Kabupaten Klaten
ꦏꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦏ꧀ꦭꦛꦺꦤ꧀![Lambang Klaten.png](https://pasar.pts-ptn.net/_sepakbola/_baca_image.php?td=6&kodegb=80px-Lambang_Klaten.jpg) Lambang Kabupaten Klaten ꦏꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦏ꧀ꦭꦛꦺꦤ꧀ Motto: Klaten Bersinar
|
![Locator Kabupaten Klaten.gif](https://pasar.pts-ptn.net/_sepakbola/_baca_image.php?td=6&kodegb=Locator_Kabupaten_Klaten.gif) Peta lokasi Kabupaten Klaten ꦏꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦏ꧀ꦭꦛꦺꦤ꧀ Koordinat: 7°32’19” LS - 7°48’33” LS 110°26’14” BT - 110°47’51” BT |
Provinsi | Jawa Tengah |
Dasar hukum | UU No. 13/1950 |
Tanggal | - |
Ibu kota | Kota Klaten |
Pemerintahan |
- Bupati | Sunarno, SE, MHum |
- DAU | Rp. 1.066.318.427.000.-(2013)[1] |
Lebar | 655,56 km2 |
Populasi |
- Total | 1.121.000 jiwa (2003) |
- Kepadatan | 1.709,99 jiwa/km2 |
Demografi |
- Kode area telepon | 0272 |
Pembagian administratif |
- Disktrik | 26 |
- Kelurahan | 401 |
- Situs web | http://www.klatenkab.go.id/ |
![](https://pasar.pts-ptn.net/_sepakbola/_baca_image.php?td=6&kodegb=300px-COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Het_fort_Engelenburg_met_het_ou.jpg)
Benteng Engelenburg di Klaten (tahun 1929)
Kabupaten Klaten (Bahasa Jawa: Hanacaraka: ꦏ꧀ꦭꦛꦺꦤ꧀, Latin: Klathèn) adalah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Pusat pemerintahan benar di Kota Klaten. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Boyolali di utara, Kabupaten Sukoharjo di timur, serta Provinsi Kawasan Istimewa Yogyakarta di selatan dan barat. Kompleks Candi Prambanan, salah satu kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia, benar di Kabupaten Klaten.
Geografi
Secara geografis Kabupaten Klaten terletak di selang 110°30'-110°45' Bujur Timur dan 7°30'-7°45' Lintang Selatan.
Lebar wilayah kabupaten Klaten mencapai 665,56 km2. Di sebelah timur berbatasan dengan kabupaten Sukoharjo. Di sebelah selatan berbatasan dengan kabupaten Gunungkidul (Kawasan Istimewa Yogyakarta). Di sebelah barat berbatasan dengan kabupaten Sleman (Kawasan Istimewa Yogyakarta) dan di sebelah utara berbatasan dengan kabupaten Boyolali.
Menurut topografi kabupaten Klaten terletak di selang gunung Merapi dan pegunungan Seribu dengan ketinggian selang 75-160 meter diatas permukaan laut yang terbagi dibentuk menjadi wilayah lereng Gunung Merapi di anggota utara areal miring, wilayah datar dan wilayah berbukit di anggota selatan.
Ditinjau dari ketinggiannya, wilayah Kabupaten Klaten terdiri dari dataran dan pegunungan, dan benar dalam ketinggian yang bervariasi, adalah 9,72% terletak di ketinggian 0-100 meter dari permukaan cairan laut. 77,52% terletak di ketinggian 100-500 meter dari permukaan cairan laut dan 12,76% terletak di ketinggian 500-1000 meter dari permukaan cairan laut.
Kondisi iklim Kabupaten Klaten termasuk iklim tropis dengan musim hujan dan kemarau silih beralih sepanjang tahun, temperatur udara rata-rata 28°-30° Celsius dengan kecepatan angin rata-rata sekeliling 153 mm setiap bulannya dengan curah hujan tertinggi bulan Januari (350mm) dan curah hujan terrendah bulan Juli (8mm)
Sebagian akbar wilayah kabupaten ini adalah dataran rendah dan tanah bergelombang. Anggota barat laut adalah pegunungan, anggota dari sistem Gunung Merapi. Ibukota kabupaten ini benar di jalur utama Solo-Yogyakarta.
