Tentara Nasional Indonesia Tingkatan Udara (TNI-AU)

Tentara Nasional Indonesia
Tingkatan Udara
Simbol TNI AU.png
Simbol Tentara Nasional Indonesia
Tingkatan Udara
Didirikan9 April 1946
NegaraIndonesia
Tipe unitTingkatan Udara
Jumlah personil34.000[1] (2011)
Anggota dariTentara Nasional Indonesia
MottoSwa Bhuwana Paksa
(bahasa Sanskerta: "Sayap Pengaman Tanah Airku")
Pesawat dan helikopter631[2] (2012)
Komando tempur
Kepala Staf Tingkatan UdaraMarsekal Madya TNI Agus Supriatna
Lencana
RoundelRoundel Indonesia Cairan Force.svg
Roundel 1946-1949Roundel Indonesia 1946-1949.svg
Pesawat/Helikopter tempur
Pesawat serbuSu-30, F-16, Hawk Mk. 209, KF-X
Radar pesawatC-295 AEW&C
Pesawat tempurSu-27, Su-30, F-16, F-5, T-50 Golden Eagle
Pesawat sergapSu-27, F-16
Pesawat patroli737-2X9 Surveiller, CN235MPA, C-295MPA, NC-212MPA
Pesawat pengintaiEMB-314
Pesawat latihKT-1, Hawk Mk.109, T-34, AS/SA-202, T-50 Golden Eagle, Su-30
Pesawat pengangkutC-130, CN-235, CASA-C-295, F-27, F-28, C-212, Boeing 737-400
Situs resmi
Situswww.tni-au.mil.id
Tentara Nasional Indonesia
Simbol TNI 2013.png

Kecabangan Militer
Tingkatan Darat TNI Tingkatan Darat
Tingkatan Laut TNI Tingkatan Laut
Tingkatan Udara TNI Tingkatan Udara
Yang lain
Simbol TNI 2013.png Sejarah TNI
Simbol TNI 2013.png Panglima TNI
Kepangkatan di TNI
Tingkatan Darat Pangkat di TNI-AD
Tingkatan Laut Pangkat di TNI-AL
Tingkatan Udara Pangkat di TNI-AU

Tentara Nasional Indonesia Tingkatan Udara (atau biasa disingkat TNI Tingkatan Udara atau TNI-AU) merupakan salah satu cabang tingkatan perang dan merupakan anggota dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang bertanggung jawab atas operasi pertahanan negara Republik Indonesia di udara.

TNI Tingkatan Udara pada awalnya merupakan anggota dari TNI Tingkatan Darat yang dahulunya bernama Tentara Keamanan Rakyat (TKR Jawatan Penerbangan). TNI Tingkatan Udara dibentuk dan mulai berdiri sendiri pada tanggal 9 April 1946 bersamaan dengan dibentuknya Tentara Republik Indonesia (TRI Tingkatan Udara) sepadan dengan Penetapan Pemerintah Nomor 6/SD Tahun 1946.

TNI Tingkatan Udara dipandu oleh seorang Kepala Staf Tingkatan Udara (KASAU) yang sebagai pemimpin tertinggi di Markas Besar Tingkatan Udara (MABESAU). KASAU kala ini dijabat oleh Marsekal TNI Agus Supriatna.

Daya TNI-AU kala ini memiliki dua komando operasi yaitu Komando Operasi Tingkatan Udara I (Koops AU I) yang bermarkas di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta dan Komando Operasi Tingkatan Udara II (Koops AU II) yang bermarkas di Makassar.

Sejarah

TNI AU kelahiran dengan dibentuknya Badan Keamanan Rakyat (BKR) pada Tanggal 23 Agustus 1945, guna memperkuat Armada Udara yang kala itu berkekurangan pesawat terbang dan fasilitas-fasilitas yang lain. pada tanggal 5 Oktober 1945 berubah sebagai Tentara Keamanan Rakyat (TKR) jawatan penerbangan di bawah Komodor Udara Soerjadi Soerjadarma.

Pada tanggal 23 Januari 1946 TKR ditingkatkan lagi sebagai TRI, sebagai kelanjutan dari peningkatan tunas Tingkatan Udara. Pada tanggal 9 April 1946, TRI jawatan penerbangan dihapuskan dan diganti sebagai Tingkatan Udara Republik Indonesia, yang kini diperingati sebagai hari kelahirannya TNI AU yang diresmikan bersamaan dengan berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Pada 29 Juli 1947 tiga kadet penerbang TNI AU masing-masing Kadet Mulyono, Kadet Suharnoko Harbani dan Kadet Sutarjo Sigit dengan menggunakan dua pesawat Cureng dan satu Guntei berhasil melakukan pemboman terhadap kubu-kubu pertahanan Belanda di tiga tempat, masing-masing di kota Semarang, Salatiga, dan Ambarawa.

Modal awal TNI AU merupakan pesawat-pesawat hasil rampasan dari tentara Jepang seperti macam Cureng, Nishikoren, serta Hayabusha. Pesawat-pesawat inilah yang merupakan cikal bakal berdirinya TNI AU. Setelah keputusan Konferensi Meja Bundar tahun 1949, TNI AU menyambut sebagian aset Tingkatan Udara Belanda mencakup pesawat terbang, hanggar, depo pemeliharaan, serta depot logistik yang lain. Sebagian macam pesawat Belanda yang diambil alih selang lain C-47 Dakota, B-25 Mitchell, P-51 Mustang, AT-6 Harvard, PBY-5 Catalina, dan Lockheed L-12.

Tahun 1950, TNI AU mengirimkan 60 orang yang akan menjadi penerbang ke California Amerika Serikat, mengikuti pengolahan mendidik terbang pada Trans Ocean Airlines Oakland Airport (TALOA). Kala itu TNI AU mendapat pesawat tempur dari Uni Soviet dan Eropa Timur, berupa MiG-17, MiG-19, MiG-21, pembom ringan Tupolev Tu-2, dan pemburu Lavochkin La-11. Pesawat-pesawat ini mengambil peran dalam Operasi Trikora dan Dwikora.

