Republik Cina

中華民國
ZhongHuá MínGuó
Bendera
Lagu kebangsaanTiga Prinsip Rakyat (三民主義)
Peta Taiwan
Ibu kota
(dan kota terbesar)
Taipei1
Bahasa resmiMandarin
PemerintahanRepublik
 - PresidenMa Ying-jeou (馬英九)
 - Wakil PresidenWu Den-yih (吳敦義)
 - Perdana MenteriJiang Yi-huah (江宜樺)
Pendirian2Revolusi Xinhai 
 - Dideklarasikan10 Oktober 1911 
 - Dibangun1 Januari 1912 
Luas
 - Total32,260 km2 (134)
 - Perairan (%)10,34%
Penduduk
 - Perkiraan 200322.749.838 (47)
 - Sensus -
 - Kepadatan705/km2 (-)
PDB (KKB)Perkiraan 2011
 - Total876 miliar (19)
 - Per kapita37,720 (19)
Mata uangDolar Baru Taiwan (新臺幣) (NT$)
Zona waktu(UTC+8)
 - Musim panas (DST) (UTC+8)
Ranah Internet.tw
Kode telepon886
1. Untuk tidak selamanya waktu. Ibu kota resmi Republik Cina masih terletak di Kota Nanjing di RRC.
2. Hanya diakui oleh sebagian negara kecil di dunia.

Republik Cina (Hanzi tradisional: 中華民國; Hanzi sederhana: 中华民国; Wade-Giles: Chung-hua Min-kuo, Tongyong Pinyin: JhongHuá MínGuó, Hanyu Pinyin: Zhōnghuá Mínguó) adalah sebuah negara yang saat ini menguasai daerah kepulauan Taiwan, Kepulauan Pescadores, Quemoy, dan Kepulauan Matsu. Ujar "Taiwan" biasanya dipakai untuk merujuk kepada Republik Cina secara keseluruhan, tidak selamanya istilah "Cina" merujuk kepada Republik Rakyat Cina, yang menguasai Cina Daratan, Hong Kong dan Makau. Walaupun "Republik Cina" adalah nama resmi negara ini, kalimat "Cina" itu sendiri sekarang biasanya merujuk kepada Cina Daratan yang pemerintahannya diambil alih oleh Republik Rakyat Cina setelah selesainya pemerintahan Republik Cina (1912-1949) pada tahun 1949. Lihat Republik Cina (1912-1949) dan Perang Saudara Cina untuk keterangan lanjut.

Republik Cina (ROC) sendiri berasal di Cina Daratan, setelah penggulingan pemerintahan Dinasti Qing pada tahun 1912 menandakan penamatan 2.000 tahun pemerintahan kekaisaran. Kemunculannya di Cina Daratan adalah secara kemunculan panglima perang (war lords), Pendudukan Jepang, dan perang saudara. Pemerintahannya di tanah luhur tamat pada tahun 1949 saat Partai Komunis Cina menggulingkan pemerintahan Partai Nasionalis Cina (juga dikenali sebagai Kuomintang). Lihat Republik Cina (1912-1949)

Pemerintah Republik Cina berpindah ke Pulau Taiwan dan mendirikan ibukota tidak selamanyanya di Taipei di mana ia terus menganggap dirinya sebagai satu-satunya pemerintah seluruh Cina, termasuk tanah daratan, yang sah. Pada masa yang sama, Komunis di tanah daratan (mainland) menafikan kemunculan Republik Rakyat Cina dan mendakwa dibuat sebagai negara pengganti Republik Cina di seluruh negara Cina (termasuk Taiwan) dan pemerintahan nasionalis di Taiwan tidak sah. Dari pendiriannya hingga pemindahannya ke pulau Taiwan, Republik Cina telah dituturkan sebagai satu produk Kuomintang (KMT)—sebuah partai politik yang timbul sebagai hasil revolusi yang telah mendirikan Republik, sekalipun partai itu tidak lagi memerintah di Republik Cina.

Pemerintah Republik Cina kini telah mengukuhkan jabatannya di Taiwan dan dibuat sebagai identik dengan Taiwan. Oleh sebab ini, ia tidak lagi menuntut hak pemerintahan di Cina Daratan dan Mongolia. Dewan Undangan Nasional (yang tidak sah lagi) juga telah meluluskan perubahan konstitusi untuk memberikan penduduk Taiwan, Pescadores, Quemoy, dan Matsu satu-satunya hak memerintah Republik melintas pemilu, melantik presiden dan keseluruhan anggota legislatif serta bersama dalam pemilu mengesahkan amandemen konstitusi Republik Cina. Ini menandakan bahwa pemerintah Republik mengakui bahwa hak pemerintahannya terbatas pada daerah taklukannya saja. Reformasi yang dimulai oleh Republik di Taiwan pada tahun 1980-an dan tahun 1990-an telah mengubah Taiwan dari satu kediktatoran satu partai ke suatu negara demokrasi.

Meskipun Perang Dingin telah tamat, status politik Taiwan terus dibuat sebagai suatu isu hangat pada kedua belah selat Taiwan. Pemerintah Republik Cina adalah salah satu pendiri utama Perkumpulan Bangsa-bangsa (PBB) dan sudah menjalani dibuat sebagai salah satu anggota tetap Dewan Keamanan. Akan namun, pada tahun 1971, pemerintahan ini, yang hanya berkuasa di Taiwan saja, ditendang keluar dari PBB dan digantikan oleh RRC. Meskipun begitu, pemerintah republik kini tidak mau mengembalikan status anggota tetap yang terpaksa diloloskan pada masa itu. Kini, ia hanya mau dibuat sebagai anggota PBB sebagai negara yang beda dari RRC. Ia telah mencoba masuk PBB dari masa ke masa akan namun gagal karena tuntutan Republik Rakyat Cina atas Taiwan. Pemerintah Republik Cina terimbas oleh imej buruk yang diakibatkan oleh Kebijakan Satu Cina yang dipromosikan oleh pemerintah RRC di Cina daratan di samping tekanan ekonomi dan diplomatik negara itu. Biasanya negara dunia mengubah kebijakan dilomatiknya ke pemerintah RRC di Cina daratan pada tahun 1970-an dan kini, Republik Cina di Taiwan hanya diakui oleh 23 negara.

