SARS

Probabilitas kasus menurut laporan WHO pada 11 Juli 2003
yang nantinya direvisi**
NegaraKasusTewasKeluar dari rumah sakit
Tiongkok *53273484941
Hong Kong *17552991433
Taiwan *30747***
Kanada25038194
Singapura20632172
AS71067
Vietnam63558
Filipina14212
Jerman1009
Mongolia909
Thailand927
Perancis716
Malaysia523
Italia404
Inggris404
India303
Korea Selatan303
Swedia303
Indonesia202
Makau *101
Kolombia101
Finlandia101
Kuwait101
Selandia Baru101
Irlandia101
Rumania101
Rusia100
Afrika Selatan110
Spanyol101
Swiss101
Total80697757452
(*) Daratan Tiongkok, Makau, Hong Kong, dan Taiwan
dilaporkan terpisah oleh WHO.
(**) 11 Juli 2003 merupakan hari paling kesudahan laporan WHO.
Total revisi ternyata lebih rendah di Taiwan, Hong Kong,
dan AS.
(***)Total revisi tidak diberitakan.

Sindrom Pernapasan Akut Berat (bahasa Inggris: Severe Acute Respiratory Syndrome, SARS) merupakan sebuah macam penyakit pneumonia. SARS pertama kali menyembul pada November 2002 di Provinsi Guangdong, Tiongkok. SARS sekarang dipercayai diakibatkan oleh virus SARS. Sekitar 10% dari penderita SARS meninggal dunia.

Sehabis Tiongkok membungkam berita wabah SARS tidak sewenang-wenang internal maupun internasional, SARS menyebar sangat cepat, mencapai negeri tetangga Hong Kong dan Vietnam pada kesudahan Februari 2003, yang belakang sekali ke negara lain dengan perantaraan wisatawan internasional. Kasus paling kesudahan dari epidemi ini terjadi pada Juni 2003. Dalam wabah itu, 8.069 kasus menyembul yang menewaskan 775 orang.

Untuk melihat garis waktu wabah SARS, lihat Progres wabah SARS.

Tidak kekurangan spekulasi bahwa SARS merupakan penyakit buatan manusia.

Wabah di Tiongkok

"8 Langkah Untuk Menghindari SARS", poster informasi publik yang diterbitkan oleh pemerintah Tiongkok tahun 2004

Virus SARS sepertinya berasal dari Provinsi Guangdong pada November 2002. Walaupun telah mengambil langkah-langkah untuk mengontrol epidemi, Tiongkok tidak memberitahu Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) tentang wabah itu hingga Februari 2003. Justru, pemerintah setempat memberi batas laporan epidemi untuk menjadikan aman muka dan kepercayaan publik. Ketidakterbukaan ini merupakan Tiongkok sebagai kambing hitam yang belakang sekali suatu peristiwa menunda upaya internasional melawan epidemi. [1] Sejak itu Tiongkok secara resmi telah memohon maaf karena keterlambatannya dalam mengatasi wabah SARS. [2]

Pada permulaan April, tidak kekurangan perubahan kebijaksanaan resmi ketika media resmi melaporkan kasus SARS secara lebih terang. Namun, pada masa itu juga sebagian tuduhan menyembul mengenai laporan jumlah kasus yang lebih persangkaan dari angka sebenarnya di rumah sakit militer Beijing. Sehabis pelobian yang alot, pejabat Tiongkok memperbolehkan pejabat internasional menyelidiki situasi di sana. Hasil penyelidikan mengungkapkan masalah-masalah terkait sistem kesehatan daratan Tiongkok yang sudah tua, seperti maraknya desentralisasi, pita merah dan komunikasi yang tidak begitu.

