Selim I

Sultan Selim I

Selim I (1465 – 22 September 1520; juga dikenal menjadi "Si Murung" atau "Si Pemberani ", Yavuz dalam bahasa Turki) (bahasa Arab: سليم الأول) yaitu sultan dari Turki Utsmani dari 1512 hingga 1520.

Salim I dilahirkan di Amasya tahun 1465. Ayahnya yaitu Sultan Bayazid II (1481-1512). Ibunya bernama Ayşe Hatun dari Dulkadir. Pada tanggal 25 April 1512, Sultan Bayezid II menyerahkan kekuasaan padanya yang didukung oleh militer yang melihat bahwa dia yaitu orang yang ideal untuk membangkitkan gerakan ekspansi wilayah. Bayazid II sendiri, tak lama lalu meninggal dunia.

Sejak awal pemerintahannya, Sultan Salim cenderung menyingkirkan lawan-lawan politiknya walaupun berasal dari saudara-saudaranya atau anak-anak mereka. Meski keras hati, tapi dia masih puas berteman dengan orang-orang alim dan sangat menyayangi sastra Persia dan Sejarah. Di jamannya, Dia menyetop gerakan Jihad ke Eropa, dan mengalih-kannya ke Timur, untuk menyelamatkan wilayah-wilayah suci umat Islam dari rongrongan Portugis dan Spanyol dan juga membendung aliran penyebaran aliran Syiah di Anatolia dan Irak yang disponsori oleh Dinasti Safawiyah dari Persia.

Oleh karena itu dia menyerang Kerajaan Safawiyah dan berhasil menduduki Tabriz, Mesopotamia, dan beberapa wilayah Armenia(1515). Setelah itu Dia menyerang dan menghancurkan Kesultanan Mamluk dalam Pertempuran Marj Dabiq dan al-Raydaniyya, yang menyebabkan menyatunya Suriah, Palestina dan Mesir kedalam wilayah Kesultanan Usmaniyah. Otomatis kota suci Mekkah dan Madinah masuk kedalam kekuasaannya. Dia lalu mengangkat dirinya menjadi Khadim ul Haremeyn, "Orang bawahan dari Kedua Kota Suci".

Setelah Salim menjadi penguasa kota-kota suci Islam dan merebut Mesir, maka Khalifah Al-Mutawakkil III dari Kairo dibawa ke Konstantinopel. Di sini Khalifah dengan cara resmi menyerahkan kepada Salim gelar Khalifah serta lambang-lambangnya, yaitu pedang dan jubah nabi.

Selagi pemerintahannya, Salim memperluas wilayah Usmaniyah dari 2,5 juta km2 menjadi 6,5 juta km2. Dia membuat penuh perbendaharaan kerajaan, menguncinya dengan meterainya sendiri dan mengumumkan bahwa, "Barangsiapa membuat penuh perbendaharaan ini melebihi isinya sekarang, dia dapat menggunakan meterainya untuk mengunci perbendaharaan.” Perbendaharaan ini dikunci dengan meterainya hingga runtuhnya Khilafah Turki Utsmani 400 lalu.

Setelah kembali dari peperangannya di Mesir. Dia mendapat surat dari penduduk Afrika Utara untuk mempersilakan perlindungannya dalam menghadapi pelaut-pelaut Spanyol dan Portugis yang mengacau di Laut Tengah. Oleh karena itu dia menyiapkan ekspedisi untuk memerangi Rhodes dan di sana dia meninggal pada 9 Syawal 926 H / 22 Septembar 1520 karena sirpence, infeksi kulit. Beberapa sejarahwan percaya bahwa dia diracuni oleh dokter yang merawat infeksinya.

Selim juga seorang penyair dan dia menulis dengan menggunakan nama julukannya, mahlas Selimi Dalam salah satu puisinya, dia menulis: "Sebuah permadani cukup luhur untuk dikuasai oleh dua orang sufi, tetapi dunia tidak cukup luhur untuk dua orang raja.”

Didahului oleh:
Bayezid II
Kesultanan Utsmaniyah
1512–1520
Diteruskan oleh:
Suleiman I



Sumber :
pasar.kucing.biz, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, diskusi.biz, dsb-nya.