Kepangkatan Tentara Nasional Indonesia
|
Kepangkatan di Tentara Nasional Indonesia adalah bangunan sebutan dan keselarasan pangkat militer dalam Tentara Nasional Indonesia yang terdiri dari TNI Tingkatan Darat, TNI Tingkatan Laut, dan TNI Tingkatan Udara mulai dari tingkat yang tertinggi (Perwira), Bintara, hingga yang terendah (Tamtama). Tiap prajurit diberikan pangkat selaras dengan keabsahan wewenang dan tanggung jawab dalam hirarki keprajuritan.
Daftar isi
Sejarah
Pengaturan pangkat dimulai sejak TNI sedang bernama TKR (Tentara Keaamanan Rakyat). Berdasarkan Surat Perintah Kepala Markas Tertinggi TKR (MTTKR) tanggal 5 November 1945 yang ditandatangani oleh Letnan Jenderal Oerip Soemohardjo sebagai Kepala Staf Markas Akbar Umum, dibawa keluar sebuah maklumat yang menata dan menginstruksikan tentang seragam dan tanda-tanda Tentara Keselamatan Rakyat.[1] Karena suasana kala itu sedang sangat kekurangan, MTTKR memerintahkan para komandan di Jawa dan Madura untuk memperlengkapi sendiri seragam-seragam untuk para prajurit. Dalam maklumat tersebut diperintahkan bahwa warna seragam tidak diharuskan sesuai, tetapi tanda pangkat kemiliteran diharuskan sesuai di seluruh barisan TKR.
Sejak dibawa keluarnya maklumat dari Markas Tertinggi TKR hingga keluarnya keputusan KASAD tanggal 21 Mei 1957, tidak benar pangkat Brigadir Jenderal. Kala itu pangkat perwira tinggi bintang satu disebut dengan Djenderal Major.[1]
Pada dekade 1950-an diterbitkan Peraturan Pemerintah[2] yang menata pangkat-pangkat militer dalam Tingkatan Perang Republik Indonesia. Sejak dibawa keluarnya Peraturan Pemerintah pada tahun 1973,[3] tanda kepangkatan untuk ketiga tingkatan (TNI-AD, TNI-AU, dan TNI-AL) beserta Polri disetarakan. Namun sejak tahun 2001, Kepolisian Republik Indonesia dipisahkan dari TNI, dan menggunakan tanda kepangkatan tersendiri.
Berdasarkan Surat Keputusan Panglima ABRI Nomor 92/II/85 yang benar sejak 1 April 1985, terjadi perubahan yaitu golongan tamtama dibagi menjadi 2 anak golongan, yaitu Tamtama Kepala dan Tamtama.
Pada tanggal 11 Maret 1990, pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah[4] yang salah satu isinya adalah menghapus pangkat Yang dipersiapkan menjadi Perwira sebagai salah satu pangkat di atas Pembantu Letnan Satu dan pangkat Kopral Kepala dan Prajurit Kepala.
Tanggal 29 September 1997, pemerintah mengeluarkan pulang Peraturan Pemerintah[5] yang menyempurnakan peraturan pemerintah sebelumnya yang dibawa keluar pada tahun tanggal 11 Maret 1990. Pada peraturan pemerintah yang baru ini, ditambahkan pangkat kehormatan perwira tinggi pada masing tingkatan yaitu Jenderal Akbar untuk Tingkatan Darat, Admiral Akbar untuk Tingkatan Laut dan Marsekal Akbar untuk Tingkatan Udara. Pangkat kehormatan ini tidak membawa konsekuensi wewenang dan tanggung jawab dalam hirarki keprajuritan.
Jenjang dan tanda pangkat
Pangkat Tentara Nasional Indonesia
Jenjang dan tanda pangkat yang tercantum adalah yang dipakai kala ini sejak dilaksanakannya peraturan pemerintah terbaru pada tahun 1997. Tanda pangkat dibagi tiga macam berdasarkan kegunaan pakaian seragam yaitu pakaian dinas upacara (PDU), pakaian dinas harian (PDH) dan pakaian dinas lapangan (PDL). Penempatan tanda pangkat pada pakaian dinas upacara dan pakaian dinas harian untuk jenjang bintara tinggi hingga pangkat kehormatan ditempatkan di pundak kemeja, sedangkan untuk jenjang tamtama dan bintara ditempatkan pada lengan baju. Untuk pakaian dinas lapangan, tanda pangkat ditempatkan pada kerah baju untuk jenjang bintara tinggi hingga perwira, sedangkan untuk bintara hingga tamtama tidak berganti ditempatkan pada lengan baju.
Warna landasan strip pangkat bintara adalah kuning sedangkan warna landasan strip pangkat tamtama adalah merah untuk TNI-AD dan TNI-AU, biru untuk TNI-AL termasuk Korps Marinir. Untuk Korps Marinir nama pangkat menyertai nama pangkat TNI Tingkatan Darat, tetapi tanda pangkat tidak berganti menyertai tanda pangkat TNI Tingkatan Laut.