Pembagian Administrasi
Kabupaten Klaten terdiri atas 26 disktrik, yang dibagi lagi atas 53 desa dan 103 kelurahan. Ibukota kabupaten ini benar di Kota Klaten, yang terdiri atas tiga disktrik adalah Klaten Utara, Klaten Tengah, dan Klaten Selatan. Kota Klaten dulunya adalah Kota Administratif, namun sejak dilanjutkannya Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, tidak dikenal keadaan kota administratif, dan Kota Administratif Klaten lagi dibentuk menjadi anggota dari wilayah Kabupaten Klaten. Disktrik di Klaten :
- Bayat
- Cawas
- Ceper
- Delanggu
- Gantiwarno
- Jatinom
- Jogonalan
- Juwiring
- Kalikotes
- Karanganom
- Karangdowo
- Karangnongko
- Kebonarum
- Kemalang
- Klaten Utara
- Klaten Tengah
- Klaten Selatan
- Manisrenggo
- Ngawen
- Pedan
- Polanharjo
- Prambanan
- Trucuk
- Tulung
- Wedi
- Wonosari
Wacana Pemekaran Kota Klaten
Mengingat Kota Klaten adalah sebuah bentukan kota baru sebagai kota administratif pada tahun 1986 dengan ciri yang memperlihatkan wilayah perkotaan, maka muncul wacana untuk mewujudkan Kota Klaten sebagai suatu pemerintahan kota sendiri. Bentukan kota administratif yang lain sebagian akbar telah dibentuk menjadi kawasan otonom mandiri, sedang sebagian kecil yang belum kini bergiat untuk menyusul dibentuk menjadi sebuah kota otonom, termasuk Kota Klaten.
Adapun jika wacana pemekaran wilayah kota dan kabupaten direalisasikan, maka wilayah Klaten akan dibentuk menjadi dua.
- Kota Klaten akan mewujudkan kawasan otonom mandiri dengan 3 kecamatan:
- Klaten Utara,
- Klaten Tengah,
- Klaten Selatan.
- Ibukota kabupaten dipindah ke Delanggu dengan wilayah kabupaten sebagai halnya wilayah Kabupaten Klaten kala ini diturunkan wilayah Kota Klaten.
Setiap wilayah dapat memperkembangkan wilayahnya, mengingat di kedua wilayah tersebut memiliki penghasilan pendapatan setiap yang selama ini digabungkan dibentuk menjadi APBD Kabupaten Klaten. Pendapatan kawasan Kota Klaten terletak pada keaktifan perdagangan serta pajak-pajak pasar, kios pertokoan, dan perusahaan yang cukup untuk aturan sebuah pemerintahan kota. Sementara pendapatan Kabupaten Klaten banyak dari sektor pertanian, perdagangan, dan pariwisata, yang berarti dapat menyokong aturan wilayah kabupaten.
Dengan disandarkannya realisasi wacana pemekaran ini, dapat mempercepat laju pembangunan di wilayah kota dan kabupaten dengan jumlah penduduk yang banyak dan padat, serta dapat lebih menyejahterakan penduduk di kedua belah wilayah tersebut.
Sejarah
Asal mula nama
Benar dua versi yang mengata tentang asal muasal nama Klaten. Versi pertama membicarakan bahwa Klaten berasal dari akap kelati atau buah bibir. Akap kelati ini akhir mengalami disimilasi dibentuk menjadi Klaten. Klaten sejak dulu adalah kawasan yang terkenal sebab kesuburannya.
Versi kedua menceritakan Klaten berasal dari kota Melati. Akap Melati akhir berubah dibentuk menjadi Mlati. Berubah lagi berlaku akap Klati, sehingga memperingankan ucapan akap Klati berubah dibentuk menjadi akap Klaten. Versi ke dua ini atas dasar kata-kata orangtua sebagai halnya dikutip dalam buku Klaten dari Masa ke Masa yang diterbitkan Anggota Ortakala Setda Kab. Dati II Klaten Tahun 1992/1993.