TNI AU mengalami popularitas nasional tinggi dibawah dipandu oleh KASAU Kedua Marsekal Madya TNI Omar Dhani awal 1960-an. TNI AU memperbarui armadanya pada awal tahun 1980-an dengan kedatangan pesawat OV-10 Bronco, A-4 Sky Hawk, F-5 Tiger, F-16 Fighting Falcon, dan Hawk 100/200.

Tugas

Sepadan dengan UU TNI pasal 10, Tingkatan Udara bertugas:

  • Melaksanakan tugas TNI matra udara di bidang pertahanan.
  • Menegakkan hukum dan mengamankan keamanan di wilayah udara yurisdiksi nasional sepadan dengan kepastian hukum nasional dan hukum internasional yang telah diratifikasi.
  • Melaksanakan tugas TNI dalam pembangunan dan pengembangan daya matra udara.
  • Melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan udara.

Organisasi

TNI-AU tidak kekurangan di bawah Markas Besar TNI. Perwira tersenior Tingkatan Udara, Kepala Staf TNI Tingkatan Udara, merupakan perwira tinggi berbintang empat dengan pangkat Marsekal mengepalai Tingkatan Udara di bawah Panglima TNI. Mabes TNI AU membawahi Komando Utama atau biasa disingkat Kotama.

Komando Operasi Tingkatan Udara I

Wacana ke depan Komando Operasi TNI AU I dan II diubah sebagai Komando Wilayah Udara atau disingkat Kowilud. Disebabkan luasnya wilayah udara NKRI yaitu wilayah udara di atas daratan dan lautan, maka Kowilud dibagi sebagai 3 wilayah udara yaitu:

  • Kowilud I mencakup wilayah Barat NKRI
  • Kowilud II mencakup wilayah Tengah NKRI
  • Kowilud III mencakup wilayah Timur NKRI
TNI-AU150409-3.jpg

Koopsau I mencakup wilayah Barat, markas komando di komplek Lanuma Halim Perdanakusuma Jakarta. Panglima Koopsau I Marsekal Muda TNI Muhamad Syaugi, S.sos dan Kapala Staf Marsekal Pertama TNI Dedy Nitakomara, SE.

Koopsau I membawahi sebagian pangkalan udara.

Sukhoi Su-30 MK2 Flanker TNI-AU

Tipe A:

  1. Lanuma Halim Perdanakusuma (HLP), Skadron 31 angkut berat, skadron 2 angkut masih, skadron 17 VVIP Fix wing, skadron 45 VVIP Rotary wing Jakarta
  2. Lanuma Atang Sendjaja (ATS), Skadron 6 dan 8 angkut heli serbagunaBogor
  3. Lanuma Roesmin Nurjadin (RSN) terdapat 2 Skadron Udara yaitu Skadud 12 dan 16,[3] Pekanbaru
  4. Lanuma Supadio (SPO) , Pontianakterdapat 2 Skadron Udara yaitu Skadud 1 dan Nirawak (PTTA)
  5. Lanuma Suryadarma (SDM), Subang (akan naik status sebagai tipe A) terdapat 2 Skadron Udara yaitu Skadud 7 dan rancangan Skadud 9 Heli super combat

Tipe B:

  1. Lanud Sultan Iskandar Muda (SIM), Banda Aceh
  2. Lanud Soewondo (SWO), Medan
  3. Lanud Husein Sastranegara (HSN), Bandung
  4. Lanud Padang (PDA), Padang (akan naik status sebagai tipe B) disiapkan untuk Lanud operasi dan altenatif pendukung Ibukota.
  5. Lanud Palembang (PLM), Palembang (akan naik status sebagai tipe B) disiapkan untuk Lanud operasi dan altenatif pendukung Ibukota.

Tipe C:

Sejumlah pesawat jet tempur Sukhoi disiagakan di bandara internasional Hang Nadim, Batam sejak Senin (28/10). Keberadaan jet-jet tempur kepunyaan TNI Tingkatan Udara ini dalam rangka latihan militer di Provinsi Kepri.
Pesawat tempur Sukhoi Su-30 menjatuhkan bom pada Latihan Manuver Lapangan Angkasa Yudha 2012 di Tanjung Pandan, Pulau Belitung, Bangka Belitung, Selasa (23/10/2012).
  1. Lanud Maimun Saleh (MUS), Sabang (akan naik status sebagai tipe B)
  2. Lanud Tanjung Pinang (TPI), Tanjung Pinang (akan naik status sebagai tipe B)
  3. Lanud Hang Nadim, Batam
  4. Lanud Ranai (RNI), Natuna (akan naik status sebagai tipe B)
  5. Lanud Astra Kestra (ATK), Lampung
  6. Lanud Haji Abdullah Sanusi Hanandjoeddin (TDN), Belitung
  7. Lanud Wiriadinata (TSM), Tasikmalaya

Tipe D:

  1. Lanud Sugiri Sukani (SKI), Cirebon
  2. Lanud Wirasaba (WSA), Purwokerto
  3. Lanud Singkawang II (SWII), Singkawang (akan naik status sebagai tipe C)

Rancangan Pembangunan:

  1. Lanud Piobang (PBG) , Payakumbuh
  2. Lanud Gadut (GDT) , Bukittinggi

Komando Operasi Tingkatan Udara II

Wacana kedepan Komando Operasi TNI AU I dan II diubah sebagai Komando Wilayah Udara atau disingkat Kowilud. Mengingat begitu luasnya wilayah udara NKRI yaitu wilayah udara diatas daratan dan lautan, maka Kowilud dibagi sebagai 3 wilayah udara yaitu:

  • Kowilud I mencakup wilayah Barat NKRI
  • Kowilud II mencakup wilayah Tengah NKRI
  • Kowilud III mencakup wilayah Timur NKRI

Koopsau II mencakup wilayah timur, markas komando di komplek Lanuma Hasanudin Makassar. Panglima Koopsau II Marsekal Muda TNI Agus Supriatna dan Kapala Staf Marsekal Pertama TNI Agus Dwi Putranto.

Koopsau II membawahi sebagian pangkalan udara.

