Bandar Udara Internasional Adi Sumarmo

Bandara Adisumarmo
Sebuah pesawat Airasia take-off dari Bandara Adisumarmo.
IATA: SOC – ICAO: WRSQ
Ikhtisar
Macam bandara		sipil dan militer
Lokasi		Solo, Indonesia
Ketinggian		128 m (421 f)
Koordinat		7°30′57″LU 110°45′24″BT / 7,51583°LS 110,75667°BT / -7.51583; 110.75667
Landas pacu
Arah	Panjang		Permukaan
	ft	m
08/26	8.530	2.600	aspal

Bandar Udara Adisumarmo (SOC/WRSQ) adalah bandara internasional yang meladeni kota Surakarta (Solo) 57108, Jawa Tengah yang dioperasikan PT (Persero) Angkasa Pura I.

Bandara ini meladeni penerbangan Garuda, Sriwijaya Cairan, dan Lion Cairan bagi penerbangan Jakarta-Solo Pulang Pergi, Indonesia Cairan Transport bagi penerbangan Solo-Pangkalanbun PP serta konekting ke Pontianak, Trigana Cairan Service bagi penerbangan Solo-Banjarmasin PP serta konekting ke Balikpapan dan Berau, Solo-Pangkalanbun PP serta konekting ke Ketapang dan Pontianak, Silk Cairan bagi penerbangan Solo-Singapura PP serta Cairan Asia bagi penerbangan Solo-Kuala Lumpur, di samping penerbangan langsung ke Mekkah atau Jeddah, Arab Saudi dikarenakan Solo sebagai kota embarkasi Haji bagi wilayah Jawa Tengah dan DIY.Sebagaimana bandara yang lain, bandara Adisumarmo ini terletak di luar kota Solo tepatnya di Ngemplak, Boyolali. Bandara ini juga berfungsi sebagai pangkalan TNI AU.

Sejarah

Tempat parkir Adi Sumarmo yang mempunyai bentuk Gunungan

Bandara ini dahulu bernama Pangkalan Udara (Lanud) Panasan, karena terletak di kawasan Panasan. Lalu namanya diubah menjadi Pangkalan Udara Adisumarmo mengiringi nama Adi Sumarmo (adik dari Agustinus Adisucipto)

Bandara ini dahulu bernama Pangkalan Udara (Lanud) Panasan propertti pertama kali pada tahun 1940 oleh Pemerintah Belanda sebagai lapangan terbang darurat.

Ketika bala tentara Jepang datang ke Indonesia bandara tersebut sempat dihancurkan oleh Belanda namun didirikan kembali oleh Pemerintah Jepang sejak pada tahun 1942 sebagai basis militer penerbangan tingkatan laut (Kaigun Bokusha).

Sehabis Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia penyelenggaraan bandara diterapkan oleh “Penerbangan Surakarta” yang diresmikan pada tanggal 6 Februari 1946.

Pada tanggal 1 Mei 1946, Penerbangan Surakarta sejak berubah menjadi “Pangkalan Udara Panasan” yang hanya diperuntukkan penerbangan militer.

Pangkalan udara tersebut pertama kali digunakan dengan cara resmi bagi penerbangan komersial pada tanggal 23 April 1974 yang dilayani oleh Garuda Indonesia dengan rute Jakarta-Soekarno Hatta-Solo & Solo-Jakarta-Soekarno Hatta dengan frekuensi 3-kali seminggu.

Pada tanggal 25 Juli 1977, “Pangkalan Udara Panasan” berubah nama menjadi “Pangkalan Udara Utama Adi Sumarmo” yang mengiringi nama Adi Sumarmo (adik dari Agustinus Adisucipto).

Pada tanggal 31 Maret 1989, Bandara ini diteguhkan menjadi Bandara Internasional dengan meladeni penerbangan rute Solo-Kuala Lumpur & Solo-Singapore-Changi.

Pada tanggal 1 Januari 1992, Bandara Adi Sumarmo dikendalikan oleh Perusahaan Umum Angkasa Pura I yang pada tanggal 1 Januari 1993 berubah status menjadi Persero Terbatas Angkasa Pura I hingga dengan sekarang.

Data-data

Data Bandara

• Jarak dari Surakarta, 14 kilometer
• Koordinat 07°30´58"S, 110°45´25"E
• Ketinggian 128 meter
• Jumlah terminal: 2 terminal penumpang, 2 terminal kargo, 11 tempat parkir pesawat

Data Lapangan Terbang

Runway 1: Heading 08/26, 2,600m (8,530 ft), 68/F/C/X/T, ILS, Lighting: PAPI
Fire Category VIII, Rescue and fire fighting Navigational Aids: VOR-DME, NDB Airfield Restrictions: Wide body ACFT 180 turn at the end of Runway

Fasilitas Kargo

Kapasitas 48tonnes (105.000 lbs), gudang seluas 574m² (6,178sq ft), kawasan memakai ikat, hanya kargo domestik, karantina hewan, fasilitas kesehatan, peralatan X-ray , bahan berbahaya, GPU, sabuk berjalan kargo, dan kursi roda.

Maskapai Penerbangan

Lokasi Adisumarmo tepatnya tidak kekurangan di Kabupaten Boyolali

Lihat pula

• Otoritas Bandar Udara Wilayah III - Surabaya
• Daftar bandar udara tersibuk di Indonesia

Topik Surakarta   Wali Kota: F.X. Hadi Rudyatmo | Wakil Wali Kota: Achmad Purnomo   Geografi Bengawan Solo • Disktrik dan kelurahan • Disktrik Banjarsari • Disktrik Jebres • Disktrik Laweyan • Disktrik Pasar Kliwon • Disktrik Serengan • Ketentuan yang tidak boleh dilampaui wilayah • Kota satelit   Politik Wali kota • DPRD Surakarta   Sejarah Kota Surakarta (Daerah Istimewa Surakarta • Provinsi Surakarta (wacana)) • Manfaat nama • Kasunanan Surakarta • Praja Mangkunagaran • Pakubuwana XIII • Mangkunegara IX   Lokasi terkenal Arsitektur dan peninggalan sejarah • Kebun Binatang Jurug • Daftar museum • Museum Radya Pustaka • Kraton Surakarta • Pura Mangkunagaran • Pasar Gede Harjonagoro • Pasar Klewer   Transportasi Bandar Udara Adisumarmo • Stasiun Balapan • Stasiun Jebres • Stasiun Purwosari • Stasiun Sangkrah • Stasiun Palur • Terminal Tirtonadi • Senja Utama Solo • Fajar Utama Solo • Prambanan Ekspres • Batik Solo Trans • Becak • Jalan   Demografi & Tipu daya budi Tokoh • Sensus 2010 • Bahasa • Batik • Karnaval Batik Solo • Solo Batik Fashion • Rumah sakit   Edukasi Universitas Sebelas Maret • Universitas Muhammadiyah Surakarta • IAIN Surakarta • Institut Seni Indonesia • Solo Techno Park • Sekolah   Tempat ibadah Masjid Luhur • Masjid Mangkunegaran • Masjid Laweyan • Gereja Santo Antonius • Gereja Santo Petrus • Gereja Santo Paulus • GBI Keluarga Allah • Tien Kok Sie • Vihara Am Po Kian   Olahraga Klub olahraga • Persis Solo • Pasoepati • Stadion Manahan • Stadion Sriwedari   Media Solo Pos • Radar Solo • TA TV • stasiun radio   Portal Surakarta · Wikipedia:Buku/Surakarta