Lunang Silaut, Pesisir Selatan

Lunang Silaut
—  Disktrik  —
NegaraIndonesia
ProvinsiSumatera Barat
KabupatenPesisir Selatan
Pemerintahan
 • Camat-
Luas- km²
Jumlah penduduk-
Kepadatan- jiwa/km²
Nagari/kelurahan-

Lunang Silaut yaitu sebuah disktrik di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Indonesia.

Batas Wilayah

Di timur berbatasan dengan Kabupaten Kerinci, Jambi dan di barat dengan Samudera Hindia. Di utara dengan Disktrik Basa IV Balai dan di selatan dengan Provinsi Bengkulu.

Nagari-nagari di Lunang Silaut

Mempunyai 5 nagari di Disktrik Lunang Silaut : Lunang Utara, Lunang, Lunang Selatan, Lunang Barat dan Silaut

Sedangkan berikut adalah : 1. Tanjung Makmur 2. Taman Makmur 3. Mekar Sari 4. Suka Maju 5. Silaut 6. Sindang 7. Tanjuang Baringin 8. Talang Sari 9. Tanjung Sari 10. Lunang 11. Bukit Tapuih 12. Kumbuang

Sejarah

Di Lunang ini terdapat keluarga Mande Rubiah yang dipercaya yaitu keturunan Bundo Kanduang, seorang raja perempuan Minangkabau (abad 16) yang menyelamatkan diri dari musuhnya Raja Tiang Bungkuk pada kisah Cindur Mato yang menyerang Pagaruyung dari Timur. Dia menyelamatkan diri bersama anaknya Dang Tuanku Remendung Syah Dunia dan menantunya Puti Bungsu putri Raja Mudo, Rajo di renah Sekalawi (sekarang kab.Lebong) ke kawasan ini. Sampai kini sedang didapati makam keluarga Kerajaan Pagaruyung di nagari Lunang dan juga sebuah rumah gadang yang tak lain yaitu istana Bundo Kanduang.

Di Lunang ini mayoritas didiami oleh pecahan Suku Malayu yang secara historis yaitu keturunan dari pendatang dari Sungai Pagu dan kawasan lain di sekitar Lunang. Lain daripada itu juga terdapat Suku Caniago di nagari ini. adapun nama-nama suku di Nagari Lunang adalah : Malayu, Malayu Gadang Rantau Kataka, Malayu Gadang Kumbuang, Malayu Durian/Rajo, Malayu Kecik, Malayu Tangah, Caniago Patih dan Caniago mangkuto.

Mande Rubiah yang ditemui di Lunang sekarang bernama kecil Rakinah. suami beliau bernama Suhardi sutan Indera (suku Malayu Gadang Rantau Kataka) dan 7 orang anak (6 Putera dan 1 Puteri) ; Mar Alamsyah Sutan Daulat, SSTP, Zulrahmansyah,D.Rajo Mudo,SS, Noval Nofriansyah, Marwansyah, Zaitulsyah, Heksa Rasudarsyah, Naura Puti kabbarasti. Sedangkan keturunan dari Dang Tuanku Remendung yang jejaknya tak terekam oleh pagaruyung atas permintaan bundo kanduang sendiri dengan menyebutkan bahwa dia dan keturunannya sudah mengirap ke langit untuk mengelabui raja Tiang bungkuk yang mengejarnya sampai ke pagaruyung (kisah Cindur Mato)..setelah meninggalkan pagaruyung dang menghilang, bundo kanduang balik ke lunang tempat asal nenek moyangnya, adityawarman. Sementara Cindur Mato putra juru kunci Istana (dan sedang keponakannya) diperintahkan untuk naik tahta menggantikan Dang Tuanku Remendung sebagai putra mahkota dunia minangkabau. Bundo kanduang mengirap agar tak dijadikan pertumpahan darah yang lebih mulia sebab pertikaiannya dengan raja Tiang Bungkuk yang menewaskan anaknya Rangkayo Imbang Jayo (dalam kisah Cindur Mato. Lunang dan Renah Sekalawi berjarak anggaran 40 km, Dang Tuanku Remendung, melahirkan dua orang anak: a. Sutan Sarduni gelar Rio mawang b. Putri Sariduni

Kala dewasa pangeran Sutan Sarduni pergi berusaha menemukan asal usul keluarganya ke renah sekalawi, dan dia menemukan kakeknya sedang hidup dan dijadikan raja jang pat petuloi ke I di Sekalawi. Yang kesudahan sekalinya kakeknya Rajo Mudo gelar Megat Sutan Saktai Rajo Jonggor turun tahta ditukarkan oleh cucunya Sutan Sarduni gelar Rio Mawang sebagai Raja Jang Tiang Pat ke II, oleh sebab Bundo Kanduang mau menghapus jejak keturunannya dari kejaran Raja Tiang Bungkuk, seluruh keturunan Dang Tuanku Sutan Remdungpun menggunakan dua bahasa, melayu minang, dan bahasa yang berkembang direnah Sekalawi yang penduduknya berasal dari pendatang Serawak Kalimantan, Cina, dan Majapahit. Berlaku keturunan Dang Tuanku Sutan Remendung sedang mempunyai di Renah Sekalawi (kab.Lebong sekarang) dapat diamati dari tembo-tembo yang turun temurun yang terdapat di suku VIII (Azhari Moeis, desa semelako dan suku IX.muara aman.)


Di abad kekuasaan Inderapura, nagari Lunang mempunyai dibawah penguasaan Inderapura.

Potensi Lunang

Lunang berpotensi dijadikan kawasan tujuan wisata sejarah dan kebiasaan di Sumatera Barat dengan dijadikannya rumah gadang Mande Rubiah sebagai museum oleh Pemerintah Kawasan Pesisir Selatan. Juga diterapkan pemugaran terhadap situs-situs sejarah di Lunang.

Lain daripada itu dari bidang ekonomi, Lunang berpotensi sebab lahan perkebunan kelapa sawit di kawasan transmigran Lunang Silaut.

Lihat Pula

Pranala Luar

 
Disktrik
Air Pura • IV Jurai • Basa IV Balai Tapan • Batang Kapas • Bayang • Bayang Utara • Koto XI Tarusan • Lengayang • Linggo Sari Baganti • Lunang Silaut • Pancung Soal • Ranah Pesisir • Ranah Ampek Hulu Tapan • Sutera • Silaut
Lambang Kabupaten Pesisir Selatan


Asal :
wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, ensiklopedia.web.id, pasar.andrafarm.com, dsb.