Bahasa Mandailing

Bahasa Mandailing yaitu bahasa yang terdapat di provinsi Sumatera Utara bagian selatan, Sumatera Barat dan Riau bagian utara, yang yaitu varian dari bahasa Sanskerta yang banyak dipengaruhi bahasa Arab.

Bahasa Mandailing Julu dan Mandailing Godang dengan pengucapan yang lebih lembut kembali dari bahasa Angkola, bahkan dari bahasa Batak Toba. Mayoritas penggunaannya di kawasan Kabupaten Mandailing Natal, namun tidak termasuk bahasa Natal (bahasa Minang), walau pun pengguna bahasa Natal berkerabat (seketurunan) dengan orang-orang Kabupaten Mandailing Natal biasanya.

Tidak selamanya itu, bahasa Mandailing Padang Lawas (Padang Bolak) dipakai di wilayah Kabupaten Padang Lawas Utara dan Padang Lawas.

Di Pasaman, Sumatera Barat dan Kampar, Riau, bahasa Mandailing mempunyai variasi tersendiri.

Di wilayah Asahan, Batubara, dan Labuhan Batu, orang-orang Mandailing umumnya memakai bahasa Melayu Pesisir Timur.

Bahasa Mandailing Angkola, terutama di Angkola Dolok (Sipirok) yaitu bahasa yang paling mirip dengan bahasa Batak Toba, karena jabatan geografisnya yang berdekatan, tetapi bahasa Angkola seberapa lebih lembut intonasinya daripada bahasa Toba. Bahasa Angkola meliputi kawasan Padangsidempuan, Batang Toru, Sipirok, seluruh bagian kabupaten Tapanuli Selatan.

Dengan cara umum, orang Mandailing akan menggunakan bahasa Melayu bila bertemu, apabila mempunyai kata-kata yang tidak dipahami dalam dialek lokalnya setiap.



Sumber :
ilmuwan.web.id, pasar.ptkpt.net, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, dll.