Sejarah

Taiwan sudah menjalani dijajah oleh Belanda (1624), yang belakang sekali dimerdekakan oleh Cheng Cheng-Kung (Koxinga) pada tahun 1662 , seorang loyalis Dinasti Ming ketika Dinasti Ming merasakan kekalahan dan digantikan oleh Dinasti Qing, dan mendirikan pemerintahan Kerajaan Tungning (1662-1683). Dengan Tainan sebagai ibukotanya, Dinasti Cheng menjalankan serangkaian operasi militer dan upaya untuk kembali merebut Cina daratan yang sudah dikuasai oleh Dinasti Qing (atau Dinasti Manchuria yang dianggap orang-orang Tiongkok/Han adalah dinasti asing). Seperti keadaannya pemerintahan Republik Cina pada masa pelarian Chiang Kai Shek dan Chiang Ching Kuo yang menyatakan akan merebut kembali Cina daratan. Dinasti Qin selesai merebut pulau ini dari tangan Dinasti Cheng di bawah pimpinan Admiral Shi Lang hingga Jepang menguasai pulau ini (1895).

Wilayah Taiwan yang sekarang secara de facto adalah wilayah Republik Cina sudah menjalani dibuat sebagai protektorat Jepang setelah peperangan Cina-Jepang pada penghabisan zaman ke-19 (1894-1895) ketika Cina masih sah di bawah Dinasti Qing dari Manchuria yang berbuah kekalahan Cina dan akad Shimonoseki (1895) hingga selesainya masa Perang Dunia II dan Taiwan diambil alih oleh pemerintahan Kuomintang.

Republik Cina dibangun pada tahun 1912 menyusul revolusi yang dilancarkan oleh Dr. Sun Yat-sen melawan pemerintahan Dinasti Qing. Di yang belakang sekali hari, sepadan dengan tradisi pemerintahan di Cina, tahun pemerintahan diganti dibuat sebagai tahun 1 Republik (Minguo Yuannian) untuk tahun 1912 Masehi. Republik Cina beribukota di Nanjing.

Selepas kekalahan yang dialami Jepang pada Perang Dunia II, Taiwan telah diberikan kepada tentara Sekutu dan dikuasai oleh Republik Cina. Ia diperintah oleh pemerintahan militer yang korup, lantas terjerumus ke dalam keadaan kelam-kabut yang mencapai puncaknya pada peristiwa 228. Keadaan darurat telah diundangkan pada tahun 1948.

Pada tahun 1949, Republik Cina dipandu oleh Chiang Kai Shek yang mempunyai tujuan nasionalis kalah dari perang saudara dengan Partai Komunis Cina (Zhongguo Gongchandang) pimpinan Mao Zedong dan mundur ke Taiwan. Mao Zedong yang belakang sekali memproklamirkan berdirinya negara baru Republik Rakyat Cina di Beiping, yang yang belakang sekali diubah namanya dibuat sebagai Beijing dan diteguhkan sebagai ibukota negara baru tersebut.

Selama era Perang Dingin, Republik Cina ditampakkan Barat sebagai "Negara Cina yang bebas" dan suatu bentuk penentangan terhadap komunisme, padahal Republik Rakyat Cina telah diamati sebagai "Cina Merah" atau "Cina Komunis". Pemerintahan Republik Cina diakui sebagai satu-satunya pemerintah seluruh Cina Daratan dan Taiwan yang sah oleh PBB dan biasanya negara Barat hingga tahun 1970-an. Negara Timur juga berpendapat yang sama.

Republik Cina terus sah di bawah pemerintahan darurat seperti yang dikemukakan di dalam "Undang-undang Darurat tidak selamanya Pemberontakan Komunis" (動員戡亂時期臨時條款) dan pemerintahan satu partai hingga empat dekade dari tahun 1948 ke tahun 1987, saat Presiden Chiang Ching-kuo dan Lee Teng-hui, adalah Presiden pertama adalah keturunan penduduk asli setempat, secara berangsur-angsur meliberalisasikan dan mendemokrasikan sistem pemerintahan

Pada tahun 2000, Chen Shui-bian dari partai pro-kemerdekaan Partai Progresif Demokrat (DPP) memenangi pemilu presiden dan dibuat sebagai Presiden pertama Republik Cina yang bukan dari partai KMT. Dalam Pilpres yang berlangsung pada tahun 2004, setelah Insiden 319 yang terjadi satu hari ketika belum hari pemilu. Chen dan wakil presiden Annete Lu tertembak sewaktu berpawai dalam satu kampanye di kota Tainan. Chen dilantik kembali sebagai Presiden Republik Cina dengan kemenangan tipis 0,2%. Partai pimpinan Chen, DPP, juga gagal menguasai dewan majelis dengan memenangkan mayoritas kursi, dan kalah atas partai KMT yang menghendaki penyatuan kembali dengan Cina Daratan pada tahun 2005. Akan namun, DPP sukses menguasai Dewan Nasional Republik Cina.

