Suku Tengger

Suku Tengger
Pendeta Tengger pada masa Hindia Belanda
Pendeta Tengger pada masa Hindia Belanda
Banyak populasi

500.000.

Kawasan dengan populasi yang signifikan
gunung Bromo, Jawa Timur
Bahasa
bahasa Jawa
Agama
Beberapa besar Hindu dan minoritas beragama Islam, Buddha, dan Kristen.
Kelompokan etnik terdekat
suku Jawa, Suku Bali

Suku Tengger (IPA: /tənggər/) yaitu sebuah suku yang tinggal di bertambah kurang Gunung Bromo, Jawa Timur, yakni menempati beberapa wilayah Kabupaten Pasuruan, Lumajang, Probolinggo, dan Malang. Suku Tengger merupakan sub suku Jawa menurut sensus BPS tahun 2010.[1]

Orang-orang suku Tengger dikenal taat dengan aturan dan agama Hindu. Mereka yakin merupakan keturunan langsung dari Majapahit. Nama Tengger berasal dari Legenda Roro Anteng dan Joko Seger yang diyakini menjadi asal usul nama Tengger, yaitu "Teng" akhiran nama Roro An-"teng" dan "ger" akhiran nama dari Joko Se-"ger".

Untuk suku Tengger, Gunung Brahma (Bromo) dipercaya menjadi gunung suci. Setahun sekali masyarakat Tengger mengadakan upacara Yadnya Kasada atau Kasodo. Upacara ini bertempat di sebuah pura yang ada di bawah kaki Gunung Bromo utara yakni Pura Luhur Poten Bromo dan dilaksanakan ke puncak gunung Bromo. Upacara disediakan pada tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama bertambah kurang tanggal 14 atau 15 di bulan kasodo (kesepuluh) menurut penanggalan Jawa.

Lihat pula


Rujukan



Asal :
m.andrafarm.com, pasar.kuliah-karyawan.com, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, dsb.