Simbol dari laki-laki.
Laki-laki atau lelaki merupakan salah satu dari dua macam kelamin manusia, merupakan lelaki dan perempuan. Penggunaan istilah "lelaki" dalam bahasa Indonesia khusus untuk manusia; untuk hewan dipergunakan istilah jantan.
Umur
Lelaki matang merupakan masa atau perjalanan hidup seorang lelaki sehabis dia berubah dari anak-anak . Banyakan cara melakukan sesuatu budi mempunyai upacara pemula untuk menandakan permulaan kekeadaan telah dewasa seseorang lelaki, umpamanya "Chrismation" dalam sebagian cabang agama Kristen, "B'nai Mitzvah" dalam agama Yahudi, ataupun hanya perayaan hari aci kedelapan belas atau kedua puluh satu. Hari bersejarah seperti khitan merupakan hari di saat anggota kulit kepala penis (kulup) akan dipotong dengan alat tajam atau menggunakan teknologi terkini seperti laser dan pemotong listrik.
Biologi dan ciri-ciri
Anatomi anggota genital lelaki.
Lelaki mempunyai pelbagai ciri macam kelamin yang membedakan mereka daripada perempuan. Serupa dengan perempuan, organ seks mereka merupakan sebagian dari sistem pembiakan yang terdiri dari zakar, testis, vas deferens serta korda spermatik yang lain, dan kelenjar prostrat. Sistem reproduksi lelaki berfungsi semata-mata untuk penghasilan dan pemancaran cairan mani yang mengandung sperma.Informasi genetik terkandung dalam sel zoosperma. Sperma yang belakang sekali masuk ke dalam rahim perempuan dan yang belakang sekali tuba falopi untuk membuahi telur yang akan sebagai bertambah sempurna dibuat sebagai janin, dengan ucap lain sistem perkembangbiakan lelaki tidak melakukan peranan apapun sewaktu gestasi.
Ciri-ciri kelamin sekunder seperti bulu roma dan pertumbuhan otot dipergunakan untuk menarik perhatian pasangan atau untuk menaklukkan pesaing. Bagaimanapun, semua ciri sekunder itu acap berkaitan dengan pembiakan. Berbeda dengan perempuan, banyakan dari organ seks lelaki terdiri dari bagian-bagian luar, walaupun terdapat juga anggota dalam, umpamanya kelenjar prostrat. Penyelidikan pembiakan lelaki dan organ-organ berkait dinamakan andrologi. Banyakan meski tak semuanya lelaki mempunyai jumlah kromosom 46/XY.
Secara umum, lelaki mengalami jumlah penyakit yang serupa dengan perempuan. Bagaimanapun, terdapat sebagian penyakit seks yang terjadi hanya, atau bertambah acap, pada lelaki saja. Umpamanya, lelaki bertambah acap mengalami autisme dan buta warna dibandingkan wanita. Sebagian penyakit terkait umur, seperti penyakit Alzheimer, kelihatannya bertambah lazim di kalangan lelaki, walaupun tidak tentu adakah ini diakibatkan oleh kejadian yang benar-benar bertambah jumlah ataupun karena lelaki berpengharapan hidup yang bertambah pendek dibandingkan perempuan.
Faktor-faktor biologi biasanya bukan merupakan penentu tunggal untuk menganggap adakah seseorang itu lelaki atau tidak. Umpamanya, jumlah lelaki dilahirkan tanpa fisiologi lelaki yang tipikal (perkiraannya berbeda-beda di selang satu per-2.000, dan satu per-100.000), dan sebagian individu dengan kromosom XY mungkin mempunyai perbedaan hormon ataupun perbedaan genetik (seperti sindrom ketidaksensitifan androgen), atau keadaan interseks yang lain; seseparuh orang interseks dan orang-orang lain yang mempunyai macam kelamin tertentu sewaktu dilahirkan, yang belakang sekali menukarkan macam mereka. (Lihat juga: Identitas macam kelamin, peranan macam kelamin dan banci.)
