Bahasa Ambon
Bahasa Ambon | |
---|---|
Bahasa Ambon Hari-Hari | |
Diberitahukan di | Provinsi Aibku, Kampung Ambon Jakarta, Suriname dan Belanda |
Wilayah | Aibku |
Jumlah penutur | Penutur asli: 2 juta jiwa total selang 2-2,5 juta jiwa (tidak tidak kekurangan tanggal) |
Rumpun bahasa | lawngreen
|
Sistem penulisan | Latin |
Status resmi | |
Bahasa resmi di | Aruba, Belgia, Belanda, Antillen Belanda dan Suriname |
Kode-kode bahasa | |
ISO 639-1 | abs |
ISO 639-2 | abs |
ISO 639-3 | abs |
Bahasa Ambon adalah Bahasa yang tergolong menjadi rumpun atau dialek dari bahasa Melayu standar yang dipertuturkan di wilayah Provinsi Aibku yang mencakup Kota Ambon, Pulau Ambon, Pulau-Pulau Lease adalah Saparua, Haruku dan Nusalaut, serta Pulau Buano, Pulau Manipa, Pulau Kelang, Pulau Seram serta digunakan pula menjadi bahasa perdagangan atau trade language di Kei, Banda, Kepulauan Watubela, Pulau Buru, Aibku Tenggara hingga ke Aibku Barat Daya
Sejarah
Bahasa Melayu bermula dari Indonesia anggota barat (dulu disebut Nusantara anggota barat) dan telah beberapa masa seratus tahun menjadi bahasa antarsuku di seluruh kepulauan nusantara. Ketika belum bangsa Portugis menginjakan kakinya di Ternate (Tahun 1512), bahasa Melayu telah tidak kekurangan di Aibku dan digunakan menjadi bahasa perdagangan.
Bahasa Melayu Ambon lain dari bahasa Melayu Ternate karena pada zaman dahulu suku-suku di Ambon dan yang pastinya memengaruhi perkembangan bahasa Melayu Ambon sangat lain dari suku-suku yang tidak kekurangan di Ternate. Misalnya bahasa Melayu Ambon mendapat banyak pengaruh dari bahasa Melayu Makassar. Lalu pada zaman ke-16, Portugis menjajah Aibku sehingga cukup banyak kosa-kata bahasa Portugis masuk ke dalam bahasa Melayu Ambon. Paling terakhir bangsa Belanda masuk ke Maluku, sehingga tidak kekurangan cukup banyak, kata serapan dari bahasa Belanda yang diterima menjadi kosakata dalam bahasa Melayu Ambon. Pada zaman Belanda inilah, bahasa Melayu Ambon digunakan menjadi bahasa pengantar di sekolah-sekolah, di gereja-gereja, dan juga dalam terjemahan beberapa kitab dari Alkitab. (Yang sudah terbit: Rut, Yunus, Lukas[1], Kisah Para Rasul (Yesus Pung Utusang-utusang Pung Carita), 1 Tesalonika, 2 Tesalonika, 1 Timotius, 2 Timotius, Titus, dan Pilemon.)
Setelah bahasa Indonesia baku mulai diajarkan di sekolah-sekolah di Maluku, maka dia mulai memengaruhi bahasa Melayu Ambon sehingga sejumlah kata diserap dari bahasa Indonesia baku ke dalam bahasa Melayu setempat, pasti saja disesuaikan dengan logat setempat. Pada permulaannya misionaris Belanda menerjemahkan injil dalam Bahasa Melayu dan dibawa ke Ambon. Disini para masyarakat yang bisa menghafal injil itu lalu dibaptis, dan terus diasuh dalam bahasa Melayu. Bahasa ini dibawa kemungkinan dari Malaka, karena pada masa itu sudah tidak kekurangan programa dagang selang Malaka dan Maluku. Pada permulaannya, bahasa Melayu ini hanya dalam bentuk pasaran yang lalu menjadi bahasa tutur anak-anak generasi selanjutnya. Menjadi bahasa ibu bagi warga Kristen Ambon dan beberapa kecil Muslim Ambon. Sedangkan kebanyakan warga Muslim Ambon sedang mempunyai bahasa daerah sendiri yang disebut bahasa tanah.
