Suku Kerinci

Suku Kerinci
Jumlah populasi

kurang bertambah 300.000 (1996)

Kawasan dengan populasi yang signifikan
Kabupaten Kerinci,Jambi, Indonesia
Bahasa
bahasa Kerinci, bahasa Indonesia, bahasa Minangkabau.
Agama
Islam.
Kelompok etnik terdekat
Melayu, Minangkabau.
Wanita dan anak-anak desa suku Kerinci di masa Hindia Belanda

Suku Kerinci adalah suku bangsa yang mendiami wilayah Kabupaten Kerinci, Jambi.

Bahasa dan Budaya Kerinci

Nama Kerinci berasal dari bahasa Tamil, adalah nama bunga kurinji (Strobilanthes kunthiana) yang tumbuh di India Selatan pada ketinggian di atas 1800m yang mekarnya satu kali tidak selamanya dua belas tahun. Karena itu Kurinji juga merujuk pada kawasan pegunungan. bisa ditentukan bahwa hubungan Kerinci dengan India telah terjalin sejak lama dan nama Kerinci sendiri diberikan oleh pedagang India Tamil

Suku Kerinci sebagai halnya juga keadaannya dengan suku-suku lain di Sumatera adalah penutur bahasa Austronesia.

Sepadan bahasa dan adat-istiadat suku Kerinci termasuk dalam kategori Proto Melayu, dan paling dekat dengan Minangkabau Deutro Melayu dan Jambi Deutro Melayu. Sebagian luhur suku Kerinci memanfaatkan bahasa Kerinci, yang memiliki berbagai dialek, yang bisa beda cukup jauh antar satu dusun dengan dusun lainnya di dalam wilayah Kabupaten Kerinci dan Kota Madya Sungai Penuh - setelah pemekaran wilayah tahun 2008. Untuk bercakap dengan pendatang biasanya dipakai bahasa Minangkabau atau bahasa Indonesia (yang masih dikenali dengan sebutan Melayu Tinggi).

Suku Kerinci memiliki aksara yang disebut aksara incung yang adalah salah satu variasi surat ulu.

Sebagian penulis seperti Van Vollenhoven memasukkan Kerinci ke dalam wilayah norma budaya (adatrechtskring) Sumatera Selatan, padahal yang lainnya menganggap Kerinci sebagai wilayah rantau Minangkabau.

Suku Kerinci adalah penduduk matrilineal.

Sebagai halnya dikenali dari Naskah Tanjung Tanah, naskah Melayu tertua yang ditemukan di Kerinci, yang dikirimkan oleh raja Malayu di Dharmasraya pada zaman ke-14 kepada depati di Kerinci dan telah disetujui oleh maharajadiraja Adityawarman yang sah di Suruaso dekat Pagaruyung di Tanah Datar.

Pemerintahan

Satu kelompok penduduk di dalam satu kesatuan dusun diberi ajaran oleh kepala dusun, yang juga berfungsi sebagai Kepala Norma budaya atau Tetua Adat. Budaya penduduk dusun dibina oleh para pemimpin yang jabatannya adalah Depati dan Ninik Mamak. Dibawah Depati sah Permenti (Rio, Datuk dan Pemangku) adalah gelar norma budaya yang mempunyai daya dalam segala persoalan kehidupan penduduk norma budaya.Wilayah Depati Ninik Mamak disebut ‘ajun arah’. Bangun pemerintahan Kedepatian:

  • Depati Mudo Udo Nanggalo Terawang Lidah berpusat di Penawar;
  • Depati Empat Pemangku IV-8 (baca: Empat Delapan) Helai Kain Dunia Kerinci, Rawang;
  • Depati Empat Rencong Telang, berpusat di Pulau Sangkar;
  • Pegawe Rajo Pegawe Jenang Suluh Bindang Dunia Kerinci, berpusat di Sungai Penuh;
  • Siliring Panjang atau Kelambu Rajo, berpusat di Lolo;
  • Depati Gembalo Sembah Tigo Luhah Pemuncak Tanah Mendapo Semurup,berpusat di Semurup ;
  • Lekuk Limo Puluh Tumbi, bepusat di Lempur;
  • Depati Intan dan Depati Mangkubumi Tigo Luhah Tanah Sekudung, berpusat di Siulak;

dan Depati Lainnya ialah: Tiga di Hilir Empat Tanah Rawang

  • Depati Muara Langkap, berpusat di Tamiai;
  • Depati Biang Sari, berpusat di Pengasi;
  • Depati Kelola Bumi dan Depati Batu Hampar, berpusat di Hiang;
  • Depati Sirah Mato, berpusat di Seleman;
  • Depati Mudo dan Depati Singa Lago, di Rawang;