Lihat juga:

  • Sejarah Republik Cina
  • Garis waktu Sejarah Republik Cina
  • Garis waktu Sejarah Cina
  • Cina dan Perkumpulan Bangsa-bangsa

Politik

Republik Cina memiliki sistem politik yang beda dengan sistem politik di RRC, memanfaatkan asas demokrasi dan liberalisme yang umum dipakai negara -negara barat.

Ketika pemerintahan nasionalis KMT berpindah dari Cina karena kalah perang terhadap pasukan komunis, maka Chiang Kai Shek menerapkan sistem pemerintahan darurat dengan asas tunggal satu partai Kuomintang (KMT). Keadaan darurat ini guna menyediakan diri dalam merebut kembali daratan Cina. Dalam situasi ini, terjadi babak membatasi programa pers politik dan pembungkaman kaum oposisi yang justru jumlah berpengaruh di kalangan penduduk Taiwan asli. Keadaan ini berlangsung hingga Chiang Kai Shek meninggal.

Pemerintahan kepresidenan digantikan oleh putranya Chiang Ching Kuo hingga ia meninggal pada tahun 1980-an penghabisan. Pada masa ini kran kebebasan pers, politik dan menyatakan gagasan dibentangkan secara perlahan-lahan. Meskipun masih terobsesi dengan upaya menguasai kembali Cina daratan, Chiang Ching Kuo berusaha bersikap realistis dengan situasi yang sah. Ia tidak berhasrat mewarisi pemerintahan yang otoriter. Pada pemilu yang pertama, terpilihlah Lee Teng Hui yang juga dari kalangan partai KMT.

Pada masa pemerintahan Lee Teng Hui, hubungan dengan Cina daratan mulai memanas karena mulai diwacanakannya kemerdekaan bagi Republik Cina dengan nama Taiwan (Tidak selamanya ini sebagian diplomat selamanya tertukar dalam memanfaatkan nama Republik Cina dengan Republik Rakyat Cina). Lain daripada itu, menggalang dukungan dari kalangan internasional, juga memantapkan dukungan dari negara-negara yang masih menjalin dukungan dengan Republik Cina yang saat itu berjumlah 30 negara termasuk Afrika Selatan. Tapi tamparan diplomatik diperoleh Taiwan ketika selesai Afrika Selatan selesai memindahkan hubungan diplomatiknya ke RRC pada tahun 1997.

Presiden seterusnya dijabat oleh Chen Shui-bian dari kalangan partai oposisi DPP yang juga putra asli Taiwan. RRC khawatir Republik Cina benar-benar akan mewujudkan kemerdekaannya. Referendum yang diselenggarakan Chen masih menghasilkan keadaan status quo. RRC memprovokasinya dengan mengadakan latihan militer dan pengadaan persenjataan adun impor maupun swadaya. Pemilihan umum 2004 menghasilkan kemenangan tipis Chen Shui-bian terhadap lawannya Lien Chan dari partai oposisi sekarang, KMT yang merupakannya menjabat presiden kedua kalinya. Tapi partai Chen, DPP kalah dalam perolehan suara di Parlemen oleh KMT. Lien Chan juga kalangan oposisi lainnya James Soong justru menjalankan pendekatan diplomatik dengan RRC.

Pada masa pemerintahan Chen Shui-bian, juga diupayakan penggalangan internasional supaya Republik Cina dibuat sebagai anggota PBB dengan argumen daya ekonomi dan keberadaannya secara de facto yang juga diakui 29 negara di antaranya Kosta Rika. Tapi biasanya negara-negara yang menjalin hubungan diplomatik dengan Republik Cina umumnya adalah negara negara kecil atau negara dunia ketiga yang tidak memiliki potensi strategis dikalangan dunia internasional. Salah satu upayanya adalah program melirik ke selatan (Indonesia) dengan kunjungan tidak resmi wakil presiden Annete Lu ke Bali dan mengadakan pertemuan dengan pejabat tinggi setingkat menteri di Indonesia serta mengadakan konsesi konsesi terutama di segi ekonomi di Indonesia yang masih terjerat krisis sejak krisis 1997. Yang belakang sekali suatu peristiwa kunjungan ini, Indonesia menyambut protes keras diplomatik oleh RRC karena Indonesia dianggap main mata dengan provinsi pembangkang itu .

Republik Cina menikmati hubungan khusus dengan Amerika Serikat sekalipun hubungan diplomatik dengan Amerika Serikat dibubarkan sejak kunjungan presiden Richard Nixon ke RRC pada tahun 1970-an. Tapi hubungan diplomatik tidak resmi tetap berjalan melintas segi ekonomi dan militer. Pada masa pemerintahan George W. Bush, Republik Cina kembali dianggap penting oleh AS dalam usahanya membendung pengaruh RRC khususnya dalam segi perdagangan.

Hubungan diplomatik dengan negara-negara lain umumnya memanfaatkan jalur ekonomi dan perdagangan, sekaligus dibuat sebagai saluran hubungan diplomatik tidak resmi mengingat Republik Cina secara riil adalah daya ekonomi Asia secara signifikan dan adalah pintu gerbang para investor untuk menjalankan investasi di daerah ini lain daripada Hong Kong dan Singapura.

RRC berusaha melunakkan tawaran dengan memberikan kelonggaran kepada Republik Cina dengan semboyan Satu Negara Dua Sistem (Republik Cina-Republik Rakyat Cina) dengan pilot proyek diterapkannya sistem itu di Hong Kong dan Makau ditambah dengan komunikasi politik dengan tokoh oposisi Republik Cina dan rekonsiliasi politik antara Partai Komunis Cina dengan Partai Nasionalis (Kuomintang) yang sudah menjalani berseteru pada tahun 1930-1940-an itu. Tapi peningkatan politik di Hong Kong, mundurnya ketua daerah otoritas khusus Hong kong Tung Chee-Hwa atas desakan RRC, naiknya Donald Tsang, tokoh moderat yang masih dieratkan secara politik oleh RRC dan kerap terjadinya gejolak politik terutama dengan aktivis prodemokrasi menciptakan rakyat dan pemerintah Republik Cina tidak menerima tawaran halus RRC.