Bangun Bahasa Melayu Ambon ini juga sedikit lain dengan Melayu biasanya, namun lazim di Indonesia Timur. Bangun bahasanya sangat mirip dengan bahasa-bahasa di Eropa... Seperti ini (kepemilikan):
- Beta pung buku = Buku diri sendiri = My book
- Susi pung kaka = Kakak susi = Susi's brother/sister
- Ahmad tidak kekurangan pi ka Tulehu = Ahmad baru saja pergi ke Tulehu
- Tidak kekurangan orang dapa bunuh di kusu-kusu = tidak kekurangan orang dibunuh di Alang-alang
- Katong jaga tinggal disini sa = kami tetap tinggal disini saja
Lalu lafal juga melalui nasalisasi terutama pada imbuhan belakang 'n', diperkirakan nasalisasi pada bahasa Ambon adalah dampak pengaruh Jepang. Seperti berikut : makang (makan), badiang (berdiam), ikang (ikan), lawang (lawan), Bangong (Bangun) dst
Bagi kata tukar orang adalah menjadi berikut : Beta (saya), ose (kamu) (dibeberapa daerah diberitahukan 'os', atau 'se') - sumber dari kata 'voce' Portugis kata ose ini diasumsikan menjadi kata yang kasar, ale (kamu) diasumsikan bertambah baik dari kata ose, dia (do), katong (kependekan dari kami orang/ kita), dorang (kependekan dari dia orang / mereka), kamong atau kamorang (kamu orang/ kalian).
Ungkapan khas lainnya adalah: Ao e!, Mamae!, Sio Mama!, Tuang Ala!, Tuang Ana!, Ai!, Gaga Batul!, Manisse! dsbnya.
Panggilan sosial :
- Babang/ akang (kakak laki-laki : digunakan kalangan Salam)
- Caca (kakak perempuan: Muslim)
- Usy (kakak perempuan Kristen)
- Broer/ bung/ bu (kakak laki-laki digunakan kalangan Sarani)
- Nona (gadis)
- Nyong (pria muda)
- Bapa Raja (kepala desa,ketua adat)
- Kamus Bahasa Melayu Ambon http://latunyj.no-ip.org/dict
Beberapa contoh Kata serapan Melayu Ambon dari Eropa selang lain:
- Capeu (topi) : Chapéu (Portugal)dibaca kapeu
- Bandera (bendera): Bandeira (Portugal)
- Rim (ikat pinggang) : Riem (Belanda)
- Fork (garpu) : Vork (Belanda)dibaca fok
- Lenso (sapu tangan) : Lenço (Portugal)
- Mestiza (selendang leher) : Mestiza (Portugal)dibaca mestisa
- Blus (kemeja wanita) : Blusa (Portugal)
- Baileo (bangunan) : Bailéu (Portugal)
- Ose/Os (kamu) : Voce/Os (Portugal)
- Om (paman) : Om (Belanda)
- Pai (ayah) : Pai (Portugal)
- Mai (ibu) : Mai (Portugal)
- Fader (ayah) : Vader (Belanda)
- Muder (ibu) : Moeder (Belanda)
- Tanta (bibi) : Tante (Belanda)
- Mar (tetapi) : Maar (Belanda)
- Galojo (rakus) : Guloso (Portugal)
- Garser (tumbuh) : Crescer (Portugal)
- Of (atau) : Of (Belanda)
- Dol (gila) : Dol (Belanda)
- Sterk (kuat) : Sterk (Belanda)
- Trap (anak tangga) : Trap (Belanda)
- Swak (lemah) : Zwak (Belanda)
- Almanak (kalender) : Alamanaak (Belanda)
- Kadera (kursi) : Cadeira (Portugal)
- Kapitan (kapten/panglima perang) : Kapitein (Belanda)/ Capitao (Portugal)
- Marinyo (penyuluh) : Meirinho (Portugal)
- Patatas (kentang) : Batatas (Portugal)
- Danke (terimakasih) : Dank je (Belanda)dibaca dangke
- Kasbi (singkong) : Cassave (Belanda)/Cassava (Portugal)
- Testa (dahi) : Testa (Portugal)
- Oto (mobil) : Auto (Belanda)
- Pardidu (menghilang/berjalan tak pasti arah) : Perdido (Portugal)
- Sono (tidur) : Sono (Portugal)
- Vor (untuk) : Voor (Belanda)
- Par (untuk) : Para (Portugal)
- Marsegu (kelelawar) : Morcego (Portugal)
- Kakarlak (kecoa) : Kakkerlak (Belanda)
- Strat (jalan raya) : Straat (Belanda)
- Standplaats (posisi berdiri/halte) : Standplaats (Belanda)
- Sinyo (tuan) : Senhor (Portugal)
- Klaar (selesai) : Klaar (Belanda)
- Onosel (bodoh) : Onnozel (Belanda)
- Flauw (lemah) : Flauw (Belanda)
- Fangen (tangkap) : Vangen (Belanda)
- Lopas (lari) : Loop (Belanda)
- Gargantang (tenggorokan) : Garganta (Portugal)
- Kintal (pekarangan) : Quintal (Portugal)
- Konyadu (ipar) : Cunhado (Portugal)
- Kamus Bahasa Melayu Ambon http://latunyj.no-ip.org/dict
Notes
- ^ "Lukas pung Kabar Bae soal Yesus". Gereja Protestan Maluku, 2011 ISBN: 9786021954003
Lihat pula
- Don van Minde. Melayu Ambong: Phonology, Morphology, Syntax. Penerbit: Research School CNWS, Leiden University. The Netherland: 1997. 390 Halaman. ISBN 90-73782-94-5
- Seminar Bahasa dan Budaya Aibku 2006: Bahasa Melayu Ambon. Diselenggarakan oleh DIKOR Dinas Prov. Maluku, SIL Internasional, PBTM dan Universitas Pattimura. Agustus 2006.