Pada kesudahan April, pemerintah Tiongkok mengakui bahwa kasus pelaporan jumlah kasus yang lebih persangkaan dari angka sebenarnya diakibatkan buruknya sistem kesehatan. Dr. Jiang Yanyong membeberkan fakta yang sebenarnya dengan risiko personal yang luhur. Ia melaporkan lebih jumlah pasien SARS di sebuah rumah sakit yang ditanganinya daripada yang dilaporkan di seluruh Tiongkok. Sebagian pejabat Tiongkok dipecat dari jabatannya, termasuk Menteri Kesehatan dan Walikota Beijing. Sistem untuk menaikkan mutu laporan dan pengontrolan SARS juga dibentuk.

Persebaran SARS ke sebagian negara

Epidemi SARS dibuat sebagai perhatian publik pada Februari 2004 ketika seorang pengusaha asal Amerika yang berangkat dari Tiongkok menderita gejala yang mirip dengan pneumonia dalam penerbangan mengarah Singapura. Pesawat terpaksa mendarat di Hanoi, Vietnam, di mana korban meninggal di rumah sakit. Sebagian dokter dan perawat yang mencoba menyembuhkannya perlahan-lahan menderita penyakit yang sama walaupun prosedur dasar rumah sakit telah dimainkan. Sebagian dari mereka meninggal. Gejala yang ganas dan infeksi yang diderita oleh staf rumah sakit menggemparkan otoritas kesehatan sedunia yang takut akan menyembulnya epidemi pneumonia baru. Pada 12 Maret 2003, WHO mengeluarkan sebuah peringatan global yang juga diiringi dengan peringatan kesehatan yang dibawa keluar oleh Pusat Pengontrolan Penyakit dan Pencegahan (CDC) Amerika Serikat.

Penyebaran SARS secara lokal terjadi di Toronto, Singapura, Hanoi, Taiwan, Hong Kong, dan provinsi Guangdong serta Shanxi di Tiongkok. Di Hong Kong grup pertama yang menderita SARS keluar dari rumah sakit pada 29 Maret 2003. SARS menyebar di Hong Kong mengalami seorang dokter daratan Tiongkok tepatnya di lantai 9 Hotel Metropole di Peninsula Kowloon yang menginfeksi 16 pengunjung hotel. Para pengunjung ini yang belakang sekali pergi ke Singapura dan Toronto sehingga menyebarkan SARS di lokasi tersebut.

Pusat Pengontrolan Penyakit (CDC) yang berbasis di Atlanta mengumumkan pada permulaan April mengenai keyakinan bahwa sebuah macam viruscorona, macam yang probabilitas tidak mempunyai kalanya terlihat pada manusia, merupakan perantara menular yang bertanggung jawab terhadap penularan SARS. [3] Transmisi penyakit itu hingga kini belum dapat diketahui secara tentu. Tidak kekurangan anggapan bahwa ia menyebar mengalami penghirupan cairan yang dibawa keluar oleh si penderita ketika ia batuk atau bersin. Otoritas kesehatan juga menyelidiki probabilitas penyebaran lewat udara yang dapat menaikkan potensi keganasan penyakit.

Probabilitas penderita SARS dibuat sebagai asymptomatic, faedahnya si penderita bisa menularkan penyakit tanpa mengalami gejala jasmani sehingga dapat menyebar di sebuah populasi tanpa terdeteksi sangat kecil, menurut pejabat WHO. "Apabila penderita asymptomatic melakukan peranan penting, kami mampu mengenalinya hinga sekarang," kata juru cakap WHO Dick Thompson kepada Reuters pada April 2004.

Informasi klinis

Gejala

Mula-mula gejalanya mirip seperti flu dan bisa mencakup: demam, myalgia, lethargy, gejala gastrointestinal, batuk, radang tenggorokan dan gejala non-spesifik lainnya. Satu-satunya gejala yang acap dialami seluruh pasien merupakan demam di atas 38 °C (100.4 °F). Sesak napas bisa terjadi yang belakang sekali.

