Ignatius dari Antiokhia

Santo Ignatius dari Antiokhia
Ikon kemartiran Santo Ignatius
Uskup dan Martir; Patriark; Teoforus
Kelahiransekitar 35
Wafatsekitar 108, Roma
Dihormati diKekristenan Timur, Gereja Katolik Roma
Dikanonisasikanpra-kongregasi
Tempat ziarah utamaRelikui di Basilica di San Clemente, Roma
Hari teguran memperingatkanGereja Barat dan Gereja Suryani: 17 Oktober
Kalender liturgi Ritus Romawi sejak ratus tahun ke-12 sampai 1969: 1 Februari
Gereja Ortodoks Timur: 20 Desember
Atributseorang uskup dikitari singa atau dibelenggu
PelindungGereja di Mediterania Timur; Gereja di Afrika Utara

Ignatius dari Antiokhia dikenal pula menjadi Teoforus (hidup sekitar 35 - 107)[1] [2] yaitu seorang Kristen yang menjadi anggota gereja perdana. Dia merupakan salah seorang Bapa Gereja (Bapa Apostolik), dan Patriark Antiokhia ke-3. Menurut tradisi, Ignatius merupakan salah satu siswa Rasul Yohanes.[3] Oleh karena kesalehannya, dia dinaikkan menjadi Uskup Antiokhia menukarkan Petrus.[3] Dalam perjalanan menyongsong kemartirannya di Roma, Ignatius menulis serangkaian surat yang terlestarikan menjadi sebuah contoh teologi Kristen paling awal.[4] Topik-topik penting yang diuraikan dalam surat-surat tersebut mencakup eklesiologi, sakramen-sakramen, dan peranan para uskup.[5]

Hari teguran memperingatkan Ignatius yaitu 20 Desember dalam Kristianitas Bizantium, dan 17 Oktober dalam Kristianitas Barat dan Suriah,[6] atau 1 Februari bagi mereka yang mengiringi Kalender Romawi Umum 1962.

Riwayat hidup

St. Ignatius yaitu Uskup Antiokhia sesudah Santo Petrus dan St. Evodius (yang wafat sekitar tahun 67 Masehi). Eusebius mencatat bahwa St. Ignatius menukarkan St. Evodius.[7] Suksesi Apostolik Ignatius bahkan lebih langsung lagi, karena Theodoret (Dial. Immutab., I, iv, 33a) mencatat bahwa Pertus sendiri yang menuding Ignatius untuk menempati tahta Antiokhia.

Sebutan lain untuk dirinya yaitu Teoforus yang berarti "Pemanggul Tuhan" dan menurut tradisi dia yaitu salah satu dari anak-anak yang digendong dan diberkati Yesus. St. Ignatius jangan-jangan yaitu siswa dari Rasul Yohanes.[8]

St. Ignatius yaitu salah satu dari para Bapa Apostolik (kelompok otoritatif terawal dari para Bapa Gereja). Dia mendasarkan otoritasnya pada statusnya menjadi seorang uskup Gereja, menjalani hidupnya dengan meneladaniKristus.

Kemartiran

Surat-surat yang dikaitkan dengan St. Ignatius memberikan keterangan mengenai penangkapannya oleh penguasa dan perjalanannya ke Roma:

dari Suriah bahkan sampai Roma diri sendiri bertempur dengan binatang-binatang buas, di darat dan laut, di malam dan siang hari, terbelenggu di tengah-tengah sepuluh ekor macan tutul, bahkan sekompi serdadu, yang hanya bertambah parah bilamana diperlakukan dengan adun. —Ignatius kepada jemaat di Roma, 5.

Sepanjang perjalanan dia menulis enam pucuk surat kepada Gereja-Gereja di kawasan itu dan sepucuk surat kepada seorang rekan uskup.

Dia menjalani hukuman mati di Colosseum, diumpankan kepada singa.

Dalam Kronik, Eusebius menulis bahwa Ignatiaus wafat pada tahun 2124 sesudahAdam, setingkat dengan tahun ke-11 pemerintahan Kaisar Traianus, yakni tahun 108 Masehi.[9] Jenazahnya kini terbaring dalam makam di bawah Basilika Santo Petrus di Roma.

Surat-surat

Tujuh surat Ignatius yang terkenal:[3]

Surat-Surat Pseudo-Ignatius

Epistolae (surat-surat) di bawah ini dikaitkan dengan Ignatius, tapi identitas penulisnya diragukan:[10]

  • Surat kepada jemaat di Tarsus
  • Surat kepada jemaat di Antiokhia
  • Surat kepada Hero, seorang diakon jemaat Antiokhia
  • Surat kepada jemaat di Filipi
  • Surat dari Maria si proselit (orang yang takut akan Tuhan) kepada Ignatius
  • Surat kepada Maria di Neapolis, Zarbus
  • Surat pertama kepada St. Yohanes
  • Surat kedua kepada St. Yohanes
  • Surat Ignatius kepada Perawan Maria
  • Surat balasan dari Perawan Maria kepada Ignatius

Acuan

  1. ^ Lihat "Ignatius" di The Westminster Dictionary of Church History, ed. Jerald Brauer (Philadelphia:Westminster, 1971) dan juga David Hugh Farmer, "Ignatius of Antioch" di The Oxford Dictionary of the Saints (New York: Oxford University Press, 1987).
  2. ^ W.R.F. Browning. 2008, Kamus Alkitab. Jakarta: BPK Gunung Mulia. hlm. 147.
  3. ^ a b c d e f g h i j F.D Wellem. 2003, Riwayat Hidup Singkat Tokoh-tokoh. Jakarta: BPK Gunung Mulia. hlm. 103.
  4. ^ Michael Collins & Matthew A. Price. 2006, The Story of Christianity: Menelusuri Jejak-jejak Kristiani. Yogyakarta: Kanisius. hlm. 41.
  5. ^ Van den End. 1990, Harta dalam Bejana: Sejarah Gereja Ringkas. BPK Gunung Mulia. hlm. 26-27.
  6. ^ Calendarium Romanum (Kota Vatikan, 1969).
  7. ^ Historia Ecclesiastica, II.iii.22.
  8. ^ Kemartiran Ignatius
  9. ^ Dati terjemahan Latin Hieronimus, Kronik, hal. 276.
  10. ^ newadvent.org: Surat-surat yang diragukan dari St. Ignatius dari Antiokhia

Pranala luar

Sebelumnya:
Evodius
Patriark Antiokhia
68 — 107
Digantikan oleh:
Santo Herodion



Sumber :
pasar.kucing.biz, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, diskusi.biz, dsb-nya.