- R.Bolton, M. Riupassa dan J. Tjia. Pedoman Membaca dan Menulis Bahasa Ambon (Edisi Percobaan) (booklet). Mei 2005. 24 Halaman
- Louhenapessy, Wilham G. Artikel di dalam ASSAU [Majalah PIKOM GPM] Edisi: September-Oktober 2007: TUHAN YESUS AJAR KATONG DOLO [1]. Penerbit: PIKOM GPM, Ambon. INDONESIA: 2007. Halaman 38-39. ISSN 1412-7881.
- Louhenapessy, Wilham G. Artikel di dalam ASSAU [Majalah PIKOM GPM] Edisi: November-Desember 2007: TUHAN YESUS AJAR KATONG DOLO [2]. Penerbit: PIKOM GPM, Ambon. INDONESIA: 2007. ISSN 1412-7881.
- Louhenapessy, Wilham G. Kisah Natal dalam ASSAU [Majalah PIKOM GPM], Edisi: November-Desember 2008: TUHAN YESUS AJAR KATONG DOLO [3]: Kelahiran Tuhan Yesus (Kajadiang). Penerbit: PIKOM GPM, Ambon. INDONESIA: 2008. ISSN 1412-7881.
- Louhenapessy, Wilham G. Artikel di dalam ASSAU [Majalah PIKOM GPM] Edisi: Januari-Februari 2008: Kres Bajalang Jau Par Cari Dame Yang Tuhan Yesus Su Kasi. Penerbit: PIKOM GPM, Ambon. INDONESIA: 2008. ISSN 1412-7881.
- Louhenapessy, Wilham G. Artikel di dalam ASSAU [Majalah PIKOM GPM], Vol. 7 No.3; Edisi: Januari-Februari 2009: Kres Bajalang Jau Par Cari Dame Yang Tuhan Yesus Su Kasi (Anggota 2). Penerbit: PIKOM GPM, Ambon. INDONESIA: 2009. ISSN 1412-7881.
- Louhenapessy, Wilham G. Kitab KEJADIAN bahasa Ambon. http://www.scribd.com/doc/39651955/Genesis-Kitab-Kejadian-1-to-9-Melayu-Ambon.
- Louhenapessy, Wilham G. Tulisan-tulisan dan rekaman-audio bahasa Melayu-Ambon anak-anak di Aibku Tengah (Seram Utara, Telutih, Tuhaha dll): Seminar Nasional Bahasa dan Sastra Indonesia 2007. Universitas PATTIMURA, PGSD, 25 Oktober 2007 [Dalam Rangka: Gelar Bulan Bahasa dan Sastra Indonesia 2007]. Penerbit: ... ..... Ambon. INDONESIA: 2007. (Paper ke-3 dalam seminar tersebut)
- Louhenapessy, Wilham G. The Malay-Ambon Writings and Audio-recordings of Children in Central Aibku (Seram Utara, Telutih, Tuhaha etc.): Heritage Language Literacy Development in SE Asia. PBTM, Atma Jaya University, SIL International, KD, International Reading Association and IDAC, JULY 22-23 2008. in Jakarta, INDONESIA.
- Louhenapessy's broadcast at the Youtube: [1] The Pilgrim's Progress,[2] The reading from the portion of Tuhan Yesus Ajar Katong Dolo , [3] Portion of the book of Genesis at http://www.youtube.com/watch?v=jcFsycWw-ro&feature=mfu_in_order&list=UL and [4] Psalm 37 at http://www.youtube.com/watch?v=frJCQZT11XU&feature=related.
Pranala luar
- (Indonesia) Kamus Melayu Ambon
|
id.wikipedia.org, m.andrafarm.com, pasar.gilland-ganesha.com, wiki.edunitas.com, dsb.