Partai Damai Sejahtera

Partai Damai Sejahtera
KetuaDenny Tewu
Sekretaris jenderalSahat Sinaga
Didirikan1 Oktober 2001
Kantor pusatDKI Jakarta
IdeologiPancasila
Kursi di DPR (2009)-
Politik Indonesia
Partai politik
Pemilihan umum

Partai Damai Sejahtera merupakan salah satu partai politik di Indonesia yang berasaskan Pancasila, didirikan pada 1 Oktober 2001. Para pendirinya mendeklarasikan partai ini sebagai partai dengan "dinamika kekristenan". [1][2]

Sejarah

Didirikan pada hari Minggu, 28 Oktober 2001, para pendiri partai ini memiliki rancangan untuk menjadi Organisasi Pengikut Pemilu, dimana kadernya akhir turut dikandidatkan sebagai Presiden, Wakil Presiden, dan calon-calon legislatif melewati sistem Pemilihan Umum yang diadakan secara langsung pada tahun 2004. [1] Berdasarkan persyaratan yang diambil keputusan oleh Undang Undang Partai Politik (UU Parpol) nomor: 31 Tahun 2002 perihal syarat kelengkapan pengurus dan cabang partai di minimal 50 persen provinsi dan 50 persen kabupaten/ kota pada provinsi tersebut serta 25 persen kecamatan dari kabupaten, PDS didaftarkan dengan 18 provinsi (syarat minimal merupakan 15 provinsi) dan dinyatakan lolos sebagai Partai Politik Berbadan Hukum berdasarkan verifikasi lapangan yang diterapkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia pada Agustus 2003 bersama 17 Partai Politik lainnya (dari 237 parpol yang mendaftar).[1]

Konflik internal

Menjelang Pemilu 2009 Partai Damai Sejahtera didera konflik internal dimana terdapat dua kubu yang mengklaim kepemimpinan PDS yaitu kubu yang dipandu oleh Ruyandi Hutasoit dan kubu yang dipandu oleh Rahmat Manullang.[3][2]. Perseteruan di tubuh PDS diawali dari Munas II PDS di Bali tahun 2007, cara Munas yang pada awalnya membahas penyempurnaan AD/ART sebagai tindaklanjut hasil Rapimnas diusir beberapa pengikut Munas dimana beberapa pengikut malah menuntut untuk mewakili Ketua Umum.[3] Namun KPU memutuskan hanya mengakui PDS kubu Ruyandi.[2] Persoalan menjadi bertambah berlibat saat Manullang menggugat Ruyandi cs ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada 18 April 2008 dan menggugat Menkumham Andi Matalatta karena telah mengeluarkan SK pengakuan kubu Ruyandi Hutasoit.[3] Pada bulan Mei 2008 konflik PDS usai islah (damai) dengan kesepakatan. [3]

Pada bulan Mei 2010 kepemimpinan Ruyandi kembali ditantang oleh Gerry Mbatemooy saat menggelar Musyawarah Nasional (Munas) I di Manado, Sulawesi Utara. [4] Di mata Gerry, munas itu tidak sepadan dengan aturan dasar dan aturan rumah tangga partai, namun Wakil Ketua Umum Denny Tewu menyatakan Munas Manado sah.[4] Kubu Ruyandi Hutasoit dan Denny Tewu pada tahun 2010 tercatat masih berusaha menata kepengurusan di Manado.[4]

Manuver politik

Pada bulan Januari 2008 fraksi PDS tercatat menentang pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Syariah dan UU Sukuk, namun pembahasan tetap berlanjut berdasarkan mekanisme.[5] Menteri Agama Maftuh Basyuni menyatakan bahwa sikap penolakan partai PDS ini mungkin dikarenakan dari pemahamannya, karena ekonomi syariah perbankan sendiri sudah diterapkan di Eropa dan Amerika Serikat.[5]

Pada Juli 2008 Partai Damai Sejahtera berencana menyelesaikan beberapa selebritis untuk menjadi caleg dengan nama-nama seperti Maya Rumantir, Bella Saphira, Tessa Kaunang, dan Ronny Pangemanan (komentator bola).[6] Wakil Ketua DPP PDS Denny Tewu menegaskan sikap partai melirik artis tidak berdasarkan latah atau ikut-ikutan parpol lain namun berdasarkan realitas bahwa masyarakat masih menetapkan yang dipilih popularitas, dan artis dipilih karena sangat diketahui.[6]