Gejala tersebut biasanya menyembul 2–10 hari sehabis terekspos, tetapi sampai 13 hari juga mempunyai kalanya dilaporkan terjadi. Pada kebanyakan kasus gejala biasanya menyembul selang 2–3 hari. Sekitar 10–20% kasus membutuhkan ventilasi mekanis.

Tanda fisik

Permulaannya tanda jasmani tidak begitu tampak dan mungkin tidak tidak kekurangan. Sebagian pasien akan mengalami tachypnea dan crackle pada auscultation. Kemudian, tachypnea dan lethargy tampak jelas.

Investigasi

Kemunculan SARS pada Sinar X di dada (CXR) bermacam-macam bentuknya. Kemunculan patognomonic SARS tidak tampak tetapi biasanya dapat dirasakan dengan menyembulnya lubang di sebagian anggota di paru-paru. Hasil CXR permulaannya mungkin lebih tampak.

Jumlah Sel darah putih dan platelet cenderung rendah. Laporan permulaan mengindikasikan jumlah neutrophilia dan lymphopenia yang cenderung relatif — dinamakan demikian karena angka total sel darah putih cenderung rendah. Hasil laboaratorium lainnya seperti meningkatnya kadar lactate dehydrogenase, creatinine kinase dan C-Reactive protein.

Tes diagnosis

Ronde indentifikasi dan sequencing' DNA coronavirus pada 12 April 2003 berhasil memproduksi sebagian alat tes diagnosis yang sekarang baru saja diuji untuk kelayakan pakai.

Tiga probabilitas tes diagnosis mempunyai, masing-masing dengan kelemahannya. Yang pertama, sebuah tes ELISA (enzyme-linked immunosorbent assay) mendeteksi antibodi SARS dengan tidak sewenang-wenang tetapi hanya dapat dilakaukan sehabis 21 hari dari kemunculan gejala. Yang kedua berupa immunofluorescence assay yang dapat mendeteksi antibodi 10 hari sehabis kemunculan gejala tetapi memakan waktu dan tenaga karena membutuhkan mikroskop immunofluorescence dan operator yang pengalaman. Yang paling kesudahan merupakan tes PCR (polymerase chain reaction) yang bisa mendeteksi materi genetik virus SARS di darah, sputum, sampel tisu dan stool. Tes PCR hingga kini sangat spesifik tetapi sangat tidak sensitif. Faedahnya sebuah tes positif PCR sangat mengindikasikan si pasien terinfeksi SARS; hasil negatif tidak faedahnya si pasien tidak mengidap SARS.

WHO telah mempublikasikan ajaran menggunakan tes diagnosis tersebut [4].

Hingga kini belum tidak kekurangan tes pemeriksaan SARS yang cepat dan pengawasan masih berjalan.

Diagnosis

Sebuah kasus SARS yang mencurigakan merupakan seorang pasien yang mengalami:

  1. salah satu dari gejala-gejala termasuk demam dengan suhu 38 °C atau lebih DAN
  2. mempunyai kalanya mengalami
    1. kontak dengan seseorang yang didiagnosis mengidap SARS pada kurun waktu 10 hari paling kesudahan ATAU
    2. mengunjungi salah satu dari daerah yang teridentifikasi oleh WHO sebagai area dengan transmisi lokal SARS (daerah itu pada

10 Mei 2003 [5] merupakan sebagian daerah Tiongkok, Hong Kong, Singapura dan provinsi Ontario, Kanada).

Sebuah kasus probabilitas SARS mempunyai gejala-gejala di atas berikut hasil sinar-X pada dada yang positif menderita atypical pneumonia atau sindrom pernapasan panik.

Dengan kemajuan tes diagnosis coronavirus yang menyebabkan SARS, WHO telah menambah kategori "SARS menurut hasil laboratorium" untuk pasien yang sebenarnya masuk kategori "kemungkinan" tetapi belum/tidak mengalami perubahan pada sinar x di dada tetapi hasil diagnosis laboratorium positif menderita SARS menurut salah satu dari tes yang diperbolehkan (ELISA, immunofluorescence atau PCR).

