Bandar Udara Internasional Kualanamu
Bandar Udara Internasional Kualanamu Kualanamu International Airport | |||
---|---|---|---|
Apron Bandar Udara Kualanamu | |||
IATA: KNO – ICAO: WIMM | |||
Ikhtisar | |||
Jenis bandara | Publik | ||
Pemilik | Pemerintah Indonesia | ||
Manajer | PT Angkasa Pura II | ||
Melayani | Ajang, Sumatera Utara | ||
Lokasi | Deli Serdang, Sumatera Utara | ||
Penghubung untuk | |||
Kota fokus untuk | Ajang, Sumatera Utara | ||
Dibentangkan | 25 Juli 2013 | ||
Koordinat | 3°38′32″LU 98°52′42″BT / 3,64222°LU 98,87833°BT / 3.64222; 98.87833Koordinat: 3°38′32″LU 98°52′42″BT / 3,64222°LU 98,87833°BT / 3.64222; 98.87833 | ||
Situs web | |||
Peta | |||
KNO | |||
Landas pacu | |||
Arah | Panjang | Permukaan | |
m | ft | ||
05/23 | 3.750 | 12.303 | Aspal |
Bandar Udara Internasional Kualanamu (IATA: KNO, ICAO: WIMM) yaitu sebuah bandar udara internasional yang melayani kota Ajang dan sekitarnya. Bandara ini terletak 39 kilometer dari kota Medan. Bandara ini yaitu bandara terbesar kedua di Indonesia sesudah Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta. Lokasi bandara ini yaitu bekas areal perkebunan PT Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa yang terletak di Beringin, Deli Serdang, Sumatera Utara. Pembangunan bandara ini yaitu anggota dari MP3EI, untuk menggantikan Bandar Udara Internasional Polonia yang telah berusia semakin dari 85 tahun. Bandara Kualanamu diharap mampu menjadi bandara pangkalan transit internasional untuk kawasan Sumatera dan sekitarnya. Bandara ini mulai beroperasi sejak 25 Juli 2013 meskipun telah tersedia sarana yang belum sepenuhnya berakhir dikerjakan.
Daftar isi
Sejarah
Latar belakangan pembangunan
Pengalihan bandara ke Kualanamu telah direncanakan sejak tahun 1992. Dalam kunjungan kerja ke Ajang oleh Menteri Perhubungan masa itu, Azwar Anas, bercakap bahwa demi keselamatan penerbangan, bandara hendak dipindah ke luar kota.
Persiapan pembangunan diawali pada 1 Agustus 1997, namun krisis moneter yang dimulai pada tahun yang sama akhir memaksa rencana pembangunan ditunda. Sejak masa itu kabar mengenai bandara ini jarang terdengar kembali, sampai kecelakaan pesawat Mandala Airlines terjadi pada 5 September 2005. Kecelakaan ini menewaskan Gubernur Sumatera Utara Tengku Rizal Nurdin dan juga menyebabkan beberapa warga yang tinggal di sekitar wilayah bandara tewas dampak letak bandara yang terlalu akrab dengan pemukiman. Hal ini menyebabkan timbulnya kembali seruan supaya bandara udara di Ajang segera dialihkan ke tempat yang semakin berlandaskan. Selain itu, kapasitas Polonia yang telah melebihi batasnya juga yaitu salah satu faktor direncanakannya pengalihan bandara.
Rencana pembangunan selama bertahun-tahun terhambat masalah pembebasan area. Pada 1 Juli 2006, baru 1.650 hektar area yang telah tidak bermasalah, sementara area yang dihuni 71 kepala keluarga lainnya masih baru saja ditawarkan. Pada 1 November 2006 dilaporkan bahwa Angkasa Pura II telah membereskan seluruh pembebasan area.[1]
Perkembangan
Pada 1 November 2011, bandara ini telah 70% berakhir dan direncanakan berakhir 100% pada tahun pengahabisan 2012 yang termasuk jalan raya nontol, jalur kereta api & jalan raya tol yang hendak didirikan sesudahnya.[2]
Pada awal tahun 2013, perkembangannya telah mencapai 95%. Pada 10 Januari 2013, bandara ini melakukan percobaan sistem navigasi dan teknis. Bandara ini dibentangkan pada 25 Juli 2013.[3]
Pada 27 Maret 2014, bandara ini disahkan operasionalnya oleh Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono bersamaan dengan penetapan pembangunan beberapa bandara di Pulau Sumatera.[4]
Sarana dan infrastruktur
Tahap I bandara mampu menampung 8,1 juta-penumpang dan 10.000 pergerakan pesawat per tahun,[5] sementara sesudah berakhirnya tahap II bandara ini rencananya hendak menampung 25 juta penumpang per tahun.
