Turki

Republik Turki
Türkiye Cumhuriyeti
MottoEgemenlik, kayıtsız şartsız Milletindir[1] "Kedaulatan tanpa syarat yaitu milik Bangsa"
Lagu kebangsaanİstiklâl Marşı
Lagu Kemerdekaan
Menu
0:00

Ibu kotaAnkara
39°55′LU 32°50′BT / 39,917°LU 32,833°BT / 39.917; 32.833
Kota terbesarIstanbul
41°1′LU 28°57′BT / 41,017°LU 28,95°BT / 41.017; 28.950
Bahasa resmiBahasa Turki
Kelompok etnik ([2])
  • 70–75% Turki
  •       18% Kurdi
  •   7–12% bedanya
DemonimTurki
PemerintahanRepublik negara kesatuan parlementer konstitusional
 - PresidenAbdullah Gül
 - Perdana MenteriRecep Tayyip Erdoğan
 - Juru Berkata ParlemenCemil Çiçek
 - Presiden Mahkamah KonstitusiHaşim Kılıç
LegislatifMajelis Nasional Mulia
Suksesi dari Kesultanan Utsmaniyah
 - Pemerintahan Ankara23 April 1920 
 - Perjanjian Lausanne24 Juli 1923 
 - Deklarasi Republik29 Oktober 1923 
Lapang
 - Total783.562 km2 (37th)
 - Perairan (%)1.3
Masyarakat
 - Perkiraan 201376,667,864 [3] (18th)
 - Kepadatan100 [3]/km2 (108th)
PDB (KKB)Perkiraan 2012
 - Total$1.358 trillion[4][5] (15th)
 - Per kapita$18,348[5] (54th)
PDB (nominal)Perkiraan 2012
 - Total$789.257 billion[5] (17th)
 - Per kapita$10,666[5] (64th)
Gini (2010) 40.0[6]
 - Peringkat Gini58th
IPM (2013)0.722 (high) (90th)
Mata uangLira Turkia (TRY)
Zona waktuEET (UTC+2)
 - Musim panas (DST)EEST (UTC+3)
Format tanggaldd/mm/yyyy (M)
Lajur kemudiright
Ranah Internet.tr
Kode telepon90

Republik Turki (bahasa Turki: Türkiye Cumhuriyeti) dinamakan Türkiye (bahasa Turki: Türkiye) yaitu sebuah negara besar di kawasan Eurasia. Wilayahnya terbentang dari Semenanjung Anatolia di Asia Barat Daya dan daerah Balkan di Eropa Tenggara. Turki berbatasan dengan Laut Hitam di sebelah utara; Bulgaria di sebelah barat laut; Yunani dan Laut Aegea di sebelah barat; Georgia di timur laut; Armenia, Azerbaijan, dan Iran di sebelah timur; dan Irak dan Suriah di tenggara; dan Laut Mediterania di sebelah selatan. Laut Marmara yang adalah proses dari Turki dipakai untuk menandai batas wilayah Eropa dan Asia, sehingga Turki dikenal menjadi negara transkontinental.

Bangsa Turki mulai bermigrasi ke daerah yang dinamakan Turki pada abad ke-11. Proses migrasi ini semakin dipercepat sehabis kemenangan Seljuk memerangi Kekaisaran Bizantium pada perang Manzikert. Beberapa Beylik (Emirat Turki) dan Kesultanan Seljuk Rûm memerintah Anatolia sampai dengan invasi Kekaisaran Mongol. Mulai abad ke-13, beylik-beylik Ottoman menyatukan Anatolia dan mewujudkan kekaisaran yang daerahnya merambah biasanya Eropa Tenggara, Asia Barat, dan Afrika Utara. Sehabis Kekaisaran Utsmaniyah runtuh sehabis kalah pada Peperangan Lingkungan kehidupan I, beberapa wilayahnya didiami oleh para Sekutu yang memenangi PD I. Mustafa Kemal Atatürk kemudian mengorganisasikan gerakan perlawanan memerangi Sekutu. Pada tahun 1923, gerakan perlawanan ini berhasil membangun Republik Turki Modern dengan Atatürk memegang jabatan menjadi presiden pertamanya.

Ibu kota Turki ada di Ankara tetapi kota terpenting dan terbesar yaitu Istanbul. Diakibatkan oleh lokasinya yang strategis di persilangan dua benua, budaya Turki adalah campuran budaya Timur dan Barat yang unik yang kerap dikenalkan menjadi jembatan selang dua buah peradaban. Dengan keadaan kawasan yang kuat dari Adriatik ke Tiongkok dalam jalur tanah di selang Rusia dan India, Turki telah memperoleh kebutuhan strategis yang semakin tumbuh.

Turki yaitu sebuah republik konstitusional yang demokratis, sekuler, dan bersatu. Turki telah berangsur-angsur bergabung dengan Barat sementara di saat yang sesuai menjalin hubungan dengan lingkungan kehidupan Timur. Negara ini adalah salah satu anggota pendiri PBB [7], Organisasi Konferensi Islam (OKI), [8] OECD, [9] dan OSCE, [10] serta negara anggota Dewan Eropa sejak tahun 1949, [11] dan NATO sejak tahun 1952. [12] Sejak tahun 2005, Turki yaitu satu-satunya negara Islam pertama yang berunding menyertai Uni Eropa, sehabis adalah anggota koalisi sejak tahun 1963. [13] Turki juga adalah anggota negara industri G20 yang mempertemukan 20 buah ekonomi yang terbesar di lingkungan kehidupan.

