_
GOD
COLLECTION OF FREE STUDIES
Change to views  Mobile1, 2 Laptop 
Agriculture   ☕ Environment   ☕ Humanities
Search in Collection of Free Studies   
God is dead  (Beforehand)(After thisseven Summits

Tuhan

Ucap Tuhan menurut Kamus Akbar Bahasa Indonesia didefinisikan sebagai:

  • [n] (=kata benda)
    • (1) sesuatu yang diyakini, dipuja, dan disembah oleh manusia sebagai yang Mahakuasa, Mahaperkasa, dan sebagainya: -- Yang Maha Esa;
    • (2) sesuatu yang dianggap sebagai Tuhan: pada orang-orang tertentu uanglah sebagai -- nya[1]

Dalam Alkitab bahasa Indonesia, ucap "TUHAN" (ditulis dengan smallcaps) digunakan untuk menterjemahkan ucap "Tetragrammaton YHWH', adalah nama kudus Allah menurut Alkitab Ibrani, dalam anggota Akad Lama. Di anggota Akad Baru, ucap "Tuhan" merupakan terjemahan ucap bahasa Yunani: κύριος (kýrios atau kurios), yang berkonotasi "pemilik" (termasuk pemilik budak), "majikan" atau panggilan hormat "tuan".

Sebenarnya berasal dari ucap "tuan" yang menurut Kamus Akbar Bahasa Indonesia didefinisikan sebagai:

  • tu.an [n]
    • (1) orang tempat mengabdi, sebagai lawan ucap abdi, orang bawahan, budak: anjing itu sangat setia kepada -- nya;
    • (2) orang yang memberi pekerjaan; majikan; kepala (perusahaan dan sebagainya); pemilik atau yg empunya (toko dan sebagainya): hari ini -- diri sendiri tidak mempunyai di kantor;
    • (3) orang laki-laki (yang adil dihormati): mempunyai seorang -- datang kemari; sepeda -- , sepeda untuk orang laki-laki;
    • (4) istilah kepada orang laki-laki bangsa asing atau istilah kepada orang laki-laki yg adil dihormati: -- haji; -- sayid;
    • (5) istilah bagi wanita bangsawan (putri raja dan sebagainya): -- putri

Buku pertama yang memberi keterangan mengenai hubungan kedua ucap ini merupakan adalah Ensiklopedi Termasyhur Gereja oleh Adolf Heuken SJ. Keterangannya di situ, Tuhan, “arti ucap ‘Tuhan’ mempunyai hubungannya dengan ucap Melayu ‘tuan’ yang berarti atasan/penguasa/pemilik.”[2] Pandai bahasa Remy Sylado menemukan bahwa perubahan ucap "tuan" yang tuan sifatnya insani, sebagai "Tuhan" yang sifatnya ilahi itu bermula dari terjemahan Alkitab ke dalam bahasa Melayu karya Melchior Leijdecker yang terbit pada tahun 1733.[3] Dalam terjemahan ketika belumnya, adalah Kitab suci Nasrani bahasa Melayu beraksara Latin terjemahan Brouwerius yang timbul pada tahun 1668, ucap yang dalam bahasa Yunaninya, Kyrios, dan istilah yang diperuntukkan bagi Isa Almasih ini diterjemahkannya sebagai "tuan".[3] Jelas, yang tadinya oleh Brouwerius diterjemahkan "Tuan" - sama dengan bahasa Portugis Senhor, Perancis Seigneur, Inggris Lord, Belanda Heere - menempuh Leijdecker berubah sebagai "Tuhan" dan lalu, pengalihbahasa Alkitab bahasa Melayu melanjutkan penemuan Leijdecker tersebut. Kini ucap Tuhan yang mula-mula ditemukan Leijdecker untuk mewakili dua pengertian pelik insani & ilahi dalam teologi Kristen atas sosok Isa Almasih terakhirnya sebagai lema khas dalam bahasa Indonesia.[3]

Dengan demikian, ucap "Tuhan" ini umumnya dipakai untuk merujuk kepada suatu zat tidak berakhir dan supranatural, biasanya dinyatakan mengawasi dan memerintah manusia dan dunia semesta atau jagat raya. Mengenai ini bisa juga digunakan untuk merujuk kepada sebagian konsep-konsep yang mirip dengan ini misalkan sebuah bentuk energi atau kesadaran yang merasuki seluruh dunia semesta, di mana keberadaan-Nya berproduksi dunia semesta ada; sumber segala yang ada; kebajikan yang paling baik dan tertinggi dalam semua makhluk hidup; atau apapun yang tak bisa dipahami atau dikemukakan.