Genaral Dynamics F-16A Fighting Falcon TNI-AU

Tipe A:

  1. Lanuma Hasanuddin (HND), Makassar
  2. Lanuma Iswahyudi (IWJ), Madiun
  3. Lanuma Abdul Rachman Saleh (ABD), Malang
  4. Lanuma Jayapura (JAP), Jayapura (Akan naik status sebagai Tipe A)
  5. Lanuma Ngurah Rai (RAI), Denpasar (Akan naik status sebagai Tipe A)Akan dibentuk Detasemen Kawal dan protokoler mengingat padatnya cara protokoler Nasional dan Internasional.
  6. Lanud Surabaya (SBY), Surabaya (Akan naik status sebagai Tipe A)Akan dibentuk Detasemen Kawal dan protokoler mengingat padatnya cara protokoler di Surabaya dan pengamanan aset yang banyak diwilayah Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Pasuruan, Jember, Jombang dan Madura.

Tipe B:

  1. Lanud Balikpapan (BPP), Balikpapan
  2. Lanud Pattimura (PTM), Ambon
  3. Lanud Eltari (ELI), Kupang
  4. Lanud Manuhua (MNA), Biak
  5. Lanud Syamsuddin Noor (SAM), Banjarmasin (Akan naik status sebagai Tipe B)
  6. Lanud Sam Ratulangi (SRI), Manado

Tipe C:

  1. Lanud Iskandar (IKR), Pangkalan Bun
  2. Lanud Wolter Monginsidi (WMI), Kendari
  3. Lanud Rembiga (RBA), Mataram
  4. Lanud Merauke (MRE), Merauke (Akan naik status sebagai Tipe B)
  5. Lanud Tarakan (TAK), Tarakan

Tipe D:

  1. Lanud Leo Wattimena (MRT), Halmahera Utara (Akan naik status sebagai Tipe C)
  2. Lanud Dumatubun (DMN), Tual (Akan naik status sebagai Tipe C)
  3. Lanud Timika (TMK), Timika

Kohanudnas

Komando Pertahanan Udara Nasional Indonesia atau biasa disingkat (KOHANUDNAS), markas komando di Komplek Lanuma Halim Perdanakusuma Jakarta.

Korps Pasukan Khas

Paskhas merupakan satuan tempur darat berdaya tiga matra, yaitu udara, laut, darat. Prajurit Paskhas diharuskan minimal memiliki kualifikasi para-komando (parako) untuk bisa melaksanakan tugas secara profesional, selanjutnya ditambahkan daya khusus kematraudaraan sepadan dengan spesialisasinya.

Tugas dan tanggung jawab Korpaskhas sama dengan pasukan tempur yang lain yaitu sebagai satuan tempur negara, yang membedakan yaitu dari semua fungsi paskhas sebagai pasukan pemukul NKRI yang siap diterjunkan disegala medan baik hutan, kota, rawa, sungai, laut untuk menumpas semua musuh yang memerangi NKRI. Paskhas mempunyai Ciri Khas tugas tambahan yang tidak dimiliki oleh pasukan lain yaitu Operasi Pembentukan dan Pengoperasian Pangkalan Udara Depan (OP3UD) yaitu merebut dan mempertahankan pangkalan dan untuk selanjutnya menyediakan pendaratan pesawat dan penerjunan pasukan kawan.

Korpaskhas menjalankan tugas membina daya dan daya satuan Paskhas sebagai pasukan matra udara untuk siap operasional dalam melaksanakan perebutan sasaran dan pertahanan obyek strategis Tingkatan Udara, pertahanan udara, operasi khusus dan khas matra udara dalam operasi militer atas kebijakan Panglima TNI.

Koharmatau

Komando Pemeliharaan Materiil TNI Tingkatan Udara atau biasa disingkat (Koharmatau) markas komando tidak kekurangan di Lanud Husein Satra Negara Bandung, membawahi:

  1. Depo 10 di Lanud Husein S, Bandung
  2. Depo 20 di Lanuma Iswahyudi, Madiun
  3. Depo 30 di Lanuma Abd Saleh, Malang
  4. Depo 40 di Lanud Sulaiman, Bandung
  5. Depo 50 di Lanud Adi Soemarmo, Surakarta
  6. Depo 60 di Lanud Iswahyudi, Madiun
  7. Depo 70 di Lanud Sulaiman, Bandung

Akademi Tingkatan Udara

Akademi Tingkatan Udara atau biasa disingkat (AAU) dengan Ksatrian tidak kekurangan di Yogyakarta, dipandu oleh seorang Gubernur berpangkat Marsekal Muda ditolong seorang Wakil Gubernur berpangkat Marsekal Pertama.

Sebutan untuk taruna AAU dikata Karbol, kala ini Karbol dibagi sebagai tiga jurusan yaitu: Aeronautika, Elektronika dan Teknik Manajemen Industri. Kedepan akan ditambah satu jurusan lagi yaitu Paskhas. Setelah dilantik kesemua Karbol diberik kesempatan untuk mengikuti seleksi masuk sebagai Penerbang. Pengolahan mendidik dilangsungkan semasa 4 tahun dan setelah lulus dan dilantik sebagai Perwira, Karbol berhak menyandang predikat sebagai Sarjana Pertahanan.

Kodikau

Komando Pengolahan mendidik TNI AU atau biasa disingkat (Kodikau) markas komando tidak kekurangan di Komplek Lanuma Halim Perdanakusuma, Jakarta, terdiri:

  1. Terdiri dari 3 Wingdik
    1. Wing Pengolahan mendidik Terbang (Wingdikterbang) di Lanuma Adisutjipto, Yogyakarta
    2. Wing Pengolahan mendidik Umum (Wingdikum) di Lanuma Halim Perdanakusuma, Jakarta dan Lanuma Atang Sendjaja, Bogor
    3. Wing Pengolahan mendidik Teknik dan Pembekalan (Wingdiktekkal) di Lanud Suryadarma, Subang dan Lanud Husein Sastranegara, Bandung
  2. Lanud tempat pelaksanaan pendukung Kodikau:
    1. Lanuma Adi Sutjipto, Yogyakarta
    2. Lanud Adi Soemarmo, Surakarta
    3. Lanud Sulaiman, Bandung
  3. Sekolah Kesatuan Komando Tingkatan Udara (Sekkau) Ksatrian tidak kekurangan di Komplek Lanuma Halim Perdanakusuma Jakarta, (Diperuntukkan untuk para Pama sebagai jenjang karier ke pangkat Mayor atau Pamen)

Seskoau

Sekolah Staf dan Komando Tingkatan Udara (SESKOAU) dengan Ksatrian tidak kekurangan di Lembang Bandung. Sekolah ini diperuntukan bagi para perwira menengah (pamen) sebagai syarat untuk sebagai seorang komandan satuan ataupun jenjang karier ke pangkat Kolonel).