Luas terminal penumpang yang hendak didirikan yaitu sekitar 6,5 hektar dengan sarana area komersial seluas 3,5 hektar & sarana kargo seluas 1,3 hektar. Bandara Internasional Kualanamu memiliki panjang landas pacu 3,75 kilometer yang sesuai untuk didarati pesawat sebesar Boeing 747 & ada 8 garbarata. Walaupun sarananya belum terpasang, bandara ini sanggup didarati oleh pesawat penumpang Airbus A380. Bandara ini juga yaitu bandara keempat di Indonesia yang bisa didarati Airbus A380 selain Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Bandar Udara Internasional Ngurah Rai & Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta.
Maskapai penerbangan
Terminal penumpang
Terminal kargo
Transportasi Darat
Kereta Api
Pembangunan Tahap I disertai pula oleh pembangunan jalur kereta api dari Stasiun Araskabu di disktrik Beringin ke bandara yang berjauhan sekitar 450 meter. Stasiun Araskabu sendiri terhubung ke Stasiun Ajang dengan jarak 22,96 kilometer. Jarak tempuh dari Ajang sampai Kuala Namu berkisar 37-47 menit. Stasiun di bandara sudah jadi dan telah dioperasikan sejak 25 Juli 2013. Harga tiket kereta api Kualanamu-Ajang PP yaitu Rp80.000.00. Setiap hari dioperasikan 17-18 afal per arah. Pada awal mulanya kereta api yang dipakai yaitu KRDE buatan INKA, lewat pada November 2013 kereta baru dari Korea Selatan yang dilengkapi Wi-Fi mulai dipergunakan menggantikan KRDE INKA. Layanan kereta api ini dioperasikan oleh PT Railink yang yaitu perusahaan patungan PT Angkasa Pura II dan PT Kereta Api Indonesia. Kereta api ini yaitu kereta api bandara pertama di Indonesia.
Bus
Bandara ini terhubung menjalani angkutan bus dengan dengan kota Medan, Binjai, Pematangsiantar, dan Kabanjahe.[6]
Operator | Rute | Lokasi |
---|---|---|
Damri | Terminal Amplas | Ajang |
Damri | Plaza Ajang Fair | Ajang |
Almasar | Jalan Cemara | Ajang |
ALS | Jalan Ring Road | Ajang |
ALS | Binjai Super Mall | Binjai |
Paradep | Jalan Sutomo | Pematang Siantar |
Almasar | Kabanjahe | Kabanjahe |
Mobil
Terdapat jalan arteri yang menghubungkan kota Ajang & bandara. Jalan Tol Medan-Kuala Namu-Tebing Tinggi masa ini baru saja dalam tahap pembuatan. Direncanakan jalan tol ini hendak berakhir pada tahun 2014. Jalan tol ini yaitu anggota dari Jalan Tol Trans-Sumatera.
Insiden
Pada 18 Mei 2013, sebuah pesawat Boeing 737-400 Malaysia Airlines yang seharusnya mendarat di Bandar Udara Internasional Polonia, nyaris mendarat di Bandar Udara Internasional Kualanamu. Pesawat ini belum sempat mendarat hendak tetapi roda pesawat sudah dibawa keluar. Begitu pilot mengingat bahwa bandaranya salah dia langsung menerbangkan pesawat kembali. Pesawat ini mendarat di Bandar Udara Internasional Polonia dengan selamat.
Rujukan
- ^ "Pemprovsu hendak Terus Awasi Tahapan Pembangunan Bandar Udara Kuala Namu", Analisa, 8 November 2006
- ^ "Kuala Namu masih terkendala (Indonesian)". December 6, 2011.
- ^ Kuala Namu International Airport Hits a New Roadblock. Retrieved February 16, 2013.
- ^ "Presiden Berkeinginan Bandara Kuala Namu Terus Berkembang". 29 Maret 2014.
- ^ "VP to lay down corner stone of Kuala Namu airport development", ANTARA, 19 Juni 2006
- ^ http://www.analisadaily.com/mobile/pages/news/64606/dishub-sumut-tunjuk-pt-almasar-pelaksana-angkutan-bandara-kualanamu
Pranala luar
wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, andrafarm.com, pasar.nomor.net, dsb-nya.