Etimologi

Nama Turki atau Türkiye dalam bahasa Turki terdiri dari dua komponen, yaitu: etnonim Türk dan akhiran mujarad –iye yang berarti "pemilik", "tanah" (berasal dari akhiran dalam bahasa Arab –iyya yang serupa dengan akhiran –ia dalam bahasa Yunani dan Latin). Catatan awal sebutan "Türk" atau "Türük" menjadi autonim terdapat dalam tulisan-tulisan Orkhon oleh kaum Göktürk (Turki Samawi) dari Asia Tengah (c. abad ke-8 M). Tu–kin menjadi bukti pada awal tahun 177 SM menjadi nama pemberian bangsa Cina kepada masyarakat di wilayah selatan Pegunungan Altai di Asia Tengah. Nama Indonesia "Turki" berasal dari bahasa Latin Menengah iaitu Turchia (c. 1369). Nama ini berkerabat akrab dengan Tourkia dalam bahasa Yunani, yang awal mulanya dipakai oleh bangsa Bizantium untuk menyebut Hungaria pada abad menengah (karena bangsa Hungaria dan Turki ada leluhur yang sama) tetapi kemudian mereka mulai menggunakan nama ini untuk menamai wilayah hasil penaklukkan Seljuk di Anatolia, ratusan tahun sehabis Perang Manzikert pada tahun 1071.

Sejarah

Anatolia prasejarah dan Trakia Timur

Gerbang Singa Hattusa, ibu kota Kerajaan Het.

Semenanjung Anatolia yaitu salah satu wilayah berpenduduk yang tertua di lingkungan kehidupan. Bermacam populasi Anatolia lawas bertempat tinggal tetap di Anatolia, dimulai pada periode Neolitikum hingga ditaklukkan oleh Alexander Mulia.[14] Bahasa yang dipakai yaitu bahasa Anatolia, cabang bahasa dari rumpun bahasa Indo-Eropa.[15] Bahkan, para peneliti telah mengusulkan Anatolia menjadi pusat hipotesis, di mana bahasa Indo-Eropa menyebar.[16] Proses wilayah Turki di Eropa dinamakan Trakia Timur. Wilayah ini tidak berpenduduk sejak empat ribu tahun yang kemudian, dan memasuki masa Neolithikum bertambah kurang tahun 6000 SM dengan masyarakatnya yang mulai bercocok tanam.[17]

Göbekli Tepe yaitu sebuah situs yang dikenal menjadi struktur tempat suci tertua yang dibuat oleh manusia bertambah kurang 10.000 SM,[18] sementara Çatalhöyük yang adalah pemukiman Neolitikum dan Kalkolitikum di Anatolia selatan, bertambah kurang tahun 7500 SM sampai 5700 SM. Pada Juli 2012, kedua situs ini turut dalam daftar Situs Warisan Lingkungan kehidupan UNESCO.[19] Pemukiman di Troya dimulai pada Abad Neolitikum dan terus berlangsung sampai Abad Besi.

Catatan masyarakat Anatolia yang paling awal yaitu Bangsa Hatti dan Bangsa Huri, bangsa-bangsa non-Indo-Eropa yang dihuni Anatolia tengah dan timur, masing-masing pada awal 2300 SM. Bangsa Het turut ke Anatolia pada tahun 2000-1700 SM. Kerajaan besar pertama di daerah tersebut didirikan oleh bangsa Het, dari abad kedelapan belas hingga abad ke-13 SM. Asiria menaklukkan wilayah proses tenggara Turki dan bertempat tinggal tetap di sana pada awal 1950 SM sampai tahun 612 SM.[20][21]

Sehabis runtuhnya kerajaan Het pada tahun 1180 SM, Kerajaan Frigia berkuasa di Anatolia sampai kerajaan mereka dihancurkan oleh Suku Kimmeri pada abad ke-7 SM.[22]

Antikuitas dan Periode Bizantium

Pada awal mulanya berfungsi menjadi gereja, kemudian berganti menjadi masjid, dan kemudian berganti kembali menjadi museum hingga sekarang. Hagia Sophia didirikan pada masa Kekaisaran Bizantium.