Tiga di Mudik Empat Tanah Rawang

  • Depati Kepalo Sembah, di Semurup;
  • Depati Setuo, berpusat di Kemantan;
  • Depati VII, berpusat di Sikungkung;
  • Depati Niat di Rawang;

Daya Depati sesuai keadaan norma budaya dikisahkan memenggal putus, memakan selesai, membunuh mati. Depati mempunyai hak yang tertinggi untuk mengambil keputusan suatu perkara. Dalam dusun sah 4 pilar yang disebut golongan 4 jenis, adalah golongan norma budaya, ulama, cendekiawan dan pemuda. Keempat pilar ini adalah pemimpin formal sebelum belanda masuk Kerinci 1903. Sesudah tahun 1903, golongan 4 jenis berubah dibuat sebagai informal leader. Pemerintahan dusun(pemerintahan Depati) tidak bersifat otokrasi. Segala maslah dusun, anak kemenakan selamanya diselesaikan dengan musyawarah mufakat.

Ninik Mamak mempunyai daya menghabiskan persoalan di dalam kalbunya masing-masing. Dusun terdiri dari sebagian luhah. Luhah terdiri dari sebagian perut dan perut terdiri dari sebagian pintu, di dalam pintu sah pulang sikat-sikat. Bentuk pemerintahan Kerinci sebelum kemunculan Belanda dengan system demokrasi asli, adalah system otonomi murni. Eksekutif adalah Depati dan Ninik Mamak. Legislatif adalah Orang tuo Cerdik Pandai sebagai penasihat pemerintahan. Depati juga mempunyai kekuasaan menghukum dan mendenda diatur dengan norma budaya yang berlanjut dengan demikian dwifungsi Depati ini adalah sebagai Yudikatif dusun. Ini pun berlanjut hingga sekarang untuk pemerintah desa, juga pada Zaman penjajahan Belanda dan Jepang digunakan untuk kebutuhan memperkuat penjajahannya di Kerinci.

Hubungan Kekerabatan

Penduduk Kerinci menarik garis keturunan secara matrilineal, berarti seorang yang dilahirkan sesuai keadaan garis ibu sesuai keadaan suku ibu. Suami harus tunduk dan taat pada tenganai rumah, adalah saudara laki-laki dari istrinya. Dalam penduduk Kerinci perkawinan diterapkan sesuai keadaan budaya yang disesuaikan dengan nasihat agama Islam.

Hubungan kekerabatan di Kerinci mempunyai rasa kekeluargaan yang mendalam. Rasa sosial, tolong-menolong, kegotongroyongan tetap tertanam dalam jiwa penduduk Kerinci. Antara satu keluarga dengan keluarga lainnya sah rasa kebersamaan dan keakraban. Ini ditandai dengan sahnya panggilan-panggilan pasa saudara-saudara dengan nama panggilan yang khas. Karenanya keluarga atau antar keluarga sangat peka terhadap sekeliling yang terkait atau keluarga lain. Antara orang tua dengan anak, saudara-saudara perempuan seibu, begitupun saudara-saudara laki-laki adalah hubungan yang potensial dalam menggerakkan suatu cara tertentu.

Hubungan Kemasyarakatan

Bangun kesatuan penduduk Kerinci dari luhur hingga yang kecil, adalah kemendapoan, dusun, kalbu, perut, pintu dan sikat. Dalam musyawarah norma budaya mempunyai tingkatan musyawarah norma budaya, pertimbangan dan hukum norma budaya, bertingkat naik, bertangga turun, sesuai keadaan sko yang tiga takah, adalah sko Tengganai, sko Ninik Mamak dan sko Depati.

