Museum Indonesia
Museum Indonesia | |
---|---|
Kontruksi utama Museum Indonesia yang bergaya arsitektur Bali | |
Didirikan | 1975 |
Lokasi | Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Indonesia |
Jenis | Museum Etnologi dan Antropologi |
Situs web | Museum Indonesia |
Museum Indonesia, adalah museum antropologi dan etnologi yang terletak di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Indonesia. Museum ini berkonsentrasi pada seni dan kebiasaan bermacam suku bangsa penghuni Nusantara dan membuat negara kesatuan Republik Indonesia. Museum ini bergaya arsitektur Bali dan dihiasi beraneka ukiran dan patung Bali yang sangat halus dan indah. Museum ini menyimpan koleksi beraneka seni, kerajinan, pakaian tradisional dan kontemporer dari bermacam kawasan di Indonesia.
Daftar inti
Sejarah
Museum ini dirancang menjadi bagian dari kesatuan kompleks Taman Mini Indonesia Indah. Telah tersedia tujuan menjadi pusat informasi dan pembelajaran mengenai Aturan sejak dahulu kala istiadat Indonesia, menjadi "satu perhentian untuk berlatih mengenai Indonesia". Museum dan keseluruhan komplks TMII dibangun dan kesudahan diresmikan pada tahun 1975 atas prakarsa Ibu Tien Suharto.
Museum ini dihiasi bermacam ornamen dan patung Bali dan bergaya arsitektur Bali yang sangat indah. Beberapa gapura luhur bergaya Paduraksa dan Candi Bentar (gerbang terbelah) khas Bali, demikian pula beberapa menara sudut menghiasi kompleks museum. Taman dan kontruksi museum mengambil tema kisah Ramayana, misalnya jembatan menuju kontruksi utama berwujud ular Naga dan Wanara, pasukan kera yang membangun jembatan menuju Alengka.
Kontruksi utama terdiri atas tiga lantai yang berdasarkan pada falsafah Bali Tri Hita Karana, konsep moral yang menekankan pada tiga aspek yang dapat membawa manusia kepada kebahagiaan sejati yakni; memelihara hubungan yang harmonis dengan Tuhan, dengan sesama manusia, dan dengan dunia dan sekeliling yang terkait anggar-anggar.
Koleksi
Ruang pamer permanen Museum Indonesia memamerkan koleksi yang terbagi atas tiga bagian yang setiap terletak di tiga lantai:
Lantai Pertama
Ruang pamer lantai pertama bertema Bhinneka Tunggal Ika (Berlainan namun satu jua). Bagian ini menampilkan pakaian tradisional dan pakaian pernikahan dari 27 provinsi di Indonesia (jumlah provinsi Indonesia tahun 1975 sampai 2000). Ruang pamer ini juga menampilkan bermacam kesenian khas Indonesia, seperti beraneka ragam tari, wayang, dan gamelan, serta lukisan kaca bergambar peta Indonesia. Pameran ini menampilkan kekayaan dan keanekaragaman kebiasaan warga Indonesia, yang terdiri atas bermacam bahasa, tradisi, agama, kebiasaan, dan aturan sejak dahulu kala istiadat warga Indonesia.
Lantai Kedua
Manusia dan Sekeliling yang terkait adalah tema dari ruang pamer di lantai kedua. Telah tersedia tujuan untuk menyatakan mengenai interaksi warga Indonesia dengan dunia dan sekeliling yang terkaitnya. Diperagakan bermacam rumah miniatur rumah tradisional, kontruksi peribadatan, lumbung padi, dan atur letak kontruksi dan ruang tinggal warga Indonesia. Menjadi contoh, rumah panggung, rumah yang didirikan di atas pohon atau di atas sungai, serta bebagai kontruksi tradisional lainnya.
Diorama dari bagian rumah tradisional Indonesia juga diperagakan, seperti kamar pengantin aturan sejak dahulu kala Palembang, ruang tengah warga Jawa, serta dapur warga Batak. Diperagakan pula bermacam benda kebutuhan sehari-hari untuk berburu, mengerahkan makanan, dan alat-alat pertanian. Beberapa diorama menampilkan upacara aturan sejak dahulu kala menyangkut daur hidup manusia, seperti upacara Mitoni (nujuh bulanan), Turun Tanah (upacara untuk bayi), Khitanan, Mapedes (upacara potong gigi warga Bali), upacara pelantikan Datuk, dan Pelaminan Minangkabau.
Lantai Ketiga
Seni dan Kriya adalah tema ruang pamer lantai ketiga. Ruangan ini menampilkan seni dan kerajinan tradisional dan kontemporer warga Indonesia. Kerajinan kain tradisional seperti Songket, Tenun, dan Batik diperagakan, demikian juga benda-benda kerajinan dari logam seperti ukiran tembaga dan kuningan.
Seni ukir kayu yang sangat teliti dan berbelit-belit juga ditampilkan, seperti seni ukir Jepara (Jawa tengah), Bali, Toraja, dan Asmat. Benda seni utama di lantai ketiga adalah ukiran kayu yang sangat luhur berwujud Kalpataru, pohon hayat. Ukiran pohon setinggi delapan meter dan lebar empat meter ini melambangkan dunia semesta dan berisi lima unsur dasar; langit, cairan, angin, bumi, dan api. Benda seni utama ini ini menutup pameran di museum ini.
Pagelaran Lainnya
Terkadang museum ini menggelar pameran berubah-ubah atau tidak sementaranya dengan tema tertentu, seperti pameran topeng, kain tradisional, senjata tradisional, lukisan, serta peragaan pembuatan seni kerajinan tradisional; seperti demonstrasi pembuatan membatik, dan menatah wayang kulit.
Lain daripada kontruksi utama, di dalam kompleks Museum Indonesia terdapat taman Bali, Bale Panjang, Bale Bundar, dan kontruksi Soko Tujuh building yang dapat disewakan untuk bermacam kebutuhan umum.
Museum Indonesia adalah museum yang terkenal dihadiri oleh wisatawan lokal maupun mancanegara, baik murid, mahasiswa, umum, bahkan tamu negara. Banyakan pengunjung telah tersedia tujuan untuk menangkap kilasan pesona kekayaan dan keanekaragaman kebiasaan Indonesia dalam lawatannya, menjadi "satu perhentian untuk berlatih mengenai Indonesia".
Referensi
- Museum Indonesia
Pranala luar
- (Indonesia) TMII Official website
- (Indonesia) Museum Indonesia
- (Indonesia) Museum Indonesia tmii
|
Templat:Indonesia-museum-stub
wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, perpustakaan.web.id, pasar.program-reguler.co.id, dsb.