Bertambah kurang tahun 1200 SM, pantai Anatolia dikuasai oleh suku Aiolia dan suku Ionia Yunani. Banyak kota-kota penting bangunan, seperti Miletos, Ephesos, Smirna, dan Bizantium, dan yang paling yang belakang sekali didirikan yaitu Megara pada tahun 657 SM. Negara pertama yang dinamakan Armenia oleh wilayah beda yaitu negara dinasti Orontid Armenia, yang termasuk proses dari Turki timur yang dimulai pada abad ke-6 SM. Di Turki barat daya, kelompok suku yang paling berpengaruh di Trakia yaitu suku Odyrisia, bangunan oleh Teres I.[23]

Anatolia ditaklukkan oleh Kekaisaran Akhemeniyah dari Persia selama abad ke-6 dan ke-5 SM kemudian kemudian jatuh ke tangan Aleksander Mulia pada tahun 334 SM,[24] yang menyebabkan meningkatnya homogenitas norma budaya istiadat dan Helenisasi di wilayah tersebut.[14] Sehabis kematian Aleksander pada tahun 323 SM, Anatolia kemudian dibagi menjadi beberapa kerajaan Helenistik, yang semuanya menjadi proses dari Republik Romawi pada menengah abad ke-1 SM.[25] Proses Helenisasi yang dimulai dengan penaklukan Aleksander dipercepat saat ada di bawah kekuasaan Romawi, sehingga pada awal abad Masehi bahasa Anatolia dan budaya setempat telah punah digantikan oleh bahasa Yunani.[26][27]

Pada tahun 324, Konstantinus I memilih Bizantium menjadi ibu kota baru Kekaisaran Romawi, kemudian diubah menjadi Roma Baru. Sehabis kematian Theodosius I pada tahun 395 dan pembagian permanen Kekaisaran Romawi selang kedua putranya, Konstantinopel menjadi ibu kota Kekaisaran Bizantium, yang akan memerintah beberapa besar wilayah Turki sampai Yang belakang sekali Abad Pertengahan.[28]

Seljuk dan Kesultanan Utsmaniyah

Teritorial Utsmaniyah yang diperoleh selang 1481 dan 1683.

Dinasti Seljuk yaitu cabang dari Kinik Oğuz Turki yang tinggal di Khagan Yabghu wilayah persekutuan Oğuz, sebelah utara Laut Kaspia dan Laut Aral, pada abad ke-9.[29] Pada abad ke-10, bangsa Seljuk mulai bermigrasi dari tanah air leluhur mereka ke Persia, yang menjadi awal dari Kesultanan Seljuk Raya.

Pada paruh kedua abad ke-11, Seljuk mulai menembus ke wilayah timur Anatolia. Pada 1071, Seljuk Turk mengalahkan Bizantium dalam Perang Manzikert, sekaligus dimulainya Turkifikasi di wilayah tersebut, bahasa Turki dan Islam dikenalkan ke Anatolia dengan kegiatan bertahap menyebar dan transisi yang lambat dari Anatolia yang didominasi Kristen dan berbicara Yunani menjadi didominasi Muslim dan berbicara Turki yang terus berlaku.[30]

Pada tahun 1243, tentara Seljuk dikalahkan oleh bangsa Mongol, menyebabkan daya Dinasti Seljuk perlahan-lahan hancur. Salah satu beylik yang diperintah oleh Osman I nantinya selama 200 tahun ke depan akan menjadi berkembangnya menjadi Kesultanan Utsmaniyah, serta memperluas wilayah ke seluruh Anatolia, Balkan, Levant dan Afrika Utara.[31] Pada tahun 1453, Kekaisaran Utsmaniyah menaklukkan Kekaisaran Bizantium dengan menguasai ibu kotanya, Konstantinopel.

Pada tahun 1514, Sultan Selim I (1512-1520) berhasil memperluas wilayah perbatasan selatan dan timur dengan mengalahkan Shah Ismail I dari dinasti Safawiyah dalam Perang Chaldiran. Pada 1517, Selim I memperluas pemerintahan Ottoman ke Aljazair dan Mesir, dan membikin angkatan laut di Laut Merah. Selanjutnya, persaingan dimulai selang pihak Utsmaniyah dan kerajaan Portugis untuk menjadi daya laut yang dominan di Samudra Hindia, dengan bermacam perang angkatan laut di Laut Merah, Laut Arab dan Teluk Persia. Kehadiran Portugis di Samudera Hindia itu diasumsikan menjadi ancaman untuk monopoli Utsmaniyah atas rute perdagangan lawas selang Asia Timur dan Eropa Barat (dikenal dengan nama Jalan Sutera). Monopoli ini semakin terganggu menyusul penemuan Tanjung Keinginan oleh penjelajah Portugis Bartolomeu Dias pada tahun 1488, yang berdampak cukup besar terhadap perekonomian Utsmaniyah.

Kekuasaan Kesultanan Utsmaniyah dan prestisi mencapai puncaknya pada abad ke-16 dan ke-17, khususnya selama pemerintahan Suleiman I. Kesultanan ini kerap berseteru dengan Kekaisaran Romawi Suci.[32] Di laut, Angkatan Laut Utsmaniyah berseteru dengan beberapa Liga Kudus (saat itu terdiri dari Habsburg Spanyol, Republik Genoa, Republik Venesia, Knights of St John, Negara-negara Kepausan, Grand Duchy of Tuscany dan Kadipaten Savoy) untuk mengelolanya dari Laut Mediterania. Di timur, Utsmaniyah yang sekali-sekali bertempur dengan pihak Safawiyah Persia atas konflik yang timbul dari sengketa teritorial atau perbedaan agama selang abad ke-16 dan abad ke-18.[33]

Dimulai pada awal abad ke-19 dan selanjutnya, Kesultanan Utsmaniyah mulai melemah. Seperti wilayah, daya militer dan kekayaan yang menurun, bahkan banyak Muslim Balkan yang bermigrasi ke jantung Kekaisaran di Anatolia,[34][35] bersama dengan bangsa Sirkassia yang melarikan diri dari penaklukan Rusia di Kaukasus. Melemahnya Kesultanan Utsmaniyah menyebabkan meningkatnya sentimen nasionalis di selang masyarakat yang menyebabkan pengembangan ketegangan etnis yang sekali-sekali berganti menjadi kekerasan, seperti pembantaian etnis Hamid.

