Gianluigi Buffon

Gianluigi Buffon

Buffon bermain untuk Italia di final Piala Eropa 2012
Informasi pribadi
Nama komplet	Gianluigi Buffon
Tanggal lahir	28 Januari 1978
Tempat lahir	Carrara, Italia
Tinggi	1.92 m (6 ft 4 in)
Kedudukan bermain	Penjaga gawang
Informasi klub
Klub kala ini	Juventus
Nomor	1
Karir junior
1991–1995	Parma
Karir senior*
Tahun	Tim	Tampil	(Gol)
1995–2001	Parma	168	(0)
2001–	Juventus	368	(0)
Tim nasional
1995–1997	Italia U-21	11	(0)
1997–	Italia	138	(0)
* Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik dan akurat per 10 November 2013. Penampilan dan gol di tim nasional akurat per 16 November 2013

Gianluigi "Gigi" Buffon (lahir di Carrara, 28 Januari 1978) yaitu seorang pemain sepak bola profesional dari Italia. Ia kala ini bergabung di klub asal Turin, Juventus FC. Buffon juga yaitu kiper utama di tim nasional sepak bola Italia. Ia dibeli Juventus dari Parma pada tahun 2001. Prestasi paling patutnya yaitu kala mengantar Italia menjuarai Piala Alam 2006. Sampai kala ini, Buffon kerap dinamakan sebagai salah satu kiper paling patut di alam.^[1][2] Penghargaan yang ia dapatkan salah satunya yaitu gelar Kiper Paling patut Serie A yang berhasil ia raih sebanyak delapan kali.

Profil

Terlahir dari keluarga berlatar belakangan gerak badan^[3][4] dengan ibu Maria Stella sebagai atlet lempar cakram dan ayahnya Adriano Buffon sebagai atlet naikkan besi^[4], Buffon yaitu anak pertama dari tiga bersaudara. Dua saudara kandung yang lebih muda perempuannya yaitu Veronica dan Guendalina juga kala ini berprofesi sebagai atlet bola voli. Paman Buffon sendiri yaitu Angelo Masocco juga berprofesi sebagai atlet bola basket.^[4] Salah satu kiper legendaris Italia yaitu Lorenzo Buffon juga masih tidak kekurangan hubungan darah dengan kakek Gianluigi Buffon.

Kala ini Buffon bertunangan dengan model Ceko Alena Šeredová.^[5] Pasangan ini telah memiliki dua anak yaitu Louis Thomas (lahir 28 December 2007) dan David Lee (lahir 31 October 2009). Anak pertama Buffon dinamai "Thomas" dengan mengambil basis dari Thomas Nkono, yang yaitu kiper idola Buffon sewaktu masih kecil. Buffon berteman patut dengan beberapa pesepakbola diantaranya Alessandro Del Piero dan Pavel Nedved.

Karir klub

Karir junior dan awal di Parma

Buffon memulai karirnya melewati akademi sepak bola muda di klub AC Parma pada tahun 1991 di usia 15 tahun. Ia kemudian lulus dari tim junior pada tahun 1995 pada usia 19 tahun. Buffon kemudian memulai debut Serie A kala Parma memerangi AC Milan pada 19 November 1995, dan dalam pertandingan ini Parma berhasil menahan imbang Milan dengan skor 0-0. Buffon lantas diberikan peluang bermain lagi sementara delapan kali, dan baru resmi dibuat sebagai kiper utama Parma pada 1996, ketika kala itu ia ditangani oleh pelatih kiper legendaris Louie P. Di Parma sendiri, Buffon kemudian melahap lebih dari 200 pertandingan, dan pada musim keempatnya di 1998-1999, ia berhasil mengantar Parma dibuat sebagai juara Piala UEFA^[6] serta Coppa Italia.

