Serawak, Malaysia

سراوق
Sarawak Bumi Kenyalang
Bendera Sarawak.pngCoat of arms of Sarawak.svg
Bendera NegeriLambang
Motto: Bersatu, Berusaha, Berbakti
MalaysiaSarawak.png
Ibu kotaKuching
Tuan Yang TerutamaTun Datuk Patinggi Kakak laki-laki Hj. Muhammad Salahuddin
Menteri AkbarY.A.B. Datuk Patinggi Tan Sri Haji Abdul Taib Bin Mahmud
Wilayah124.449,51 km2
Penduduk
 - Jumlah
2.376.800 (2005)
Lagu negeriIbu Pertiwiku
Perjanjian pendirian negara Malaysia dalam bahasa Melayu (documen)

Serawak (Jawi:سراوق) yaitu salah satu negara bagian di Malaysia dan juga adalah salah satu dari empat negara pendiri federasi Malaysia[1].

Serawak terletak di barat-laut pulau Kalimantan. Serawak yaitu negara bagian terbesar di Malaysia, diikuti oleh negeri tetangganya, Sabah sebagai negara bagian terbesar kedua.

Ibukotanya ialah Kuching (populasi 458.300 jiwa) yang secara harafiah berarti pelabuhan (Cochin). Menurut sensus 2000, penduduk Sarawak berjumlah 2.809.000 jiwa. Pada 1963 tergabung dalam federasi Malaysia.

Sejarah

Serawak dikuasai oleh Kesultanan Brunei pada awal 100 tahun ke-19. James Brooke dibawa ke atas dijadikan gubernur Serawak pada 24 September 1841 dan diberi gelar Rajah oleh Sultan Brunei pada 18 Agustus 1842. Brooke hanya menguasai wilayah Serawak yang paling barat, di sekitar Kuching. Ia berkuasa sampai kematiannya pada 1868. Pengganti James diantaranya sepupunya, Charles Anthony Johnson Brooke, dan anak Anthoni, Charles Vyner Brooke. Wilayah yang dikuasai oleh keluarga Brooke semakin luas, dengan menguasai wilayah yang tadinya milik Brunei. Tetapi kenyataannya Brunei hanya menguasai sungai strategis dan benteng di kawasan pesisir, sehingga Brookes sebenarnya merampas tanah para pejuang Muslim dan suku lokal.

Dinasti Brooke memerintah Serawak sementara satu 100 tahun dan dijuluki "Rajah Putih", selaras dengan status Pangeran India di bawah Kekaisaran Britania. Prinsip keluarga Brooke yaitu melindungi penduduk pribumi Serawak dari kepunahan. Kaum Melayu dan Muslim setempat turut membantu pemerintahan Brookes, sedangkan Brookes mempekerjakan orang Iban dan Dayak sebagai pasukan Serawak karena kekuatan mereka yang kuat. Mereka juga mendukung kedatangan para pedagang Tionghoa, orang Arab dan orang-orang dari India.

Jepang menyerbu Serawak pada 1941 dan menguasainya sementara Perang Alam II berlangsung sampai pasukan Australia menguasainya pada 1945. Rajah secara resmi menyerahkan Serawak kepada Britania pada 1946, di bawah tekanan istrinya dan kalangan pautan. Tetapi Anthony tidak mengakui kedaulatan Serawak di bawah Britania. Kaum Melayu sangat menolak upaya kekuasaan Britania terutama dengan membunuh gubernur Britania pertama.

Serawak dijadikan lokasi utama bersama Sabah, Kalimantan Utara dan Kalimantan Barat saat Konfrontasi berlangsung pada 1962 sampai 1966. Serawak dijadikan sebuah negara bagian berstatus otonomi di bawah federasi Malaysia pada 16 September 1963 walaupun sebelumnya beberapa penduduknya menolak rancangan ini.[2][3] [4][5]

Geografi

Dengan wilayah seluas 124.450 km², Serawak meliputi 37,5% wilayah Malaysia.