Status politik Republik Cina

Satu persoalan utama adalah terkait rapat dengan status politik Republik Cina itu sendiri. Dengan keadaan iklim politik dunia yang berubah ke arah pengakuan Republik Rakyat Cina pada era tahun 1970-an dan 80-an, harapan untuk mengambil kembali tanah luhur Cina kian pudar dan semangat nasionalisme cinta terhadap pulau Taiwan itu sendiri kian kukuh. Hubungan antara Republik Rakyat Cina di Cina Daratan dan isu-isu terkait kemerdekaan Taiwan dan penyatuan kembali dengan Cina terus mendominasi politik di Taiwan.

Skenario politik Republik Cina di Taiwan sekarang terbagi antara dua pihak dengan pihak Pan-Biru diketuai partai KMT dan dianggotai Partai Rakyat Utama (PFP) dan Partai Baru (NP) yang berpendirian pro-penyatuan semula dengan Cina tidak selamanya pihak Pan-Hijau diketuai Parti Progresif Demokrat (DPP) dan dianggotai Uni Persekutuan Taiwan (TSU) yang berpendirian pro-Merdeka.

Para penyokong pihak Pan-Hijau menuntut kemerdekaaan Taiwan secara total dan formal dan menekankan Taiwan sebagai entitas berbeda dari Cina. Nama 'Republik Cina' juga dicemooh dan dituturkan tidak sah. Kendatipun begitu, anggota Pan-Hijau yang bertambah progresif mengisahkan tidak perlu untuk menyatakan kemerdekaan secara formal karena Taiwan sekarang 'telah dibuat sebagai sebuah negara yang merdeka dan berdaulat'. Sebagian anggota gugusan Pan-Hijau ini telah bertingkah laku yang dibuat dengan bertambah ekstrem dan menerbitkan paspor untuk negara yang didakwa bernama "Republik Taiwan" itu.

Pada masa yang sama, pihak Pan-Biru menghendaki penyatuan semula dengan Cina Daratan dan menyokong ide Republik Cina sebagai satu simbol terkait dengan Cina. Penyatuan kembali dengan Cina Daratan sebagai satu negara dianggap akan terjadi pada masa depan yang dekat, dan hingga itu status quo kini, di mana Taiwan tidak merdeka secara formal, bertambah disenangi. Dalam kunjungannya ke tanah luhur pada bulan April 2005 baru-baru ini, ketua parti KMT Lien Chan telah menggariskan keyakinan partainya dalam ide Satu Cina yang mencakup keseluruhan Cina termasuk Taiwan. Ketua partai PFP James Soong juga menyatakan sentimen yang sama selama kunjungannya ke tanah luhur pada bulan Mei.

Pemerintah RRC di Cina Daratan menyatakan pendiriannya bahawa ide Republik Cina bertambah sepele diterima dibandingkan suatu negara lepas sama sekali "Republik Taiwan". Pemerintah RRC juga menganggap Taiwan sebagai entitas tidak sah, dan ia telah mengancam tingkah laku yang dibuat apapun untuk membebaskan Taiwan akan diberi jawaban dengan suatu pernyataan perang.

Hubungan luar negeri

Republik Cina yang dibangun di Cina Daratan pada mulanya diakui oleh dunia kendati pemerintahannya tidak sekuat selama dibelenggu para panglima perang dan perang saudara dengan RRC.

Sekarang, Republik Cina terus diakui oleh 25 negara yang biasanya adalah negara kecil di Amerika Selatan dan Afrika serta pemerintah Vatikan (Paus) di Roma. Republik Rakyat Cina mengadakan suatu kebijakan untuk tidak mengadakan hubungan diplomatik dengan negara manapun yang mengakui Republik Cina dan memaksa mereka mengeluarkan pernyataan mendukung tuntutan mereka terhadap Taiwan. Akan namun realitasnya adalah biasanya negara masih menjalin hubungan diplomatik dengan Republik Cina walaupun secara tidak resmi. Pemerintah RRC membolehkan pernyataan ini dengan pemahaman bahwa ia adalah suatu yang perlu namun tidak selamanya. Di negara-negara yang tidak mengakui Republik Cina secara resmi, seringkali terdapat perwakilan Republik Cina yang memanfaatkan nama Kantor Perwakilan Perdagangan dan Kebudayaan Taipei atau "Kantor Perwakilan Taipei" sebagai singkatan. Kantor ini memberi layanan menciptakan visa dan lain-lain keadaan yang biasanya dikaitkan dengan Kantor Kedutaan. Negara-negara ini juga mempunyai perwakilan di Republik Cina di bawah nama aneh seperti Institut Amerika di Taiwan yang adalah kantor perwakilan de facto Amerika Serikat di Republik Cina.

Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taipei

Untuk melindungi dan melakukan kebutuhannya, pemerintah Indonesia juga mempunyai perwakilan non-pemerintah yang bersifat ekonomi di Taipei. Diawali sejak 1967 dengan penempatan petugas intelijen dari BAKIN hingga pada tahun 1994 dengan dibuat bentuknya Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei. Kantor ini adalah perwakilan pemerintah yang mempunyai misi melakukan kebutuhan ekonomi dan imigrasi di Taipei.