Tingkat kematian

Tingkat kematian bervariasi di masing-masing negara dan organisasi peliput. Pada permulaan Mei, supaya konsisten dengan metrik yang sama pada penyakit lain, WHO dan CDC AS mengutip 7%, atau jumlah kematian dibagi dengan kasus probabilitas, sebagai tingkat kematian SARS. Yang lainnya lebih setuju dengan figur 15% yang diperoleh dari jumlah kematian dibagi dengan jumlah yang telah sembuh atau meninggal, dengan gagasan lebih mencerminkan situasi sebenarnya secara akurat. Tatkala wabah berlanjut tingkat kematian mancapai 10%.

Salah satu gagasan mengapa mengukur jumlah kematian sukar ialah angka infeksi dan angka kematian meningkat pada kadar yang sama sekali berbeda. Sebuah probabilitas penjelasan mencakup infeksi sekunder sebagai perwakilan penyebab penyakit (Lihat analisis Eric Lerner), tetapi apapun penyebabnya, angka kematian sudah tentu akan berubah.

Kematian berdasarkan grup usia terhitung 8 Mei 2003 merupakan di bawah 1% untuk orang usia 24 atau lebih muda, 6% untuk mereka yang berusia 25-44, 15% pada usia 45-64 dan lebih dari 50% untuk yang berusia lebih dari 65. [6]

Sebagai perbandingan, kasus tingkat kematian influenza biasanya sekitar 0.6% (terutama pada lansia) tetapi dapat meningkat hingga 33% pada epidemi lokal yang parah dari mutasi baru. Tingkat kematian macam pneumonia menular dasar sekitar 70%.

Pengobatan

Antibiotik masih belum efektif. Pengobatan SARS hingga kini masih bergantung pada anti-pyretic, supplemen oksigen dan pertolongan ventilasi.

Kasus SARS yang mencurigakan harus diisolasi, lebih tidak sewenang-wenangnya di ruangan tekanan negatif, dengan kostum pelindung sempurna untuk segala kontak apapun dengan pasien.

Permulaannya tidak kekurangan dukungan anekdotal untuk penggunaan steroid dan antiviral drug ribavirin, tetapi tidak tidak kekurangan bukti yang mendukung terapi ini. Sekarang jumlah juru klinik yang mencurigai ribavirin tidak tidak sewenang-wenang untuk kesehatan.

Ilmuwan kini baru saja mencoba segala obat antiviral untuk penyakit lain seperti AIDS, hepatitis, influenza dan lainnya pada coronavirus.

Tidak kekurangan keuntungan dari penggunaan steroid dan immune system modulating agent lainnya pada pengobatan pasien SARS yang parah karena sebagian bukti menunjuk sebagian dari kerusakan serius yang diakibatkan SARS diakibatkan oleh reaksi yang berlebih-lebih oleh sistem kekebalan tubuh terhadap virus. Pengawasan masih berlanjut pada area ini.

Pada Desember 2004, laporan memberitahukan para peneliti Tiongkok telah menemukan sebuah vaksin SARS yang telah diujicoba pada 36 sukarelawan, 24 diantaranya menghasilkan antibodi virus SARS.

Level pengetahuan etiologi sekarang

Etiologi SARS masih dipelajari. Pada 7 April 2003, WHO mengumumkan kesepakatan bahwa coronavirus yang baru teridentifikasi merupakan mayoritas perwakilan penyebab SARS, dan pentingnya metapneumovirus manusia (hMPV) masih belum jelas dan akan dipelajari. [7] Yang belakang sekali pada 16 April ilmuwan Universitas Erasmus di Rotterdam, Belanda mengumumkan bahwa virus yang menyebabkan SARS merupakan betul coronavirus baru. Pada berbagai eksperimen, kera disuntik dengan coronavirus dan hasilnya mereka menderita gejala yang sama dengan penderita SARS manusia.

