Kabupaten Nganjuk

Kabupaten Nganjuk
Nganjuk.gif
Lambang Kabupaten Nganjuk
Moto: Baswara Yudhia Karana (cemerlang karena perjuangan)


Locator kabupaten nganjuk.png
Peta lokasi Kabupaten Nganjuk
Koordinat: terletak selang 11105' sampai dengan 112013' BT dan 7020' sampai dengan 7059' LS
ProvinsiJawa Timur
Landasan hukum-
Tanggal-
Ibu kotaNganjuk
Pemerintahan
 - BupatiDrs. H. Taufiqurrahman
 - DAURp. 928.265.611.000.-(2013)[1]
Lapang1.182,64 km2
Populasi
 - Total1,017,030 jiwa (2010)
 - Kepadatan0 jiwa/km2
Demografi
 - Kode area telepon0358
Pembagian administratif
 - Disktrik20
 - Kelurahan284
 - Situs webhttp://www.nganjukkab.go.id/

Kabupaten Nganjuk yaitu sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia dengan ibukotanya di Nganjuk. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Bojonegoro di utara, Kabupaten Jombang di timur, Kabupaten Kediri dan Kabupaten Ponorogo di selatan, serta Kabupaten Madiun di barat. Nganjuk juga dikenal dengan julukan Kota Angin.


Geografi

Kabupaten Nganjuk terletak selang 11105' sampai dengan 112013' BT dan 7020' sampai dengan 7059' LS. Lapang Kabupaten Nganjuk yaitu bertambah kurang ± 122.433 Km2 atau 122.433 Ha yang terdiri dari atas:

  • Tanah sawah 43.052.5 Ha
  • Tanah kering 32.373.6 Ha
  • Tanah hutan 47.007.0 Ha

Dengan wilayah yang terletak di dataran rendah dan pegunungan, Kabupaten Nganjuk memiliki kondisi dan bangun tanah yang cukup produktif untuk bermacam jenis tanaman, baik tanaman pangan maupun tanaman perkebunan sehingga sangat menunjang pertumbuhan ekonomi dibidang pertanian. Kondisi dan bangun tanah yang produktif ini sekaligus ditunjang keadaan sungai Widas yang mengalir sepanjang 69,332 km dan mengairi daerah seluas 3.236 Ha, dan sungai Brantas yang mampu mengairi sawah seluas 12.705 Ha.

Banyak curah hujan per bulan selama 2002 terbesar dijadikan pada bulan Januari yaitu 7.416 mm dengan rata-rata 436 mm. Sedangkan terkecil dijadikan pada bulan November dengan banyak curah hujan 600 mm dengan rata-rata 50mm. Pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober tidak dijadikan hujan sama sekali.

Sejarah

Kediaman bupati Nganjuk selang tahun 1860 dan 1900
Klinik pabrik gula Nganjuk tahun 1920

Nganjuk dahulunya bernama Anjuk Ladang yang dalam bahasa Jawa Kuna berarti Tanah Kemenangan. Didirikan pada tahun 859 Caka atau 937 Masehi. [2]

Berdasarkan peta Jawa Tengah dan Jawa Timur pada awal tahun 1811 yang terdapat dalam buku tulisan Peter Carey yang berjudul : ”Orang Jawa dan masyarakat Cina (1755-1825)”, penerbit Pustaka Azet, Jakarta, 1986; diperoleh gambaran yang agak jelas tentang daerah Nganjuk. Apabila dicermati peta tersebut ternyata daerah Nganjuk terbagi dalam 4 daerah yaitu Berbek, Godean, Nganjuk dan Kertosono adalah daerah yang dikuasai Belanda dan kasultanan Yogyakarta, sedangkan daerah Nganjuk adalah mancanegara kasunanan Surakarta. Sejak keadaan Akad Sepreh 1830, atau tepatnya tanggal 4 juli 1830, maka semua kabupaten di Nganjuk (Berbek, Kertosono dan Nganjuk ) tunduk dibawah kekuasaan dan pengawasan Nederlandsch Gouverment. Alur sejarah Kabupaten Nganjuk yaitu berangkat dari keberadaan kabupaten Berbek dibawah kepemimpinan Raden Toemenggoeng Sosrokoesoemo 1. Dimana tahun 1880 yaitu tahun suatu kejadian yang diperingati yaitu mulainya kedudukan ibukota Kabupaten Berbek pindah ke Kabupaten Nganjuk.

Dalam Statsblad van Nederlansch Indie No.107, dikeluarkan tanggal 4 Juni 1885, berisi SK Gubernur Jendral dari Nederlandsch Indie tanggal 30 Mei 1885 No 4/C tentang batas-batas Ibukota Toeloeng Ahoeng, Trenggalek, Ngandjoek dan Kertosono, diantaranya disebutkan: III tot hoafdplaats Ngandjoek, afdeling Berbek, de navalgende Wijken en kampongs : de Chineeshe Wijk de kampong Mangoendikaran de kampong Pajaman de kampong Kaoeman. Dengan ditentukannya Kota Nganjuk yang meliputi kampung dan desa tersebut di atas menjadi ibukota Kabupaten Nganjuk, maka dengan programa resmi pusat pemerintahan Kabupaten Berbek bermarkas di Nganjuk.