Republik Cina adalah salah satu pendiri badan Perkumpulan Bangsa-bangsa (PBB) dan memegang kursi negara Cina di PBB hingga ditendang keluar oleh Resolusi PPB nomor 2758 dan diganti dalam semua organ dalam organisasi itu oleh Republik Rakyat Cina (RRC). Usaha Republik Cina untuk masuk kembali ke badan dunia itu didorong sekalipun telah dicoba berkali-kali.

Bersama dengan persoalan dengan Taiwan berkenaan daratan Cina, Republik Cina juga menghadapi hubungan yang kontroversial dengan Mongolia. Hingga tahun 1945, Republik Cina menuntuk hak memerintah Mongolia akan namun desakan Soviet memaksanya mengakui kemerdekaan Mongolia. Sejurus setelah itu, Republik Cina telah berpaling dan menuntut kembali wilayah Mongolia hingga tahun 1990-an. Tingkah laku yang dibuat Republik Cina membatalkan penuntutannya terhadap wilayah Mongolia sekarang amat berlibat karena pemerintah RRC akan menginterpretasikannya sebagai upaya untuk merdeka.

Bangun politik

Kepala pemerintahan Republik Cina adalah Presiden, yang dipilih untuk masa jabatan 4 tahun dengan tiket bersama Wakil Presiden. Presiden mempunyai kekuasaan atas 4 cabang (Yuan) adalah Yuan Eksekutif, Yuan Perwakilan, Yuan Kehakiman, dan Yuan Pengawas. Presiden melantik anggota Yuan Eksekutif sebagai anggota kabinetnya termasuk Perdana Menteri yang bertanggungjawab terhadap polisi dan pengendalian ketertiban.

Badan utama perwakilan adalah Dewan Perwakilan Rakyat dengan 225 kursi dimana 168 darinya dimasukkan oleh anggota hasil pemilu. Sisanya dibagikan secara proporsional antara keseluruhan yang diterima partai (41 kursi), wilayah seberang lautan 8 kursi) dan kursi khusus penduduk asli Taiwan (8 kursi). Para anggota dewan ini memiliki masa jabatan 3 tahun. Pada permulaannya Dewan Konstituante Nasional, sebagai badan konstitusi dan wakil rakyat umumnya, mempunyai persangkaan kekuasaan legislatif, akan namun dewan ini telah dihapuskan pada tahun 2005 dan kekuasaan untuk merencanakan konstitusi diserahkan kepada Yuan Perwakilan dan pemilih dari kalangan rakyat.

Lihat juga: Konstitusi Republik Cina

Pembagian pemerintahan lokal

Organisasi politik Republik Cina pada permulaannya didasarkan atas konstitusi yang ditulis pada tahun 1947 di Cina Daratan ketika belum jatuhnya republik ke tangan komunis. Dengan itu, pembagian utama di bawah pemerintahan adalah dengan provinsi Taiwan dan sebagian provinsi Fujian yang dalam realitanya diperuntukkan bagi provinsi lain di negara Cina yang tidak bisa dipakai. Tapi demikian, status kota Taipei dan Kaohsiung telah diteguhkan dibuat sebagai wilayah yang mempunyai status sama seperti provinsi di bawah langsung pemerintahan pusat. Fungsi pemerintahan provinsi Taiwan dan Fujian digantikan antara pemeintahan pusat dan pemerintah daerah Taiwan.

Kepulauan provinsi Fujian yang diperintah Taiwan diwarnai merah

Republik Cina juga menguasai Kepulauan Dongsha dan Pulau Taiping yang terdiri dari Kepulauan Laut Cina Selatan yang hak miliknya dipertikaikan. Di bawah dekat ketentuan yang tidak boleh dilampaui resmi Taiwan, mereka adalah anggota wilayah pulau Hainan.

Tambahan pula, walaupun Republik Cina tidak membatalkan tuntutannya terhadap Cina Daratan (termasuk Tibet), Mongolia dan Tuva pada tahun 1991 pemerintahan RRC di kawasan-kawasan tersebut diakui, dan ini telah menimbulkan kebimbangan bahwa Republik Cina bersiap untuk tidak lagi menuntuk wilayah-wilayah berkenaan. Satu sebab kenapa Republik Cina tidak sudah menjalani secara resmi membubarkan tuntutan mereka terhadap wilayah-wilayah ini adalah karena rasa takut kepada ancaman pemerintah RRC untuk menyerang Republik Cina atas perlengkapan dan persediaan apapun untuk merdeka.

Pemerintahan DPP dibawah Chen Shui-bian tidak menghiraukan tuntutan-tuntutan lama ini dengan mendirikan kantor perwakilan Republik Cina di ibu negara Mongolia, Ulan Bator. Peta-peta resmi masih memperlihatkan 35 provinsi di tanah luhur dan bukannnya 23 seperti yang ditunjukkan oleh peta RRC yang adalah realitas masa kini. Partai pemerintah DPP telah menghilangkan syarat yang mewajibkan pembuat peta Republik Cina memperlihatkan dekat ketentuan yang tidak boleh dilampaui resmi Republik Cina.

Kependudukan

Penduduk Republik Cina (Taiwan) umumnya beretnis Cina terutama memiliki hubungan akrab dengan wilayah Tiongkok di daerah Fujian dengan sub etnis Hokkien, sub etnis yang juga terdapat di negara-negara daerah Asia Tenggara yang umumnya hidup dari sektor perdagangan, bahkan secara riil adalah penggerak roda ekonomi di daerah itu. Lain daripada itu juga imigran dari Tiongkok terutama sejak Perang Dunia II dan Perang saudara di Tiongkok daratan pada tahun 1940-an itu. Juga sah penduduk Taiwan asli (juga disebut suku asli/aborijin Taiwan yang berbahasa Austronesia), para imigran dari India, Filipina dan Indonesia adun yang tinggal menetap dibuat sebagai warganegara Taiwan atau yang dibuat sebagai pekerja migran.