Kesultanan Utsmaniyah memasuki Peperangan Lingkungan kehidupan I di sisi Blok Sentral dan yang belakang sekalinya kalah. Selama peperangan, diperkirakan 1.500.000[36][37][38][39] warga Armenia dideportasi dan dibunuh saat Genosida Armenia berlaku.[40][41] Pemerintah Turki menyangkal bahwa terdapat Genosida Armenia dan mengklaim bahwa Armenia hanya dipindahkan dari zona peperangan timur.[42] Pembantaian besar-besaran juga dilaksanakan terhadap kelompok minoritas bedanya seperti bangsa Yunani dan bangsa Assyria.[43][44][45]

Sehabis Gencatan Senjata Mudros pada tanggal 30 Oktober 1918, kemenangan Blok Sekutu berusaha untuk membagi wilayah Utsmaniyah menempuh Pemberitahuan setuju Sèvres pada tahun 1920.[31]

Republik Turki

Mustafa Kemal Atatürk, pendiri dan presiden pertama Republik Turki.

Pendudukan Konstantinopel dan Smyrna oleh Sekutu pada masa sehabis Peperangan Lingkungan kehidupan I mendorong pembentukan Gerakan Nasional Turki.[46] Di bawah kepemimpinan Mustafa Kemal Pasha, seorang komandan militer yang telah membedakan dirinya selama Perang Gallipoli, Peperangan Kemerdekaan Turki dilancarkan dengan tujuan mencabut kepastian Pemberitahuan setuju Sèvres.[47]

Pada 18 September 1922, tentara pendudukan dikalahkan, dan rezim Turki yang berbasis di Ankara, yang menerangkan diri menjadi pemerintah yang sah pada bulan April 1920, mulai mengesahkan transisi hukum dari Utsmaniyah yang lama ke sistem politik Republik yang baru. Pada tanggal 1 November, parlemen baru didirikan dan dengan kegiatan resmi membubarkan sistem Kesultanan, sehingga menghabisi 623 tahun pemerintahan Utsmaniyah. Perjanjian Lausanne tanggal 24 Juli 1923 mendapat pengakuan internasional terhadap kedaulatan negara "Republik Turki" yang baru dibuat menjadi negara penerus dari Kesultanan Utsmaniyah, dan dengan kegiatan resmi dinyatakan pada tanggal 29 Oktober 1923 di Ankara, ibu kota Turki yang baru.[46] Perjanjian Lausanne menetetapkan keadaan pertukaran populasi selang Yunani dan Turki, dimana 1,1 juta orang Yunani meninggalkan Turki mengarah Yunani dan 380.000 umat Muslim dipindahkan dari Yunani ke Turki. [48]

Mustafa Kemal menjadi Presiden pertama dan kemudian menjalankan banyak reformasi radikal dengan tujuan mengubah negara Utsmaniyah-Turki menjadi republik sekuler baru.[49] Dengan keadaan UU Pemberian Julukan tahun 1934, Parlemen Turki memberikan gelar Atatürk (Bapak Bangsa Turki) kepada Mustafa Kemal.[47]

Turki tetap netral selama Peperangan Lingkungan kehidupan II, tetapi turut pada saat yang belakang sekali peperangan di pihak Sekutu pada tanggal 23 Februari 1945. Pada tanggal 26 Juni 1945, Turki menjadi anggota piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa.[7] Sehabis peperangan, Yunani menghadapi kesukaran dalam mengatasi pemberontakan komunis, bersamaan dengan tuntutan Uni Soviet untuk membangun pangkalan militer di Selat Turki. Hal itu mendorong Amerika Serikat untuk menerangkan Doktrin Truman pada tahun 1947, untuk menjamin keamanan Turki dan Yunani.[50] Yunani dan Turki tergabung dalam Rancangan Marshall dan OEEC untuk membangun balik ekonomi Eropa pada tahun 1948, dan kemudian menjadi anggota pendiri OECD pada tahun 1961.

Sehabis ikut serta dengan pasukan PBB dalam Peperangan Korea, Turki bergabung dengan NATO pada tahun 1952, dan menjadi benteng untuk memerangi ekspansi Soviet ke Mediterania. Sehabis satu dekade kekerasan antarkomunitas Siprus dan kudeta di Siprus pada 15 Juli 1974 yang dilaksanakan organisasi paramiliter EOKA B, untuk menggulingkan Presiden Makarios III dan menerapkan pro-Enosis (persatuan dengan Yunani) dengan Nikos Sampson menjadi diktator, Turki menginvasi Siprus pada tanggal 20 Juli 1974.[51] Sembilan tahun kemudian, Republik Turki Siprus Utara, yang hanya diakui oleh Turki, didirikan.[52]