COLLECTIE TROPENMUSEUM ,Gapura masuk kab nganjuk tahun 1935

Kependudukan

Berdasarkan data BPS, banyak masyarakat di Kabupaten Nganjuk sebanyak 1.017.030 dengan kurang bertambah 36% masyarakat tinggal di perkotaan, dan sisanya 64% tinggal di pedesaan.[3]

Agama dan Budaya

Mayoritas masyarakat di Kabupaten Nganjuk memeluk agama Islam dengan banyak hampir 99%, dan sisanya beragama Kristen, Hindu, Budha, Khonghucu.[3]


Pembagian administratif

Nganjuk ada 20 disktrik dan 284 desa/kelurahan. Kecamatan-kecamatan tersebut adalah:

  1. Bagor
  2. Baron
  3. Berbek
  4. Gondang
  5. Jatikalen
  6. Kertosono
  7. Lengkong
  8. Loceret
  9. Nganjuk
  10. Ngetos
  11. Ngluyu
  12. Ngronggot
  13. Pace
  14. Patianrowo
  15. Prambon
  16. Rejoso
  17. Sawahan
  18. Sukomoro
  19. Tanjunganom
  20. Wilangan

Transportasi

Nganjuk dilewati jalur utama Surabaya-Yogyakarta, serta menjadi persimpangan dengan jalur mengarah Kediri. Nganjuk juga dilewati jalur kereta api Surabaya-Yogyakarta-Bandung/Jakarta.

Pariwisata

Peninggalan Bersejarah

Tokoh Nganjuk

Tokoh-tokoh yang dilahirkan di Nganjuk adalah:

Kesenian Tradisional

Makanan Khas

  • Nasi becek, sejenis gulai kambing yang memiliki rasa khas dengan penambahan irisan daun jeruk nipis.
  • Dumbleg, sejenis dodol yang terbuat dari ketan. Makanan ini hanya ada pada hari-hari tertentu di Pasar Gondang (tiap Pasaran Pon) dan Pasar Rejoso (tiap pasaran kliwon).
  • Onde-onde Njeblos, semacam onde-onde tapi tidak berisi. Ada bangun-bangun seperti bola yang ditaburi wijen.
  • Nasi Pecel: menu nasi dengan sayur (kulup) kangkung, toge, kacang panjang, kembang turi dan lain-lain disiram dengan kuah sambal kacang dengan ciri khas pedas dan didampingi tempe, kenal goreng serta rempeyek yang renyah.
  • Nasi Tumpang, seperti halnya nasi pecel tetapi ada menu tambahan berupa sayur (sambal) tumpang, yg terbuat dari tempe "busuk" (tempe difermentasikan) yang dimasak dengan bumbu beda yang agaknya gurih dan pedas.
  • Krupuk Upil, yaitu krupuk kecil yang digoreng tanpa minyak tetapi menggunakan pasir
  • Tepo Mbah Umbruk,Seperti lontong bungkusnya dari daun pisang bangun-bangunnya kerucut dan agak miring . dan sayurnya kacang panjang tapi di angkat isinya atau dinamakan kacang tolo.dan bumbu dan bahan bahan beda .dan sampai saat inipun dapat dinikmati.

Referensi

  1. ^ "Perpres No. 10 Tahun 2013". 2013-02-04. Diakses 2013-02-15. 
  2. ^ [www.nganjukkab.go.id Pemkab Nganjuk], Profil Nganjuk
  3. ^ a b Badan Pusat Statistik Hasil sensus masyarakat BPS Tahun 2010

Pranala luar

Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur
 
Disktrik
Bagor • Baron • Berbek • Gondang • Jatikalen • Kertosono • Lengkong • Loceret • Nganjuk • Ngetos • Ngluyu • Ngronggot • Pace • Patianrowo • Prambon • Rejoso • Sawahan • Sukomoro • Tanjunganom • Wilangan
Lambang Kabupaten Nganjuk
 
 
Kabupaten
Bangkalan  • Banyuwangi  • Blitar  • Bojonegoro  • Bondowoso  • Gresik  • Jember  • Jombang  • Kediri  • Lamongan  • Lumajang  • Madiun  • Magetan  • Malang  • Mojokerto  • Nganjuk  • Ngawi  • Pacitan  • Pamekasan  • Pasuruan  • Ponorogo  • Probolinggo  • Sampang  • Sidoarjo  • Situbondo  • Sumenep  • Trenggalek  • Tuban  • Tulungagung
Lambang Porvinsi Jawa Timur "Jer Basuki Mawa Bea"
 
Kota
Batu  • Blitar  • Kediri  • Madiun  • Malang  • Mojokerto  • Pasuruan  • Probolinggo  • Surabaya
 

Nganjuk memiliki komunitas blogger yang beralamat di http://kotaangin.com Blogger Kertosono



Asal :
m.andrafarm.com, pasar.kuliah-karyawan.com, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, dsb.