Kabupaten Batang

Kabupaten Batang
Lambang Kabupaten Batang.png
Lambang Kabupaten Batang
Moto: Batang Mengembang


Locator kabupaten batang.gif
Peta lokasi Kabupaten Batang
Koordinat: -
ProvinsiJawa Tengah
Landasan hukumUU No. 9/1965
Tanggal14 July 1965
Ibu kotaBatang
Pemerintahan
 - BupatiYoyok Riyo Sudibyo
 - DAURp. 641.663.630.000.-(2013)[1]
Lapang788,64 km2
Populasi
 - Total706.764 jiwa (2010)
 - Kepadatan896,18 jiwa/km2
Demografi
 - Kode area telepon0285
Pembagian administratif
 - Disktrik15
 - Kelurahan239/9
 - Flora resmiNangka
 - Fauna resmiLebah madu
 - Situs webhttp://www.batangkab.go.id

Kabupaten Batang (bahasa Jawa: Hanacaraka ꦧ​ꦠꦁ) yaitu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya yaitu Batang. Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Kendal di timur, Kabupaten Banjarnegara di selatan, serta Kota Pekalongan dan Kabupaten Pekalongan di barat.

Geografi

Beberapa akbar wilayah Kabupaten Batang adalah perbukitan dan pegunungan. Dataran rendah di sepanjang pantai utara tidak begitu lebar. Di anggota selatan yaitu terdapat Dataran Tinggi Dieng, dengan puncaknya Gunung Prau (2.565 meter).

Ibukota Kabupaten Batang terletak di ujung barat laut wilayah kabupaten, yakni tepat di sebelah timur Kota Pekalongan, sehingga kedua kota ini seolah-olah menyatu. Kabupaten Batang terletak pada 6° 51' 46" sampai 7° 11' 47" Lintang Selatan dan sela 109° 40' 19" sampai 110° 03' 06" Bujur Timur di pantai utara Jawa Tengah . Lapang daerah 78.864,16 Ha. Batas-batas wilayahnya sebelah utara Laut Jawa, sebelah timur Kabupaten Kendal, sebelah selatan Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Banjarnegara, sebelah barat Kota dan Kabupaten Pekalongan.

Sejarah Batang

Kabupaten Batang dapat dibagi dalam 3 periodisasi sejarah. Berdiri sebagai Kabupaten sejak awal zaman 17 dan bertahan sampai dengan 31 Desember 1935. Per 1 Januari 1936, Batang dengan cara resmi digabungkan kedalam Pemerintahan Kabupaten Pekalongan.

Tahun 1946, mulai tidak kekurangan pendapat untuk menuntut kembalinya status Kabupaten Batang. Konsep pertama lahir dari Mohari yang disalurkan mengalami sidang KNI Daerah dibawah pimpinan H.Ridwan. Sidang bertempat di gedung bekas rumah Contrder Belanda (Komres Kepolisian 922).

Tahun 1952, terbentuk sebuah Panitia yang menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat Batang. Panitia ini dinamakan Panitia Pemulangan Kabupaten Batang, yang bertugas menjalankan amanat masyarakat Batang.

Dalam kepanitiaan ini duduk dari kalangan badan legislatif serta pemuka masyarakat yang berpengaruh saat itu. Susunan panitianya terdiri atas RM Mandojo Dewono (Direktur SGB Batang) sebagai Ketua, R. Abutalkah dan R. Soedijono (anggota DPRDS Kabupaten Pekalongan) sebagai Wakil Ketua. Panitia juga dilengkapi dengan dua anggota yaitu R. Soenarjo (anggota DPRDS yang juga Kepala Desa Kauman) dan Rachmat (anggota DPRDS).

Tahun 1953, Panitia menyampaikan Surat Permohonan terbentuknya kembali status Kabupaten Batang komplet satu berkas, yang langsung diterima oleh Presiden Soekarno pada saat mengadakan peninjauan daerah dan menuju ke Semarang dengan jawaban hendak diamati.

Tahun 1955, Panitia mengutus delegasi ke pemerintah pusat, yang terdiri atas RM Mandojo Dewono, R.Abutalkah, dan Sutarto (dari DPRDS).

Tahun 1957, dikirim dua delegasi kembali. Delegasi I, terdiri atas M. Anwar Nasution (wakil ketua DPRDS), R.Abutalkah, dan Rachmat (Ketua DPRD Peralihan). Sedangkan delegasi II dipercayakan kepada Rachmat (Kepala Daerah Kabupaten Pekalongan), R.Abutalkah, serta M.Anwar Nasution.