Periode sistem satu partai yang belakang sekalinya pada tahun 1945. Hal ini diikuti oleh transisi menjadi demokrasi multipartai selama beberapa dekade mendatang, yang terganggu oleh kudeta militer ​​pada tahun 1960, 1971, 1980 dan 1997.[53] Pada tahun 1984, kelompok separatis Kurdi (PKK) memulai kampanye perlawanan terhadap pemerintah Turki, yang sampai saat ini telah merenggut bertambah dari 40.000 jiwa.[54] Namun, proses perdamaian baru saja berlaku.[55][56] Sejak liberalisasi ekonomi Turki selama tahun 1980, negara ini telah merasai pertumbuhan ekonomi dan stabilitas politik yang kuat.[57] Pada tahun 2013, sejumlah protes dijadikan di banyak provinsi di Turki, yang dipicu oleh rancangan untuk menghancurkan Taman Taksim Gezi.[58]

Provinsi

Turki dibagi menjadi 81 provinsi:

Ankara
Kırklareli
Edirne
Tekirdağ
Yalova
İstanbul
Kocaeli
Düzce
Zonguldak
Eskişehir
Kütahya
İzmir
Aydın
Muğla
Denizli
Burdur
Uşak
Isparta
Antalya
Konya
Mersin
Karaman
Aksaray
Kırşehir
Kırıkkale
Çankırı
Karabük
Bartın
Sinop
Çorum
Yozgat
Nevşehir
Niğde
Hatay
Osmaniye
Sivas
Tokat
Amasya
Samsun
Ordu
Giresun
Erzincan
Gaziantep
Kilis
Şanlıurfa
Adıyaman
Gümüşhane
Trabzon
Rize
Bayburt
Erzurum
Ardahan
Kars
Ağrı
Iğdır
Tunceli
Elâzığ
Diyarbakır
Mardin
Siirt
Bitlis
Muş
Van

Kuliner

Turki memiliki bermacam jenis masakan, yang paling terkenal yaitu Baklava, Doner kebab, Pilaf, dan Puding nasi.