Perbedaan kelas dalam penduduk Kerinci tidak begitu menyolok. Stratifikasi sosial penduduk Kerinci hanya berlanjut dalam kesatuan dusun atau antara dusun pecahan dusun induk. Kesatuan ulayat negeri atau dusun disebut parit bersudut empat. Segala persoalan yang terjadi adun persoalan warisan, kriminal, tanah dan lain-lain selamanya disesuaikan sesuai keadaan hukum norma budaya yang berlanjut.

Pranala luar

 
 
Suku bangsa di Sumatera
 

Aceh Akit Alas Anak Dalam Aneuk Jamee Angkola Bangka • Batak Batin Col • Daya Duano• Enggano • Gayo Haji • Haloban Jambi • Kampar Karo Kaur Kerinci Kluet Komering Laut Lampung (Api • Nyo) • Lekon Lematang • Lembak Lubu • Mandailing Melayu Mentawai Minangkabau Musi • Nasal • Nias Pakpak Palembang Pasemah Pekal Penesak • Petalangan Rawas • Rejang Samosir Sekak Bangka Semendo Serawai Sigulai Simalungun Simeulue Singkil Talang Mamak Tamiang Toba

 
 
Suku bangsa di Jawa
 

Baduy Banten Bawean Betawi Cirebon Indonesia Peranakan Javindo • Jawa Kangean • Madura Osing Pecok • Sunda Tengger

 
 
 

Abui • Adang • Adonara • Alor • Amarasi • Anakalangu • Atoni Bali Bilba • Bima Blagar • Boti Bunak Dela-Oenale • Dengka • Dhao • Ende • Hamap • Helong • Ile Ape • Kabola • Kafoa • Kamang • Kambera • Kedang • Kelon • Kemak Ke'o • Kepo' • Kodi • Komodo • Kui • Kula • Lamaholot • Lamalera • Lamatuka • Lamboya • Lamma • Laura • Lembata Barat • Lembata Selatan • Levuka • Lewo Eleng • Lewotobi • Lio • Lole • Melayu Bali • Melayu Kupang • Melayu Larantuka • Mamboru • Manggarai Nage • Nedebang • Ngada • Ngada Timur • Palue • Rajong • Rembong • Retta • Ringgou • Riung • Rongga • Sabu • Sasak Sawila • Sika So'a • Sumba Sumbawa Tambora Tereweng • Termanu • Tetun • Tewa • Tii • Uab Meto • Wae Rana • Wanukaka • Wejewa • Wersing

 
 
Suku bangsa di Kalimantan *
 

Abal Agabag Ampanang • Aoheng • Bahau Bakati' • Bekati' Rara • Bekati' Sara • Bakumpai Banjar Basap Bawo Benyadu' Bentian Benuaq Berau Bidayuh (Biatah • Bukar-Sadong) • Bolongan • Bukit (Pitap) • Bukitan • Burusu Dusun (DeyahMalangWitu) • Embaloh • Iban (MualangSeberuang) • Jangkang • Kanayatn Kayan (Busang • Mahakam • Sungai Kayan • Mendalam • Wahau) • Kebahan Kelabit • Kembayan • Keninjal • Kenyah (Kelinyau • Wahau • Lebu' Kulit) • Kohin • Krio Kutai (Kota Melakukan usaha • Tenggarong) • Lawangan Lengilu • Lun Bawang • Ma'anyan Mali Mayau Melayu Dayak • Modang • Ngaju (BarangasKatingan) • Okolod • Ot Danum (Limbai) • Paku • Pasir Pesaguan Punan (Aput • BukatHovonganKereho • Merah • Merap • Tubu) • Putoh • Ribun • Sa'ban • Sambas Sanjau Basap • Sanggau • Segai • Selungai Murut • Semandang • Sembakung Murut • Siang Murung Tagal Murut • Taman • Tausug Tawoyan • Tidung Tunjung Uma' Lasan • Uma' Lung • Wehea

 
 
