Mesir

Republik Arab Mesir
جمهوريّة مصر العربيّة
Gumhūriyyat Miṣr al-’Arabiyya
BenderaLambang
Lagu kebangsaanBiladi, Biladi, Biladi
Ibu kota
(dan kota terbesar)
Kairo
Bahasa resmiArab
PemerintahanRepublik
 - Penjabat PresidenAdli Mansur
 - Penjabat Perdana MenteriIbrahim Mahlab
KemerdekaanDari Britania Raya 
 - Disetujui28 Februari 1922 
 - Deklarasi18 Juni 1953 
Lapang
 - Total1,002,450 km2 (30)
 - Perairan (%)0,6%
Masyarakat
 - Perkiraan 201384.550.000 (15)
 - Sensus 200672.798.000 
 - Kepadatan84/km2 (126)
PDB (KKB)Perkiraan 2013
 - TotalUS$559.843 miliar 
 - Per kapitaUS$6.653 
Mata uangPound (EGP)
Zona waktu(UTC+2)
 - Musim panas (DST) (UTC+2)
Ranah Internet.eg
Kode telepon20

Republik Arab Mesir, bertambah dikenal sebagai Mesir, (bahasa Arab: مصر, Maṣr) yaitu sebuah negara yang beberapa besar wilayahnya terletak di Afrika proses timur laut. Mesir juga digolongkan negara maju di Afrika.

Mesir juga adalah Negara pertama di lingkungan kehidupan yang mengakui Kedaulatan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Dengan lapang wilayah bertambah kurang 997.739 km² Mesir meliputi Semenanjung Sinai (dianggap sebagai proses dari Asia Barat Daya), sedangkan beberapa besar wilayahnya terletak di Afrika Utara. Mesir berbatasan dengan Libya di sebelah barat, Sudan di selatan, jalur Gaza dan Israel di utara-timur. Perbatasannya dengan perairan ialah menempuh Laut Tengah di utara dan Laut Merah di timur.

Mayoritas masyarakat Mesir bertempat tinggal tetap di pinggir Sungai Nil (sekitar 40.000 km²). Beberapa besar daratan adalah proses dari gurun Sahara yang jarang dihuni.Mayoritas masyarakat negara Mesir yaitu Islam.

Mesir terkenal dengan peradaban kuno dan beberapa monumen kuno termegah di lingkungan kehidupan, misalnya Piramid Giza, Kuil Karnak dan Lembah Raja serta Kuil Ramses. Di Luxor, sebuah kota di wilayah selatan, terdapat agak artefak kuno yang meliputi bertambah kurang 65% artefak kuno di seluruh lingkungan kehidupan. Kini, Mesir diakui dengan kegiatan lapang sebagai pusat budaya dan politikal utama di wilayah Arab dan Timur Tengah.

Politik

Mesir ada nyata republik sejak 18 Juni 1953, Mesir yaitu negara pertama yang mengakui kedaulatan Indonesia. Mohamed Hosni Mubarak telah memegang jabatan sebagai Presiden Mesir selama lima periode, sejak 14 Oktober 1981 sehabis pembunuhan Presiden Mohammed Anwar el-Sadat. Selain itu, dia juga pemimpin Partai Demokrat Nasional. Perdana Menteri Mesir, Dr. Ahmed Nazif dilantik pada 9 Juli 2004 untuk mengalihkan Dr. Atef Ebeid.

Kekuasaan di Mesir diatur dengan sistem semipresidensial multipartai. Dengan kegiatan teoritis, kekuasaan eksekutif dibagi selang presiden dan perdana menteri namun dalam prakteknya kekuasaan terpusat pada presiden, yang selama ini ditunjuk dalam pemilu dengan kandidat tunggal. Mesir juga mengadakan pemilu parlemen multipartai.

Pada yang belakang sekali Februari 2005, Presiden Mubarak mengumumkan perubahan aturan pemilihan presiden mengarah ke pemilu multikandidat. Untuk pertama kalinya sejak 1952, rakyat Mesir mendapat kesempatan untuk memilih pemimpin dari daftar bermacam kandidat. Namun, aturan yang baru juga menerapkan bermacam batas sehingga bermacam tokoh, seperti Ayman Nour, tidak dapat berkompetisi dalam pemilihan dan Mubarak pun pulang menang dalam pemilu.