Galeri foto

Sumber acuan

  1. ^ "Motto". Gov.tr. 23 February 2013. Diakses 23 February 2013. 
  2. ^ "Turkey". The World Factbook. Diakses 9 February 2013. 
  3. ^ a b "The Results of Address Based Population Registration System, 2013". Turkish Statistical Institute. 31 December 2013. Diakses 29 January 2014. 
  4. ^ OECD Data GDP, US $, current prices, current PPPs, millions, OECD. Retrieved 12 August 2013.
  5. ^ a b c d The World Bank: World Development Indicators Database. Turkey Last revised on 12 August 2013.
  6. ^ "Gini Index". World Bank. Diakses 2 March 2011. 
  7. ^ a b PBB (3 Juli 2006). "Pertumbuhan anggota PBB (1945-2005)". PBB. Diakses 30 Oktober 2006. 
  8. ^ OKI (2006). "Keanggotaan OKI". OKI. Diakses 30 Oktober 2006. 
  9. ^ OECD (2006). "Keahlian OECD". OECD. Diakses 30 Oktober 2006. 
  10. ^ OSCE (2005). "Negara-negara peserta OSCE". OSCE. Diakses 30 Oktober 2006. 
  11. ^ Dewan Eropa (27 Oktober 2006). "Turki dan Dewan Eropa". Dewan Eropa. Diakses 30 Oktober 2006. 
  12. ^ NATO. "Yunani dan Turki menyertai Pakta Pertahanan Atlantik Utara". NATO. Diakses 30 Oktober 2006. 
  13. ^ Sekretariat Turki untuk Urusan Uni Eropa. "Kronologi hubungan Turki-Uni Eropa". Sekretariat Turki untuk Urusan Uni Eropa. Diakses 30 Oktober 2006. 
  14. ^ Kekeliruan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama SteadmanMcMahon2011
  15. ^ "The Position of Anatolian" (PDF). Diarsipkan dari aslinya tanggal 5 May 2013. Diakses 4 May 2013. 
  16. ^ Balter, Michael (27 February 2004). "Search for the Indo-Europeans: Were Kurgan horsemen or Anatolian farmers responsible for creating and spreading the world's most far-flung language family?". Science 303 (5662): 1323. doi:10.1126/science.303.5662.1323. PMID 14988549. 
  17. ^ Kekeliruan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama MET
  18. ^ "The World's First Temple". Archaeology magazine. Nov/Dec 2008. hlm. 23. 
  19. ^ "Çatalhöyük added to UNESCO World Heritage List". Global Heritage Fund. 3 July 2012. Diakses 9 February 2013. 
  20. ^ "Ziyaret Tepe – Turkey Archaeological Dig Site". uakron.edu. Diakses 4 September 2010. 
  21. ^ "Assyrian Identity in Ancient Times And Today'" (PDF). Diakses 4 September 2010. 
  22. ^ The Metropolitan Museum of Art, New York (October 2000). "Anatolia and the Caucasus, 2000–1000 B.C. in Timeline of Art History.". New York: The Metropolitan Museum of Art. Diarsipkan dari aslinya tanggal 10 September 2006. Diakses 21 December 2006. 
  23. ^ D. M. Lewis; John Boardman (1994). The Cambridge Ancient History. Cambridge University Press. hlm. 444–. ISBN 978-0-521-23348-4. Diakses 7 April 2013. 
  24. ^ Hooker, Richard (6 June 1999). "Ancient Greece: The Persian Wars". Washington State University, Washington, United States. Diarsipkan dari aslinya tanggal 20 November 2010. Diakses 22 December 2006. 
  25. ^ The Metropolitan Museum of Art, New York (October 2000). "Anatolia and the Caucasus (Asia Minor), 1000 B.C. – 1 A.D. in Timeline of Art History.". New York: The Metropolitan Museum of Art. Diarsipkan dari aslinya tanggal 14 December 2006. Diakses 21 December 2006. 
  26. ^ Kekeliruan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama FreedmanMyers2000
  27. ^ Theo van den Hout (27 October 2011). The Elements of Hittite. Cambridge University Press. hlm. 1. ISBN 978-1-139-50178-1. Diakses 24 March 2013. 
  28. ^ Daniel C. Waugh (2004). "Constantinople/Istanbul". University of Washington, Seattle, Washington. Diakses 26 December 2006. 
  29. ^ Wink, Andre (1990). Al Hind: The Making of the Indo Islamic World, Vol. 1, Early Medieval India and the Expansion of Islam, 7th–11th Centuries. Brill Academic Publishers. ISBN 90-04-09249-8. 
  30. ^ Rafis Abazov (2009). Culture and Customs of Turkey. Greenwood Publishing Group. ISBN 978-0-313-34215-8. Diakses 25 March 2013. 
  31. ^ a b Kinross, Patrick (1977). The Ottoman Centuries: The Rise and Fall of the Turkish Empire. Morrow. ISBN 0-688-03093-9. 
  32. ^ Stanford J. Shaw (29 October 1976). History of the Ottoman Empire and Modern Turkey 1. Cambridge University Press. hlm. 213. ISBN 978-0-521-29163-7. Diakses 15 June 2013. 
  33. ^ Kirk, George E. (2008). A Short History of the Middle East. Brill Academic Publishers. hlm. 58. ISBN 1-4437-2568-4. 
  34. ^ Mann, Michael (2005). The Dark Side of Democracy: Explaining Ethnic Cleansing. Cambridge University Press. hlm. 118. ISBN 978-0-521-53854-1. Diakses 28 February 2013. 
  35. ^ Todorova, Maria (18 March 2009). Imagining the Balkans. Oxford University Press. hlm. 175. ISBN 978-0-19-972838-1. Diakses 15 June 2013. 
  36. ^ John G. Heidenrich (2001). How to prevent genocide: a guide for policymakers, scholars, and the concerned citizen. Greenwood Publishing Group. hlm. 5. ISBN 978-0-275-96987-5. Diakses 26 February 2012. 
  37. ^ "Death toll of the Armenian Massacres". Encyclopædia Britannica. 
  38. ^ Viscount Bryce (1916). The Treatment of Armenians in the Ottoman Empire 1915–16: Documents presented to Viscount Grey of Falloden, Secretary of State for Foreign Affairs. New York and London: GP Putnam's Sons, for His Majesty's Stationary Office. 
  39. ^ Justin McCarthy, The End of Ottoman Anatolia, in Muslims and Minorities: The Population of Ottoman Anatolia and the End of the Empire, New York Univ. Press, 1983.
  40. ^ "Fact Sheet: Armenian Genocide". University of Michigan. Diakses 15 July 2010. 
  41. ^ Totten, Samuel, Paul Robert Bartrop, Steven L. Jacobs (eds.) Dictionary of Genocide. Greenwood Publishing Group, 2008, p. 19. ISBN 0-313-34642-9.
  42. ^ Patrick J. Roelle, Sr. (27 September 2010). Islam's Mandate- a Tribute to Jihad: The Mosque at Ground Zero. AuthorHouse. hlm. 33. ISBN 978-1-4520-8018-5. Diakses 9 February 2013. 
  43. ^ Donald Bloxham (2005). The Great Game of Genocide: Imperialism, Nationalism, And the Destruction of the Ottoman Armenians. Oxford University Press. hlm. 150. ISBN 978-0-19-927356-0. Diakses 9 February 2013. 
  44. ^ Levene, Mark (Winter 1998). "Creating a Modern 'Zone of Genocide': The Impact of Nation- and State-Formation on Eastern Anatolia, 1878–1923". Holocaust and Genocide Studies 12 (3): 393–433. doi:10.1093/hgs/12.3.393. 
  45. ^ Ferguson, Niall (2007). The War of the World: Twentieth-Century Conflict and the Descent of the West. Penguin Group (USA) Incorporated. hlm. 180. ISBN 978-0-14-311239-6. 
  46. ^ Kekeliruan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Ottoman_Turkey
  47. ^ Kekeliruan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Atat.C3.BCrk
  48. ^ Clogg, Richard (20 June 2002). A Concise History of Greece. Cambridge University Press. hlm. 101. ISBN 978-0-521-00479-4. Diakses 9 February 2013. 
  49. ^ Gerhard Bowering; Patricia Crone; Wadad Kadi; Devin J. Stewart, Muhammad Qasim Zaman, Mahan Mirza (28 November 2012). The Princeton Encyclopedia of Islamic Political Thought. Princeton University Press. hlm. 49–. ISBN 978-1-4008-3855-4. Diakses 14 August 2013. "Following the revolution, Mustafa Kemal became an important figure in the military ranks of the Ottoman Committee of Union and Progress (CUP) as a protégé .... Although the sultanate had already been abolished in November 1922, the republic was founded in October 1923. .... ambitious reform programme aimed at the creation of a modern, secular state and the construction of a new identity for its citizens." 
  50. ^ Huston, James A. (1988). Outposts and Allies: U.S. Army Logistics in the Cold War, 1945–1953. Susquehanna University Press. hlm. 134. ISBN 0-941664-84-8. 
  51. ^ Uslu, Nasuh (2003). The Cyprus question as an issue of Turkish foreign policy and Turkish-American relations, 1959–2003. Nova Publishers. hlm. 119. ISBN 978-1-59033-847-6. Diakses 16 August 2011. 
  52. ^ "Timeline: Cyprus". BBC. 12 December 2006. Diakses 25 December 2006. 
  53. ^ Hale, William Mathew (1994). Turkish Politics and the Military. Routledge, UK. ISBN 0-415-02455-2. 
  54. ^ "Turkey's PKK peace plan delayed". BBC. 10 November 2009. Diakses 6 February 2010. 
  55. ^ Sebnem Arsu (25 April 2013). "Kurdish Rebel Group to Withdraw From Turkey". The New York Times. Diakses 29 April 2013. 
  56. ^ "Murat Karayilan announces PKK withdrawal from Turkey". 25 April 2013. Diakses 29 April 2013. 
  57. ^ Kekeliruan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama 80sLiberalization
  58. ^ Jethro Mullen and Susannah Cullinane (4 June 2013). "What's driving unrest and protests in Turkey?". CNN. Diakses 6 June 2013. 

