi terciptanya tujuan pembangunan lahir dan batin, material dan spiritual, lingkungan kehidupan dan kehidupan setealh didunia.

Nuansa moralitas ini pula yang mendasari lahirnya slogan pembangunan "Bulukumba Berlayar" yang mulai disosialisasikan pada bulan September 1994 dan disepakati penggunaannya pada tahun 1996. Konsepsi "Berlayar" sebagai moral pembangunan lahir batin mengandung filosofi yang cukup dalam serta memiliki kaitan kesejarahan, aturan sejak dahulu kala istiadat dan keagamaan dengan masyarakat Bulukumba.

"Berlayar", adalah sebuah akronim dari kalimat kausalitas yang berbunyi "Bersih Lingkungan, Lingkungan kehidupan Yang Ramah". Filosofi yang terkandung dalam slogan tersebut dilihat dari tiga sisi pijakan, yaitu sejarah, aturan sejak dahulu kala istiadat dan keagamaan.

Pijakan sejarah

Bulukumba lahir dari suatu pengolahan perjuangan panjang yang mengorbankan harta, darah dan nyawa. Perlawanan rakyat Bulukumba terhadap kolonial Belanda dan Jepang menjelang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 1945 diawali dengan terbentuknya "barisan merah putih" dan "laskar brigade pemberontakan Bulukumba tingkatan rakyat". Organisasi yang termasyhur dalam sejarah perjuangan ini, melahirkan pejuang yang berani mati menerjang gelombang dan badai untuk merebut cita–cita kemerdekaan sebagai nyata tuntutan hak asasi manusia dalam hidup berbangsa dan bernegara.

Pijakan aturan sejak dahulu kala istiadat

Dari sisi aturan sejak dahulu kala istiadat, Bulukumba telah tampil dijadikan sebuah "legenda modern" dalam kancah percaturan aturan sejak dahulu kala istiadat nasional, melewati industri aturan sejak dahulu kala istiadat dalam nyata perahu, baik itu perahu jenis phinisi, padewakkang, lambo, pajala, maupun jenis lepa–lepa yang telah berhasil mencuatkan nama Bulukumba di lingkungan kehidupan internasional. Sebutan layar memiliki pemahaman terhadap hal benar subjek yang bernama perahu sebagai suatu refleksi kreativitas masyarakat Bulukumba.

Pijakan Keagamaan

Masyarakat Bulukumba telah bersentuhan dengan nasihat agama Islam sejak awal 100 tahun ke–17 Masehi yang dianggarkan tahun 1605 M. Nasihat agama Islam ini dibawa oleh tiga ulama akbar (waliyullah) dari Pulau Sumatera yang masing–masing bergelar Dato Tiro (Bulukumba), Dato Ribandang (Makassar) dan Dato Patimang (Luwu). Nasihat agama Islam yang berintikan tasawwuf ini menumbuhkan kesadaran religius untuk penganutnya dan menggerakkan sikap keyakinan mereka untuk berlanjut zuhud, suci lahir batin, selamat lingkungan kehidupan dan kehidupan setealh didunia dalam kerangka tauhid "appasewang" (meng-Esa-kan Allah SWT).

Lambang daerah Kabupaten Bulukumba

Berlandaskan Peraturan Daerah (PERDA) Kabupaten Bulukumba Nomor: 13 Tahun 1987, maka ditetapkanlah Lambang Daerah Kabupaten Bulukumba dengan makna sebagai berikut:

1. Perisai Persegi Lima
Melambangkan sikap batin masyarakat Bulukumba yang teguh memertahankan Pancasila sebagai landasan negara Republik Indonesia.
2. Padi dan Jagung
Melambangkan mata pencaharian utama dan adalah makanan pokok masyarakat Bulukumba. Bulir padi sejumlah 17 bulir melambangkan tanggal 17 sebagai tanggal kemerdekaan RI. Daun jagung sejumlah 8 menandakan bulan Agustus sebagai bulan kemerdekaan RI. Kelopak buah jagung berjumlah 4 dan bunga buah jagung berjumlah 5 menandakan tahun 1945 sebagai tahun kemerdekaan RI.
3. Perahu Phinisi
Sebagai salah satu mahakarya ciri khas masyarakat Bulukumba, yang dikenal sebagai "Butta Panrita Lopi" atau daerah bermukimnya orang yang mahir dalam membikin perahu.
4. Layar perahu phinisi berjumlah 7 buah.
Melambangkan jumlah disktrik yang benar di Kabupaten Bulukumba, tetapi sekarang sudah dimekarkan dari tujuh dijadikan 10 disktrik.
5. Tulisan aksara lontara di sisi perahu "Mali Siparappe, Tallang Sipahua".
Mencerminkan perpaduan dari dua dialek Bugis-Makassar yang melambangkan persatuan dan kesatuan dua suku akbar yang benar di Kabupaten Bulukumba.
6. Landasan Biru
Mencerminkan bahwa Kabupaten Bulukumba adalah daerah maritim.