Pada yang belakang sekali Januari 2011 rakyat Mesir menuntut Presiden yang sekarang berkuasa Hosni Mubarak untuk meletakan kedudukannya. Hingga 18 hari afal yang dibuat demonstrasi besar-besaran menuntut Presiden Hosni Mubarak mundur, yang belakang sekalinya pada tanggal 11 Februari 2011 Hosni Mubarak resmi mengundurkan diri. Pengunduran diri Hosni Mubarak ini disambut baik oleh rakyatnya, dan disambut baik oleh lingkungan kehidupan Internasional.

Pada 4 Juli 2013, Panglima Angkatan Bersenjata Mesir Jenderal Abdel Fatah Al Sisi mengumumkan keadaan revolusi untuk mengawal Mesir, yang ada tujuan untuk menggulingkan Moursi. Moursi sendiri yaitu presiden pertama Mesir yang ditunjuk dengan kegiatan demokrasi.[1]

Sejarah

Mesir Arab dan Utsmaniyah

Selim I (1470–1520), penakluk Mesir

Bizantium mampu membangun kontrol di negara itu sehabis invasi singkat Persia pada awal abad ke-7, sampai 639-42, ketika Mesir diinvasi dan ditaklukkan oleh Khalifah oleh Muslim Arab. Ketika mereka mengalahkan tentara Bizantium di Mesir, orang Arab membawa Islam Sunni kesana. Pada awal periode, orang Mesir mulai membaurkan iman mereka kepercayaan norma budaya dan praktik, yang menyebabkan bermacam tarekat Sufi berkembang sampai hari ini.[2] Ritus-ritus ini selamat dari Gereja Ortodoks Koptik Alexandria.[3]

Penguasa Muslim ditunjuk kekhalifahan Islam untuk tetap in menguasai Mesir selama enam abad berikutnya, dengan Kairo sebagai pusat kekhalifahan dibawah Fatimiyah. Dengan akibatnyanya Dinasti Ayyubiyah Kurdi, Mamluk, sebuah kasta militer Turko-Sirkasia, mengambil kontrol pada 1250 M. Pada yang belakang sekali abad ke-13, Mesir menghubungkan Laut Merah, India, Malaya, dan Samudra Hindia.[4] Mereka terus memerintah negara itu sampai penaklukan Mesir oleh Turki Utsmaniyah pada 1517, yang sehabisnya Mesir hendak sebagai provinsi dari Kesultanan Utsmaniyah. Bertambah kurang 40% populasi Mesir pada menengah abad ke-14 terbunuh oleh Kematian Hitam.[5]

Sehabis abad ke-15, invasi Utsmaniyah menekan sistem Mesir merasai kemunduran. Militarisasi defensif merusak masyarakat sipil dan institusi ekonomi.[4] Melemahnya sistem ekonomi yang dikombinasikan dengan efek dari penyakit pes yang meninggalkan Mesir yang membikin dia rentan dari invasi asing. Pedagang Portugis mengambil alih perdagangan mereka.[4] Mesir merasai enam kelaparan selang 1687 dan 1731.[6] Kelaparan 1784 menyebabkan kerugian yang agak seperenam dari masyarakatnya.[7]

Perang Piramida, 21 Juli 1798, oleh François-Louis-Joseph Watteau.
Laksamana Inggris Codrington bernegosiasi dengan Muhammad Ali Pasha di istana paling yang belakang sekali di Iskandariyah.
Masjid Muhammad Ali

Invasi Perancis di Mesir yang singkat itu dipandu oleh Napoleon Bonaparte yang dimulai pada 1798. Pengusiran Peranci pada 1801 oleh tentara Utsmaniyah, Mamluk, dan Britania diikuti dengan empat tahun masa anarki sewaktu bangsa Utsmaniyah, Mamluk, dan Albania -- yang biasanya tunduk kepada Utsmaniyah—saling berebut kekuasaan. Saat kekacauan ini, komandan resimen Albania, Muhammad Ali (Kavalali Mehmed Ali Pasha) timbul sebagai tokoh, dan pada 1805 tanpa sepengetahuan Sultan di Istanbul, Muhammad Ali diangkatkan sebagai raja muda di Mesir.