Jumlah tafsir daripada nama "Tuhan" yang bertentangan satu sama lain. Meskipun kepercayaan akan Tuhan mempunyai dalam semua kebudayaan dan peradaban, tetapi artinya berbeda-beda. Istilah "Tuan" jumlah mempunyai kedekatan makna dengan ucap Tuhan, dimana Tuhan juga merupakan majikan atau juragannya dunia semesta. Tuhan punya abdi padahal Tuan punya sahaya atau budak.

Ucap Tuhan diistilahkan bertambah dari 1.000 kali dalam Al-Qur'an,[4] selama di dalam Alkitab ucap Tuhan diistilahkan sebanyak 7677 kali.[5]

Daftar konten

Konsep mengenai Tuhan

Secara filsafat, prestasi dalam pencarian Tuhan biasanya berujung pada penemuan eksistensi Tuhan saja, dan tidak sampai pada substansi mengenai Tuhan. Dalam istilah filsafat eksistensi Tuhan itu diketahui sebagai absolut, selisih (distinct) dan unik. Absolut berarti keberadaannya mutlak bukannya relatif. Mengenai ini dapat dipahami, bahwa penjelasan semua kebenaran itu relatif itu tidak sah. Sekiranya semua itu relatif, bagaimana kita bisa mengenali bahwa sesuatu itu relatif. Padahal yang relatif itu sebagai satu-satunya eksistensi realitas. Ibarat warna yang mempunyai di seluruh jagat ini hanya putih, bagaimana kita bisa tahu putih padahal tidak mempunyai pembanding lain daripada putih. Dengan demikian tidak bisa disangkal keadaan kebenaran itu relatif, dan secara konsisten tidak bisa disangkal pula keadaan kebenaran mutlak itu. Dengan kemutlakannya, dia tidak akan mempunyai yang menyamai atau diperbandingkan dengan yang lain (distinct). Sekiranya Tuhan dapat diperbandingkan tentu tidak mutlak lagi atau sebagai relatif. Karena tidak dapat diperbandingkan maka tuhan bersifat unik, dan hanya mempunyai dia satu-satunya. Sekiranya mempunyai yang lain, berarti dia tidak lagi mutlak.

Dalam gagasan Nietzsche, istilah "Tuhan" juga merujuk pada segala sesuatu yang dianggap mutlak kebenarannya. Padahal Nietzsche berpendapat tiada "Kebenaran Mutlak"; yang mempunyai hanyalah "Kealpaan yang tak-terbantahkan". Karenanya, dia bertutur, "Tuhan telah mati". "Kealpaan yang tak-terbantahkan" dengan "Kebenaran yang-tak terbantahkan" tidaklah memiliki perbedaan yang signifikan. Sekiranya pemikiran Nietszhe ini dimanfaatkan untuk melanjutkan ronde pencairan Tuhan, maka Tuhan itu suatu eksistensi yang tak terbantahkan. Dengan demikian eksistensi absolut, mutlak dan tak terbantahkan itu sama saja. Jadi, persoalan umat manusia dalam ronde pencairan Tuhan tiada lain ronde penetapan peletakan dirinya kepada (segala) sesuatu yang diterimanya sebagai 'tak terbantahkan', atau mutlak, atau absolut. Muhammad 'Imaduddin 'Abdulrahim Ph.D mengartikan Tuhan sebagai segala sesuatu yang dianggap penting dan dipentingkan sehingga dirinya rela didominirnya (Buku:Kuliah Tauhid).

Konsekuensi eksistensi Tuhan

Dengan kemutlakannya, Tuhan tentunya bebas oleh tempat dan waktu. Baginya tidak dipengaruhi yang dahulu atau yang akan datang. Tuhan tidak memerlukan tempat, sehingga pertanyaan mengenai dimana Tuhan hanya akan memberi batas kekuasaannya. Maka baginya tidak mempunyai kapan lahir atau kapan mati.