Ekonomi

Taipei 101, yang dibangun tertinggi kedua di dunia

Ekonomi Taiwan ketika belum zaman ke-20 hampir keseluruhannya mempunyai bentuk pertanian. Tapi pertanian kini hanya menyumbang 2% PDB, kurang dari 35% pada tahun 1952. Industri-industri yang dahulunya dijalankan buruh kini diambil alih oleh keuangan dan teknologi yang intensif. Taiwan telah dibuat sebagai mitra sebagian negara seperti Malaysia, Thailand, Indonesia, Filipina, Vietnam, dan termasuk di Tiongkok Daratan; kini terdapat 50.000 perusahaan Taiwan di negara Tiongkok.

Selama penjajahan Jepang (1895-1945), industrinya mulai dibangun, dengan orang Jepang membangun sebagian luhur infrustruktur yang menolong ekonomi Taiwan dengan pesat. Contohnya landasan kereta api yang menghubungkan utara dan selatan Taiwan. Beda dengan keadaan politik Taiwan yang selamanya bergejolak adun karena kebutuhan partai politik di Taiwan, juga karena pengaruh tekanan dan kebutuhan RRC, di sektor ekonomi Taiwan tumbuh dengan pesat, khususnya di segi industri dan perdagangan lain daripada sektor pertanian dan pariwisata.

Republik Cina modern mempunyai ekonomi kapitalis yang dinamis dengan berkurangnya keterlibatan pemerintah dalam pekerjaan dan perdagangan asing. Di samping ini, sebagian bank dan perusahaan umum milik republik juga telah diswastanisasikan. Pertumbuhan PDB lebih kurang 8% dalam tiga dekade yang telah berlalu dengan ekspor yang jumlah membantu. Jurang surplus perdagangan juga persangkaan jumlah, dan simpanan mata uang asing dibuat sebagai yang ketiga terbesar di dunia.

Saat ini, ekonomi Taiwan bergerak dibidang industri jasa konstruksi, perbankan, industri elektronika, komputer serta semikonduktor yang sudah diakui kualitasnya di pasar internasional, perkapalan, jasa penerbangan dan transportasi. Sebelumnya, industri di Taiwan bergerak di segi barang-barang domestik dan rumah tangga bahkan pada masa lalu, Taiwan dikenali sebagai penghasil barang-barang tiruan dari produk Jepang dengan kualitas di bawah kualitas produk made in Japan khususnya dikalangan pasar Indonesia, produk made in Taiwan berkonotasi produk tiruan dari produk Jepang.

Taiwan memiliki pertumbuhan ekonomi dan ketahanan ekonomi yang cukup kuat di daerah ini. Karena itu, bersama-sama dengan Korea Selatan, Singapura dan Hong Kong, Taiwan dimasukkan dalam daftar negara-negara Industri Baru yang sudah memperlihatkan ketangguhannya terutama dalam menghadapi krisis 1997.

Taiwan memiliki pusat jasa di segi pelayaran, kargo dan penerbangan yang memiliki reputasi cukup adun dan cukup kuat. Pelabuhan Kaohsiung adalah pelabuhan kargo yang melayani arus barang ekspor impor dari dan menuju berbagai daerah di dunia, sebagai halnya pelabuhan Singapura dan Rotterdam di Eropa.

Taiwan juga adalah pintu gerbang investasi ekonomi di daerah ini lain daripada Hong Kong dan Singapura. Investasi dan pertumbuhan ekonomi RRT juga melintas negeri ini sekalipun kerap terjadi pergesekan di segi politik.

Diakibatkan pendekatannya yang konservatif kepada keuangan dan semangat kewirausahaannya yang tinggi, ekonomi Taiwan tidak jumlah terpengaruh dibandingkan negara-negara tetangganya pada krisis moneter 1997 di Asia. Akan namun, ekonomi dunia yang perlahan dan kebijakan yang tidak cakap telah memungkinkan ekonomi Taiwan terpuruk pada tahun 2001 yang lalu, yang pertama semenjak 1947. Diakibatkan asal tenaga buruh didatangkan dari Tiongkok Daratan, pengangguran juga bertambah buruk dan dibuat sebagai isu selama Pemilu tahun 2004 lalu.

Tapi Taiwan merasakan pukulan ekonomi sejak berjangkitnya wabah SARS dan Flu burung (Avian flu) di wilayah ini, bersama-sama dengan RRC dan Singapura pada tahun 2003. Sekalipun wabah ini sudah bisa diatasi, pemerintah Taiwan sangat berhati-hati untuk mencegah terulang kembali wabah penyakit ini yang juga menyebabkan terhentinya pertumbuhan ekonomi terutama di sektor perdagangan dan pariwisata.

Karena Pemerintah RRC membantah Taiwan mempunyai perhubungan resmi dengan negara-negara lain, Taiwan seringkali menyertai badan ekonomi dunia dibawah nama yang persangkaan pelik seperti Wilayah Lepas sama sekali Cukai Asing Taiwan, Penghu, Kinmen dan Matsu (台灣、澎湖、金門及馬祖個別關稅領域) di bawah Organisasi Perdagangan Dunia, dan Cina Taipei di bawah APEC.