Musim 2000-01 yaitu musim paling yang kemudian sekali Buffon di Parma. Kala itu gosip yang mengembang ia akan diambil oleh tim-tim besar dari luar Italia. Di Italia sendiri ia juga tidak kekurangan waktu untuk digosipkan akan dibeli oleh juara bertahan AS Roma. Namun kabar ini kemudian dibantah oleh pihak Roma dan mereka kemudian membeli Ivan Pelizzoli dari Atalanta. Buffon sendiri santai menanggapi gosip ini, dan ia berujar bahwa:

Klub asal Turin, Juventus kemudian bergerak cepat dengan membelinya satu paket bersama Lilian Thuram. Harga transfer Buffon sendiri kala itu yaitu £32,6 juta yang sekaligus menobatkannya sebagai kiper termahal alam.^[8] Sebagai babak dari transfernya, Juventus kemudian memberikan Jonathan Bachini untuk Parma.^[9]

Juventus

2001–2004: Dominasi di bawah Lippi

Gianluigi Buffon dibuat sebagai salah satu pemain yang didatangkan Juventus di musim 2001-02 bersama rekan setimnya di Parma yaitu Lilian Thuram dan gelandang SS Lazio Pavel Nedved.^[10] Juventus sendiri berhasil mendapatkan uang segar usai melakukan penjualan bintang mereka Zinedine Zidane ke Real Madrid.^[11][12] Juventus juga kemudian mendatangkan Marcello Lippi kembali sebagai pelatih usai memberhentikan Carlo Ancelotti yang dinilai gagal mengantar Juve juara Serie A sekalipun dibekali dengan pemain-pemain bintang.

Pada musim pertamanya dengan Juventus, Buffon dibuat sebagai kiper utama langganan starting eleven dimana ia tampil dalam 45 pertandingan resmi. Buffon lantas berhasil mengantar Juve juara Serie A melewati gerakan heroik di pertandingan paling yang kemudian sekali ketika klubnya berhasil menang dan di tempat pautan Inter Milan yang tampil sebagai pemimpin klasemen sampai pekan ke-33 kalah. Kemudian di musim 2002-03, Buffon tampil dalam 47 pertandingan resmi dan sekali lagi mengantar Juventus menjuarai Serie A. Ia juga kemudian berhasil mengantar Juve menembus final Liga Champions yang digelar di Stadion Old Trafford, Inggris. Sayangnya Juve kala itu kalah dari rival senegaranya, AC Milan dalam adu penalti.^[13] Atas prestasinya tersebut, pada tahun 2003, Buffon kemudian dianugerahi penghargaan UEFA Most Valuable Player^[14] dan gelar sebagai Kiper Paling patut Dunia.

Musim 2003-04, Buffon tampil dalam 38 pertandingan, meskipun Juventus kala itu gagal menjuarai Serie A. Ia lantas mendapatkan penghargaan pautan yaitu turut dalam Daftar 125 Pesepakbola Giat Paling patut versi legenda sepakbola Brasil, Pele.^[15] Penghargaan ini ia dapatkan pada awal tahun 2004. Kemudian di musim 2004-05, Buffon kembali tampil sebagai salah satu bintang yang mengantarkan Juventus juara Serie A dibawah asuhan Fabio Capello.

Gianluigi Buffon bersama Juventus pada tahun 2008.

Agustus 2005, Buffon tidak kekurangan waktu untuk merasai kecelakaan kala menghadapi AC Milan dalam ajang pra musim Luigi Berlusconi Trophy. Ia bertabrakan di lapangan dengan gelandang Milan, Kaka kala mengejar bola bebas dan kemudian divonis menderita cedera dislokasi bahu dan harus segera di operasi. Khawatir diasumsikan "perusak tim" oleh supporter Juventus, AC Milan kemudian berbaik hati meminjamkan kiper mereka yaitu Christian Abbiati^[16] sebagai pengganti sementara sampai operasi Buffon berhasil dan pulih. Buffon lantas kembali bermain bersama Juve pada November 2005, tetapi tak lama kemudian ia merasai cedera kembali dan baru dapat tampil penuh di bulan Januari. Meskipun begitu, duet Abbiati dan Buffon yang tampil bergantian berhasil mengantar Juventus menjuarai Serie A untuk ke 29 kalinya sepanjang sejarah klub.