Manusia dalam berusaha menemukan Tuhan dengan bekal daya penggunaan ingatannya dapat mencapai tingkat eksistensinya. Probabilitas sejauh ini, kemutlakan Tuhan menyebabkan manusia yang relatif itu tidak dapat menjangkau substansi Tuhan. Dengan demikian informasi mengenai substansi Tuhan itu apa, tentunya berasal dari Sang Mutlak atau Tuhan itu sendiri.

Di dunia ini jumlah agama yang mengklaim sebagai pembawa pesan Tuhan. Bahkan mempunyai agama yang dibuat manusia (yang relatif) termasuk pembuatan substansi Tuhan itu tentu. Karena jumlahnya nama dan nasihat agama yang bervariasi tidak jangan-jangan keseluruhan sah. Sekiranya substansi mutlak ini bervariasi, maka mengenai itu bertentangan dengan eksistensinya yang unik. Untuk menemukan informasi mengenai substansi yang mutlak, yang unik dan yang distinct itu dapat memanfaatkan uji autentistas sumber informasinya. Terutama terkait dengan informasi Tuhan dalam memperkenalkan dirinya kepada manusia apakah mencerminkan eksistensinya itu.

Perbandingan selang konsep Tuhan dengan Dewa

Di dalam bahasa Melayu atau bahasa Indonesia, dua konsep atau nama yang berkomunikasi dengan ketuhanan, yaitu: Tuhan sendiri, dan Dewa. Penganut monoteisme biasanya tidak menerima memanfaatkan ucap Dewa di Indonesia, tetapi sebenarnya mengenai ini tidaklah berdasar. Sebab di Prasasti Trengganu, prasasti tertua di dalam bahasa Melayu yang ditulis memanfaatkan Huruf Arab (Huruf Jawi) mengata "Sang Dewata Luhur Raya". Dewata yang diketahui orang Melayu berasal dari istilah lokal Nusantara, sama seperti Jubata/Juata/Jata yang diketahui orang Dayak yang berarti penguasa dunia bawah (dewa air). Bagaimanapun, pada masa kini, pengertian istilah Tuhan digunakan untuk merujuk Tuhan yang tunggal, selama Dewa dianggap berisi tafsiran salah satu dari jumlah Tuhan sehingga cenderung mengacu kepada politeisme.

Perbedaan Tuhan dengan dewa hanya sekedar perbedaan terjemahan bahasa, meski masing-masing punya latar belakang perkembangan makna terkait dengan apresiasi masing-masing atas konsepsi Ketuhanannya. Namun, secara universal keduanya menuding pada eksistensi yang sama, adalah soal 'Yang Tak Terbantahkan'

Paham-paham ketuhanan

Sungguhpun eksistensi Tuhan dipahami mutlak keadaan, tetapi masing-masing orang mempunyai keyakinan yang selisih mengenai penjelasan mengenai Tuhan sehingga pro-kontra mengenai Tuhan dapat dibedakan sebagai berikut :

  • Teisme: Pemaham-paham yang mempercayai keadaan Tuhan
  • Agnostisisme: Paham-paham yang meragukan keadaan Tuhan
  • Ateisme:Paham-paham yang menyangkal keadaan Tuhan

Berikut paham-paham yang dapat dimasukkan ke salah satu dari kategori diatas, yaitu :

  • Panteisme berarti "Tuhan merupakan segalanya" dan "semuanya merupakan Tuhan". Ini merupakan konsep hukum dunia, keberadaan dan Semesta di representasikan dalam kaidah agama dengan istilah Tuhan. Sehingga Tuhan dianggap menyatu dengan dunia.
  • Akosmisme menyangkal realitas dari semesta, diamati sebagai ultimately illusory (maya), dengan hanya ketidakterbatasan unmanifest absolute sebagai kenyataan.
  • Dualisme sering digunakan bersamaan dengan setan yang timbul di dalam dunia susunan yang berkompetisi dengan diri dalam berusaha menemukan kebenaran spiritual.
  • Gnostisisme merupakan sebuah istilah untuk beragam pencapaian tujuan utama dalam hidup. Mengenai ini juga kadang diasosiakan dengan keadaan persaingan selang kegelapan dan cahaya.