Ekonomi

Jembatan Terusan Suez

Ekonomi Mesir sangat tergantung pada pertanian, media, ekspor minyak bumi, ekspor gas lingkungan kehidupan, dan pariwisata, terdapat pula bertambah dari tiga juta orang Mesir menjalankan mata pencaharian di luar negeri, terutama di Arab Saudi, Teluk Persia dan Eropa. Pemberesan Bendungan tinggi Aswan pada tahun 1970 dan resultan Danau Nasser telah menghasilkan tempat yang dihormati sepanjang masa dari Sungai Nil dalam pertanian dan ekologi negara Mesir. Sebuah populasi yang berkembang pesat, lahan pertanian terbatas, dan semua ketergantungan pada Sungai Nil terus membebani sumber daya dan menekankan ekonomi.[8]

Demografi

Mesir adalah negara Arab paling banyak masyarakatnya bertambah kurang 74 juta orang. Hampir seluruh populasi terpusat di sepanjang Sungai Nil, terutama Iskandariyah dan Kairo, dan sepanjang Delta Nil dan akrab Terusan Suez. Hampir 90% dari populasinya yaitu pemeluk Islam dan sisanya Kristen (terutama denominasi Coptic).

Masyarakat Mesir hampir homogenous. Pengaruh Mediterania (seperti Arab dan Italia) dan Arab timbul di utara, dan ada beberapa masyarakat asli hitam di selatan. Banyak teori telah diusulkan mengenai asal usul orang Mesir, namun tidak ada yang konklusif, dan yang paling banyak diterima yaitu masyarakat Mesir adalah campuran dari orang Afrika Timur dan Asiatik yang pindah ke lembah Nil sehabis abad es. Orang Mesir menggunakan bahasa dari keluarga Afro-Asiatik (sebelumnya dikenal sebagai Hamito-semitic).

Pembagian Administratif

Peta Mesir

Mesir dibagi sebagai 26 governorat (muhafazat; tunggal – muhafazah):

  • al-Gharbiyah
  • al-Iskandariyah (Alexandria)
  • al-Isma'iliyah
  • Janub Sina'
  • al-Jizah
  • Kafr ash Shaykh
  • Matruh
  • al-Minufiyah
  • al-Minya
  • al-Qahirah
  • al-Qalyubiyah
  • Qina
  • Shamal Sina'
  • ash-Sharqiyah
  • Suhaj
  • as-Suways
  • al-Wadi al-Jadid

Agama

Agama memiliki peranan besar dalam kehidupan di Mesir. Dengan kegiatan tak resmi, adzan yang dikumandangkan lima kali sehari sebagai penentu bermacam kegiatan. Kairo juga dikenal dengan bermacam menara masjid dan gereja. Menurut konstitusi Mesir, semua perundang-undangan wajib berdasarkan dengan hukum Islam. Negara mengakui mazhab Hanafi lewat Kementerian Agama. Imam dilatih di sekolah keahlian untuk imam dan di Universitas Al-Azhar, yang memiliki komite untuk memberikan fatwa untuk masalah agama.

90% dari masyarakat Mesir yaitu penganut Islam, mayoritas Sunni dan beberapa juga menganut nasihat Sufi lokal. Bertambah kurang 10% masyarakat Mesir beragama Kristen; 78% dalam denominasi Koptik (Koptik Ortodoks, Katolik Koptik, dan Protestan Koptik).

Proses memberi latihan

Dengan kegiatan historis, modernisasi proses memberi latihan di Mesir berawal dari pengenalan kemajuan ilmu ilmu dan teknologi Napoleon Bonaparte pada saat penaklukan Mesir. Kemajuan ilmu ilmu dan teknologi yang dicapai Napoleon Bonaparte yang warga negara Perancis ini, memberikan inspirasi yang kuat untuk para pembaharu Mesir untuk menjalankan modernisasi proses memberi latihan di Mesir yang diasumsikannya stagnan. Di selang tokoh-tokoh tersebut Jamaluddin al-Afghani, Muhammad Abduh, dan Muhammad Ali Pasha. Dua yang paling yang belakang sekali, dengan kegiatan historis, kiprahnya paling menonjol jika dibandingkan dengan tokoh-tokoh yang beda.