Buffon sementara debutnya di Serie B terhadap Rimini

Pada tanggal 12 Mei 2006, Buffon, bersama dengan tim Juventus dan sesama kiper Antonio Chimenti dan beberapa pemain pautannya divonus terlibat dalam sebuah judi ilegal dalam pertandingan sela Juventus memerangi Parma. Ia lantas membela diri di hadapan pengadilan dan ia mengakui bahwa ia sering terlibat dalam perjudian, tetapi tidak sudah menjalani sekalipun ia berjudi atas nama tim (dalam hal ini Juventus). Melihat pengakuannya soal judi, spekulasi mulai merebak di Italia bahwa dapat saja Buffon tergusur dari kedudukannya sebagai kiper utama timnas Italia di Piala Alam 2006, namun kemudian gosip itu pudar dan pada 15 Mei diumumkan secara resmi bahwa Buffon akan dibuat sebagai kiper utama timnas Italia di PD 2006. Selanjutnya seluruh pemain Juventus kemudian diberi keleluasaan dari tuduhan judi ilegal pada 27 Juni 2007 atau setahun usai kasus ini dipersidangkan.^[17]

Usai diumumkan sebagai kiper di PD 2006, Buffon kemudian menghadapi masalah baru. Klubnya yaitu Juventus didakwa telah terlibat dalam skandal Calciopoli, dan sebagai yang kemudian sekali suatu peristiwanya, Juventus terpaksa memberhentikan dua gelar Serie A di 2004-05 dan 2005-06 serta terkena hukuman turun ke Serie B.^[18] Desas-desus pautan kemudian muncul bahwa Buffon akan dilepas oleh Juventus untuk menghemat biaya.^[19] Beberapa klub yang tertarik kala itu diantaranya yaitu Manchester United, AC Milan, dan Real Madrid. Namun kemudian manajemen Juventus memutuskan untuk tidak melakukan penjualan Buffon, dan Buffon sendiri menyambut hukuman yang diberikan pada Juventus apa keadaan. Ia lantas menambahkan bahwa Serie B yaitu sebuah divisi yang belum sudah menjalani Juventus menangi, dan akan sangat menyenangkan bila Juve dapat menjuarainya.

April 2007, wakil presiden Milan Adriano Galliani menyatakan bahwa Buffon telah sepakat untuk dikontrak Milan menggantikan Dida.^[20] Hal ini kemudian dibantah oleh Buffon, yang menyatakan bahwa ia tidak sudah menjalani dihubungi oleh pihak Milan.^[21]

2007–2010: Juara Serie B dan kembali ke Serie A

Usai Juventus memenangkan Serie B dan kembali ke Serie A pada musim 2007-08, Buffon kemudian sepakat untuk memperpanjang kontrak dengan klubnya tersebut sampai musim 2012.^[22] Buffon kembali dibuat sebagai bintang Juve kala mengantar klub tersebut menduduki peringkat tiga Serie A 2007-08 dan mendapat jatah kualifikasi Liga Champions pada tahun kembalinya Juve ke Serie A. Musim 2008-09, Buffon kemudian didera beberapa cedera, diantaranya cedera punggung dan cedera otot.^[23] Dari bulan September 2008 sampai Januari 2009, kiper pengganti Buffon yaitu Alexander Manninger secara meyakinkan tampil luar biasa dan mendapat jumlah pujian.^[24] Manninger kemudian lebih jumlah dipakai oleh pelatih Claudio Ranieri ketimbang Buffon sekalipun Buffon telah pulih 100%. Buffon juga tidak kekurangan waktu untuk kesal dan sedih kala ia ditukarkan oleh Manninger kala memerangi Lecce dan Atalanta. Rumor mengembang Buffon mulai muak dan bosan dengan Juventus.^[25] Buffon pun mengakui bahwa ia tidak kekurangan waktu untuk marah dan kesal, tetapi untuknya tidak tidak kekurangan jalan pautan ketimbang menyambut keputusan pelatih. Buffon pun yang kemudian sekalinya menentukan untuk kembali memperpanjang kontrak sampai yang kemudian sekali 2013,^[26] dan mengisyaratkan bahwa dirinya ingin pensiun bersama Juventus.