Tahun 1962, mengirimkan utusan sekali. Utusan tersebut dipercayakan kepada M. Soenarjo (anggota DPRD Kabupaten Pekalongan dan juga Wedana Batang) sebagai ketua, sebagai pelapor diputuskan Soedibjo (anggota DPRD), serta dibantu oleh anggota yaitu H. Abdullah Maksoem dan R. Abutalkah.

Tahun 1964, dikirim empat delegasi. Delegasi I, ketuanya dipercayakan R. Abutalkah, sedang pelapor yaitu Achmad Rochaby (anggota DPRD). Delegasi ini dilengkapi lima orang anggota DPRD Kabupaten Pekalongan, yaitu Rachmat, R. Moechjidi, Ratam Moehardjo, Soedibjo, dan M. Soenarjo.

Delegasi II, susunan keanggotaannya sama dengan Delegasi I tersebut, sebelum menyampaikan tuntutan rakyat Batang seperti pada delegasi-delegasi terdahulu, yaitu kepada Menteri Dalam Negeri di Jakarta diawali penyampaian tuntutan tersebut kepada Gubernur Kepala Daerah Provinsi Jawa Tengah di Semarang.

Delegasi III, yang juga susunan keanggotaannya sama dengan Delegasi I dan II kembali mengambil langkah menyampaikan tuntutan rakyat Batang langsung kepada Mendagri. Sedang Delegasi IV menjumpai perubahan susunan keanggotaan. Dalam delegasi ini sebagai ketua R. Abutalkah, sebagai wakil ketua Rachmat, sedangkan sebagai pelapor yaitu Ratam Moehardjo, Ahmad Rochaby sebagai sekretaris I, R. Moechjidi sebagai sekretaris II serta dilengkapi anggota yaitu Soedibjo dan M. Soenarjo.

Tahun 1965, diutus delegasi paling pengahabisan. Sebagai ketua R. Abutalkah, wakil ketua Rachmat, sekretaris I Achmad Rochaby, sekretaris II R. Moechjidi, pelapor Ratam Moehardjo serta dilengkapi dua orang anggota yaitu M. Soenarjo dan Soedibjo. Delegasi paling pengahabisan atau kesepuluh itu, memperoleh kesempatan untuk menyaksikan sidang paripurna DPR GR dalam cara persetujuan dewan atas Rancangan Undang-undang perihal Pembentukan Pemerintah Kabupaten Batang sebagai Undang-undang.

Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Batang terbentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 9 Tahun 1965, yang dimuat dalam Lembaran Negara Nomor 52, tanggal 14 Juni 1965 dan Instruksi Menteri Dalam Negeri RI Nomor 20 Tahun 1965, tanggal 14 Juli 1965.

Tanggal 8 April 1966, bertepatan hari Jumat Kliwon, yaitu hari yang diasumsikan penuh berkah bagi masyarakat tradisional Batang, dengan mengambil tempat di bekas Kanjengan Batang lama (rumah dinas yang sekaligus kantor para Bupati Batang lama) diterapkan penetapan pembentukan Daerah Tingkat II Batang.

Upacara yang berlaku khidmat dari jam 08.00 s/d 11.00 itu, ditandai diantaranya dengan Pernyataan Pembentukan Kabupaten Batang oleh Gubernur Kepala Daerah Provinsi Jawa Tengah Brigjend (Tit) KKO-AL Mochtar, pelantikan R. Sadi Poerwopranoto sebagai Pemegang jabatan Bupati Kepala Daerah Batang, serah terima wewenang wilayah dari Bupati KDH Pekalongan kepada Pemegang jabatan Bupati KDH Batang, serta penerimaan dari Gubernur Kepala Daerah Jawa Tengah.

Daftar Bupati

  1. R. Sadi Poerwopranoto, 8 April 1966 s/d 31 Mei 1967
  2. R. Harjono Prodjodirdjo, 31 Mei 1967 s/d 10 Oktober 1972
  3. Soejitno, 10 November 1972 s/d 21 Maret 1979
  4. Soekirdjo, 21 Maret 1979 s/d 1 Januari 1988
  5. Soehoed, 26 Juli 1988 s/d 26 Juli 1993
  6. Moeslich Effendi, SH, 26 Juli 1993 - 26 Juli 1998
  7. Djoko Poernomo, SH, MM, 22 Oktober 1998 - 7 Agustus 2001
  8. Bambang Bintoro, SE, 11 Februari 2002 - 2011
  9. Yoyok Riyo Sudibyo, Januari 2012 - Sekarang

Pembagian administratif

Kabupaten Batang terdiri atas 15 disktrik, yang dibagi kembali atas sejumlah desa dan kelurahan. Pusat pemerintahan tidak kekurangan di Disktrik Batang.