Lihat pula

Pranala luar

Topik tentang Turki
 
Rakyat | Biografi
Bangsa Turkik • Bangsa Turki • Rakyat Turki | Atatürk • İsmet İnönü • Bülent Ecevit
 
Sejarah
Kesultanan Rûm • Beylik Turki Anatolia • Kesultanan Ottoman (Kebangkitan • Perkembangan • Kemacetan • Kemunduran • Pembubaran) • Sejarah republik (Peperangan Kemerdekaan • Masa partai tunggal • Masa multi-partai) • Sejarah militer • Sejarah konstitusi • Sejarah ekonomi • Garis waktu
 
Politik dan pemerintahan
Republik Turki • Presiden • Perdana Menteri • Parlemen • Partai politik • Pemilu • Hubungan luar negeri • Militer • Sekularisme
 
Sistem hukum
Konstitusi • Mahkamah Konstitusi • Penegakan hukum
 
Geografi | Pariwisata
Anatolia • Region • Provinsi • Distrik • Kota • Proses yang terkait hidup • Gunung • Pulau • Sungai | Riviera Turki
 
Ekonomi | Transportasi
Industri • Perusahaan • Bursa saham • Bank Sentral • Bank • Kesatuan Bea cukai UE • Proyek Anatolia Tenggara • Lira baru | Kereta api • Penerbangan
 
Demografi
Bahasa Turki • Pendidikan • Agama • Diaspora Turki • Imigrasi • Hak asasi manusia
 
Norma budaya istiadat
Arsitektur • Seni • Film • Masakan • Tarian • Festival • Folklor • Hari libur • Sastra • Musik • Olah raga • Teater
 
Media
Surat kabar • Stasiun radio • Televisi
 
Lambang
Emblem • Bendera • Lagu kebangsaan
 
Portal Turki
 
Negara
berdaulat
 
Negara dengan
pengakuan terbatas
 
Dependensi dan
wilayah beda
 
1 Terkadang diisikan ke Asia, tergantung arti perbatasan. 2 Negara lintas benua.
 
Negara
berdaulat
 
Negara dengan
pengakuan terbatas
 
Dependensi dan
wilayah beda
 
1 Terkadang diisikan ke Eropa, tergantung arti perbatasan. 2 Terkadang diisikan ke Oseania. 3 Negara lintas benua.
 
Anggota permanen
Bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa
 
Yang belakang sekalinya 31 Desember 2012
 
Yang belakang sekalinya 31 Desember 2013
 
Negara anggota
 
Yang dipersiapkan menjadi anggota
 
Anggota

Afganistan · Albania · Aljazair · Arab Saudi · Azerbaijan · Bahrain · Bangladesh · Benin · Brunei · Burkina Faso · Chad · Djibouti · Gabon · Gambia · Guinea · Guinea Bissau · Guyana · Indonesia · Irak · Iran · Kamerun · Kazakhstan · Komoro · Kirgizstan · Kuwait · Lebanon · Libya · Maladewa · Malaysia · Mali · Maroko · Mauritania · Mesir · Mozambik · Niger · Nigeria · Oman · Pakistan · Palestina · Pantai Gading · Qatar · Senegal · Sierra Leone · Somalia · Sudan · Suriah · Suriname · Tajikistan · Togo · Tunisia · Turki · Turkmenistan · Uganda · Uni Emirat Arab · Uzbekistan · Yaman · Yordania