Lihat juga: Macan Asia Timur

Budaya

Budaya Taiwan masa kini merasakan transformasi yang luhur hasil pemisahannya dengan tanah luhur Tiongkok yang telah mencecah bertambah dari abad. Taiwan kini berbudaya tersendiri dengan bersumberkan budaya Tiongkok, budaya Jepang dan budaya Amerika Serikat, terutama dalam politik dan arsitektur. Penduduk asli Taiwan juga berbudaya mereka sendiri. Kesenian, tradisi nenek moyang, dan budaya pop merangkumi corak pelbagai motif sepadan Asia dan Barat.

Dewan Konser Nasional di Taipei
Penari yang memakai baju penduduk asli Taiwan

Setelah berpindah ke Taiwan, pemerintah KMT bertingkah laku yang dibuat melestarikan budaya Tiongkok. Pemerintah melaksanakan pelbagai gerakan tulisan kaligrafi Tiongkok, lukisan seni Tiongkok, seni moyang Tiongkok dan opera Tiongkok. Salah satu daya tarik kota Taipei adalah Museum Nasional Cina yang mempunyai bertambah dari 650.000 koleksi perunggu, giok (jade), kaligrafi, lukisan dan porselen Tiongkok. Kerajaan KMT di bawah Chiang Kai-Shek telah memindahkan koleksi ini dari Beijing pada tahun 1949 selama melarikan diri ke Taiwan. Koleksi ini dipercaya dibuat sebagai sebagian harta budaya Tiongkok, dan hanya 1% yang dipamerkan pada setiap periode masa.

Berkaraoke adalah salah satu keaktifan yang degemari di Taiwan, hasil pengaruh Jepang. Suatu lagi contoh adalah Panchinko.

Minuman Taiwan juga telah sukses dikenali merata di seluruh dunia. Teh berbuih dan teh susu adalah minuman Taiwan yang terkenal di Malaysia, Eropa, Kanada dan Amerika Serikat.

Taiwan juga menerbitkan film-film bermutu setiap tahun. Sutradara terkenal dari Taiwan diantaranya Ang Lee yang mendapat nama dari film besutannya Crouching Tiger, Hidden Dragon dan Eat Drink Man Woman.

Agak 80% orang Taiwan adalah bangsa etnik Han dan bisa bercakap bahasa kebangsaan, adalah Bahasa Mandarin sekali dengan Bahasa Hokkian yang berasal dari selatan sungai Min di provinsi Fujian di Tiongkok Daratan. Bahasa Hokkian ini yang dikenali sebagai Taiyu di Taiwan adalah bahasa yang sama yang dituturkan oleh biasanya orang Tionghoa-Indonesia. Golongan pro-Merdeka di Taiwan telah mempromosikan bahasa ini sejak tahun 1990-an, tanpa menyadari bahwa bahasa ini hanya sekadar salah satu dialek yang dituturkan di Tiongkok Daratan. Terdapat lagi 10% penduduk Taiwan yang memanfaatkan bahasa Hakka. Golongan penduduk asli, walaupun mempunyai bahasa sendiri, juga bisa bertutur dalam bahasa Mandarin dan Hokkian.

Kelenteng Longshan di kota Taipei adalah contoh yang dibangun yang dibangun dengan pengaruh selatan Tiongkok, suatu ciri yang dijumpai pada biasanya yang dibangun lama di Taiwan.

Gerakan Setempat Taiwan terus dibuat sebagai asal mengembangnya budaya Taiwan yang beda daripada Tiongkok Daratan, sebagai suatu sanggahan terhadap pemerintahan tangan besi KMT dan permusuhan RRC. Politik identitas dengan bertambah abad pemisahan Taiwan dengan tanah luhur dengan 50 tahun daripadanya di bawah pemerintahan Jepang, terus mnjadi isu dan mewujudkan perbedaan budaya dengan Tiongkok di tanah luhur dalam pelbagai segi, diantaranya masakan, film, fotografi, opera dan musik.

Sistem kalendar

Menuruti tradisi kekaisaran memanfaatkan nama kaisar Tiongkok sebagai rujukan era dan tahun pemerintahan, dokumen-dokumen resmi Taiwan dan biasanya orang Taiwan masih mengguna Min Guo (Bahasa Tionghoa: 民國, pinyin: míngúo, yang berarti: "Negara Rakyat" atau dalam keadaan ini, "Republik") sistem mennomorkan tahun diri tahun 1912 sebagai tahun pendirian Republik Cina. Seperti contoh, tahun 2006 adalah tahun ke-95 'Min Guo' ataupun tahun ke-95 Republik Cina (jiu shiwu) nian" (民國九十五年) dalam bahasa Tionghoa. Pada budayanya nama era Tiongkok berkarekter dua, Min Guo adalah singkatan nama panjang ini. Kalender Juche yang dipakai di Korea Utara yang berasal dengan kelahiran Kim Il Sung pada tahun 1912 juga memanfaatkan sistem yang sama.

Lihat juga:

  • Kalendar Tionghoa
  • Hari libur di Republik Cina

Militer

Saat ini Republik Cina mempunyai tingkatan bersenjata yang luhur dengan tujuan menentang Republik Rakyat Cina di daratan yang masih melawan Taiwan. Dari pengunduran Taiwan dari tanah daratan pada tahun 1949 hingga tahun 1970-an, misi utama militer adalah 'mengambil kembali tanah daratan'. Dengan keadaannya sekarang, militer Taiwan bertambah berfokus pada Tingkatan Udara dan Tingkatan Laut daripada Tingkatan Darat.

Taiwan (Republik Cina), memiliki daya militer yang mencakup Tingkatan Darat, Tingkatan Laut dan Tingkatan Udara. Sejak kepindahan pemerintahan nasionalis ke Taiwan setelah kekalahannya dengan pihak komunis (1949), Taiwan memperoleh bantuan persenjataan dari Amerika Serikat dan Eropa Barat dalam usaha membendung daya komunis ke selatan. Taiwan memanfaatkan hubungan tersebut dengan memperoleh bantuan teknik dari sistem persenjataan barat sehingga Taiwan memiliki industri militer sendiri yang juga diekspor (meskipun terbatas pada persenjataan ringan seperti amunisi dan senapan otomatis).