10 Disktrik

Awal terbentuknya, Kabupaten Bulukumba hanya terdiri atas tujuh disktrik (Ujungbulu, Gangking, Bulukumpa, Bontobahari, Bontotiro, Kajang, Herlang), tetapi beberapa disktrik kesudahan dimekarkan dan kini “butta panrita lopi” sudah terdiri atas 10 disktrik.

Ke-10 disktrik tersebut adalah:
1. Disktrik Ujungbulu (Ibukota Kabupaten)
2. Disktrik Gantarang
3. Disktrik Kindang
4. Disktrik Rilau Ale
5. Disktrik Bulukumpa
6. Disktrik Ujungloe
7. Disktrik Bontobahari
8. Disktrik Bontotiro
9. Disktrik Kajang
10. Disktrik Herlang

Dari 10 disktrik tersebut, tujuh di antaranya adalah daerah pesisir sebagai sentra pengembangan pariwisata dan perikanan yaitu Disktrik Gantarang, Disktrik Ujungbulu, Disktrik Ujung Loe, Disktrik Bontobahari, Disktrik Bontotiro, Disktrik Kajang dan Disktrik Herlang.

Tiga disktrik pautannya tergolong sentra pengembangan pertanian dan perkebunan, yaitu Disktrik Kindang, Disktrik Rilau Ale dan Disktrik Bulukumpa.

Daftar Bupati/wakil Bupati Bulukumba

1. Andi Patarai (12 Februari 1960 - 1966)
2. Andi Bakri Tandaramang (1966-1978)
3. Amien Situru (1978, Pjs)
4. HA Hasanuddin (1978-1980)
5. Malik Hambali (1980-1985)
6. HA Kube Dauda (1985-1990)
7. Andi Tamrin (1990-1995)
8. HA Patabai Pabokori (1995-2005)
9. AM Sukri Sappewali-H. Padasi (2005-2010)
10. Azikin Solthan (2010, Plt)
11. Zainuddin Hasan-Syamsuddin (2010-2015)

Topografi

Daerah dataran rendah dengan ketinggian antara 0 s/d 25 meter di atas permukaan laut meliputi tujuh disktrik pesisir, yaitu: Disktrik Gantarang, Disktrik Ujungbulu, Disktrik Ujung Loe, Disktrik Bontobahari, Disktrik Bontotiro, Disktrik Kajang dan Disktrik Herlang.

Morfologi bergelombang

Daerah bergelombang dengan ketinggian antara 25 s/d 100 meter dari permukaan laut, meliputi bagian dari Disktrik Gantarang, Disktrik Kindang, Disktrik Bontobahari, Disktrik Bontotiro, Disktrik Kajang, Disktrik Herlang, Disktrik Bulukumpa dan Disktrik Rilau Ale.

Morfologi perbukitan

Daerah perbukitan di Kabupaten Bulukumba terbentang mulai dari Barat ke utara dengan ketinggian 100 s/d di atas 500 meter dari permukaan laut meliputi bagian dari Disktrik Kindang, Disktrik Bulukumpa dan Disktrik Rilau Ale.

Ketinggian

Wilayah Kabupaten Bulukumba lebih didominasi dengan benarnya topografi dataran rendah sampai bergelombang. Lapang dataran rendah sampai bergelombang dan dataran tinggi nyaris berimbang, yaitu jika dataran rendah sampai bergelombang mencapai sekitar 50,28% maka dataran tinggi mencapai 49,72%.

Klimatologi

Kabupaten Bulukumba mempunyai suhu rata-rata berkisar antara 23,82 °C – 27,68 °C. Suhu pada kisaran ini sangat sesuai untuk pertanian tanaman pangan dan tanaman perkebunan. Berlandaskan analisis Smith – Ferguson (tipe iklim diukur menurut bulan basah dan bulan kering) maka klasifikasi iklim di Kabupaten Bulukumba termasuk iklim lembap atau sedikit basah.

Kabupaten Bulukumba benar di sektor timur, musim gadu antara Oktober – Maret dan musim rendengan antara April – September. Terdapat 8 buah stasiun penakar hujan yang tersebar di beberapa disktrik, yakni: stasiun Bettu, stasiun Bontonyeleng, stasiun Kajang, stasiun Batukaropa, stasiun Tanah Kongkong, stasiun Bontobahari, stasiun Bulo–bulo dan stasiun Herlang.

