Perbatasan Oder-Neisse
Sejarah Jerman | |
---|---|
Artikel ini menjadikan anggota dari serial | |
Sejarah Permulaan | |
Bangsa Jermanik | |
Periode migrasi | |
Kerajaan Franka | |
Ratus tahun Pertengahan | |
Franka Timur | |
Kerajaan Jerman | |
Kekaisaran Romawi Suci | |
Ostsiedlung | |
Modern Permulaan | |
Kleinstaaterei | |
Kerajaan Prusia | |
Penyatuan Jerman | |
Konfederasi Rhein | |
Konfederasi Jerman & Zollverein | |
Revolusi Jerman 1848 | |
Konfederasi Jerman Utara | |
Negara Jerman (Deutsches Reich) | |
Kekaisaran Jerman | |
Sejarah Jerman semasa Perang Dunia I | |
Republik Weimar Saar, Danzig, Memel, Austria, Sudeten | |
Jerman Nazi | |
Sejarah Jerman semasa Perang Dunia II | |
Sejak 1945 | |
Pendudukan + Ostgebiete | |
Perbatasan Oder-Neisse | |
Jerman Barat, Saar & Jerman Timur | |
Penyatuan kembali Jerman | |
Topik | |
Sejarah militer Jerman | |
Perubahan wilayah Jerman | |
Garis waktu sejarah Jerman | |
Portal Jerman
|
Perbatasan Oder-Neisse (Jerman: Oder-Neiße-Grenze; bahasa Polandia: Granica na Odrze i Nysie Łużyckiej) menjadikan batas di selang Jerman dan Polandia. Garis perbatasan ini biasanya menurut saluran sungai Oder/Odra dan Neisse/Nysa Łużycka, tetapi menyimpang di sebelah utara bagi mengisi kota Szczecin/Stettin, di Tepi Barat Oder/Odra di Polandia.
Daftar konten
Sejarah perbatasan
Semasih belum Perang Dunia II, batas Barat Polandia dengan Jerman sudah diperbaiki di bawah syarat-syarat Akad Versailles 1919 dan secara umum menyusuri batas provinsi Polandia Besar, tetapi dengan pengolahan menyesuaikan tertentu yang dimaksudkan bagi memantulkan susunan etnik yang bertambah berdasarkan.
Tetapi Pomerania, Silesia dan Masuria dibagi, membiarkan wilayah luhur di kawasan pedesaan yang dihuni penduduk-penduduk Slavia berada di wilayah Jerman tidak semasanya sebagian pusat perkotaan yang sebagian luhur dihuni etnik Jerman berada di pihak Polandia. Selain itu, batas menjadikan salah satu kemungkinan perbatasan yang paling panjang dan membiarkan bebas dua eksklave di utara Polandia (Kota Bebas sama sekali Danzig dan Prusia Timur).
Pada 1945, di bawah tukar teritorial dimohon oleh Uni Soviet, batas dipindahkan ke barat ke dalam Jerman semasih belum perang, ke garis Oder-Neisse, melingkungi sebagian luhur Silesia dan Pomerania, termasuk Stettin, di sebelah barat Oder, tambah wilayah timur Brandenburg dalam Polandia.
Di wilayah timur perbatan Polandia-Jerman, kota Danzig dan anggota selatan Prusia Timur, Masuria dan Warmia diberikan bagi Polandia.
Tukar ini diiringi oleh serah-terima masyarakat umum di selang Polandia dan Jerman, termasuk orang Jerman yang tinggal di wilayah Polandia dan orang tergusur Polandia di zona mata pencaharian Jerman. Selain itu masyarakat Polandia dari setengah Timur Polandia, yang sekarang dicaplok oleh Uni Soviet dideportasi dan dipindahkan ke wilayah Polandia Barat yang baru.
Argumen perubahan batas Jerman-Polandia, menjadikan pencaplokan Jerman pada 1939 yang melebihi batas Jerman tahun 1914 dan keputusan Uni Soviet bagi mencaplok belahan tmur Polandia, yang sudah disetujui oleh Sekutu Barat.
Sebab kejadian baru pendudukan Polandia oleh Jerman, termasuk deportasi brutal sebanyak 800.000 jiwa yang masip tersisa hidup di selang puing Warsawa setelah Pemberontakan Warsawa, tidak jumlah orang yang menentang perubahan perbatasan Polandia-Jerman ini.
Sekutu mengesahkan perbatasan Polandia
Keputusan tak dapat diganggu-gugat bagi menggantikan batas Barat Polandia ke barat diciptakan oleh AS, Britania dan Soviet pada Konferensi Yalta, tetapi tanpa keterlibatan atau izin pihak Polandia, sesaat semasih belum penghabisan Perang Dunia II. Lokasi persis perbatasan dibiarkan terbuka; Sekutu Barat juga menyatakan setuju prinsip umum garis Oder-Neisse menjadi perbatasan barat Polandia pada masa depan dan deportasi atau peralihan masyarakat menjadi cara bagi mencegah perselisihan perbatasan pada masa depan.