Coronavirus sebagai perwakilan penyebab SARS

Sebuah artikel di The Lancet mengidentifikasi coronavirus sebagai probabilitas perwakilan penyebab SARS.

Pada 16 April 2003, WHO mengeluarkan pernyataan pers tentang hasil pengawasan di sejumlah laboratorium yang mengidentifikasikan coronavirus sebagai penyebab resmi SARS. [8]

Pada kesudahan Mei 2003, studi dari berbagai sampel binatang liar yang dijual sebagai konsumsi di pasar di Guangdong, Tiongkok menunjuk coronavirus SARS dapat diisolasikan dari musang. Ini menunjuk virus SARS dapat menembus yang menjadi batas spesies dari musang; tetapi, hasil ini tidak tentu karena mungkin saja musang terjangkit virus dari manusia dan bukan sebaliknya atau bahkan musang merupakan semacam perwakilan penularan. Pengawasan masih berlanjut.

Memetakan kode genetik virus yang mengadakan komunikasi dengan SARS

Pada 12 April 2003, ilmuwan yang menjalankan pekerjaan sepanjang waktu di Pusat Sains Genome Michael Smith di Vancouver berhasil memetakan urutan genetik coronavirus. Riset itu menggunakan sampel dari pasien di Toronto. Peta yang dipuji WHO karena ia merupakan suatu langkah penting dalam menghadapi SARS sekarang dipakai ilmuwan seluruh dunia mengalami situs GSC. Lihat artikel virus SARS untuk lebih lanjutnya.

Dr. Donald Low dari Rumah Sakit Mount Sinai di Toronto mengungkapkan penemuan itu berkat "kecepatan yang luar biasa". Sebuah tim menjalankan pekerjaan 24 jam sehari selama enam hari.

Hingga 17 April 2003, kenaikan tingkat kematian dari pekan ketika belumnya terutama kenaikan kematian pada pasien muda yang tadinya sehat kembali menimbulkan kepanikan akan parahnya SARS seperti di Hong Kong. Gagasan kenaikan angka kematian belum dapat diterangkan dengan tentu. Sebagian faktor berikut berperan penting:

  • Pengelompokan statistis: Peristiwa sebuah grup kematian pada usia muda kebetulan terjadi pada periode yang singkat. Ini hanya dapat ditentukan mengalami analisis statistis secara detail pada grup pasien yang berbeda.
  • Lambatnya presentasi: Pasien yang terdata pada stage lanjutan akan mengalami nasib buruk. Ini telah dibuat sebagai sebuah penjelasan pada sebagian kasus.
  • Drug resistance: Ini telah dibuat sebagai suatu penjelasan oleh seorang Profesor virologi dari Universitas Tiongkok. Jumlah penduduk medis yang berargumen mengenai kemanjuran ribavirin. Tetapi kemanjuran itu tidak mungkin berubah drastis pada waktu singkat di penderita usia muda.
  • Variasi keparahan penyakit: Ini merupakan sebuah probabilitas yang penting. Jumlah laporan anekdotal yang menceritakan SARS lebih parah dari kelompok pasien di Taman Amoy, Hong Kong. WHO menganggap ini sebagai sebuah faktor penting. Salah satu gagasan ialah ronde daerah sekitar yang berkaitan dengan hidup berperan dalam penyebaran virus dalam jumlah luhur. Saran lainnya ialah perubahan kecil pada coronavirus merupakan SARS makin parah pada kelompok ini. Terekspos virus dalam jumlah luhur atau SARS yang lebih parah berdampak luhur pada kaum muda dan yang tadinya sehat. Hipotesis ini dapat diujicoba dengan mengambil keputusan dampaknya pada kelompok ini lain daripada juga dengan meneliti RNA virus untuk mengambil keputusan apakah variasi kecil mengadakan komunikasi dengan macam penyakit lain.
  • Variasi level perawatan kesehatan: Kelompok pertama berjumlah 138 pasien hanya mempunyai tingkat kematian berjumlah 3,6%.
Statistik SARS

