_
Empedocles
Change to views  Mobile1, 2 Laptop 
Football   ➤ Sekayu   ➤ Sukabumi   ➤ Table of Content
Search in Collection of Free Studies   
Empathy  (Beforehand article)(Next articleEmpiricism

Empedokles

Gambar rekaan sosok Empedokles.

Empedokles merupakan seorang filsuf dari mazhab pluralisme.[1][2][3] Tokoh lainnya dari mazhab ini merupakan Anaxagoras.[1][2] Bila filsuf-filsuf Miletos mengajarkan bahwa terdapat satu prinsip dasar yang mempersatukan dunia semesta, Empedokles berpendapat lain.[1] Menurut Empedokles, prinsip dasar itu tidaklah tunggal melainkan empat.[1] Ia dikenal sebagai seorang dokter, penyair, pandai pidato, dan politikus.[2]

Empedokles menulis dua karya dalam bentuk puisi.[2] Puisi pertama berjudul "Hal Alam" (On Nature) dan yang kedua berjudul "Penyucian-Penyucian" (Purifications).[2][4] Kedua karya tersebut memiliki 5000 ayat, tetapi yang masih aci hingga kini tinggal 350 ayat dari karya pertama, dan 100 ayat dari karya kedua.[2] Para pandai tidak sepakat mengenai mana karangan yang lebih dahulu ditulis.[2]

Daftar konten

Riwayat Hidup

Gunung Etna di Sisilia

Empedokles kelahiran di Agrigentum, pulau Sisilia, pada masa abad ke-5 SM (495-435 SM).[2][4] [5] Ia bermula dari golongan bangsawan.[5][2] Empedokles dipengaruhi oleh arus religius yang dinamakan orfisme, dan juga kaum Pythagorean.[2] Aci sum ber lain yang menyebutkan ia mengikuti nasihat Parmenides.[2] Pada usia yang tidak dikenal, ia dibuang dari kota sumbernya tetapi tidak aci informasi mengenai pembuangannya itu.[2] Berdasarkan keterangan dari Aristoteles, Empedokles meninggal pada usia 60 tahun.[2] Menurut legenda, Empedokles meninggal dengan prosedur terjun ke kawah vulkano di gunung Etna.[4]

Konsep

Tentang Empat Anasir

Empedokles berpendapat bahwa prinsip yang mengatur dunia semesta tidaklah tunggal melainkan terdiri dari empat anasir atau zat.[1][4][5] Memang ia belum memakai istilah anasir (stoikeia) yang sebenarnya baru dipergunakan oleh Plato, melainkan menggunakan istilah 'akar' (rizomata).[2][6] Empat anasir tersebut merupakan cairan, tanah, api, dan udara.[1][4][5][2][3][6] Keempat anasir tersebut bisa dijumpai di seluruh dunia semesta dan memiiki sifat-sifat yang saling berlawanan.[2] Api dikaitkan dengan yang panas dan udara dengan yang dingin, sedangkan tanah dikaitkan dengan yang kering dan cairan dikaitkan dengan yang basah.[2] Salah satu kemajuan yang dicapai melalui konsep Empedokles merupakan ketika ia menemukan bahwa udara merupakan anasir tersendiri.[2][1] Para filsuf ketika belumnya, misalnya Anaximenes, masih mencampuradukkan udara dengan kabut.[2][1]

Empedokles berpendapat bahwa semua anasir memiliki kuantitas yang persis sama.[2] Anasir sendiri tidak berubah, sehingga, misalnya, tanah tidak bisa dibuat menjadi cairan.[2] Akan tetapi, semua benda yang aci di dunia semesta terdiri dari keempat anasir tersebut, walaupun lain komposisinya.[2] Contohnya, Empedokles menyatakan tulang tersusun dari dua anggota tanah, dua anggota cairan, dan empat anggota api.[6] Suatu benda bisa berubah karena komposisi empat anasir tersebut diubah.[6]

Tentang Cinta dan Benci

Menurut Empedokles aci dua prinsip yang mengatur perubahan-perubahan di dalam dunia semesta, dan kedua prinsip itu berlawanan satu sama lain.[2] Kedua prinsip tersebut merupakan cinta (philotes) dan benci (neikos).[2][4][5] Cinta berfungsi menggabungkan anasir-anasir sedangkan benci berfungsi menceraikannya.[6][2] Keduanya dilukiskan sebagai cairan halus yang meresapi semua benda lain.[2] Atas dasar kedua prinsip tersebut, Empedokles mengelompokkan kejadian-kejadian dunia semesta di dalam empat zaman.[2] Zaman-zaman ini berbelit-belit berputar; zaman pertama berlalu hingga zaman keempat lalu kembali lagi ke zaman pertama, dan seterusnya.[6][2][5] Zaman-zaman tersebut adalah:

  1. Zaman pertama.
    Di sini cinta dominan dan menempati segala-galanya, dunia semesta dicerminkan sebagai sebuah bola, di mana semua anasir tercampur dengan lengkap, dan benci dikesampingkan ke ujung.[2]
  2. Zaman kedua.
    Benci mulai masuk untuk menceraikan anasir-anasir, sehingga dunia semesta sebagian dikuasai oleh cinta dan sebagian lagi dikuasai oleh benci.[2] Benda-benda memiliki kemantapan tetapi bisa lenyap, misalnya makhluk-makhluk hidup bisa mati.[2] Menurut Empedokles, manusia hidup pada zaman ini.[2]
  3. Zaman ketiga.
    Apabila perceraian anasir-anasir dihabisi, mulai berlanjut zaman ketiga, di mana benci dibuat menjadi dominan dan menempati segala-galanya.[2] Keempat anasir yang begitu saja terlepas satu sama lain merupakan empat lapisan kosentris: tanah di dalam pusat dan api pada permukaan.[2] Cinta kini aci di ujung.[2]
  4. Zaman keempat.
    Pada zaman ini cinta masuk kembali hingga timbul situasi yang sejajar dengan zaman kedua.[2] Apabila cinta dibuat menjadi dominan, berarti zaman pertama dimulai kembali.[2]