Suku bangsa di Sulawesi
 

Andio • Aralle-Tabulahan • Bada • Bahonsuai • Bajau Balaesang • Balantak • Bambam • Banggai • Bantik • Baras • Batui • Behoa • Bentong Bintauna • Boano • Bobongko • Bolango • Bonerate • Budong-Budong • Bugis Bungku • Buol Busoa • Buton Campalagian • Cia-Cia • Dakka • Dampelas • Dondo • Duri • Enrekang • Gorontalo Kaidipang • Kaili (Kaili Da'a • Kaili Ledo • Kaili Unde) • Kaimbulawa • Kalao • Kalumpang • Kamaru • Kioko • Kodeoha • Konjo Pegunungan • Konjo Pesisir Koroni • Kulisusu • Kumbewaha • Laiyolo • Lasalimu • Lauje • Lemolang • Liabuku • Lindu • Lolak • Maiwa • Makassar Melayu Makassar • Melayu Manado • Malimpung • Mamasa • Mamuju • Mandar Melayu Bugis • Minahasa Moma • Mongondow Mori (Mori Atas • Mori Bawah) • Moronene Muna Napu • Padoe Pamona Panasuan • Pancana • Pannei • Pendau • Polahi Ponosakan • Rahambuu • Rampi • Ratahan • Saluan Sangir Sarudu • Sedoa • Seko Padang • Seko Tengah • Selayar • Suwawa • Tae' • Taje • Tajio • Talaud • Taloki • Talondo' • Toala' • Tolaki Tomadino • Tombelala • Tombulu • Tomini • Tondano • Tonsawang • Tonsea • Tontemboan • Topoiyo • Toraja Totoli • Tukang Besi Selatan • Tukang Besi Utara • Ulumanda' • Uma • Wana Waru • Wawonii • Wolio • Wotu

 
 
Suku bangsa di Kepulauan Aibku
 

Alfur Alune Amahai • Ambelau • Aputai • Asilulu • Babar Tenggara • Babar Utara • Banda • Barakai • Bati • Batuley • Benggoi • Boano • Bobot • Buli • Buru Dai • Damar Barat • Damar Timur • Dawera-Daweloor • Dobel • Elpaputih • Emplawas • Fordata • Galela • Gamkonora • Gane • Gebe • Geser-Gorom • Gorap • Haruku • Hitu • Horuru • Hoti • Huaulu • Hukumina • Hulung • Ibu • Ili'uun • Imroing • Kadai • Kaibobo • Kamarian • Kao • Karey • Kayeli • Kei • Kisar • Koba • Kola • Kompane • Kur • Laba • Laha • Larike-Wakasihu • Latu • Leti • Liana-Seti • Lisabata-Nuniali • Lisela • Lola • Loloda • Lorang • Loun • Luang • Luhu • Maba Makian Barat • Makian Timur • Melayu Ambon • Melayu Bacan • Melayu Banda • Melayu Aibku Utara • Mangole • Manipa • Manombai • Manusela • Mariri • Masela Barat • Masela Tengah • Masela Timur • Masiwang • Modole • Moksela • Naka'ela • Nila • Nuaulu (Naulu Selatan • Naulu Utara) • Nusa Laut • Oirata • Pagu • Palumata • Patani • Paulohi • Perai • Piru • Roma • Sahu • Salas • Saleman • Saparua • Sawai • Seit-Kaitetu • Selaru • Seluwasan • Sepa • Serili • Serua • Sula • Tabaru • Taliabu • Talur • Tarangan Barat • Tarangan Timur • Tela-Masbuar • Teluti • Teor • Ternate Ternateño1 Te'un • Tidore • Tobelo • Tugun • Togutil Tulehu • Ujir • Waioli • Watubela • Wemale (Selatan • Utara) • Yalahatan • Yamdena

 
 