Grafik ini menunjuk evolusi manusia yang mungkin terinfreksi, menurut negara utama (Rata-rata 7 hari) dan tingkat kematian pada 2 ahad paling kesudahan.
Orang yang mungkin terinfeksi = Kasus kumulatif − Angka kematian − Angka orang yang sembuh.
Tingkat kematian = Mati / (Mati + Sembuh)

Langkah-langkah yang dimainkan untuk memperkecil wabah SARS

WHO membangun jaringan untuk para doktor dan ilmuwan yang terlibat dengan SARS berupa situs aman untuk mendalami sinar-X dada dan telekonferensi.

Berbagai langkah dimainkan untuk mengontrol infeksi SARS mengalami cara karantina. Lebih dari 1.200 orang dikarantina di Hong Kong, 977 di Singapura dan 1.147 di Taiwan. Kanada juga mengarantinakan ribuan orang. Di Singapura, hampir seluruh sekolah diliburkan selama 10 hari dan di Hong Kong ditutup hingga 21 April untuk menahan penyebaran SARS.

Pada 27 Maret 2003, WHO menyarankan pemeriksaan untuk penumpang pesawat terbang untuk mendeteksi gejala SARS.

Di Singapura, Rumah Sakit (RS) Tan Tock Seng dikuatkan sebagai satu-satunya tempat penyembuhan dan pusat isolasi untuk seluruh kasus yang terbukti dan mungkin menderita SARS pada 22 Maret. Selanjutnya, seluruh rumah sakit menerapkan langkah untuk seluruh anggota staf supaya memeriksa suhu badan dua kali sehari, pengunjung hanya diperbolehkan mengunjungi pasien yang dirawat di anggota pediatric, obstetric dan pasien terpilih lainnya, dan itu pun hanya diperbolehkan satu orang pada masing-masing peluang. Untuk mengatasi ketidaknyamanan ini, videokonferensi dipakai untuk mengadakan komunikasi. Sebuah layanan telepon dibentangkan untuk melapor kasus SARS, di mana layanan ambulans privat akan membawa mereka ke RS Tan Tock Seng.

Pada 24 Maret, Menteri Kesehatan Singapura mengeluarkan Undang-Undang Penyakit Menular yang menerapkan karantina rumah wajib selama 10 hari untuk orang yang mempunyai kalanya berkontak dengan pasien SARS. Pasien SARS yang keluar dari rumah sakit mengalami karantina selama 21 hari. Telepon pengintaian dipasang supaya para karantinawan menjawab telepon ketika dihubungi secara mendadak. Pasien yang probabilitas menderita SARS yang telah keluar dari RS dan sebagian kasus pasien yang dicurigai terkena SARS yang telah sembuh juga diharuskan mengalami karantina rumah selama 14 hari. Petugas keadaan aman dari perusahaan CISCO ditugaskan untuk mengamati karantina tersebut.

Pada 23 April WHO menyarankan kunjungan ke Toronto hanya untuk kebutuhan mendesak saja karena sebagian orang dari Toronto ternyata "mengekspor" SARS ke belahan dunia. Pejabat kesehatan publik Toronto menceritakan hanya satu dari probabilitas kasus ekspor yang didiagnosis sebagai SARS dan juga kasus SARS baru di Toronto hanya berasal dari rumah sakit. Peringatan WHO juga diiringi dengan saran yang sama oleh sebagian negara terhadap warhanya. Pada 29 April WHO mengumumkan peringatan itu berhenti pada 30 April. Pariwisata Toronto menderita kerugian yang belakang sekali suatu peristiwa peringatan itu yang menyebabkan The Rolling Stones dan lainnya menyelenggarakan sebuah konser luhur yang dikenal dengan SARSstock untuk memulihkan sektor pariwisata.