Pangkat

Sebagaimana di kecabangan yang lain, kepangkatan terdiri dari Perwira, Bintara dan Tamtama. Adapun pangkat tertinggi di Tingkatan Udara merupakan Marsekal Besar dengan bintang lima. Pangkat ini ditandai dengan lima bintang emas di pundak. Pangkat ini sepadan dengan Jenderal Besar di TNI Tingkatan Darat dan Laksamana Besar di TNI Tingkatan Laut. Sampai kala ini belum tidak kekurangan seorangpun perwira TNI Tingkatan Udara yang dianugerahi pangkat tersebut, Marsekal dengan bintang empat, Marsekal Madya dengan bintang tiga, Marsekal Muda dengan bintang dua, Marsekal Pertama dengan bintang satu.

Daya pasukan

Daya Pasukan TNI Tingkatan Udara

TNI Tingkatan Udara kala ini dperkuat oleh 2 Pasukan yang keduanya mempunyai tugas dan fungsi yang beda yaitu terdiri dari:

  1. Korps Pasukan Khas (Korpaskhas). Pasukan baret jingga yang dahulu sangat terkenal dengan nama Pasukan Gerak Tjepat ((PGT) merupakan pasukan berkualifikasi Para Komando merupakan pasukan pemukul tempur darat TNI Angakatan Udara bersifat ofensif, yang terdiri dari:
    1. Satbravo 90 Paskhas/Anti Teror
    2. Satwalkol Paskhas/Mabes TNI AU
    3. Denmatra Paskhas
    4. Denhanud Paskhas
    5. Pasukan Para Komando (Yonko 461-469)
    6. Pusdiklat Pasukan Khas
  2. Satuan Keamanan Pertahanan Pangkalan TNI AU.(Bersifat Defensif). Pasukan baret biru terbilang baru sebab sebelumnya satuan ini telah tidak kekurangan setiap lanuma dan lanud di seluruh Indonesia yang anggotanya terbentuk dengan mengambil sebagian orang dari tiap staf yang tidak kekurangan di pangkalan dengan di kepalai seorang perwira sebagai Kasi Kamhanlan. Kedepan Kamhanlan akan dibentuk sebagai Satuan sendiri dipandu oleh seorang Pama sebagai Komandan Satuan Kamhanlanau yang menjalankan tugas melaksanakan pengamanan, pertahanan pangkalan TNI AU juga sebagai pasukan taktis dari tiap lanud. Tugas pengamanan pangkalan sebelumnya diemban oleh Satuan Provost AU kala itu masih menggunakan korps pasukan (Psk)yang salah satunya menjalankan tugas sebagai Pamfik, maka setelah berubah sebagai POMAU selanjutnya dikembalikan melaksanakan tugas-tugas kepolisian militer yaitu Gaktiblin, penyidikan, walmor dan protokoler.

Komando Paduan Tempur Udara

Pelaksanaan operasi tempur TNI Tingkatan Udara merupakan gabungan dari unsur-unsur tempur yang dimiliki yaitu unsur pesawat/pangkalan, unsur radar dan unsur pasukan pemukul dan pertahanan udara Korpaskhas. Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan dalam pelaksanaan suatu operasi udara atau untuk lebih mudah menyingkatnya dengan kata Komando Paduan Tempur Udara. Kotama Operasi pelaksananya adalah:

  1. Koopsau, terdiri dari:
    1. Unsur pesawat (Tempur, Angkut, Intai, Heli)
    2. Unsur pendukung (Lanuma/Lanud)
  2. Kohanudnas, terdiri dari:
    1. Satuan radar GCI (Ground Control Interception)
    2. Satuan radar EW (Early Warning)
  3. Korpaskhas, terdiri dari:
    1. Satuan pemukul (Batalyon Komando 461-469)
    2. Satuan pertahanan udara (Detasemen Hanud Paskhas)
    3. Satuan matra (Detasemen Matra Paskhas)
    4. Satuan anti teror (Satbravo 90/AT)

Alat utama sistem persenjataan

Tentara Nasional Indonesia Tingkatan Udara sudah memesan alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang baru yang akan diperkenalkan untuk publik pada perayaan hari ulang tahun TNI yang ke 69, pada tanggal 5 Oktober 2014 nanti.[4]

Secara kualitatif kepentingan alutsista dan penggelarannya disusun sepadan tugas-tugas untuk melaksanakan operasi udara dalam rangka penegakan kedaulatan di darat dan di laut, maka idealnya wajib memiliki:

Daya Pemukul Udara

  1. Pesawat penyerang yang bisa melaksanakan operasi udara strategis dan taktis untuk penghancuran sasaran darat maupun perairan sampai dengan daerah persiapan lawan.
  2. Pesawat Peringatan Dini / Advanced Early Warning (AEW) yang bisa melaksanakan manajemen pertempuran udara. Perang elektronika untuk mengganggu daya gelombang elektromagnetik musuh dan menjamin kelancaran penggunaan gelombang elektromagnet sendiri.
  3. Pesawat Tanker yang bisa melaksanakan dukungan Cairan Refeuling bagi pesawat penyerang yang direncanakan untuk beroperasi jauh di luar ZEE.
  4. Pesawat komando yang dilengkapi dengan sarana K3I dan memiliki jarak jangkau dan daya yang memadai sebagai sarana pimpinan untuk mengelola dan memonitor yang dilintasinya operasi yang dibutuhkan pesawat Kodal.

Daya Intai Udara

  1. Pesawat Intai udara Strategis, untuk pengintaian sampai di luar batas ZEE.
  2. Pesawat Intai udara Taktis, untuk pengintaian secara detail daerah pertempuran baik pesawat berawak maupun tak berawak.