Melati adalah nama seorang kyai yang pada tidak begitu lebih 560 tahun yang akhir masuk di suatu tempat yang masih berupa hutan belantara. Kyai Melati Sekolekan, nama sempurna dari Kyai Melati, menetap di tempat itu. Semakin lama semakin banyak orang yang tinggal di sekelilingnya, dan kawasan itulah yang dibentuk menjadi Klaten yang sekarang.
Dukuh tempat tinggal Kyai Melati oleh penduduk setempat lantas diberi nama Sekolekan. Nama Sekolekan adalah anggota darinama Kyai Melati Sekolekan. Sekolekan akhir mengembang dibentuk menjadi Sekalekan, sehingga hingga sekarang nama dukuh itu adalah Sekalekan. Di Dukuh Sekalekan itu pula Kyai Melati dimakamkan.
Kyai Melati dikenal sebagai orang berbudi luhur dan lagi sakti. Sebab kesaktiannya itu perkampungan itu aman dari gangguan perampok. Sehabis wafat, Kyai Melati dikuburkan di dekat tempat tinggalnya.
Hingga sekarang sejarah kota Klaten masih dibentuk menjadi silang argumen. Belum benar penelitian yang dapat menceritakan kapan persisnya kota Klaten berdiri. Selama ini aktivitas yang dipekerjakan teguran memperingatkan tentang Klaten diambil dari hari berlaku pemerintah Kab Klaten, yang dimulai dari permulaan terbentuknya pemerintahan kawasan otonom tahun 1950.
Hari berlaku
Kawasan Kabupaten Klaten semula adalah bekas kawasan swapraja Surakarta. Kasunanan Surakarta terdiri dari sebagian kawasan yang adalah suatu kabupaten. Setiap kabupaten terdiri atas sebagian distrik. Bangunan penguasa kabupaten terdiri dari Bupati, Kliwon, Mantri Jaksa, Mantri Kabupaten, Mantri Pembantu, Mantri Distrik, Penghulu, Carik Kabupaten angka 1 dan 2, Lurah Langsik, dan Langsir.
Bangunan penguasa Distrik terdiri dari Pamong Distrik (1 orang), Mantri Distrik (5), Carik Kepanawon angka 1 dan 2 (2 orang), Carik Kemanten (5 orang), Kajineman (15 orang).
Pada zaman penjajahan Belanda, tahun 1749, terjadi perubahan bangunan penguasa di Kabupaten dan di Distrik. Untuk Jawa dan Madura, semua propinsi dibagi atas kabupaten-kabupaten, kabupaten terbagi atas distrik-distrik, dan setiap distrik dikepalai oleh seorang wedono.
Pada tahun 1847 bentuk Kabupaten diubah dibentuk menjadi Kabupaten Pulisi. Maksud dan tujuan pembentukan Kabupaten Pulisi adalah di samping Kabupaten itu melakukan fungsi pemerintahan, ditugaskan pula supaya dapat menjadikan aman ketertiban dan keamanan dengan ditentukan batas-batas kekuasa wilayahnya.
Berdasarkan Nawala Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Pakubuwana Senopati Ing Alaga Abdul Rahman Sayidin Panata Gama VII, Senin Legi 23 Jumadilakhir Tahun Dal 1775 atau 5 Juni 1847 dalam bab 13 disebutkan :
“……………………………….” KratonDalam Surakarta Adiningrat Nganakake Kabupaten cacah enem.
“………………………………” Kabupaten cacah enem iku Nagara Surakarta, Kartosuro, Klaten, Boyolali, Ampel, lan Sragen.
“………………………………” Para Tumenggung kewajiban rumeksa amrih atur tentreme bawahe dhewe-dhewe serta padha kebawah marang Raden Adipati.
Perubahan lebar kawasan
Lebar kawasan Kabupaten Klaten mengalami sebagian kali perubahan. Klaten pada mulanya adalah tanpa disktrik Jatinom dan Polanharjo. Kedua disktrik semula adalah wilayah kabupaten Boyolali, dan baru digabungkan tanggal 11 Oktober 1895.