Juga pada 23 April, Singapura menginstruksikan pemeriksaan thermal imaging scan untuk seluruh pengunjung yang berangkat dari Bandara Changi. Pemeriksaan terhadap pengunjung di perbatasan dengan Malaysia Tuas dan Woodlands juga ditingkatkan.

Reaksi ekonomi & politik

Piala Dunia Wanita FIFA, yang rencananya digelar di Tiongkok, dipindahkan ke Amerika Serikat.

Pada 30 Maret, Federasi Es Hoki Internasional membatalkan turnamen Kejuaraan Dunia Wanita IIHF 2003 yang akan digelar di Beijing.

Pada 1 April, sebuah maskapai penerbangan Eropa memecat sebagian pekerjanya karena turunnya jumlah penumpang yang belakang sekali suatu peristiwa serangan 11 September dan SARS.

Sebagian pengunjung tidak ingin menentukan konsumsi Tiongkok di berbagai restoran di Guangdong, Hong Kong dan daerah Pecinan di Amerika Utara, 90% penurunan di sebagian kasus. Bisnis telah membaik di sebagian kota sehabis kampanye promosi.

Sebagian anggota Majelis Legislatif Hong Kong merekomendasikan revisi aturan untuk menaikkan pengeluaran layanan medis.

Pedagang Hong Kong menarik diri dari pameran internasional perhiasan dan arloji di Zurich. Pejabat Swiss memerintahkan cek tubuh menyeluruh pada 1000 partisipan Hong Kong yang baru akan selesai 2 hari ketika belum pameran nerakhir. Dubes Swiss untuk Hong Kong menjelaskan pemeriksaan tubuh menyeluruh itu akan menjadikan berkurang risiko penularan SARS mengalami kontak jarak dekat. Pemimpin perwakilan pedagang menceritakan aksi itu merupakan diskriminasi rasisme terhadap pedagang Tiongkok karena komite pameran memperbolehkan pedagang berpartisipasi dalam pameran tetapi tidak untuk mempromosikan barang-barang mereka. Lebih kurang kontrak sebesar ratusan juta dolar Hong Kong raib yang belakang sekali suatu peristiwa ulah itu. Tetapi, pedagang Hong Kong tidak dilarang menjual produk mereka di kamar hotel.

Sebagian konferensi di Toronto dibatalkan serta produksi kiranya satu film dipindahkan dari kota itu. Pada 22 April, stasiun TV CBC melaporkan tingkat hunian hotel di Toronto hanya setengah dari tingkat normal, dan operator tur melaporkan penurunan omzet yang drastis. Diberitakan terhitung 22 April seluruh kasus SARS di Canada diyakini langsung atau tidak langsung dapat ditelaah ke penderita pertama. Tetapi sebagian orang yang terinfeksi melanggar karantina. Tidak tidak kekurangan kasus baru yang berasal dari luar rumah sakit selama 20 hari.

Pada 23 April WHO menambahkan saran wisata supaya mengundur perjalanan yang tidak penting untuk mencakup Toronto. Pada saat itu, pejabat kota dan pemimpin bisnis mengantisipasi dampak ekonomi yang dashyat yang belakang sekali suatu peristiwa seruan itu.

Pada 29 April WHO mengumumkan saran mengenai perjalanan tidak penting ke Toronto akan ditarik pada 30 April.

Pada Juni, Hong Kong meluncurkan Skema Kunjungan Individual untuk menaikkan ekonomi Hong Kong.