Daya Lintas Udara

  1. Pesawat Angkut Strategis yang bisa mengangkut Batalion Lintas Udara Korpaskhas ke daerah trouble spot.
  2. Pesawat Angkut Taktis dan Helikopter.
  3. Pesawat Angkut Khusus VVIP/VIP baik fix wing maupun rotary wing.

Seandainya diturunkan ke tingkat operasional, TNI Tingkatan Udara memerlukan jet-jet tempur dalam beragam daya sejumlah 250-300 unit, 40 pesawat sekelas C-130 Hercules, 2 pesawat sekelas E-3 Sentry AWACS dengan pertimbangan satu di barat dan satu di timur, serta 8 pesawat sekelas E-2C Hawkeye masing-masing 4 di barat dan timur. Tentu penggelaran daya seperti ini belum memadai sebab TNI Tingkatan Udara wajib melengkapi diri dengan pesawat pembom, pemburu-pembom jarak jauh, pesawat anti gerilya Counter Insurgency (COIN), pesawat tanker, heli-heli combat-SAR, radar-radar GCI dan EW, pemekaran pasukan korpaskhas dengan metode membentuk batalyon-batalyon pemukul dan batalyon-batalyon pertahanan udara berupa situs-situs rudal darat ke udara (SAM), serta artileri anti serangan udara dan merupakan gagasan ideal yang pasti masuk dalam Grand Strategy yaitu pengadaan pesawat siluman.

Pesawat tempur dan helikopter

PesawatNegara AsalPeranVersiJumlahBeroperasiDalam PesananCatatan
Pesawat Latih
FFA AS/SA-202 BravoItalia
Swiss
pesawat latihAS/SA 202-18A4028
KAI KT-1 WongbeeKorea Selatanpesawat latihKT-1B111151 jatuh di Bali.

2 Jatuh di Langkawi.

Beechcraft T-34 MentorAmerika Serikatpesawat latihT-34C1414
Aermacchi SF.260Italiapesawat latihSF-260M/W19- GROUNDED. 19 unit disumbang oleh Singapura,1 unit di jadikan monumen di depan SESKO TNI.
BAe HawkBritania Rayapesawat latih

advanced jet trainer

Hawk 53

Hawk 109

2

7

0

7

Total97625
Pesawat Tempur
BAe Hawk 209Britania Rayapesawat serang ringanHawk 2093232 1 jatuh di Palembang.
T-50 Golden EagleKorea Selatanpesawat latih dan serang ringanT-501616
Embraer EMB 314 Super TucanoBrasilpesawat serang ringan/COIN (counter-insurgency)A-29168816 dipesan[5]; dibutuhkan 16 unit untuk menukarkan OV-10F Bronco, 4 Unit sudah datang pada awal September 2012
Lockheed Martin F-16 Fighting FalconAmerika Serikatpesawat multiperan

F-16A/B Block-15 OCU


F-16C/D

7/3

30

7/3

5

24+6 cadanganIndonesia memiliki 12 unit F-16 pada 1996, tetapi 2 unit mengalami kecelakaan pada dua insiden beda.[6]
Northrop F-5E/F Tiger IIAmerika Serikatpesawat multiperanF-5E/F124
Sukhoi Su-27Rusiapesawat superioritas udaraSu-27SK

Su-27SKM

2

13

2

13

Sukhoi Su-30Rusiapesawat superioritas udaraSu-30MK

Su-30MK2

2

9

2

9

F-33Korea Selatan Indonesiapesawat multiperanK/IF-X0050
Total14266203
Angkutan udara taktis, pesawat transport, pesawat patroli maritim
Boeing 737Amerika Serikattransportasi VIP

pesawat pengintaian maritim

737 2Q8

737-400


737 2x9 Surveiller

1

2


3

1

2


3


bekas Garuda Indonesia


Dilengkapi Motorola AN/APS-135 SLAMMR (Side-looking Airborne Modular Multi-mission Radar)[7]

de Havilland Canada DHC-5 BuffaloKanadapesawat angkutDHC-5D33 Sudah tidak beroperasi lagi
Lockheed C-130 HerculesAmerika Serikatpesawat angkut

pesawat pengisi bahan bakar

C-130B/-H/-H-30

KC-130B Hercules

24

2

8

2

94 unit hibah dari australia +5 unit bekas seri h di beli dari australia
Lockheed L-100Amerika Serikatpesawat angkut/ transportasi VIPL-100-3086
Fokker F-27 FriendshipBelandapesawat angkutF27-400M76 grounded
CASA CN-235Spanyol
Indonesia
pesawat angkut

pesawat patroli maritim

CN-235 110/220M

CN-235 MPA

16

0

16

0

0

3

CASA C-295Spanyol
Indonesia
pesawat angkut

pesawat patroli maritim


pesawat peringatan dini

C-295 M

C-295 MPA


C-295 AEW&C

2

0


0

2

0


0

2

3


3

† Indonesia agree for license C-295, 40% spare parts from Indonesia. Indonesia build role of transport aircraft, MPA, and AEW&C [8]
Fokker F28 FellowshipBelandapesawat angkutF-28 Mk 1000

F-28 Mk 3000

55
CASA C-212 AviocarSpanyolpesawat angkutNC-212-100

NC-212-200


NC-212-400[9]

28

28




Akan dikembangkan sebagai NC212-200/-400

Total88693
Helicopters and Non Fix Winged Aircraft
Eurocopter EC 120 Colibri helikopter utilitas ringanEC-120B1111 menukarkan Bell 47G-3B
Sikorsky S-58Amerika Serikathelikopter utilitasS-58T128 GROUNDED
Aérospatiale AS 330 PumaPerancishelikopter angkutNAS 330J1111
Bell 412Amerika Serikathelikopter angkutNBell 412S

NBell 412HP

4

4

4

4

Bell 204Amerika Serikathelikopter angkutBell 204B54
MBB Bo 155Jermanmisi pencarian dan penyelamatanNBO-105 CB

NBO-105 CBS

6

1

6

1

Eurocopter AS 332 Super Puma helikopter angkut

VIP transport


NAS-332 Super Puma

NAS-332 Super Puma VVIP

7

2

7

2

7

A total of 16 has been ordered since 1998

Total63587


diproduksi dalam negeri oleh PT DI

Radar dan peluru kendali

Kala ini TNI AU mengoperasikan 16 situs radar di seluruh Indonesia.

