Pekerja intelektual (sering pula dinamakan pekerja muslihat atau pekerja pengetahuan) yaitu seseorang yang dipekerjakan berdasarkan pengetahuannya tentang subyek tertentu, bukan berdasarkan keterampilannya membuat atau mengerjakan sesuatu. Contoh dari pekerja intelektual yaitu mereka yang mengerjakan pekerjaan di segi teknologi informasi, seperti programmer komputer, analis sistem, penulis teknikal, dan sebagainya. Contoh lainnya yaitu pengacara, orang yang melatih, dan ilmuwan.
Istilah "pekerja pengetahuan" (knowledge worker) pertama kali dikenalkan oleh Peter Drucker dalam bukunya, Landmarks of Tomorrow, pada tahun 1959. Dalam bukunya itu ia menyebut pekerja intelektual sebagai seseorang yang mengerjakan pekerjaan utamanya dengan informasi atau seseorang yang meningkatkan dan menggunakan pengetahuan di tempat kerja.
Pekerja intelektual membawa keuntungan bagi organisasi dalam banyak cara, semisal saja:
- menganalisa data bagi membentuk hubungan
- menghargai input dalam rangka mengevaluasi prioritas yang kompleks atau yang berkonflik
- mengidentifikasi dan memahami tren
- membuat hubungan
- memahami sebab dan dampak atau kausalitas
- kemampuan bagi bercurah gagasan, berpikir secara lebar
- kemampuan bagi menelusur turun bagi berpusat
- berproduksi kapabilitas baru
- membuat atau memodifikasi strategi
Sumber :
pasar.kurikulum.org, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, discussion.web.id, dan sebagainya.