Daerah dengan curah hujan tertinggi terdapat pada wilayah barat laut dan timur sedangkan pada daerah tengah memiliki curah hujan sedang sedangkan pada bagian selatan curah hujannya rendah.

Curah hujan di Kabupaten Bulukumba sebagai berikut:
•Curah hujan antara 800 – 1000 mm/tahun, meliputi Disktrik Ujungbulu, beberapa Gantarang, beberapa Ujung Loe dan beberapa akbar Bontobahari.
•Curah hujan antara 1000 – 1500 mm/tahun, meliputi beberapa Gantarang, beberapa Ujung Loe dan beberapa Bontotiro.
•Curah hujan antara 1500 – 2000 mm/tahun, meliputi Disktrik Gantarang, beberapa Rilau Ale, beberapa Ujung Loe, beberapa Kindang, beberapa Bulukumpa, beberapa Bontotiro, beberapa Herlang dan Disktrik Kajang.
•Curah hujan di atas 2000 mm/tahun meliputi Disktrik Kindang, Disktrik Rilau Ale, Disktrik Bulukumpa dan Disktrik Herlang.

Jenis tanah

Tanah di Kabupaten Bulukumba didominasi jenis tanah latosol dan mediteran. Secara spesifik terdiri atas tanah alluvial hidromorf coklat kelabu dengan bahan induk endapan liat pasir terdapat dipesisir pantai dan beberapa di daratan bagian utara. Sedangkan tanah regosol dan mediteran terdapat pada daerah-daerah bergelombang sampai berbukit di wilayah bagian barat.

Hidrologi

Sungai di kabupaten Bulukumba benar 32 aliran yang terdiri dari sungai akbar dan sungai kecil. Sungai-sungai ini mencapai panjang 603,50 km dan yang terpanjang yaitu sungai Sangkala yakni 65,30 km, sedangkan yang terpendek yaitu sungai Biroro yakni 1,50 km. Sungai-sungai ini mampu mengairi lahan sawah seluas 23.365 Ha.

Sumber referensi

  1. ^ "Perpres No. 10 Tahun 2013". 2013-02-04. Retrieved 2013-02-15. 

Pranala luar

  • (Indonesia) http://kabupatenbulukumba.blogspot.com
  • (Indonesia) http://www.bulukumbakab.go.id
  • (Indonesia) http://panwaslu-sulsel.com/bulukumba/96-sekilas-kabupaten-bulukumba
  • (Indonesia) http://www.sulsel.go.id/indonesia/media.php?module=detailberita&id=75
Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan
 
Disktrik
Lambang Kabupaten Bulukumba
 
Pusat pemerintahan: Kota Makassar
 
Kabupaten
Bantaeng  • Barru  • Bone  • Bulukumba  • Enrekang  • Gowa  • Jeneponto  • Kepulauan Selayar  • Luwu  • Luwu Timur  • Luwu Utara  • Maros  • Pangkajene dan Kepulauan  • Pinrang  • Sidenreng Rappang  • Sinjai  • Soppeng  • Takalar  • Tana Toraja  • Toraja Utara  • Wajo
Lambang Provinsi Sulawesi Selatan
 
Kota
 


Asal :
wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, informasi.web.id, pasar.kelas-karyawan.co.id, dan sebagainya.



Tags: regency of bulukumba, regency of, bulukumba, 6 daftar, bupati, wakil bupati bulukumba, 7 topografi, 7, 1, ditetapkan lambang, daerah kabupaten, oleh dprd, menggerakkan, sikap keyakinan, mereka, berlaku, hasan syamsuddin, 2010 2015, topografi, daerah dataran, collection, of free, studies, bahan induk endapan, liat pasir, terdapat, dipesisir pantai regency, of bulukumba, regency, of
 Night Course Program
 Study Scholarship Request
 Download Brochures
 Job Vacancy
 Free Online Try Out
 Alqur'an Online
 Online Registration
eduNitas.com
Toll-free service
0800 1234 000
Basic References
 ❊ Agriculture
 ❊ City
 ❊ Formula1
 ❊ Jabodetabek
 ❊ Kiribati
 ❊ Kuningan
 ❊ Lebak
 ❊ Music
 ❊ Narnia
 ❊ North Korea
 ❊ Politics
Site Shift Tuition
UNKRIS Jakarta
Profile UNKRIS Jakarta
Admission
Department
Postgraduate (MM, S2)
Prospectus
UNKRIS Jakarta web list
Graduate Program Web
Main Websites
 Regular Day College
 Graduate Class
 Advanced School Program
 Free Tuition Fees
 Online Tuition in the Best 168 PTS
 All Info
 Multifarious Forums
 Science Center
 Psychotest Tips & Tricks
 User book
 Shalat Times


_