Pada tahun 1970-1980-an ketika hubungan diplomatik antara Taiwan dengan Amerika Serikat putus, Taiwan masih tetap menemukan persenjataan dan hubungan militer dengan AS meskipun ditentang oleh RRC. Tapi Taiwan khawatir hubungan tersebut sewaktu waktu terganggu, sehingga untuk menghadapi RRC, Taiwan berusaha untuk memenuhi kebutuhan militernya sendiri didukung dengan daya industri teknologi tinggi yang dimilikinya. Sebagai contoh Tingkatan Udara Taiwan mampu memenuhi kebutuhannya dengan memproduksi pesawat tempur buatan sendiri (sekalipun dengan bantuan teknis kontraktor militer Amerika Serikat seperti General Dynamics) IDF (Indigenous Defense Fighter) Ching Kuo (diambil dari nama presiden Taiwan Chiang Ching Kuo) lain daripada pasokan F-16 dari Amerika Serikat dan Mirage-2000D dari Perancis. Kementerian Pertahanan juga telah mengonsep memesan kapal selam diesel dan baterai anti-peluru dari Amerika Serikat untuk pertahanan, namun telah dihalangi pihak Pan-Biru (oposisi Yuan Perwakilan) pada 2005. Terdapat jumlah peralatan perang yang telah dibeli oleh Taiwan dari Amerika Serikat di bawah UU Hubungan Taiwan. Pada masa lalu, Taiwan juga telah membeli peralatan pertahanan dari negara Perancis dan Belanda.

Daya militer Taiwan difokuskan untuk bertahan dari serangan terutama RRC, yang saat ini hanya menjalankan provokasi-provokasi militer dengan mengadakan latihan gabungan di Selat Taiwan. Meskipun sebenarnya di atas kertas jumlahnya tidak sebanding (Taiwan memiliki 600.000 personel aktif Tingkatan Darat padahal RRC memiliki 3 juta tentara Tingkatan Darat, 4000 pesawat tempur untuk Tingkatan Udara RRT dengan 1000 pesawat tempur Taiwan). Bahkan pengamat-pengamat militer RRC selamanya sesumbar dengan mengisahkan mampu merebut Taiwan dalam hitungan jam. (Meski realita politik, militer di lapangan tidak selamanya sah belum lagi yang belakang sekali suatu peristiwa internasional khususnya Amerika Serikat). Pada masa lalu Taiwan diduga memiliki senjata nuklir untuk mengimbangi senjata nuklir RRC karena potensi dan dayanya untuk itu.

Republik Taiwan telah melaksanakan program mengurangi anggotanya dari lebih kurang 430.000 orang pada tahun 1990-an mengikuti kemajuan alat perangnya. Umur minimal untuk dibuat sebagai prajurit militer republik ini adalah 18 tahun. Namun sebagian program pengurangan anggota ini memperlihatkan bahwa sebagian anggota dipindahkan ke badan pemerintahan lain atau industri yang relevan dengan militer. Salah satu program sekarang adalah memodernkan militer dibuat sebagai tentara profesional pada dekade yang akan datang dan membatasi Wajib Militer dibuat sebagai 3 bulan.

Taiwan juga memiliki hubungan militer dengan Singapura. Singapura menempatkan personel militernya di tempat itu karena keterbatasan wilayah yang dimilikinya terutama untuk kebutuhan latihan militer. Bahkan pemerintah Singapura pada masa PM Goh Chok Tong sudah menjalani menghendaki RRC supaya mengisahkan Singapura terlebih dahulu apabila RRC menyerang Taiwan.

Catatan

Rujukan

  1. ^"Taiwan assembly passes changes". BBC News, 7 Jun 2005.
  2. Feuerwerker, Albert. 1968. The Chinese Economy, 1912-1949. Ann Arbor: University of Michigan Press.

Lihat pula

Pranala luar

Situs pemerintahan

Lain-lain

 
Provinsi dan
kabupaten
 
Kotamadya provinsi
Chiayi · Hsinchu · Keelung
 
Kotamadya pusat
Taipei · New Taipei · Taichung · Tainan · Kaohsiung
 
Republik Rakyat Cina Jepang Mongolia Korea Selatan Korea Utara Republik Cina (Taiwan)
Asia Timur
 
Hubungan antar selat
 
Pengikut
 
Organisasi
 
Tokoh
Hu Jintao · Ma Ying-jeou · Chen Yunlin · Chiang Pin-kung · Jiang Zemin · Chen Shui-bian · Wang Daohan · Koo Chen-fu · Lee Teng-hui
 
Peristiwa
Akad Shimonoseki (1895) · Restorasi Taiwan (1945) · Insiden 228 (1947) · Perang Saudara Cina (1946–1950) · Krisis Selat Pertama (1954–1955) · Krisis Selat Kedua (1958) · RRC dibuat sebagai anggota PBB (1971) · Krisis Selat Ketiga (1995–1996) · UU anti pemisahan (2005) · Kunjungan Pan-biru ke Daratan (2005)
 
Ide
Status politik Taiwan · Reunifikasi Cina · Gerakan Kemerdekaan Taiwan · Konsensus 1992 · Tiga Hubungan Langsung · Kebijakan Satu Cina · Dua Cina · Satu Negara Dua Sistem



Asal :
id.wikipedia.org, andrafarm.com, pasar.kpt.co.id, wiki.edunitas.com, dan sebagainya.