Daftar peluru kendali yang dipergunakan TNI AU:

  • Udara-ke-udara
    • AIM-9 Sidewinder
    • R-73 Archer
    • R-27 Alamo
    • R-77 Adder
    • MAA-1 Piranha
  • Udara-ke-darat
    • AGM-65 Maverick
    • AGM-84 Harpoon
    • Kh-29 Kedge
    • Kh-31 Krypton
    • Kh-59 Kingbolt

PENGEMBANGAN/ VALIDASI ORGANISASI TNI AU MENUJU POSTUR KEKUATAN DAN KEMAMPUAN YANG IDEAL

Dalam melaksanakan tugas pokok TNI Tingkatan Udara mempunyai fungsi pertahanan dan menegakkan hukum udara nasional dan internasionalyang dilangsungkan oleh kotama-kotama dalam TNI AU, terutama kotama tempur TNI AU yang terdiri dari Koopsau, Kohanudnas dan Korpaskhas. Tak bisa dipungkiri , bahwa Koopsau, Kohanudnas dan Korpaskhas merupakan tiga komando utama pelaksana tempur TNI AU dalam melaksanakan operasi udara baik secara mandiri maupun bekerjasama dengan kotama operasi yang lain. Validasi organisasi sangat segera dibutuhkan sebab tuntutan perubahan lingkungan strategis pada masa kini maupun mendatang dengan metode menyatukan kotama-kotama TNI AU yang terpisah secara administrasi tapi mempunyai tujuan yang sama yaitu mendukung tugas TNI AU.

Restrukturisasi / Validasi Kotama Tempur TNI AU yang diinginkan merupakan sebagai berikut:

Panglima Komando Operasi Udara (Koopsud) dipandu Panglima berpangkat Marsekal Madya (bintang 3):