Sistem Proses memberi latihan di negara Mesir meliputi:

  1. Sekolah Landasan (Ibtida’i).
  2. Sekolah Menengah Pertama (I’dadi).
  3. Sekolah Menengah Atas (Tsanawiyah ‘Ammah).
  4. Proses memberi latihan Tinggi (Jami‘ah).

Lihat pula

Pranala luar

Sumber acuan

  1. ^ Presiden Mesir Digulingkan, Ketua MK Mesir Jadi Presiden Baru. Vibiznews. Diakses 14 Juli 2013
  2. ^ "Egypt". Berkley Center for Religion, Peace, and World Affairs. Diakses 14 December 2011.  Lihat pada proses paling yang belakang sekali esai "Islamic Conquest and the Ottoman Empire" (bahasa Indonesia: "Penaklukan Islam dan Kesultanan Utsmaniyah")
  3. ^ El-Daly, Okasha. Egyptology: The Missing Millennium. London: UCL Press, 2005. p. 140
  4. ^ a b c Abu-Lughod, Janet L. (1991) [1989]. "The Mideast Heartland". Before European Hegemony: The World System A.D. 1250–1350. New York: Oxford University Press. hlm. 243–244. ISBN 978-0195067743. 
  5. ^ Egypt – Major Cities, U.S. Library of Congress
  6. ^ The Ottoman Empire, 1700–1922. Cambridge University Press. 2005. hlm. 115. ISBN 0521839106.  Unknown parameter |name= ignored (|author= suggested) (help)
  7. ^ "Icelandic Volcano Caused Historic Famine In Egypt, Study Shows". ScienceDaily. 22 November 2006
  8. ^ "Egypt: Economy", LookLex Encyclopedia. Retrieved 21 August 2008...
 
Negara
berdaulat
 
Negara dengan
pengakuan terbatas
 
Dependensi dan
wilayah beda
 
Arab Saudi Bahrain Irak Iran Israel Kuwait Lebanon Mesir Oman Qatar Suriah Turki Uni Emirat Arab Yaman Yordania
 
Negara
berdaulat
 
Negara dengan
pengakuan terbatas
 
Dependensi dan
wilayah beda
 
1 Terkadang diisikan ke Eropa, tergantung arti perbatasan. 2 Terkadang diisikan ke Oseania. 3 Negara lintas benua.
 
Anggota

Afganistan · Albania · Aljazair · Arab Saudi · Azerbaijan · Bahrain · Bangladesh · Benin · Brunei · Burkina Faso · Chad · Djibouti · Gabon · Gambia · Guinea · Guinea Bissau · Guyana · Indonesia · Irak · Iran · Kamerun · Kazakhstan · Komoro · Kirgizstan · Kuwait · Lebanon · Libya · Maladewa · Malaysia · Mali · Maroko · Mauritania · Mesir · Mozambik · Niger · Nigeria · Oman · Pakistan · Palestina · Pantai Gading · Qatar · Senegal · Sierra Leone · Somalia · Sudan · Suriah · Suriname · Tajikistan · Togo · Tunisia · Turki · Turkmenistan · Uganda · Uni Emirat Arab · Uzbekistan · Yaman · Yordania

Bendera OKI
 
Pengamat
 
Anggota
Aljazair · Arab Saudi (pendiri) · Bahrain · Djibouti · Irak (pendiri) · Komoro · Kuwait · Lebanon (pendiri) · Libya · Maroko · Mauritania · Mesir (pendiri) · Oman · Palestina · Qatar · Somalia · Sudan · Tunisia · Uni Emirat Arab · Yaman (pendiri) · Yordania (pendiri)
Emblem of the Arab League.svg
 
Dibekukan
Suriah (pendiri)
 
Pemantau



Sumber :
m.andrafarm.com, pasar.kuliah-karyawan.com, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, dsb-nya.