Di samping Batang, kota-kota disktrik lainnya yang cukup signifikan yaitu Tulis, Subah, Gringsing (Plelen); ketiganya tidak kekurangan di jalur pantura serta Limpung sebagai segitiga emas pertemuan bisnis Tersono, Bawang, Bandar. Juga di selatan kota Batang tidak kekurangan Bandar yang saat ini mengembang pesat yang adalah sentra penghasil cengkih, petai dan pisang.

Pengolahan memberi latihan

Pengolahan memberi latihan formalTK atau RASD atau MISMP atau MTsSMA atau MASMKPerguruan tinggiLainnya
Negeri6472588200
Swasta31911541161100
Total32558799241300
Data sekolah di Kabupaten Batang
Sumber:[2]


Transportasi

Batang dilintasi jalan negara jalur pantura(Jalan Daendels 1808 M) , yang menghubungkan Jakarta-Semarang-Surabaya-Banyuwangi ). Meski jalan negara tersebut memiliki 5 lajur, 3 di kanan dan 2 di kiri, tetapi saat musim mudik lebaran terjadi kemacetan di jalur ini. Tersedia jalur alternatif untuk menghindari kemacetan ini, yaitu mengalami Batang - Bandar - Blado - Reban - Bawang - Sukorejo - Parakan - Temanggung - Magelang - Jogja dan Batang - Bandar - Limpung - Tersono - Sukorejo - Weleri - Semarang.

Kabupaten Batang juga dilintasi jalur kereta api lintas utara pulau Jawa (Jakarta-Surabaya). Karena kedekatannya dengan Kota Pekalongan yang semakin akbar, banyakan kereta api tidak berjeda di stasiun Batang. Naik kereta api mengalami wilayah Kabupaten Batang sangat menarik dan tidak membosankan, karena rel tidak kekurangan tepat di tepi pantai yang memiliki pemandangan indah.

Terminal angkutan Bus terpenting di Kabupaten Batang yaitu Terminal Banyuputih dan Terminal Limpung yang selalu ramai disinggahi bus antar kota . Sedangkan Bus Antar Kota-antar provinsi hendak singgah untuk istirahat di jumlah restaurant di Disktrik Gringsing .

Terminal angkutan benda/barang / truk tidak kekurangan di Banyuputih dan Timbang , sehngga Batang yang terletak di menengah pulau Jawa selalu disinggahi truk-truk benda/barang antar pulau di Indonesia .

Perekonomian

Jabatan wilayah Kabupaten Batang tidak kekurangan pada jalur ekonomi pulau Jawa sebelah utara. Arus transportasi dan mobilitas yang tinggi di jalur pantura memungkinkan mengembangnya kawasan tersebut yang cukup prospektif di sektor jasa transit dan transportasi.

Kondisi wilayah Kabupaten Batang yang adalah kombinasi sela daerah pantai, dataran rendah dan pegunungan, menjadikan Kabupaten Batang berpotensi yang sangat akbar untuk agroindustri, agrowisata dan agribisnis.

Potensi Investasi

Terdapat jumlah industri tekstil di wilayah Kabupaten Batang, dari skala rumah tangga sampai industri berpandangan ekspor, diantaranya PT Primatex dan PT Saritex. Wilayah Kabupaten Batang sangat strategis dari sisi ekonomi, karena dilewati oleh jalur perdagangan nasional, jalan pantura. Wilayahnya yang memiliki garis pantai yang terhitung panjang berpotensi untuk dikembangkan sebagai pelabuhan perikanan maupun pelabuhan kargo untuk barang-barang hasil produksi industri setempat.

Rencana Pemerintah Pusat untuk membangun jaringan transmisi gas bumi dari Cirebon, Jawa Barat ke Gresik, Jawa Timur memiliki potensi tumbuhnya industri akbar disepanjang jalur pipa gas tersebut. Pasokan listrik di wilayah Batang juga dapat diandalkan, karena dilewati oleh jaringan SUTET milik PT PLN (persero). Di beberapa wilayah juga memiliki potensi energi hidro yang dapat dikembangkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH).

