Hubungan kekerabatan atau kekeluargaan adalah hubungan selang tiap entitas yang memiliki asal-usul silsilah yang sama, baik menempuh keturunan biologis, sosial, maupun budaya. Dalam antropologi, sistem kekerabatan termasuk keturunan dan pernikahan, sementara dalam biologi sebutan ini termasuk keturunan dan perkawinan. Hubungan kekerabatan manusia menempuh pernikahan umum dinamakan sebagai "hubungan dekat" ketimbang "keturunan" (juga dinamakan "konsanguitas"), meskipun kedua hal itu dapat tumpang tindih dalam pernikahan di selang orang-orang yang satu moyang. Hubungan kekeluargaan sebagaimana genealogi budaya dapat ditarik pulang pada Tuhan[1] (lihat mitologi, agama), binatang yang ada dalam daerah atau fenomena alam (seperti pada kisah penciptaan).
Hubungan kekerabatan yaitu salah satu prinsip mendasar untuk mengelompokkan tiap orang ke dalam kelompok sosial, peran, kategori, dan silsilah. Hubungan keluarga dapat dihadirkan dengan programa kentara (ibu, beradik-berkakak, kakek) atau dengan programa mujarad menurut angkatan kekerabatan. Sebuah hubungan dapat memiliki syarat relatif (mis., ayah yaitu seseorang yang memiliki anak), atau mewakili dengan programa absolut (mis, perbedaan status selang seorang ibu dengan wanita tanpa anak). Angkatan kekerabatan tidak identik dengan pewarisan maupun suksesi legal. Banyak kode etik yang menganggap bahwa ikatan kekerabatan membuat kewajiban di selang orang-orang terkait yang bertambah kuat daripada di selang orang asing, seperti bakti anak.
Rujukan
^On Kinship and Gods in Ancient Egypt: An Interview with Marcelo Campagno Damqatum 2 (2007)
Tags / tagged: collection of free, studies, relatives, umum disebut sebagai, hubungan dekat, ketimbang, keturunan, kategori silsilah, hubungan keluarga, dihadirkan, orang orang terkait, lebih kuat, daripada, antara, ipar angkat, tiri saudara, i, sepupu misan ipar, angkat tiri, collection, of free studies, yatim piatu, sumber, m andrafarm com, pasar kuliah, karyawan