Tentang pengenalan

Empedokles menerangkan pengenalan berdasarkan prinsip bahwa "yang sama akan mengetahui yang sama".[2] Hal tersebut berarti bahwa unsur tanah di dalam diri kami mengetahui tanah, sama seperti unsur cairan di dalam diri mengetahui cairan, dan seterusnya.[2] Karena gagasan ini, Empedokles berpendapat bahwa darah merupakan hal utama dari tubuh manusi, sebab darah diasumsikan sebagai campuran paling lengkap dari keempat anasir, terutama darah paling murni yang mengelilingi jantung.[2][6] Konsep Empedokles ini memberi pengaruh di dalam bidang biologi dan pengetahuan kedokteran seterusnya.[2]

Tentang Penyucian

Karya "Penyucian" bercakap tentang perpindahan jiwa dan prosedur supaya orang bisa luput dari perpindahan tersebut dengan menyucikan dirinya.[2][6] Di dalam karangan tersebut, Empedokles memperkenalkan diri sebagai daimon (semacam dewa) yang jatuh karena berdosa dan dihukum untuk melalui sejumlah perpindahan jiwa semasa tiga kali sepuluh ribu musim.[2] Jiwa-jiwa itu berpindah dari tananam, kepada ikan-ikan, lalu kepada burung-burung, dan juga manusia.[2] Jikalau jiwa sudah disucikan, diantaranya dengan berpantang makan daging hewan, maka ia bisa memperoleh status daimon kembali.[2] Pandangan tentang perpindahan jiwa ini nampaknya diadopsi dari mazhab Pythagorean.[6]

Pengaruh Empedokles

Konsep Empedokles tentang empat anasir akhir akan diambil-alih oleh Plato, Aristoteles, dan filsuf-filsuf Yunani lainnya.[2] Karena kosmologi Aristoteles diterima umum sepanjang seluruh Masa abad Pertengahan, maka teori tentang empat anasir merupakan pandangan dunia sampai awal zaman modern.[2] Setelah itu pada masa abad ke-17, Robert Boyle membantah teori ini secara definitif dan dengan itu Boyle membuka jalan untuk kimia modern.[2]

Acuan

  1. ^ a b c d e f g h Simon Petrus L. Tjahjadi. 2004. Petualangan Intelektual. Yogyakarta: Kanisius.
  2. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z aa ab ac ad ae af ag ah ai aj ak al am an ao ap aq ar as at au av K. Bertens. 1990. Sejarah Filsafat Yunani. Yogyakarta: Kanisius.
  3. ^ a b (Inggris) Richard McKirahan. 2003. "Presocratic Philosophy". In The Blackwell Guide to Ancient Philosophy. Christopher Shields (Ed.). Malden: Blackwell Publishing.
  4. ^ a b c d e f (Inggris) Ted Honderich (ed.). 1995. The Oxford Companion to Philosophy. Oxford, New York: Oxford University Press.
  5. ^ a b c d e f (Inggris) Jonathan Barnes. 2001. Early Greek Philosophy. London: Penguin.
  6. ^ a b c d e f g h i (Inggris) Daniel W. Graham. 1999. "Empedocles and Anaxagoras: Responses to Parmenides". In The Cambridge Companion to Early Philosophy. A.A. Long (Ed.). London: Cambridge University Press.

Lihat pula

Pranala luar

  • Empedokles di Ensiklopedia Filsafat Online
Filsuf pra-Sokratik
 
Sekolah Miletos
 
Arus Pythagoras
Pythagoras · Alkmeo · Philolaos · Hippasos · Arkhytas
 
Sekolah Herakleteian
Herakleitos · Kratylos
 
Sekolah Elea
Xenophanes · Parmenides · Zeno · Melissos
 
Sekolah Pluralisme
Anaxagoras · Empedokles
 
Sekolah Atomisme
Leukipos · Demokreitos
 
Sofisme
Protagoras · Prodikos · Gorgias · Hippias · Alkidamas · Xeniades · Thrasymakos · Lykophron · Antiphon · Kritias · Diogenos Apollonia



Sumber :
id.wikipedia.org, civitasbook.com (Ensiklopedia), pasar.ggkarir.com, wiki.edunitas.com, dsb.



eduNitas.com
Toll-free service
0800 1234 000
 Encyclopedists
 Job Vacancies
 Psychological Test Practice
 Various Sponsorship

 Morning Tuition
 Executive Class
 Tuition Scholarships
 Online College Programs in the Best 168 PTS
 Online Registration
 Download Brochures / Catalogs
 Waivers Cost of Education Application
Site Advanced School
UNKRIS Jakarta
Online Registration
Profile UNKRIS Jakarta
Student Admission
Study Program
Postgraduate (MM, S2)
Prospects Alumnus
UNKRIS Jakarta web list
Employee Class Web
Main Websites
Quality Portal
 ➤ Animals
 ➤ Astronomy
 ➤ Biography
 ➤ Biology
 ➤ Brazil
 ➤ Chemistry
 ➤ Culture
 ➤ Economics
 ➤ Mexico
 ➤ National Hero
 ➤ Serdang Bedagai
 ➤ Sidikalang
 Various Debate
 Al Qur'an Online
 Sholat Schedule
 Informatics Science Reference


Collection of Free Studies
_