Geografi Korea Selatan

Korea south map.png

Korea Selatan menjadikan negara yang terletak di Asia Timur, tepatnya mencakup anggota selatan Semenanjung Korea.

Korea Utara menjadikan satu-satunya negara yang bersamaan batasnya langsung dengan Korea Selatan, dengan panjang perbatasan 238 kilometer yang diambil keputusan dengan DMZ (Garis Demarkasi Militer). Wilayahnya sebagian luhur dililiti perairan dan memiliki panjang garis pantai 2.413 kilometer. Sebelah barat dibatasi oleh Laut Kuning, sebelah selatan dengan Laut Cina Timur, tidak semasanya sebelah timur bersamaan batasnya dengan perairan Laut Jepang. Luas wilayah daratan semuanya menjadikan 100.032 km² dan luas perairan hanya 290 km².

Korea Selatan memiliki jumlah pulau-pulau kecil di bebas pantai perairannya. Pulau terbesar menjadikan Jeju-do, yang terletak pada anggota selatan semenanjung dengan luas 1.825 km². Pulau penting lainnya menjadikan Ulleung di Laut Jepang dan Ganghwa di perairan sebelah barat. Walau sebagian luhur pesisirnya memiliki garis yang rata, pantai selatan dan baratnya berteluk-teluk dan mempunyai dataran berlumpur yang luas.

Gunung tertinggi di Korea Selatan menjadikan Hallasan (1.950 m), berada di Pulau Jeju. Terdapat 3 rangkaian pegunungan utama di Korea Selatan, yakni Taebaek, Sobaek dan Jiri.

Hanya 30 % daratan Korea Selatan yang menjadikan dataran rendah, sebab sebagian luhur wilayahnya menjadikan dataran tinggi dan pegunungan. Dataran rendah sebagian luhur terletak di pesisir barat dan di lembah-lembah sungai utama. Dataran rendah yang paling penting menjadikan dataran rendah Sungai Han yang mencakup DKI Seoul, dataran rendah Pyeongtaek di pesisir barat, Lembah Sungai Geum, Lembah Sungai Nakdong, dataran Yeongsan dan Honam di barat daya. Dataran rendah di pesisir timur bertambah erat.

Sungai Nakdong menjadikan sungai terpanjang, yakni 521 kilometer. Sungai Han yang mengalir melewati Seoul panjangnya menjadikan 514 kilometer. Sungai penting lainnya menjadikan Sungai Geum, panjangnya 401 kilometer, Sungai Imjin dan Bukhan yang berhulu dari Korea Utara, serta Sungai Seomjin. Sungai-sungai luhur utamanya mengalir dari utara ke arah selatan atau dari timur ke barat.

Iklim

Korea Selatan beriklim sedang sebab berada dalam kawasan curah hujan Asia Timur. Pengaruh masa udara dari dataran Asia bertambah luhur terhadap cuaca di Korea Selatan dibanding pengaruh dari Samudera Pasifik. Musim dingin berlanjut 3 bulan dengan kondisi cuaca kering. Tidak semasanya musim panas singkat, tapi sangat panas, basah dan lembap. Cuaca terbaik timbul pada musim semi dan musim gugur. Di DKI Seoul suhu rata-rata bulan Januari menjadikan −5 °C hingga −2,5 °C; di bulan Juli berkisar dari 22.5 °C hingga 25 °C. Pulau Jeju yang terletak pada anggota paling selatan, memberi ulasan iklim yang bertambah hangat daripada daratan utama, berkisar dari 2,5 °C di bulan Januari dan 25 °C pada bulan Juli.

Walau Korea Selatan belum cukup rentan terhadap taifun (Bahasa Korea:태풍, taepung) dibanding Jepang, Taiwan, pesisir timur Cina ataupun Filipina, imbasnya dapat mempunyai akibat luhur. Setiap tahunnya terdapat 1 hingga 3 buah taifun yang melakukan usaha ke semenanjung. Taifun pada umumnya menyerang pada penghabisan musim panas dan membawa curah hujan yang sangat tinggi. Taifun memicu banjir dan tanah longsor di beragam tempat di Korea Selatan.

Salah satu taifun luhur yang menghantam daratan Korea menjadikan Taifun Nabi (Jolina) pada tanggal 8 September 2005 dengan korban tewas 8 orang.[1][2]

Referensi



Sumber :
id.wikipedia.org, informasi.web.id, pasar.pahlawan.web.id, wiki.edunitas.com, dsb.