2011–sekarang: Era Conte dan kembali meraih kemenangan

Musim 2011-12, Buffon tampil luar biasa sepanjang musim lewat beberapa penyelamatan gemilang. Diantaranya kala menghadang tendangan penalti dari Francesco Totti dan yang kontroversial yaitu menghalau sundulan Muntari.^[27] Buffon kembali berhasil mengantarkan Juventus meraih Scudetto di bawah asuhan pelatih Antonio Conte.

Karir internasional

Gianluigi Buffon bersama rekan-rekannya di tim nasional sepak bola Italia dalam perhelatan Piala Alam 2006 di Jerman.

Gianluigi Buffon memulai debutnya untuk tim nasional sepak bola Italia pada 29 Oktober 1997 dalam usia 19 tahun sebagai pengganti Gianluca Pagliuca yang cedera kala akan menghadapi play off Piala Alam 1998 memerangi tim nasional sepak bola Rusia. Ia kemudian turut dalam 23 pemain yang bermain di Piala Alam 1998 tetapi ia tidak mendapatkan peluang bermain sekalipun. Buffon juga termasuk anggota tim Italia dalam Olimpiade Atlanta 1996, Piala Alam 2002, dan Euro 2004. Buffon juga sebenarnya dibuat sebagai pilihan utama Dino Zoff dalam Piala Eropa 2000, tetapi hanya delapan hari menjelang turnamen di mulai tangannya patah dan ia ditukarkan oleh Francesco Toldo.

Sementara putaran final Piala Alam 2006 di Jerman, Buffon tampil dalam form yang luar biasa karena ia hanya kebobolan dua gol dan mencatat lima kali clean sheet. Catatan pautan Buffon di PD 2006 yaitu ia tidak kebobolan sementara 453 menit. Dua gol yang bersarang ke gawang Buffon yaitu kala dibuat sebagainya gol bunuh diri Cristian Zaccardo kala memerangi tim nasional sepak bola Amerika Serikat^[28] dan gol penalti di final dari Zinedine Zidane (tim nasional sepak bola Perancis). Buffon juga dibuat sebagai pahlawan dalam pertandingan final PD 2006 tepatnya ketika jadinya adu penalti usai Perancis menahan imbang Italia 1-1. Buffon berhasil menahan tendangan David Trezeguet dan dengan penalti dari Fabio Grosso, yang kemudian sekalinya Italia berhasil dibuat sebagai juara alam 2006.^[29][30] Dari prestasinya tersebut, Buffon kemudian mendapat anugerah Penghargaan Lev Yashin karena tampil luar biasa sementara tahun 2005-2006.^[31]

Pada Euro 2008, Gianluigi Buffon mendapatkan peluang tampil sebagai kapten timnas usai Fabio Cannavaro mundur dari turnamen yang kemudian sekali suatu peristiwa cedera. Di pertandingan penyisihan grup memerangi tim nasional sepak bola Rumania pada 13 Juni, Buffon berhasil menyelamatkan tendangan penalti dari Adrian Kualitas dan pertandingan yang kemudian sekalinya dengan skor 1-1. Buffon lantas tampil luar biasa kala memerangi Perancis di pertandingan paling yang kemudian sekali grup, namun sayangnya penampilan luar biasa Buffon tersebut harus yang kemudian sekalinya ketika memerangi tim nasional sepak bola Spanyol di perempat final 9 hari kemudian, karena Italia dipaksa menyerah 4-2 lewat adu penalti, dan Buffon hanya dapat menangkis satu tendangan penalti dari Spanyol.^[32]