Teori ketuhanan

Berdasarkan teori atau pendekatan yang digunakan, nasihat ketuhanan yang beraneka penjelasan tersebut dapat dikelompokkan sebagai berikut:

  • Dalil Logik. Sesuatu yang tidak dapat diamati atau diindrakan tidak tentu tiada. Sekiranya kita tidak dapat melihat atau mengindra nyawa, tidak berarti nyawa itu tidak mempunyai. Sekiranya cetusan eletrik dalam otak diukur sebagi nyawa, komputer yang mempunyai prinsip yang sama sedang tidak dianggap bernyawa.
  • Dalil Kejahatan di Dunia. Tuhan telah memberi peringatan supaya manusia berbuat baik pada sesama manusia, dengan balasan siksaan yang keras kepada mereka yang ingkar. Keadaan kejahatan yang diamalkan oleh manusia di bumi merupakan pilihan manusia itu sendiri. Kejahatan merupakan keadaan di mana ketiadaan kepatutan. Barangsiapa mengerjakan kelakuan jahat, maka dia tidak akan disahuti melainkan sebanding dengan kejahatan itu.
  • Dalil Kesempurnaan. Tuhan merupakan sempurna dari segala sifat kecacatan. Dengan itu, mengucapkan Tuhan tidak mampu merupakan salah. Sebagai contoh: "Adakah Tuhan itu berkuasa untuk membuat satu batu yang terlalu berat, yang tidak mampu dinaikkan oleh dirinya sendiri?" menunjukkan harapan menyelesaikan sifat manusia kepada Tuhan. Berat merupakan hukum yang dicipta Tuhan, berat suatu benda di bumi belum tentu sama dengan berat benda tersebut di angkasa. Berat tidak membawa tafsiran apa-apa di dunia ghaib.
  • Dalil Kosmologikal. Dari bidang kosmologi, Tuhan seharusnya susunan sebagai punca kepada kewujudan dunia. Dengan premis "segala sesuatu itu berpunca", maka merupakan tidak datang ingatan untuk mengucapkan dunia ini susunan tanpa mempunyai punca,yakni Tuhan. Di dunia ini keseluruhan tersusun dengan hukum-hukum yang tertentu dengan kepastian Tuhan, yang mana dari bidang sains pula dikenali sebagai hukum dunia.
  • Dalil Antropofik. Kewujudan manusia dan fitrahnya untuk mengenal tuhan sudah membuktikan kewujudan Tuhan.

Tuhan dalam Agama Samawi

Agama samawi atau diketahui juga sebagai agama abrahamis atau agama langit dimaksudkan untuk menuding agama Yahudi, Nasrani (Kristen/Katolik) dan Islam. Di selang agama-agama ini memanfaatkan sebutan/panggilan yang selisih yang dikarenakan perbedaan bahasa dan nasihatnya.

  • Yehowa atau Yahweh, salah satu istilah yang dipakai Alkitab. Istilah ini berasal dari istilah bercakap Ibrani tetragrammaton YHVH (יהוה). Nama ini tidak sudah menjalani dilafalkan karena dianggap sangat suci, maka prosedur pengucapan YHVH yang sah tidaklah dikenali. Biasanya yang dilafalkan merupakan Adonai yang berarti Tuan.
  • Tritunggal Mahasuci atau Mahakudus, yang berarti merupakan Bapa, Putra, dan Roh Kudus, terutama dipakai dalam Gereja Katolik dan Gereja Ortodoks. Konsep ini dipakai sejak Konsili Nicea pada tahun 325 M. Ucap "Tritunggal" sendiri tidak mempunyai di Alkitab. Di dalam Ulangan 6:4 ditulis Tuhan itu Esa. Keesaan ini pada bahasa aslinya (ekhad) merupakan "kesatuan dari beragam satuan". Contohnya, Mengenai berlakunya 2:24 ditulis "keduanya (manusia dan istrinya) sebagai satu (ekhad) daging" berarti kesatuan dari 2 manusia. Di Mengenai berlakunya 1:26 Allah mengata diri-Nya dengan ucap ganti "Kita", berisi kejamakan dalam sifat Tuhan. Pengertiannya merupakan satu substansi ke-Allahan, tetapi terdiri dari tiga pribadi. Dalam Akad Lama, Allah diperkenalkan sebagai Allah Bapa. Dalam Akad Baru, Allah menjelma sebagai manusia dalam susunan Allah Anak (Allah Putra) Yesus Kristus, dan setelah Allah Putra kembali ke sorga, maka datanglah Roh Kudus yang mendampingi dan mempunyai di hati orang-orang Kristen. Roh tersebut merupakan sebagai penolong, pemimpin, penghibur, dan teman yang setia. Roh Kudus menuntun umat Kristiani supaya hidup sejalan dengan kehendak Tuhan. Allah Anak bukan diperanakkan dalam pengertian manusia, karena Anak keluar dari Bapa yang diwujudkan sebagai Firman (Allah). Allah mencipta dunia menempuh Firman Allah, seperti Tuhan ber-Firman: "Jadilah terang". Pada waktu Tuhan mengucapkan "Jadilah terang", maka Firman Allah melakukan pekerjaan, dan Firman Allah itu merupakan Allah Anak yang datang ke dunia dengan susunan manusia adalah Yesus Kristus. Roh Kudus pada hakekatnya "keluar dari Allah Bapa" dan "diutus oleh Allah Anak", yang mempunyai tugas untuk menginsafkan dunia dan mengenalkan dunia akan Kristus dan menguatkan kesaksian mengenai Yesus Kristus, serta mendampingi orang-orang yang percaya Kristus sampai terakhir zaman tiba.[6]