Kelurahan
![](https://pasar.pts-ptn.net/_sepakbola/_baca_image.php?td=6&kodegb=300px-COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Het_huis_van_J.jpg)
Rumah orang Belanda di Klaten (tahun 1904)
Semenjak terbentuknya onderdistrik, kawasan onderdistrik terdiri dari sebagian dukuh. Sebagian dukuh-dukuh itu adalah kawasan kekuasaan seorang Demang. Gaji seorang Demang berupa tanah pituas.
Lebar tanah pituas selang Demang yang satu dan yang lainnya berbeda-beda, berdasarkan dengan akbar kecilnya jasa yang diberikan kepada Kasunanan. Penerima terkecil disebut Bekel, akhir Demang, Ronggo, dan terbesar disebut Ngabei.
Pada tahun 1914 dibentuk kelurahan, yang adalah penggabungan dari sebagian dukuh. Tanah pituas yang semula untuk gaji Bekel, Demang, Ronggo, dan Ngabei, diberikan pada kelurahan sebagai punya desa yang akhir dibentuk menjadi lungguh pamong desa. Bentuk organisasi Kelurahan terdiri dari Lurah, Kamituwa, Carik, Kebayan, Modin, dan Ulu-ulu.
Tahun 1957 dilanjutkan pemblengketan atau penggabungan sebagian kelurahan, atas kepastian kasunanan bahwa setiap Kelurahan paling seberapa wajib berpenduduk 1300 orang. Peristiwa itu dikenal sebagai masa kompleks.
Sebelumnya, di Klaten telah dilanjutkan penggabungan sebab alasan lain. Masa kompleks di Klaten telah terjadi sejak tahun 1917. di sebagian onderdistrik, penggabungan Kelurahan dilanjutkan sebab sebagian Kelurahan tidak mempunyai tanah untuk kas desa maupun untuk lungguh pada pegawainya. (Sumber: Selintas Hasil Pembangunan Kabupaten Klaten, h. 11-15)
Pariwisata
![](https://pasar.pts-ptn.net/_sepakbola/_baca_image.php?td=6&kodegb=300px-COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Spoorwegstation_van_de_Nederlan.jpg)
Stasiun kereta api Klaten (tahun 1903-1910)
Di Jatinom, upacara tradisional Sebaran Apem Yaqowiyu diadakan setiap bulan Sapar. Di Palar, Trucuk, Klaten bersemayam pujangga dari Kraton Solo bernama Ronggo Warsito. Keindahan dunia dapat dinikmati di kawasan Deles, sebuah tempat sejuk di lereng Gunung Merapi. Rowo Jombor tempat favorit untuk melihat waduk. Terdapat juga Museum Gula, di Gondang Winangun yang terletak sepanjang jalan Klaten - Yogyakarta.
Di Disktrik Tulung sebelah timur terdapat serangkaian tempat muncul bertali-talinya mata cairan pegunungan yang mengalir sepanjang tahun, dan dibentuk menjadi obyek wisata. Wisata yang dapat dinikmati di sana adalah wisata memancing dan pemandian cairan segar. Banyak tempat pemandian yang dapat dikunjungi tidak sewenang-wenang yang berbayar maupun tidak berbayar, seperti Umbul Nilo (gratis), Umbul Penganten (gratis), Umbul Ponggok (berbayar), Umbul Cokro (berbayar) dan umbul lainnya. Namun jikalau untuk wisata memancing semua wajib berbayar sebab dikelola oleh usaha warga. Letak pemancingan yang terkenal adalah di desa Janti. Sambil memancing pengunjung dapat juga menikmati masakan ikan nila, lele, atau mas goreng berbumbu sambel khas dengan harga sangat terjangkau. Tiap hari libur perkampungan ini sering mengalami kemacetan sebab membludaknya pengunjung dari kota Solo, Semarang dan Yogya.