14 Juni 2010 di Piala Alam 2010, Buffon diwakili di babak pertama usai Italia bermain imbang dengan tim nasional sepak bola Paraguay di Grup F.^[33] Argumen diwakilinya Buffon yaitu karena cedera urat syarafnya kambuh dan kemudian sampai Italia tereliminasi dari PD 2010, Buffon tidak sudah menjalani dimainkan lagi.^[34]

Setelah pensiunnya Fabio Cannavaro dari Timnas, Buffon dibuat sebagai kapten (sepak bola) baru tim nasional. Pada tanggal 9 Februari 2011, setelah pulih dari cedera punggung, Buffon memainkan pertandingan pertamanya sebagai kapten resmi di pertandingan persahabatan memerangi Jerman yang digelar di Dortmund.

Pada Euro 2012 Buffon bertindak sebagai kapten sementara semuanya turnamen. Dia terus tanpa kebobolan, ketika memerangi Irlandia di pertandingan ketiga babak grup, dan memerangi Inggris, menyelamatkan penalti penting dari Ashley Cole dalam adu penalti di perempatfinal. Pada laga semifinal memerangi Jerman, Buffon membikin beberapa penyelamatan penting, hanya dikalahkan dengan hukuman penalti oleh Mesut Özil di menit 92. Italia memenangkan pertandingan 2-1 dan melaju ke Final memerangi Juara bertahan Spanyol, Di final Spanyol mengalahkan Italia 4-0.

Di luar lapangan hijau

Gianluigi Buffon memiliki sebuah usaha restoran yang terletak di kota Pistoia dan sebuah sauna yang bernama "La Romanina" di Ronchi (MS).

Buffon juga sering berolahraga bersepeda bersama tunangannya. Ketika musim Serie A sedang libur, Buffon bersama Alena Šeredová sering menghabiskan waktu mengunjungi dan mengelilingi beberapa kota di Italia dengan bersepeda.^[35]

Buffon juga dibuat sebagai bintang iklan dari perusahaan poker online bernama PokerStars, diperkirakan setiap tahunnya Buffon menyambut keuntungan sebesar 1 juta Euro dari kontrak yang pertama kali ia tandatangani pada tahun 2009. Sebelumnya bintang AS Roma, Francesco Totti juga tidak kekurangan waktu untuk dibuat sebagai bintang iklan promosional dari situs permainan poker online ini pada tahun 2001.^[36]

Statistik

Klub

Per 10 November 2013.

Negara

Per 16 November 2013.^[37]

Gelar dan penghargaan

Klub

Parma

• Piala UEFA (1): 1998-99
• Coppa Italia (1): 1998-99
• Supercoppa Italiana: 1999

Juventus

• Serie A (3): 2001-2002, 2002-03 dan 2011-12 ( Tidak termasuk dua gelar yang dibatalkan di 2004-05 dan 2005-06)
• Serie B (1): 2006-07
• Supercoppa Italiana (2): 2002, 2003 dan 2012
• Piala Italia : Runner UP 2011-2012

Internasional

Italia U21

• Juara Piala Eropa U-21 : tahun 1996

Italia

• Juara Piala Alam FIFA : tahun 2006

Individual

• Bravo Award: 1999
• UEFA Champions League Most Valuable Player: 2003
• UEFA Club Football Awards Best Goalkeeper: 2003
• FIFA 100^[38]
• Yashin Award: 2006^[39]
• 2006 FIFA World Cup All-Star Team
• European Footballer of the Year (Silver Ball): 2006^[40]
• Serie A Goalkeeper of the Year: 1999, 2001, 2002, 2003, 2004, 2005, 2006, 2008
• Onze d'Onze (Ideal Team of The Year, GK): 2003, 2006
• UEFA Team of the Year: 2003, 2004, 2006
• FIFPro World XI: 2006, 2007
• IFFHS Best Goalkeeper: 2003, 2004, 2006, 2007
• UEFA Euro 2008 - Team of the Tournament

Referensi

Pranala luar

• Situs web resmi Gianluigi Buffon
• Profil dan statistik Gianluigi Buffon
• Profil Gianluigi Buffon dalam situs Juventus