Dalam Pemilu 2009 di bawah kepemimpinan Ruyandi Hutasoit, PDS berjanji untuk dibuat sebagai partai buka dimana 10 persen caleg dari PDS merupakan kader lintas agama.[2] Beberapa caleg PDS dipercakapkan juga tidak kekurangan yang merupakan pemuka agama nonkristiani.[2]

Pada bulan Mei 2009 PDS tercatat mendeklarasikan dukungannya pada "Mega-Pro" istilah yang digunakan untuk dukungan kepada capres-cawapres periode 2009-2014 yaitu Megawati dan Prabowo.[7] Menurut Anggota DPR RI dari Fraksi PDS, Arisman Zagoto, dasar dukungan ini diterapkan dengan gagasan "paling kental dengan nasionalisme dan kerakyatannya dibandingkan yang akan menjadi lain".[7] Deklarasi dukungan ini disaksikan langsung Prabowo, cawapres yang diusung Partai Gerindra yang berkesempatan mengucapkan terima kasih.[7]

Hasil Pemilu

Pada Pemilu 2004 PDS memperoleh 2.424.319 suara atau 2,14 persen dari total perolehan suara dengan menemukan 13 kursi di DPR.[2] Semasa itu, pada Pemilu 2009 PDS memperoleh 1.541.592 suara atau 1,48 persen dari total perolehan suara, kurang dari 2,5 persen sebagaimana yang dipersyaratkan oleh aturan ambang batas pemilu (electoral threshold), sehingga kehilangan semua kursi dalam Dewan Perwakilan Rakyat.[8][9]

Situs partai

Berdasarkan ulasan Kompas Tekno, situs resmi partainya sendiri dianggap rapi namun tidak dinamis. [10]

Pemilu 2014

Pada babak seleksi partai politik pengikut pemilihan umum legistatif 2014 yang diadakan oleh Komisi Pemilihan Umum, Partai Damai Sejahtera lolos dalam tahap verifikasi awal namun akhir gagal dalam tahap verifikasi administrasi.[11] Pada tanggal 10 Maret 2013, Partai Damai Sejahtera bersama sembilan partai nonparlemen lainnya menyatakan bergabung dengan Partai Hati Nurani Rakyat.[12]

Rujukan

  1. ^ a b c Situs Resmi Partai Damai Sejahtera: Sejarah
  2. ^ a b c d e f Detiknews: PDS (25) Diakses 29 Desember 2010
  3. ^ a b c d Situs Berita Rakyat Riau 25 Mei 2008. Diakses 29 Desember 2010
  4. ^ a b c Rakyat Merdeka (Mei 2010) melewati Situs BataviaDiakses 29 Desember 2010
  5. ^ a b Detik Finance: Ditentang PDS, Pembahasan UU Perbankan Syariah Tetap Jalan (29 Januari 2008) diakses pada 29 Desember 2010
  6. ^ a b Kompas: PDS Jaring Artis Berlaku Caleg (28 Juli 2008)Diakses pada 29 Desember 2010
  7. ^ a b c Kompas Nasional (Mei 2009) Gerakan Damai Sejahtera Dukung Mega-Pro
  8. ^ Indonesian General Election Commission website Official Election Results
  9. ^ The Jakarta Post 10 May 2009 Democratic Party controls 26% of parliamentary seats
  10. ^ Kompas Tekno: Situs Partai Politik Kontennya Sekadar Menjilat Atasan Diakses 29 Desember 2010
  11. ^ 16 Parpol Lolos Verifikasi Adminitrasi - Situs Resmi KPU
  12. ^ Sepuluh Parpol Tak Lolos Verifikasi Gabung ke Hanura - Kompas.com

Pranala luar

 
Nasional
 
Lokal Aceh
 
Keterangan: Tebal - menemukan kursi di Dewan Perwakilan Rakyat sepadan dengan ketetapan ambang batas parlemen.
 


Asal :
id.wikipedia.org, civitasbook.com (Ensiklopedia), pasar.gilland-ganesha.com, wiki.edunitas.com, dsb.