Di Tiongkok, keterbukaan pada tahap lanjutan krisis SARS merupakan suatu kebijakan pemerintah pusat yang luar biasa. Sebelumnya, para pejabat jarang yang mundur diri hanya karena kealpaan administratif, tetapi ini berbeda dengan SARS, ketika kealpaan tersebut dibuat sebagai perhatian internasional. Perubahan kebijakan ini terutama berkat tekanan Presiden Hu Jintao dan Perdana Menteri Wen Jiabao. Sewaktu krisis mencapai puncaknya, Hu mengunjungi Guangdong dan Wen makan siang bersama para mahasiswa Universitas Beijing. Sebagian analis menghargai krisis itu merupakan pukulan untuk mantan kepala CPC yang pudar dari perhatian nasional selama krisis berlanjut dan juga sekutu politiknya seperti Menteri Kesehatan Zhang Wenkang yang dipecat karena ketidaktanggungjawabannya dan kealpaan selama krisis. Zhang ditukarkan oleh Wu Yi.

Karena Tiongkok dan Taiwan merupakan epidemi SARS pada saat yan sama, politik di sepanjang selat tersebut tentunya menimbulkan permasalahan bagaimana menanggapi SARS. Karena Tiongkok bersikeras bahwa negara itu mewakili 23 juta orang di WHO dan melarang partisipasi pemerintah Taiwan, Taiwan tidak mendapat saran secara langsung dari WHO. Walaupun pemerintah Taiwan dengan aktif melapor situasi kepada WHO, mereka hanya mengiakan informasi SARS mengalami situs WHO.

Taiwan mengklaim tidak begitunya komunikasi langsung menghambat penanganan SARS dan menyebabkan kematian yang tidak perlu di negara pulau itu. Sedangkan Tiongkok mengklaim video konferensi yang dipersiapkan selang Tiongkok dan pandai lokal Taiwan sudah menfasilitasi pengiriman informasi dan menaikkan cara pengobatan SARS di Taiwan. Pemerintah Taiwan langsung menyangkal pernyataan tersebut.

Taiwan lebih lanjut melancarkan promosi mendapatkan tempat di WHO dan menggunakan kasus SARS untuk menjelaskan pentingnya Taiwan sebagai salah satu anggota WHO dalam sistem monitor kesehatan global. Tetapi, Tiongkok merasa aksi itu menjurus ke arah politik untuk kemerdekaan. Pada sebuah sidang WHO, Tiongkok dengan keras tidak menerima partisipasi Taiwan di WHO. Buktinya ialah sebuah video klip termasyhur yang ditayangkan di Taiwan tentang Wakil PM Tiongkok Wu Yi dan pejabatnya yang tidak menerima untuk menjawab pertanyaan dari wartawan Taiwan tentang partisipasi Taiwan. Di bawah tekanan Tiongkok, Taiwan tidak memasuki konferensi SARS yang diselenggarakan oleh WHO. WHO berhenti mengirim para pandai ke Taiwan untuk menginspeksi pada kesudahan epidemi SARS; tetapi Tiongkok mengklaim aksi itu berkat pertolongan Tiongkok.

Tuduhan diskriminasi rasial

Sebagian anggota penduduk etnis Tionghoa di sebagian kota di Kanada was-was apabila SARS menyebabkan diskriminasi rasial dan stereotipe. Media massa di AS dan Canada meliput topik ini secara detail, walaupun tidak tidak kekurangan bukti hingga kini tentang serangan berbau diskriminasi. Lihat SARS dan tuduhan diskriminsai rasial untuk lebih lanjut.

Kealpaan penanganan prosedur laboratorium

Penanganan virus SARS hidup yang tidak tidak sewenang-wenang menyebabkan infeksi pada dua peneliti di Singapura dan satu di Taiwan. Penemuan infeksi peneliti asal Taiwan yang mengunjungi Singapura ketika belum ia didiagnosis terinfeksi menyebabkan kedua negara mengarantina total 92 orang.

Tokoh

  • Carlo Urbani

Pranala luar dan sumber acuan


Weblog SARS

Pengumuman resmi

Daftar milis kesehatan



Asal :
pasar.kurikulum.org, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, perpustakaan.web.id, dll.