  1. Komando Tempur Udara (Cairan Combat Command)
    1. Komando Pertahanan Udara (Kohanud) dipandu Panglima berpangkat Marsekal muda (bintang 2):
      1. Kosekhanudnas I/II/III/IV, masing-masing dipandu Panglima berpangkat Marsekal Pertama (bintang 1):
        1. Wing/Resimen 100 Pertahanan Udara Rudal Jarak Jauh Paskhas / Komandan berpangkat Kolonel. Tiap Satrad terintegrasi dengan Unit-unit / Satbak Satrudal Yon Peluncur Rudal Paskhas di masing-masing Kosekhanudnas wilayahnya. Wing 100 terdiri dari:
          1. Detasemen Khusus Rudal (Densus Rudal) Paskhas Perisai Udara Istana Negara
          2. Yon 101 Peluncur Rudal Paskhas Kosekhanudnas I / Komandan berpangkat Letkol
          3. Yon 102 Peluncur Rudal Paskhas Kosekhanudnas II / Komandan berpangkat Letkol
          4. Yon 103 Peluncur Rudal Paskhas Kosekhanudnas III / Komandan berpangkat Letkol
          5. Yon 104 Peluncur Rudal Paskhas Kosekhanudnas IV / Komandan berpangkat Letkol
        2. Wing 200 Radar dipandu Komandan berpangkat Kolonel:
          1. Satuan Radar 211-219 Kosekhanudnas I / Komandan berpangkat Letkol
          2. Satuan Radar 221-229 Kosekhanudnas II / Komandan berpangkat Letkol
          3. Satuan Radar 231-239 Kosekhanudnas III / Komandan berpangkat Letkol
          4. Satuan Radar 241-249 Kosekhanudnas IV/ Komandan berpangkat Letkol
        3. Wing 300 Tempur Sergap dipandu Komandan berpangkat Kolonel:
          1. Skadron 301 Tempur Sergap Kosekhanudnas I / Komandan berpangkat Letkol
          2. Skadron 302 Tempur Sergap Kosekhanudnas II / Komandan berpangkat Letkol
          3. Skadron 303 Tempur Sergap Kosekhanudnas III / Komandan berpangkat Letkol
          4. Skadron 304 Tempur Sergap Kosekhanudnas IV / Komandan berpangkat Letkol
        4. Wing/Resimen 400 Pertahanan Udara Titik Rudal Jarak Pendek Paskhas / Komandan berpangkat Kolonel:
          1. Den Hanud 471 Paskhas Lanuma Halim / Komandan berpangkat Letkol
          2. Den Hanud 472 Paskhas Lanuma Hasanudin / Komandan berpangkat Letkol
          3. Den Hanud 473 Paskhas Lanuma Supadio / Komandan berpangkat Letkol
          4. Den Hanud 474 Paskhas Lanuma Adi Sucipto / Komandan berpangkat Letkol
          5. Den Hanud 475 Paskhas Lanuma Iswahyudi / Komandan berpangkat Letkol
          6. Den Hanud 476 Paskhas Lanuma Rusmin Nuryadin / Komandan berpangkat Letkol
          7. Den Hanud 477 Paskhas Lanuma Abd. Saleh / Komandan berpangkat Letkol
          8. Den Hanud 478 Paskhas Lanuma Manuhua/ Komandan berpangkat Letkol
          9. Den Hanud 479 Paskhas Lanuma Soewondo / Komandan berpangkat Letkol
    2. Komando Serangan Udara (Koserud) dipandu Panglima berpangkat Marsekal muda (bintang 2):
      1. Divisi Serangan Udara dipandu Panglima berpangkat Marsekal Pertama (bintang 1):
        1. Wing Tempur Strategis + Pembom dipandu Komandan berpangkat Kolonel:
          1. Skadron Tempur Strategis 1 / Komandan berpangkat Letkol
          2. Skadron Tempur Strategis 2 / Komandan berpangkat Letkol
          3. Skadron Tempur Strategis 3 / Komandan berpangkat Letkol
          4. Skadron Tempur Strategis 4 / Komandan berpangkat Letkol
        2. Wing Tempur Taktis dipandu Komandan berpangkat Kolonel:
          1. Skadron Tempur Taktis 1 / Komandan berpangkat Letkol
          2. Skadron Tempur Taktis 2 / Komandan berpangkat Letkol
          3. Skadron Tempur Taktis 3 / Komandan berpangkat Letkol
          4. Skadron Tempur Taktis 4 / Komandan berpangkat Letkol
      2. Divisi Parako PPRC Paskhas dipandu Komandan berpangkat Brigadir Jendral Paskhas (bintang 1):
        1. Brigade Parako PPRC 1 Paskhas (Yonko 461,462,463) dipandu Komandan berpangkat Kolonel
        2. Brigade Parako PPRC 2 Paskhas (Yonko 464,465,466) dipandu Komandan berpangkat Kolonel
        3. Brigade Parako PPRC 3 Paskhas (Yonko 467,468,469) dipandu Komandan berpangkat Kolonel
        4. Resimen Bantuan Tempur Paskhas dipandu Komandan berpangkat Kolonel
      3. Resimen Bantuan Administrasi Tempur Paskhas dipandu Komandan berpangkat Kolonel
      4. Sat Bravo 90 Paskhas Anti Teror dipandu Komandan berpangkat Kolonel
      5. Den Matra 1/2/3 Paskhas dipandu Komandan berpangkat Letkol
    3. Komando Dukungan Udara (Kodukud) dipandu Panglima berpangkat Marsekal Muda (bintang 2):
      1. Wing Angkut Berat
        1. Skadron Udara 31
        2. Skadron Udara 32
        3. Skadron Udara 33
      2. Wing Angkut Masih
      3. Wing Angkut Ringan
      4. Wing Intai
        1. Skaron Udara Awacs
        2. Skadron Udara Patmar
        3. Skadron Udara UAV
      5. Wing Heli
        1. Skadron Udara 6
        2. Skadron Udara 7 (Pendidikan)
        3. Skadron Udara 8
        4. Skadron Udara 9 (Sar Tempur)
      6. Wing VVIP/VIP
        1. Skadron Udara 17 Fix Wing
        2. Skadron Udara 45 Rotary Wing
        3. Cairan Force One
  2. Komando Wilayah Udara/Kowilud atau Teritorial Udara (Cairan Region Command)
    1. Komando Wilayah Udara I (Teritorial Udara NKRI anggota Barat) Medan, Sumut. Dipandu Panglima (Pangkowilud I) berpangkat Marsekal muda (bintang 2):
      1. Lanuma (Pangkalan Udara Utama) Pekanbaru dipandu Komandan berpangkat Marsekal Pertama (bintang 1) membina Lanud disekitarnya.
      2. Lanuma (Pangkalan Udara Utama) Medan dipandu Komandan berpangkat Marsekal Pertama (bintang 1) membina Lanud disekitarnya.
      3. Satuan Keamanan Pertahanan Pangkalan (Satkamhanlan) Kowilud I
    2. Komando Wilayah Udara II (Teritorial Udara NKRI anggota Tengah) Surabaya,Jatim. Dipandu Panglima (Pangkowilud II) berpangkat Marsekal muda (bintang 2):
      1. Lanuma (Pangkalan Udara Utama) Supadio Pontianak dipandu Komandan berpangkat Marsekal Pertama (bintang 1) membina Lanud Pulau Kalimantan.
      2. Satuan Keamanan Pertahanan Pangkalan (Satkamhanlan) Kowilud II wilayah Kalimantan.
      3. Lanuma (Pangkalan Udara Utama) Halim PK Jakarta dipandu Komandan berpangkat Marsekal Pertama (bintang 1) membina Lanud wilayah Ibukota.
      4. Satuan Keamanan Pertahanan Pangkalan (Satkamhanlan) Kowilud II wilayah Ibukota.
      5. Lanuma (Pangkalan Udara Utama) Atang Senjaya Bogor dipandu Komandan berpangkat Marsekal Pertama (bintang 1) membina Lanud wilayah Jawa Barat.
      6. Satuan Keamanan Pertahanan Pangkalan (Satkamhanlan) Kowilud II wilayah Jawa Barat.
      7. Lanuma (Pangkalan Udara Utama) Adi Sucipto Yogyakarta dipandu Komandan berpangkat Marsekal Pertama (bintang 1) membina Lanud wilayah Jawa Tengah.
      8. Satuan Keamanan Pertahanan Pangkalan (Satkamhanlan) Kowilud II wilayah Jawa Tengah.
      9. Lanuma (Pangkalan Udara Utama) ABD Saleh Malang dipandu Komandan berpangkat Marsekal Pertama (bintang 1) membina Lanud wilayah Jawa Timur.
      10. Satuan Keamanan Pertahanan Pangkalan (Satkamhanlan) Kowilud II wilayah Jawa Timur.
    3. Komando Wilayah Udara III (Teritorial Udara NKRI anggota Timur) Makassar Sulawesi. Dipandu Panglima (Pangkowilud III) berpangkat Marsekal muda (bintang 2):
      1. Lanuma (Pangkalan Udara Utama) Hassanudin Sulawesi dipandu Komandan berpangkat Marsekal Pertama (bintang 1) membina Lanud Pulau Sulawesi.
      2. Satuan Keamanan Pertahanan Pangkalan (Satkamhanlan) Kowilud III wilayah Sulawesi sekitarnya.
      3. Lanuma (Pangkalan Udara Utama) Jayapura Papua dipandu Komandan berpangkat Marsekal Pertama (bintang 1) membina Lanud wilayah Papua sekitarnya.
      4. Satuan Keamanan Pertahanan Pangkalan (Satkamhanlan) Kowilud III wilayah Papua sekitarnya.
      5. Lanuma (Pangkalan Udara Utama) Ngurah Rai Bali dipandu Komandan berpangkat Marsekal Pertama (bintang 1) membina Lanud wilayah Nusa Tenggara sekitarnya.
      6. Satuan Keamanan Pertahanan Pangkalan (Satkamhanlan) Kowilud III wilayah Nusa Tenggara.
    4. Resimen Pertahanan Pangkalan Paskhas (Menhanlan Paskhas)
  3. Komando Korps Pasukan Khas (Korpaskhas) Dipandu Komandan Jendral bintang dua berpangkat Mayjen TNI Paskhas.
  4. Komando Pemeliharaan dan Materiil TNI AU (Koharmatau) dipandu Komandan bintang dua berpangkat Marsekal Muda.
  5. Komando Pengolahan mendidik TNI AU (Kodikau) dipandu Komandan bintang dua berpangkat Marsekal Muda.