Serawak terdiri dari sebelas Divisi Administratif, yaitu Kuching,Samarahan, Sri Aman, Betong, Sarikei, Sibu, Mukah, Kapit, Bintulu, Miri dan Limbang.

Demografi

Suku Bangsa di Sarawak [6]
SukuPeratus
Iban
  
29%
Tionghoa-Malaysia
  
24%
Melayu
  
23%
Bidayuh
  
8%
Melanau
  
6%
Orang Ulu
  
5%
Lain-lain
  
5%

Suku Iban adalah etnis terbesar di Serawak. Suku-suku pautannya ialah Tionghoa yang tinggal di perkotaan, Melayu yang dijadikan kaum terbesar kedua (tinggal di pesisir), suku Bidayuh, suku Melanau , suku Lun Bawang/Lun Dayeh dipedalaman, India (tinggal di perkotaan) dan suku pribumi pautannya yang terdiri atas berpuluh-puluh bahkan beratus-ratus suku. Umumnya suku-suku pribumi mendiami Serawak bagian tengah disekitar sungai Rajang dan hutan-hutan dikota Belaga. Suku pendatang yang juga cukup banyak di Serawak yaitu Suku Bugis, Suku Banjar & Jawa yang mendiami sepanjang kawasan pesisir Serawak. Mereka datang dari Indonesia.

Ekonomi

Serawak mempunyai asal kekuatan alam yang melimpah. Asal penghasilan terbesar disumbangkan oleh gas alam, batubara dan minyak bumi yang ditambang di sekitar bandar raya Miri. Hutannya membuat sekitar 9 sampai 10 juta m³ kayu tiap tahun dan diekspor. Asal alam pautan yaitu beragam macam ikan seperti Arwana dan kelapa sawit serta tanaman seperti karet,kelapa dan vanili. Serawak juga didukung oleh pariwisata yang berhasil.

Sumber acuan

  1. ^ "No.10760: Agreement relating to Malaysia" (pdf). United Nations Treaty Collection. United Nations. July 1963. Diakses 2010-07-29. 
  2. ^ tetapi malaysia memaksakan kehedaknya untuk merupakan tanah serawak bagian dari negaranya, sehingga munculah negara boneka serawak, walaupun sesungguhnya orang-orang di serawak tidak mau bergabung kedalam negara Malaysai tetapi dengan politiknya yang didukung Britania belakangnya Serawak dan Sabah masuk kedalam negara Malaysia. United Nations Treaty No. 8029, Manila Accord between Philippnes, Federation of Malaya and Iindonesia (31 JULY 1963)
  3. ^ United Nations Treaty Series No. 8809, agreement relating to the implementation of the Manila Accord
  4. ^ United Nations list of Non-Self-Governing Territories, North Borneo and Sarawak
  5. ^ United Nations Member States
  6. ^ statistics.gov.my

Pranala luar

 
Daerah
Bagian Betong • Bagian Bintulu • Bagian Kapit • Bagian Kuching • Bagian Limbang • Bagian Miri • Bagian Mukah • Bagian Samarahan • Bagian Sarikei • Bagian Sibu • Bagian Sri Aman
 
Kota utama
Kuching (ibu kota) • Miri
 
Kota
Asajaya • Ba'kelalan • Bau Beladin • Belaga • Betong • Bintangor Bintulu Dalat Daro • Debak • Julau • Kanowit • Kapit Kota Samarahan • Lawas Limbang Lingga Lubok Antu • Lundu Maludam • Mato • Meradong • Mukah Marudi • Oya • Pakan Pusa • Saratok • Sarikei • Sebuyau • Serian • Selangau • Sibu Siburan • Simunjan • Song • Spaoh • Sri Aman • Sungai Tujuh • Tanjung Kidurong • Tatau • Tebedu
Pembagian administratif Malaysia
 
Negara bagian
 
Wilayah persekutuan


Asal :
wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, informasi.web.id, pasar.kelas-karyawan.co.id, dsb.