Wilayah Batang yang sangat lapang, dengan sejarah bencana geologi yang hampir tidak tidak kekurangan, ditunjang sumber daya manusia yang melimpah hendak menguntungkan bagi investor yang ingin membangun industri di wilayah ini.

Wisata

Kabupaten Batang memiliki wilayah yang kaya hendak sumber daya lingkungan kehidupan, hutan dan laut, sehingga sangat strategis untuk dikembangkan sebagai daerah wisata. Beberapa objek wisata sela lain:

  • Agrowisata Salak Sodong
Terletak di Desa Sodong Disktrik Wonotunggal dengan jarak ± 17 km dari ibu kota Kabupaten Batang dengan ketinggian 600 - 800 m dari permukaan laut. Desa Sodong memiliki potensi yang dalam pembangunan yaitu Curug dan Agrowisata Salak Sodong, selain itu juga dikenal sebagai penghasil kapulogo, panili, dan cengkeh. Salak Sodong pada tahun 1999 sudah mengalami sebagai juara lomba buah Tingkat Jawa Tengah.
  • Curug Genting
Curug Genting terletak di wilayah Disktrik Blado, belum cukup semakin 38 km ke arah selatan dari Kota Batang. Cairan terjun indah dengan ketinggian 40 m ini dikelilingi hutan pinus. Dengan udara yang masih segar dan lingkungan kehidupan pedesaan alami menghijau, Curug Genting sangat cocok sebagai tempat rekreasi yang merasa senang.
  • Curug Gombong
Cairan terjun dengan ketinggian 13 m membelah batuan berlapis rata alami (batu rai). Terletak di desa Gombong 6 km sebelah selatan Disktrik Subah. Sejauh ini belum tidak kekurangan investor yang memperkembangkan Curug Gombong sebagai obyek wisata potensial.
  • Pantai Sigandu
Panorama menawan pantai Kota Batang di sore hari, selagi perahu nelayan balik bersandar membongkar ikan hasil tangkapannya.
  • Upacara Nyadran
Di pantai tempat bermuaranya kali Sambong yang membelah kota ini dipersiapkan upacara selamatan pantai (nyadran) dengan arak-arakan dan lomba perahu dayung tradisional oleh seluruh nelayan di Batang. Upacara tersebut diagendakan setiap tahun bertepatan dengan hari raya Idul Fitri sebagai rasa syukur kepada Tuhan YME atas rizki yang dilimpahkan kepada umatNya.
  • Pantai Ujungnegoro
Sebuah kawasan pantai utara Batang yang terletak 14 km arah timur laut dari Kota Batang. Salah satu anggota tepi pantainya berketinggian 14 m dari permukaan cairan laut, yang jarang terdapat di sepanjang pantai utara Jawa. Pada dataran pantai yang tinggi terdapat Gua Aswotomo dan sebuah pemakaman kecil peninggalan Syeikh Maulana Maghribi. Di sekitar daerah ini tersedia pula tempat menarik untuk bersampan dan memancing.
  • Pantai Pelabuhan
Terletak di Desa Ketanggan Disktrik Gringsing dengan jarak ± 50 km dari pusat kota Batang. Pantai ini baik sebagai tempat untuk memancing dan terdapat sumber cairan tawar di tepi pantai.

Sumber referensi

  1. ^ "Perpres No. 10 Tahun 2013". 2013-02-04. Diakses 2013-02-15. 
  2. ^ Data Pokok Pengolahan memberi latihan (DAPODIK) Wilayah Kabupaten Batang (2010/2011)

Pranala luar

Kabupaten Batang, Jawa Tengah
 
Disktrik
Bandar • Banyuputih • Batang • Bawang • Blado • Gringsing • Kandeman • Limpung • Pecalungan • Reban • Subah • Tersono • Tulis • Warungasem • Wonotunggal
Lambang Kabupaten Batang
 
 
Kabupaten
Banjarnegara  • Banyumas  • Batang  • Blora  • Boyolali  • Brebes  • Cilacap  • Demak  • Grobogan  • Jepara  • Karanganyar  • Kebumen  • Kendal  • Klaten  • Kudus  • Magelang  • Pati  • Pekalongan  • Pemalang  • Purbalingga  • Purworejo  • Rembang  • Semarang  • Sragen  • Sukoharjo  • Tegal  • Temanggung  • Wonogiri  • Wonosobo
Lambang Jawa Tengah
 
Kota
Magelang  • Pekalongan  • Salatiga  • Semarang  • Surakarta  • Tegal
 
Topik
 


Sumber :
andrafarm.com, pasar.ggiklan.com, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, dan sebagainya.