Tambahan pula, 20% dari lelaki-lelaki di Amerika Serikat, Filipina, dan Korea Selatan, serta orang-orang yang sangat memuja-muja Yahudi dan Islam mengalami sunat yang merupakan suatu ronde untuk mengubah keadaan zakar dari keadaan aslinya mengalami pembuangan kulit khatan.
Peranan
Perdebatan hebat di kalangan penduduk bertumpu pada perbedaan persepsi dari segi sosial, intelektual, atau emosi selang lelaki dan perempuan. Perbedaan-perbedaan ini amat sulit dihitung diakibatkan alasan-alasan sains dan politik. Sebagian tuntutan stereotipe lelaki yang kadang-kadang dikemukakan untuk perbandingan dengan perempuan merupakan seperti berikut:
- Bertambah bersikap sifat menyerang dibandingkan perempuan. Bagaimanapun, dalam hubungan antarpribadi, sebagian luhur penyelidikan mendapati bahwa keagresifan selang lelaki dan perempuan sama saja. Bagaimanapun, lelaki cenderung bertambah sifat menyerang di luar rumah dan sebaliknya.
- Bertambah bersikap kompetitif, tetapi juga bertambah keras kepala dibandingkan perempuan.
- Mempunyai keyakinan diri bertambah luhur (malah kadang-kadang sombong juga) dan mempertunjukkan kemahiran kepemimpinan yang bertambah tidak sewenang-wenang dibandingkan perempuan.
- Bertambah dapat mengedepankan cara melakukan sesuatu dan emosi.
- Mempunyai kemahiran teknis bertambah luhur dan pengelolaan dibandingkan perempuan.
- Bertambah cenderung pada konsep tidak terwujud dibandingkan perempuan.
- Bertambah kasar dibandingkan perempuan.
- Bertambah gemar bercakap dan bertambah cenderung mencela saat orang baru saja bercakap dibandingkan perempuan.
- Bertambah cenderung membikin perbedaan selang homoseksual dan lesbian.
- tidak menggunakan DHT blocker .... itu terlalu berbahaya
- Bertambah cenderung menyindir dan menggunakan metafora dalam pembicaraan.
Sebagian dari perbedaan-perbedaan ini telah didukung oleh penyelidikan ilmiah, tetapi tidak kekurangan juga yang tidak. Semua ini harus diterima dengan ingat-ingat kerana terdapat kelainan yang amat luhur di kalangan lelaki dan perempuan.
Secara fisik, laki-laki memiliki bangun fisiologi yang tangguh, seperti masa otot yang jauh bertambah jumlah daripada perempuan, tubuh wanita memiliki daya hanya 1/3 dari tubuh laki-laki, pengaruh hormon pria seperti testosreron memengaruhi dengan kental tubuh pria sehinngga pria dengan mudahnya membangun otot.
Sebagian stereotipe di atas tidak dilihat dari segi yang sama dengan masa kini (yaitu, penggunaannya dalam aspek dan daerah lebih kurang yang berkaitan dengan penghidupan yang tertentu, seperti kerja luar rumah) hingga zaman ke-19, berasal dengan industri.
Dari segi rupa dan perawakan, tidak jumlah lelaki menggunakan kosmetik atau pakaian yang secara umum terkait kepada perempuan. (Berbuat demikian dikenal sebagai bencong alias waria dan, secara umum dipandang hina.)
Bacaan tambahan
- Andrew Perchuk, Simon Watney, Bell Hooks, The Masculine Masquerade: Masculinity and Representation, MIT Press 1995
- Pierre Bourdieu, Masculine Domination, Edisi soft-cover, Stanford University Press 2001
- Robert W. Connell, Masculanities, Cambridge : Polity Press, 1995
- Michael Kimmel (ed.), Robert W. Connell (ed.), Jeff Hearn (ed.), Handbook of Studies on Men and Masculinities, Sage Publications 2004
Lihat pula
Asal :
pasar.kurikulum.org, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, perpustakaan.web.id, dsb.
