Ilmu ekonomi menjadikan ilmu yang mendalami perilaku manusia dalam meresmikan dan menciptakan kemakmuran. Isi masalah ekonomi menjadikan acinya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terhingga dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terhingga. Permasalahan tersebut belakang menyebabkan timbulnya kelangkaan (Ingg: scarcity).
Kata "ekonomi" sendiri bermula dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos), atau "peraturan, aturan, hukum," dan secara garis akbar diterjemahkan menjadi "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga." Selagi yang dimaksud dengan berbakat ekonomi atau ekonom menjadikan orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam menjalankan mata pencaharian.
Secara umum, subyek dalam ekonomi bisa dibagi dengan beberapa cara, yang paling populer menjadikan mikroekonomi vs makroekonomi. Selain itu, subyek ekonomi juga bisa dibagi menjadi positif (deskriptif) vs normatif, mainstream vs heterodox, dan lainnya. Ekonomi juga difungsikan menjadi ilmu terapan dalam manajemen keluarga, usaha dagang/jasa, dan pemerintah. Teori ekonomi juga bisa dipakai dalam bidang-bidang selain bagian moneter, seperti misalnya pengamatan perilaku kriminal, pengamatan ilmiah, kematian, politik, kesehatan, pendidikan, keluarga dan lainnya. Hal ini dimungkinkan karena pada dasarnya ekonomi — seperti yang telah disebutkan di atas — menjadikan ilmu yang mendalami pilihan manusia. Jumlah teori yang dipelajari dalam ilmu ekonomi diantaranya menjadikan teori pasar bebas sama sekali, teori lingkaran ekonomi, invisble hand, informatic economy, daya tahan ekonomi, merkantilisme, briton woods, dan menjadinya.
Aci sebuah proses meningkatkan trend untuk mengaplikasikan ide dan cara ekonomi dalam konteks yang lebih lebar. Fokus analisis ekonomi menjadikan "pembuatan keputusan" dalam bermacam bagian dimana orang dihadapi pada pilihan-pilihan. misalnya bagian pendidikan, pernikahan, kesehatan, hukum, kriminal, perang, dan agama. Gary Becker dari University of Chicago menjadikan seorang perintis trend ini. Dalam artikel-artikelnya dia menerangkan bahwa ekonomi seharusnya tidak ditegaskan menjalani isi masalahnya, tetapi sebaiknya ditegaskan menjadi pendekatan untuk menerangkan perilaku manusia. Gagasannya ini kadang-kadang digambarkan menjadi ekonomi imperialis oleh beberapa kritikus.
Jumlah berbakat ekonomi mainstream menemui rasa bahwa kombinasi antara teori dengan data yang aci sudah cukup untuk membikin kita mengerti fenomena yang aci di dunia. Ilmu ekonomi akan menemui perubahan akbar dalam ide, konsep, dan metodenya; walaupun menurut gagasan kritikus, kadang-kadang perubahan tersebut malah merusak konsep yang aci sehingga tidak cocok dengan kenyataan yang aci. Hal ini memunculkan pertanyaan "apa seharusnya dilaksanakan para berbakat ekonomi?" The traditional Chicago School, with its emphasis on economics being an empirical science aimed at explaining real-world phenomena, has insisted on the powerfulness of price theory as the tool of analysis. On the other hand, some economic theorists have formed the view that a consistent economic theory may be useful even if at present no real world economy bears out its prediction.
Sejarah pengembangan ilmu ekonomi
Adam Smith acap disebut menjadi yang pertama membentangkan ilmu ekonomi pada zaman 18 menjadi satu cabang tersendiri dalam ilmu pengetahuan. Menjalani karya akbarnya Wealth of Nations, Smith mencoba mencari tahu sejarah pengembangan negara-negara di Eropa. Menjadi seorang ekonom, Smith tidak melupakan akar moralitasnya terutama yang tertuang dalam The Theory of Moral Sentiments. Pengembangan sejarah pemikiran ekonomi belakang berlanjut dengan berproduksi tokoh-tokoh seperti Alfred Marshall, J.M. Keynes, Karl Marx, hingga peraih hadiah Nobel bagian Ekonomi tahun 2006, Edmund Phelps.
Secara garis akbar, pengembangan aliran pemikiran dalam ilmu ekonomi diawali oleh apa yang disebut menjadi aliran klasik. Aliran yang terutama dipelopori oleh Adam Smith ini menekankan acinya invisible hand dalam mengatur pembagian sumber daya, dan oleh karenanya peran pemerintah menjadi sangat dibatasi karena akan mengganggu proses ini. Konsep invisble hand ini belakang direpresentasikan menjadi mekanisme pasar menjalani harga menjadi instrumen utamanya.
Aliran klasik menemui kegagalannya setelah terjadi Depresi Akbar tahun 1930-an yang memperlihatkan bahwa pasar tidak mampu bereaksi terhadap gejolak di pasar saham. Menjadi penanding aliran klasik, Keynes mengajukan teori dalam bukunya General Theory of Employment, Interest, and Money yang menyatakan bahwa pasar tidak selalu mampu menciptakan keseimbangan, dan karena itu intervensi pemerintah harus dilaksanakan supaya distribusi sumber daya mencapai sasarannya. Dua aliran ini belakang saling "bertarung" dalam dunia ilmu ekonomi dan berproduksi jumlah varian dari keduanya seperti: new classical, neo klasik, new keynesian, monetarist, dan lain menjadinya.
Tapi pengembangan dalam pemikiran ini juga berkembang ke arah lain, seperti teori pertentangan kelas dari Karl Marx dan Friedrich Engels, serta aliran institusional yang pertama dikembangkan oleh Thorstein Veblen dkk dan belakang oleh peraih nobel Douglass C. North.
Metodologi
Acap disebut menjadi The queen of social sciences, ilmu ekonomi telah membentangkan serangkaian cara kuantitatif untuk menganalisis fenomena ekonomi. Jan Tinbergen pada masa setelah Perang Dunia II menjadikan salah satu pelopor utama ilmu ekonometri, yang mengkombinasikan matematika, statistik, dan teori ekonomi. Kubu lain dari cara kuantitatif dalam ilmu ekonomi menjadikan model General equilibrium (keseimbangan umum), yang menggunakan konsep aliran uang dalam masyarakat, dari satu kaki tangan ekonomi ke kaki tangan yang lain. Dua cara kuantitatif ini belakang berkembang pesat hingga hampir semua makalah ekonomi sekarang menggunakan salah satu dari keduanya dalam analisisnya. Di lain pihak, cara kualitatif juga sama berkembangnya terutama didorong oleh keterbatasan cara kuantitatif dalam menjelaskan perilaku kaki tangan yang selalu berubah.
Lihat pula
Pranala luar
- Kementerian Koordinator Bagian Perekonomian Republik Indonesia (Ekuin) Republik Indonesia
- Departemen Keuangan (Depkeu) Republik Indonesia
- Departemen Perindustrian dan Perdagangan (Deperindag) Republik Indonesia
- Kementerian BUMN RI
- Kementerian Koperasi Republik Indonesia
- Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia
- Direktorat Jenderal Pajak (Dirjen Pajak)
- Bursa Efek Jakarta (BEJ)
- Bank Indonesia (BI)
- Badan Perancangan Pembangunan Nasional (Bappenas)
- Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN)
- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia
- Business Indonesia
- Komisi Pengawas Persaingan Usaha
|
---|
| | | Portal · Indeks · Publikasi |
|
Sumber :
pasar.al-quran.co, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, m.andrafarm.com, dsb.