Jenjang | TNI Tingkatan Darat | TNI Tingkatan Laut | TNI Tingkatan Udara |
---|---|---|---|
![]() Jenderal Akbar | ![]() Admiral Akbar | ![]() Marsekal Akbar | |
![]() Jenderal | ![]() Admiral | ![]() Marsekal | |
![]() Letnan Jenderal | ![]() Admiral Madya | ![]() Marsekal Madya | |
![]() Mayor Jenderal | ![]() Admiral Muda | ![]() Marsekal Muda | |
![]() Brigadir Jenderal | ![]() Admiral Pertama | ![]() Marsekal Pertama | |
![]() Kolonel | ![]() Kolonel | ![]() Kolonel | |
![]() Letnan Kolonel | ![]() Letnan Kolonel | ![]() Letnan Kolonel | |
![]() Mayor | ![]() Mayor | ![]() Mayor | |
![]() Kapten | ![]() Kapten | ![]() Kapten | |
![]() Letnan Satu | ![]() Letnan Satu | ![]() Letnan Satu | |
![]() Letnan Dua | ![]() Letnan Dua | ![]() Letnan Dua | |
![]() Pembantu Letnan Satu | ![]() Pembantu Letnan Satu | ![]() Pembantu Letnan Satu | |
![]() Pembantu Letnan Dua | ![]() Pembantu Letnan Dua | ![]() Pembantu Letnan Dua | |
![]() Sersan Mayor | ![]() Sersan Mayor | ![]() Sersan Mayor | |
![]() Sersan Kepala | ![]() Sersan Kepala | ![]() Sersan Kepala | |
![]() Sersan Satu | ![]() Sersan Satu | ![]() Sersan Satu | |
![]() Sersan Dua | ![]() Sersan Dua | ![]() Sersan Dua | |
![]() Kopral Kepala | ![]() Kopral Kepala | ![]() Kopral Kepala | |
![]() Kopral Satu | ![]() Kopral Satu | ![]() Kopral Satu | |
![]() Kopral Dua | ![]() Kopral Dua | ![]() Kopral Dua | |
![]() Prajurit Kepala | ![]() Kelasi Kepala | ![]() Prajurit Kepala | |
![]() Prajurit Satu | ![]() Kelasi Satu | ![]() Prajurit Satu | |
![]() Prajurit Dua | ![]() Kelasi Dua | ![]() Prajurit Dua |
Pangkat Tentara Keselamatan Rakyat
Jenjang dan tanda pangkat yang tercantum adalah yang dipakai pada kala awal pembentukan TKR hingga terbentuknya TNI dan dipakai pada kerah baju. Tanda pangkat ini dipakai untuk barisan TKR khususnya tingkatan darat.[1] Untuk TKR laut dan TKR jawatan penerbangan dipakai tanda pangkat yang berbeda-beda.
![Kepala Staf Umum TKR, Letnan Jenderal Oerip Soemohardjo, dengan pangkat di kerah baju](https://pasar.pts-ptn.net/_sepakbola/_baca_image.php?td=9&kodegb=150px-Oerip_Soemohardjo_5_November_1947_KR.jpg)
![Patung Oerip di Museum Benteng Vredeburg, Yogyakarta.](https://pasar.pts-ptn.net/_sepakbola/_baca_image.php?td=9&kodegb=150px-Patung_urip.jpg)
Tanda pangkat | ||
---|---|---|
![]() Djenderal | ![]() Letnan Djenderal | ![]() Djenderal Major |
![]() Kolonel | ![]() Letnan Kolonel | ![]() Major |
![]() Kapten | ![]() Letnan I | ![]() Letnan II |
![]() Letnan Muda | ![]() Sersan Major | ![]() Sersan |
![]() Kopral | ![]() Pradjurit Klas-I | ![]() Pradjurit Klas-II |
Catatan: Tulisan sebutan pangkat tidak berganti menyertai ejaan kala itu.
Lihat pula
Referensi
- ^ a b c Sedjarah Militer Kodam VII/Diponegoro (1968). Sedjarah TNI-AD Kodam VII/Diponegoro. Sirnaning Jakso katon Gapuraning Ratu. Semarang: Jajasan Penerbit Diponegoro.
- ^ "Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 1957. Tentang Peraturan Pangkat-Pangkat Militer dalam Tingkatan Perang Republik Indonesia." (pdf). sipuu.setkab.go.id. Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses 15 Desember 2013.
- ^ "Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 1973. Tentang Kepangkatan Militer/Polisi dalam Tingkatan Bersenjata Republik Indonesia." (pdf). sipuu.setkab.go.id. Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses 15 Desember 2013.
- ^ "Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 1990. Tentang Administrasi Prajurit Tingkatan Bersenjata Indonesia." (pdf). sipuu.setkab.go.id. Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses 15 Desember 2013.
- ^ "Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1997. Tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1990 Tentang Administrasi Prajurit Tingkatan Bersenjata Indonesia." (pdf). sipuu.setkab.go.id. Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses 15 Desember 2013.
Pranala luar
- (Indonesia) Jenjang kepangkatan di situs web resmi Tentara Nasional Indonesia
- (Indonesia) Gambar-gambar pangkat di situs web resmi TNI Tingkatan Udara
wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, m.andrafarm.com, pasar.andrafarm.com, dsb-nya.