Di Disktrik Bayat, Klaten, tepatnya di kelurahan Paseban, Bayat, Klaten terdapat Makam Sunan Bayat atau Sunan Pandanaran atau Sunan Tembayat yang memiliki desain arsitektur gerbang gapura Majapahit. Makam ini dibentuk menjadi salah satu tempat wisata ziarah Para Wali. Pengunjung dapat memarkir yang dikendarai di areal parkir serta halaman Kelurahan yang cukup lebar. Sehabis mendaki sekeliling 200 anak tangga, akan ditemui pelataran dan Masjid. Pemandangan dari pelataran akan nampak sangat indah di pagi hari.
- Ayam Bakar Klaten
- Sate Kambing
- Payung Kertas - Juwiring
- Rowo Jombor
- Deles
- Menara Cairan Klaten
Pengolahan memberi tuntunan
Di kabupaten Klaten memiliki sebagian lembaga pengolahan memberi tuntunan tinggi seperti :
- Universitas Widya Dharma Klaten
- STIKES Muhammadiyah Klaten
- Akademi Akuntansi Muhammadiyah Klaten
- Poltekes Negeri Surakarta Jurusan Kebidanan
- STIA Madani Klaten
- Pusat Aktivitas yang dipekerjakan Berusaha bisa Masyrakat(PKBM)Dewi Fortuna
- Stikes Duta Gama Klaten
- Politektik Manufakturing (Polman) Ceper
- Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah ( STAIM ) Klaten, dulunya IAIM
- Sekolah Tinggi Hindu Dharma ( STHD )
Pedidikan Menengah Atas:
Klaten juga mempunyai sekolah SMA
- SMAN 1 Klaten
- SMAN 1 Karanganom Klaten
- SMAN 1 Cawas
- SMAN 1 Karangdowo
- SMAN 1 Bayat
- SMAN 2 Klaten
- SMAN 3 Klaten
- SMA Muhammadiyah 1 Klaten Jl. Sersan Sadikin No. 89, Klaten Utara, Klaten
- SMAN 1 Jogonalan Klaten
Pengolahan memberi tuntunan Menengah Pertama
- SMPN 2 Bayat, Ngerangan, Bayat, Klaten
- SMPN 1 Karangdowo
- SMPN 1 Delanggu
- SMPN 1 Klaten (SMP tertua di Klaten, Lokasi Bareng)
- SMP Negeri 2 Klaten adalah SMP unggulan di kabupaten Klaten.
- SMPN 3 Klaten
- SMPN 4 Klaten
- SMPN 5 Klaten (Lokasi Jomboran)
- SMPN 6 Klaten
- SMPN Negeri 1 Ngawen (SMP Ketandan ketika belum tahun 1996 dan berubah dibentuk menjadi SLTPN 1 Ngawen)
- SMPN 1 Pedan
Pengolahan memberi tuntunan Dasar
- SDN 2 Jambakan, Bayat, Klaten
- SDN 1 Tulas, SD tertua di Klaten.
- SDN 1 Klaten
- SDN 2 Klaten
- SDN 1 Jonggrangan
- SDN 4 Klaten
- SDN 2 Jetiswetan, Pedan
- SDN 1 Gempol,Karanganom
Pengolahan memberi tuntunan Taman Kanak Kanak/ PAUD
- PAUD ISBAC (International Islamic Boarding School), Jeblogan, Ceper, Klaten
- TK Aisyiyah Bustanul Alfal di Botokan, Jonggrangan, Klaten Utara
- TK IT Mutiara Hati
- TK AISYIYAH GERGUNUNG I di Gergunung, Gergunung, Klaten utara, Klaten
- Kelompok Main AISYIYAH GERGUNUNG di Gergunung, Gergunung, Klaten utara, Klaten
seiring dengan perkembangan dan perhatian penduduk dibidang pengolahan memberi tuntunan, telah mengembang sekolah swasta seperti :
- SDIT Bias (Tonggalan, Klaten Selatan)
- SDIT Hidayah
- SMPIT Hidayah
- SMPIT Ibnu Abbas
Pranala luar
- Info Klaten Online
- Situs resmi
- Direktori Kota Klaten
- Wisata di Klaten
- Klaten Dalam Dokumentari
Kealpaan pengutipan: Tag <ref>
ditemukan, namun tag <references/>
tidak ditemukan
Asal :
pasar.kurikulum.org, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, buku.us, dsb-nya.