Suku bangsa di Papua *
 

Abinomn 3 Abun 3 Aghu • Airoran • Ambai • Amungme Anasi • Ansus • Arandai • Arfak Arguni • As • Asmat (Asmat Pantai Kasuari • Asmat Tengah • Asmat Utara • Asmat Yaosakor) • Atohwaim • Auye • Awbono • Awera • Awyi • Awyu Asue • Awyu Tengah • Awyu Edera • Awyu Jair • Awyu Utara • Awyu Selatan • Bagusa • Baham • Barapasi • Bauzi Bayono • Bedoanas • Beneraf • Berik • Betaf • Biak • Biga • Biritai • Bonggo • Burate • Burmeso • Burumakok • Buruwai • Busami • Citak • Citak Tamnim • Dabe • Damal Dani (Dani Lembah Bawah • Dani Lembah Tengah • Dani Lembah Atas • Dani Barat) • Dao • Dem • Demisa • Dera • Diebroud • Dineor • Diuwe • Doutai • Duriankere • Dusner • Duvle • Edopi • Eipomek • Ekari • Elseng 3 Emem • Empur Eritai • Erokwanas • Fayu • Fedan • Foau • Gresi • Hatam 3 Hupla • Iau • Iha • Iha Pijin 4 Irarutu • Iresim • Isirawa • Itik • Iwur • Jofotek-Bromnya • Kaburi • Kais • Kaiy • Kalabra • Kamberau • Kamoro Kanum Bädi • Kanum Ngkâlmpw • Kanum Smärky • Kanum Sota • Kapauri • Kaptiau • Karas • Karon Dori • Kaure • Kauwera • Kawe • Kayagar • Kayupulau • Kehu 5 Keijar • Kemberano • Kembra 5 Kemtuik • Ketengban • Ketum • Kimaghima • Kimki • Kimyal Kirikiri • Kofei • Kokoda • Kombai • Komyandaret • Konda • Koneraw • Kopkaka • Korowai Korupun-Antara • Kosare • Kowiai • Kuri • Kurudu • Kwer • Kwerba • Kwerba Mamberamo • Kwerisa • Kwesten • Kwinsu • Legenyem • Lepki 5 Liki • Maden • Mai Brat • Mairasi • Maklew • Melayu Papua • Mander • Mandobo Atas • Mandobo Bawah • Manem • Manikion • Mapia • Marau • Marind • Marind Bian • Masimasi • Massep 3 Matbat • Mawes • Ma'ya • Mekwei • Meoswar • Mer • Meyah • Mlap • Mo • Moi • Molof 5 Mombum • Momina • Momuna • Moni • Mor • Mor • Morai • Morori • Moskona • Mpur 3 Munggui • Murkim 5 Muyu Utara • Muyu Selatan • Nafri • Nakai • Nacla • Namla 5 Narau • Ndom • Nduga • Ngalum • Nggem • Nimboran • Ninggerum • Nipsan • Nisa • Obokuitai • Onin • Onin Pijin 4 Ormu • Orya • Papasena • Papuma • Pom • Puragi • Rasawa • Riantana • Roon • Samarokena • Saponi • Sauri • Sause • Saweru • Sawi • Seget • Sekar • Semimi • Sempan • Sentani • Serui-Laut • Sikaritai • Silimo • Skou • Sobei • Sowanda • Sowari • Suabo • Sunum • Tabla • Taikat • Tamagario • Tanahmerah • Tandia • Tangko • Tarpia • Tause • Tebi • Tefaro • Tehit • Tobati • Tofanma 5 Towei • Trimuris • Tsaukambo • Tunggare • Una • Uruangnirin • Usku 5 Viid • Vitou • Wabo • Waigeo • Walak • Wambon • Wandamen • Wanggom • Wano • Warembori • Wares • Waris • Waritai • Warkay-Bipim • Waropen • Wauyai • Woi • Wolai • Woria • Yahadian • Yale Kosarek • Yali Angguruk • Yali Ninia • Yali Lembah • Yaqay • Yarsun • Yaur • Yawa • Yei • Yelmek • Yeretuar • Yetfa • Yoke • Zorop

 
 
Suku bangsa lain
 
 
Lihat pula: Pribumi-Nusantara
*Catatan: Kalimantan dan Papua di sini hanya yang termasuk dalam teritori Indonesia.


Sumber :
id.wikipedia.org, andrafarm.com, pasar.kpt.co.id, wiki.edunitas.com, dan sebagainya.