Museum Taman Prasasti
![](https://pasar.pts-ptn.net/_sepakbola/_baca_image.php?td=8&kodegb=200px-Tamanprasasti.jpg)
![Tombstones taman prasasti.jpg](https://pasar.pts-ptn.net/_sepakbola/_baca_image.php?td=8&kodegb=250px-Tombstones_taman_prasasti.jpg)
Museum Taman Prasasti yaitu sebuah museum cagar budaya peninggalan masa kolonial Belanda yang ada di Jalan Tanah Akang No. 1, Jakarta Pusat. Museum ini memiliki koleksi prasasti nisan kuno serta miniatur makam khas dari 27 provinsi di Indonesia, beserta koleksi kereta jenazah antik. Museum seluas 1,2 ha ini yaitu museum membuka yang menampilkan karya seni dari masa lampau tentang kecanggihan para pematung, pemahat, kaligrafer dan sastrawan yang menyatu.
Sejarah
![](https://pasar.pts-ptn.net/_sepakbola/_baca_image.php?td=8&kodegb=250px-COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Het_Europese_kerkhof_in_Tanah_A.jpg)
Semula Museum Taman Prasasti yang terletak di Jl. Tanah Akang I ini yaitu pemakaman umum bernama Kebon Jahe Kober seluas 5,5 ha dan didirikan tahun 1795 untuk mengalihkan kuburan lain di samping gereja Nieuw Hollandsche Kerk, sekarang Museum Wayang, yang sudah penuh. Makam baru ini menyimpan koleksi nisan dari tahun ketika belumnya karena beberapa akbar dipindahkan dari pemakaman Nieuw Hollandse Kerk pada awal abad 19. Nisan yang dipindahkan ini ditandai dengan tulisan HK, Hollandsche Kerk.
Pada tanggal 9 Juli 1977, pemakaman Kebon Jahe Kober dijadikan museum dan ditanggalkan untuk umum dengan koleksi prasasti, nisan, dan makam sebanyak 1.372 yang terbuat dari batu lingkungan kehidupan, marmer, dan perunggu. Karena perkembangan kota, lapang museum ini sekarang menyusut tinggal hanya 1,3 ha saja.
Koleksi
![](https://pasar.pts-ptn.net/_sepakbola/_baca_image.php?td=8&kodegb=250px-HKNo_MuseumPrasasti.jpg)
Di museum ini dihimpun beragam prasasti dari abad Belanda dan ketika belumnya serta makam beberapa tokoh Belanda, Inggris dan Indonesia atau Hindia Belanda seperti:
- A.V. Michiels (tokoh militer Belanda pada perang Buleleng)
- Dr. H.F. Roll (Pendiri STOVIA atau Sekolah Kedokteran pada abad pendudukan Belanda)
- J.H.R. Kohler (tokoh militer Belanda pada perang Aceh)
- Olivia Marianne Raffles (istri Thomas Stamford Raffles, mantan Gubernur Hindia Belanda dan Singapura)
- Kapitan Jas, makamnya diyakini beberapa masyarakat dapat memberikan kesuburan, keselamatan, kemakmuran dan kebahagiaan.
- Miss Riboet, tokoh opera pada tahun 1930-an
- Soe Hok Gie, aktivis gerakan mahasiswa pada tahun 1960-an
Galeri
Waktu Membuka
Museum membuka Selasa - Ahad dari pukul 09.00 - 15.00 WIB. Dengan tiket masuk berkisar selang Rp 1.000 hingga Rp 2.000. Senin dan Hari Akbar tutup.
Lihat pula
Rujukan
- Buku petunjuk pariwisata dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, DKI.
- Historical Sites of Jakarta. A Heuken SJ. Penerbit Cipta Loka Caraka. Jakarta: 2007
wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, indonesia-info.net, pasar.kelas-karyawan.co.id, dll.