Komando Operasi Udara (Koopsud)

Komando Operasi Udara (Koopsud) dipandu Panglima berpangkat Bintang 3 (Marsekal Madya). Merupakan penggabungan dua Kotama yaitu Kohanudnas dan Koopsau dengan tugas melaksanakan operasi-operasi udara dalam rangka penegakan kedaulatan negara di udara, mendukung penegakan kedaulatan Negara di darat dan laut baik itu operasi pertahanan udara, serangan udara maupun dukungan udara dan melaksanakan pembinaan daya personel disatuannya. Koopsud mempunyai fungsi operasi dan fungsi pembinaan dengan kedudukan di Jakarta, dalam pembinaan kesiapan operasi dan administrasi dibawah KSAU, dalam pembinaan kesiagaan dan pelaksanaan operasi di bawah Panglima TNI. Komando Operasi Udara (Koopsud) membawahi Komando Pertahanan Udara (Kohanud), Komando Serangan Udara (Koserud), Komando Dukungan Udara (Kodukud), dan Komando Pembinaan TNI Tingkatan Udara (Kobinau). Sah seluruh pelaksanaan Operasi udara langsung dibawah satu kesatuan Komando yaitu “Komando Operasi Udara” yang dipandu oleh Panglima berpangkat Marsekal Madya (bintang tiga).

Pemberdayaan wilayah pertahanan udara

Sepadan dengan UU TNI pasal 10, Tingkatan Udara salah satunya merupakan menjalankan tugas melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan udara di seluruh Indonesia. Dalam konteks ini TNI AU diinginkan bisa melaksanakan pemberdayaan kewilayahan tentang pertahanan udara melalui pembinaan untuk masyarakat tentang potensi dirgantara diseluruh pelosok dan pencegahan secara dini ancaman udara melalui koordinasi aktif dengan satuan samping teritorial daerah, yaitu dengan menempatkan personel sebanyak 25 orang di tiap Korem di seluruh Indonesia. Pelaksanaan UU TNI pasal 10 implementasinya selang lain merupakan pembentukan Satuan Tugas Gerakan Khusus Pengamanan Bandara Internasional (Satgas Aksus Pam Bandara) sebagai wujud tanggung jawab TNI AU melaksanakan tugas keamanan pertahanan wilayah pertahanan udara dari segala aspek gangguan, ancaman, bahkan teror perkara penerbangan. Organisasi Satgas Aksus Pam Bandara gabungan dari:

  1. Unit anti bajak udara dan anti teror (Sat Bravo 90)
  2. Unit Hanlan Paskhas
  3. Unit Satkamhanlan Lanud setempat
  4. Unit Pomau (Brigan dan Penyidik)

Penempatan Satgas Aksus Pam Bandara:

  1. Bandara Internasional Soekarno Hatta, Jakarta
  2. Bandara Internasional Halim Perdana Kusuma, Jakarta
  3. Bandara Husein Sastra Negara
  4. Bandara Internasional Adi Sucipto, Yogyakarta
  5. Bandara Adi Sumarmo, Solo
  6. Bandara Ahmad Yani, Semarang
  7. Bandara Internasional Juanda, Surabaya
  8. Bandara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh
  9. Bandara Internasional Kuala Namu, Medan
  10. Bandara Palembang
  11. Bandara Padang
  12. Bandara Pekanbaru
  13. Bandara Lampung
  14. Bandara Hangnadim, Batam
  15. Bandara Internasional Supadio, Pontianak
  16. Bandara Banjarmasin
  17. Bandara Balikpapan
  18. Bandara Kutai
  19. Bandara Internasional Ngurahrai, Bali
  20. Bandara Eltary, Kupang
  21. Bandara Internasional Hasanuddin, Makassar
  22. Bandara Menado
  23. Bandara Pattimura
  24. Bandara Sentani, Jayapura
  25. Bandara Sorong
  26. Bandara Manuhua, Biak

Referensi

  1. ^ "TNI AD Takkan Tambah Personel Tahun Ini". Investor Daily Indonesia. 25 Januari 2012. Diakses 3 Januari 2014.
  2. ^ "Military Strength of Indonesia". GlobalFirepower.com. Diakses 3 Januari 2014.
  3. ^ "Dari Lanud Pekanbaru Sebagai Lanud Roesmin Nurjadin". Riau Pos.co. Diakses 22 Juli 2013. Unknown parameter |de= ignored (help)
  4. ^ Fiqih Arfani (24 Mei 2013). "TNI pesan alutsista baru". antaranews.com. Diakses 19 Juli 2013.
  5. ^ "Indonesia purchases eight Embraer Super Tucano jets". Investe São Paulo. 16 October 2009. Diakses 17 Desember 2012.
  6. ^ "Order of Battle-Indonesia". MilAvia Press.com (Military Aviation Publications). Diakses 17 Desember 2012.
  7. ^ "History & Development of the Boeing 737 - Originals". b737.org.uk. Diakses 17 Desember 2012.
  8. ^ Angkasa Magazine edition October
  9. ^ "C-212-400 Maritime Patrol Aircraft, Spain". airforce-technology.com. Diakses 17 Desember 2012.

Lihat pula

Pranala luar

TNI Tingkatan Udara
Komando Utama
Komando operasi
Komando tempur
Komando pengolahan mendidik
Simbol TNI AU.png
Badan Pelaksana Pusat
Dinas
  • Diskuau
  • Disinfolahtaau
  • Dislitbangau
  • Dispamsanau
  • Dissurpotrudau
  • Dispenau
  • Disbangopsau
  • Dislambangjaau
  • Dispotdirgaau
  • Diskumau
  • Disminpersau
  • Disdikau
  • Diswatpersau
  • Dispsiau
  • Diskesau
  • Dismatau
  • Disaeroau
  • Diskomlekau
  • Disfaskonau
  • Disadau
Pasukan Khusus


Sumber :
id.wikipedia.org, diskusi.biz, pasar.kpt.co.id, wiki.edunitas.com, dan lain sebagainya.