Arsitektur Perbankan Indonesia

Arsitektur Perbankan Indonesia (disingkat API) yaitu kerangka landasan sistem perbankan Indonesia yang diluncurkan oleh Bank Indonesia pada tanggal tanggal 9 Januari 2004.^[1] API diluncurkan menjadi salah satu upaya Pemerintah dan Bank Indonesia dalam rangka membangun balik perekonomian Indonesia menempuh penerbitan buku putih Pemerintah berlandaskan dengan Inpres No. 5 Tahun 2003^[2], dimana API dibuat menjadi salah satu program utama dalam buku putih tersebut.

Enam pilar

Untuk mempermudah pencapaian API maka Bank Indonesia memastikan enam sasaran yang mau dicapai yang dituangkan ke dalam enam pilar yang bergantian terkait satu sama lain^[3], yaitu:

1. Membuat struktur perbankan domestik yang sehat yang mampu memenuhi kebutuhan warga dan mendorong pengembangan ekonomi nasional yang berkesinambungan.
2. Membuat sistem pengaturan dan pengawasan bank yang efektif dan mengacu pada standar internasional.
3. Membuat industri perbankan yang kuat dan memiliki kekuatan saing yang tinggi serta memiliki ketahanan dalam menghadapi risiko.
4. Membuat good corporate governance dalam rangka memperkuat kondisi internal perbankan nasional.
5. Mewujudkan infrastruktur yang sempurna untuk mendukung terciptanya industri perbankan yang sehat.

   Salah satu cara dalam dalam program API pilar ke-5 ini yaitu rancangan pembentukan Credit Bureau yang akhir diberi nama Biro Informasi Kredit^[4]

6. Mewujudkan pemberdayaan dan pengamanan konsumen perbuatan baik perbankan.

Lihat pula

• Badan Sertifikasi Manajemen Risiko
• Basel I
• Basel II

Referensi