Bendera OKI
 
Orang yang mengamati
 
Sistem
  • Keanggotaan
  • Lembaga Banding
  • Lembaga Pemberesan Sengketa
  • Pusat Perdagangan Internasional
  • Kronologi peristiwa penting
 
Isu
  • Kritik
  • Putaran Pengembangan Doha
  • Isu Singapura
  • Paket Bali
  • Penghapusan Kuota
  • Klausul Perdamaian
 
Perjanjian
  • General Agreement on Tariffs and Trade
  • Agriculture
  • Sanitary and Phytosanitary Measures
  • Technical Barriers to Trade
  • Trade Related Investment Measures
  • Trade in Services
  • Trade-Related Aspects of Intellectual Property Rights
  • Government Procurement
  • Information Technology
  • Perjanjian Marrakech
  • Deklarasi Doha
 
Konferensi
Menteri
  • Ke-1 (1996)
  • Ke-2 (1998)
  • Ke-3 (1999)
  • Ke-4 (2001)
  • Ke-5 (2003)
  • Ke-6 (2005)
  • Ke-7 (2009)
  • Ke-8 (2011)
  • Ke-9 (2013)
 
Tokoh
 
Anggota
  • Albania
  • Aljazair
  • Angola
  • Antigua dan Barbuda
  • Argentina
  • Armenia
  • Australia
  • Bahrain
  • Bangladesh
  • Barbados
  • Belize
  • Benin
  • Bolivia
  • Botswana
  • Brasil
  • Brunei
  • Burkina Faso
  • Myanmar
  • Burundi
  • Kamboja
  • Kamerun
  • Kanada
  • Tanjung Verde
  • Republik Afrika Tengah
  • Chad
  • Chili
  • Cina
  • Kolombia
  • Republik Demokratik Kongo
  • Republik Kongo
  • Costa Rica
  • Côte d'Ivoire
  • Kuba
  • Djibouti
  • Dominika
  • Republik Dominika
  • Ekuador
  • Mesir
  • El Salvador
  • Uni Eropa¹
  • Fiji
  • Gabon
  • Gambia
  • Georgia
  • Ghana
  • Grenada
  • Guatemala
  • Guinea
  • Guinea-Bissau
  • Guyana
  • Haiti
  • Honduras
  • Hong Kong²
  • Islandia
  • India
  • Indonesia
  • Israel
  • Jamaika
  • Jepang
  • Yordania
  • Kenya
  • Korea Selatan
  • Kuwait
  • Kirgizstan
  • Lesotho
  • Liechtenstein
  • Makau²
  • Makedonia
  • Madagaskar
  • Malawi
  • Malaysia
  • Maladewa
  • Mali
  • Mauritania
  • Mauritius
  • Meksiko
  • Moldova
  • Mongolia
  • Montenegro
  • Maroko
  • Mozambik
  • Namibia
  • Nepal
  • Selandia Baru
  • Nikaragua
  • Niger
  • Nigeria
  • Norwegia
  • Oman
  • Pakistan
  • Panama
  • Papua Nugini
  • Paraguay
  • Peru
  • Filipina
  • Qatar
  • Rusia
  • Rwanda
  • St. Kitts dan Nevis
  • St. Lucia
  • St. Vincent dan Grenadines
  • Samoa
  • Saudi Arabia
  • Senegal
  • Sierra Leone
  • Singapura
  • Kepulauan Solomon
  • Afrika Selatan
  • Sri Lanka
  • Suriname
  • Swaziland
  • Swiss
  • Taiwan³
  • Tanzania
  • Thailand
  • Togo
  • Tonga
  • Trinidad dan Tobago
  • Tunisia
  • Turki
  • Uganda
  • Ukraina
  • Uni Emirat Arab
  • Amerika Serikat
  • Uruguay
  • Venezuela
  • Vietnam
  • Zambia
  • Zimbabwe

1. Ke-28 negara anggota Uni Eropa juga adalah anggota WTO dengan hak sendiri:

  • Austria
  • Belgia
  • Bulgaria
  • Kroasia
  • Siprus
  • Republik Ceko
  • Denmark
  • Estonia
  • Finlandia
  • Perancis
  • Jerman
  • Yunani
  • Hongaria
  • Irlandia
  • Italia
  • Latvia
  • Lituania
  • Luksemburg
  • Malta
  • Belanda
  • Polandia
  • Portugal
  • Rumania
  • Slovakia
  • Slovenia
  • Spanyol
  • Swedia
  • Britania Raya

2. Wilayah administratif khusus Republik Rakyat Cina, terdaftar dengan nama "Hong Kong, China" dan "Macao China".

3. Dengan kegiatan resmi Republik Cina, terdaftar dengan nama "Separate Customs Territory of Taiwan, Penghu, Kinmen and Matsu"
 
Arab Saudi Bahrain Irak Iran Israel Kuwait Lebanon Mesir Oman Qatar Suriah Turki Uni Emirat Arab Yaman Yordania



Asal :
m.andrafarm.com, pasar.kuliah-karyawan.com, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, dsb-nya.