Skuat tim nasional   Skuat Italia pada Piala Alam FIFA 1998   1 Toldo 2 Bergomi 3 P. Maldini  4 Cannavaro 5 Costacurta 6 Nesta 7 Pessotto 8 Torricelli 9 Albertini 10 Del Piero 11 D. Baggio 12 Pagliuca 13 Cois 14 Di Biagio 15 Di Livio 16 Di Matteo 17 Moriero 18 R. Baggio 19 Inzaghi 20 Chiesa 21 Vieri 22 Buffon Pelatih: C. Maldini Skuat Italia pada Piala Alam FIFA 2002   1 Buffon 2 Panucci 3 Maldini 4 Coco 5 Cannavaro 6 Zanetti 7 Del Piero 8 Gattuso 9 Inzaghi 10 Totti 11 Doni 12 Abbiati 13 Nesta 14 Di Biagio 15 Iuliano 16 Di Livio 17 Tommasi 18 Delvecchio 19 Zambrotta 20 Montella 21 Vieri 22 Toldo 23 Materazzi Pelatih: Trapattoni Skuat Italia pada Kejuaraan Sepak Bola Eropa UEFA 2004   1 Buffon 2 Panucci 3 Oddo 4 Zanetti 5 Cannavaro 6 Ferrari 7 Del Piero 8 Gattuso 9 Vieri 10 Totti 11 Corradi 12 Toldo 13 Nesta 14 Fiore 15 Favalli 16 Camoranesi 17 Di Vaio 18 Cassano 19 Zambrotta 20 Perrotta 21 Pirlo 22 Peruzzi 23 Materazzi Pelatih: Trapattoni Skuat Italia pada Piala Alam FIFA 2006 (Juara – Gelar ke-4)   1 Buffon 2 Zaccardo 3 Grosso 4 De Rossi 5 Cannavaro  6 Barzagli 7 Del Piero 8 Gattuso 9 Toni 10 Totti 11 Gilardino 12 Peruzzi 13 Nesta 14 Amelia 15 Iaquinta 16 Camoranesi 17 Barone 18 Inzaghi 19 Zambrotta 20 Perrotta 21 Pirlo 22 Oddo 23 Materazzi Pelatih: Lippi Skuat Italia pada Kejuaraan Sepak Bola Eropa UEFA 2008   1 Buffon 2 Panucci 3 Grosso 4 Chiellini 5 Gamberini 6 Barzagli 7 Del Piero  8 Gattuso 9 Toni 10 De Rossi 11 Di Natale 12 Borriello 13 Ambrosini 14 Amelia 15 Quagliarella 16 Camoranesi 17 De Sanctis 18 Cassano 19 Zambrotta 20 Perrotta 21 Pirlo 22 Aquilani 23 Materazzi Pelatih: Donadoni Skuat Italia pada Piala Alam 2010   1 Buffon 2 Maggio 3 Criscito 4 Chiellini 5 Cannavaro 6 De Rossi 7 Pepe 8 Gattuso 9 Iaquinta 10 Di Natale 11 Gilardino 12 Marchetti 13 Bocchetti 14 De Sanctis 15 Marchisio 16 Camoranesi 17 Palombo 18 Quagliarella 19 Zambrotta 20 Pazzini 21 Pirlo 22 Montolivo 23 Bonucci Pelatih: Lippi Skuat Italia pada Kejuaraan Sepak Bola Eropa UEFA 2012   1 Buffon 2 Maggio 3 Chiellini 4 Ogbonna 5 Motta 6 Balzaretti 7 Abate 8 Marchisio 9 Balotelli 10 Cassano 11 Di Natale 12 Sirigu 13 Giaccherini 14 De Sanctis 15 Barzagli 16 De Rossi 17 Borini 18 Montolivo 19 Bonucci 20 Giovinco 21 Pirlo 22 Diamanti 23 Nocerino Pelatih: Prandelli