Pertanyaan yang sedang membuka ialah apakah sama adunnya sungai Neisse timur (Glatzer Neiße) atau barat (Lausitzer Neiße) yang menjadi perbatasan dan apakah kota Stettin diberikan bagi Polandia atau tidak.
Semestinya Jerman tetap memegang Stettin dan orang Polandia seharusnya mendapatkan Prusia Timur termasuk Königsberg dan sekelilingnya, tapi Stalin mengesahkan bahwa dia memerlukan Königsberg menjadi pelabuhan cairan hangat yang sepanjang tahun dapat digunakan. Lalu orang Polandia Stettin yang lalu disebut Szczecin menjadi kompensasi.
Orang Polandia juga bersikeras bagi tetap menempati Lwów di Galicia, tetapi Stalin mendorong dan menawarkan Silesia dengan Breslau menjadi tukarnya (sebagai catatan menarik bagi dikemukakan bahwa jumlah mantan warga Lwów dipindahkan ke Wrocław, selain ke Gdańsk).
Di Konferensi Potsdam Amerika Serikat, Britania Raya, dan Uni Soviet mengambil keputusan bagi menyita wilayah Jerman di sebelah timur garis Oder-Neisse dan membaginya bagi Polandia dan Uni Soviet (propaganda Partai Komunis Uni Soviet di Polandia merujuknya menjadi "Wilayah Barat" atau "Wilayah Yang Dimenangkan Kembali").
Selanjutnya diinginkan kedatangan bahwa akad perdamaian terakhir akan menyusul dengan cepat dan adun akan menegaskan batas atau mengesahkan batas persis. Lalu juga diputuskan bahwa orang Jerman yang tinggal di Polandia sama adunnya dipindahkan ke Jerman (pengusiran Jerman).
Persetujuan terakhir memberikan tukar rugi bagi Polandia bagi 187.000 km² yang berada sebelah timur garis Curzon dengan 112.000 km² mantan wilayah Jerman.
Anggota utara Prusia Timur secara langsung dicaplok oleh Uni Soviet. Salah satu sebab bagi versi terakhir garis batas menjadikan fakta bahwa perbatasan ini mungkin yang paling pendek di selang Polandia dan Jerman. Panjangnya hanya 472 kilometer, sebab meregang dari titik paling utara Ceko ke salah satu ujung paling selatan Laut Baltik di muara sungai Oder. Batas semasih belumnya sudah menjadikan salah satu batas yang paling panjang di Eropa, terdiri dari bertambah dari 1400 kilometer.
Pengakuan perbatasan Oder-Neisse oleh pemerintah Jerman
Pemerintah Jerman Timur menandatangani akad dengan Polandia pada tahun 1950 dan mengakui garis Oder-Neisse, dan secara resmi menyebutnya "Perbatasan Damai dan Persahabatan." "Pada sebuah akad baru yang ditanda-tangani pada 1989 oleh Polandia dan Jerman Timur, batas laut dipilihkan."
Di 1952, pengakuan garis Oder-Neisse menjadi batas permanen menjadikan salah satu kondisi bagi Uni Soviet bagi menyatakan setuju Jerman yang dipersatukan kembali. Penyatuan kembali didorong oleh Kanselir Jerman Barat Konrad Adenauer bagi sebagian sebab.
Di Jerman Barat, pengakuan garis permanen permulaannya diasumsikan tak dapat diterima.
Sebenarnya, Jerman Barat menjadi anggota Doktrin Hallstein tidak mengakui adun Polandia ataupun Jerman Timur. Sikap Jerman Barat bertukar dengan kebijakan Ostpolitik yang diprakarsai oleh Willy Brandt; di 1970 Jerman Barat menandatangani akad dengan Polandia dan Uni Soviet yang mengenali garis Oder-Neisse menjadi batas faktual Polandia, dengan begitu berproduksi kunjungan keluarga oleh orang Jerman tergusur ke kawasan tanah cairan mereka yang dahulu menjadi mungkin.
Pada tanggal 14 November 1990 menjadi pelaksanaan persyaratan persatuan dengan Jerman Timur, Republik Federal Jerman membetulkan undang-undang dasarnya, Konstitusi Jerman, bagi menyingkirkan artikel mengenai wilayah Jerman semasih belum Perang Dunia II, seperti dimohon oleh Polandia dan mantan negara-negara yang merebut Jerman atau pemenang Perang Dunia II.
Persetujuan perbatasan Jerman-Polandia 1991 mengakui garis Oder-Neisse menjadi perbatasan Jerman-Polandia. Menjadi anggota dari persetujuan, kedua negara mengakui hak-hak politik dan kebudayaan dasar adun bagi minoritas-minoritas Jerman maupun Polandia yang tinggal di salah satu dari kedua sisi perbatasan.
Kota-kota yang terbagi
Setelah Perbatasan Oder-Neisse ini diambil keputusan, sebagian kota terbagi menjadi dua. Anggota barat berada di Jerman dan anggota timur menjadi terletak di Polandia. Kota-kota ini adalah:
- Frankfurt an der Oder - Slubice
- Guben - Gubin
- Görlitz - Zgorzelec
Lihat pula
Pranala luar
id.wikipedia.org, informasi.web.id, pasar.pahlawan.web.id, wiki.edunitas.com, dsb.