Lihat pula

Sumber rujukan

  1. ^ http://kamusbahasaindonesia.org/tuhan
  2. ^ Adolf Heuken SJ. Ensiklopedi Termasyhur Gereja. 1976.
  3. ^ a b c Remy Sylado. "Bapa Berlaku Bapak, Tuan Berlaku Tuhan, Bangsa Berlaku Bangsat". Asalnya dimuat di Kompas.com
  4. ^ Tuhan, hasil pencarian www.dudung.net
  5. ^ Tuhan, hasil pencarian alkitab.sabda.org
  6. ^ Injil Yohanes 15:26

Pranala luar

  • (Inggris) Konsep Tuhan dalam Kekristenan
  • (Inggris) Konsep Tuhan dalam Islam
  • (Inggris) Tuhan dalam sudut pandang Kristen
  • (Inggris) Konsep Tuhan dalam agama Yahudi
  • (Inggris) Konsep Tuhan dalam agama Hindu
  • (Inggris) Pandangan mistis mengenai Tuhan
  • (Inggris) Hubungan selang Tuhan dengan jagat raya
  • (Inggris) Tuhan menurut agama Buddha klasik
 

Abrahamisme · Akosmisme · Agnostisisme · Animisme · Anti agama · Ateisme · Dharmisme · Deisme · Dualisme · Esoterikisme · Teologi feminis · Gnostisisme · Henoteisme · Humanisme · Immanenke · Monisme · Monoteisme · Mistisisme · Naturalisme · New Age · Nondualisme · Pandeisme · Panteisme · Politeisme · Teologi Proses · Samanisme · Taois · Teism · Transenden



Sumber :
pasar.kurikulum.org, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, sepakbola.biz, dan sebagainya.



 Waivers Cost of Education Request
 Morning Tuition Program
 Various Forums
 Postgraduate Program
 Download Brochures
 Job Fairs
 Night Lecture
Click Register Online
Get the Scholarship Info
eduNitas.com
Being Successful is Easy
Excellent Links
 ☕ Bengkulu Utara
 ☕ Biography
 ☕ Cimahi
 ☕ Culture
 ☕ Formula1
 ☕ Greek Mythology
 ☕ Medicine
 ☕ Music
Site
Advanced Class Program (Online Lectures)

Profile & Objectives
New Student Admission
Study Program each PTS
Department + Career
Main Solutions
Improve Career or Got New Job
List of Websites Night Lecture
List of Websites Main
List of Websites Morning Tuition
List of Websites Postgraduate Program
List of Websites Entrepreneur Class
 Online Registration
 Encyclopedia
 Psychological Test Practice
 Reference book
 Shalat Schedule
 Qur'an Online
 Various Promotion
 Entrepreneur Class Program
 Tuition Scholarships Program
 Online College in the Best 168 PTS
 Try Out Sample Questions



_