Suara Merdeka
Suara Merdeka adala yang terbit di Kota Semarang, Jawa Tengah. Harian ini memiliki sirkulasi terbatas pada area Jawa Tengah. Suara Merdeka adalah surat kabar dengan pangsa pasar terbesar di Jawa Tengah.
Sejarah
Suara Merdeka didirikan oleh H. Hetami yang sekaligus menjadi pemimpin redaksi pada 11 Februari 1950. Dia diabntu oleh tiga wartawan, yaitu HR. Wahjoedi, Soelaiman, dan Retno Koestiyah. Pertama kali diterbitkan di kota solo, koran ini mencetak 5000 ekslempar yang pada masa itu adalah jumlah yang cukup luhur untuk surat kabar lokal. Kemudian, Suara Merdeka mulai melebarkan daerah distribusinya ke Kudus dan Semarang untuk bersaing dengan surat kabar lokal lainnya, seperti Sin Min.[1]
Pada awal mulanya, harian Suara Merdeka belum memiliki percetakan sendiri sehingga mereka menumpang pada De Locomotief, koran bahasa Belanda yang dimiliki Percetakan NV Handelsdrukkerij di Jalan Kepondang, Semarang. Sejak tahun 1956, harian Suara Merdeka yang kebanyakan terbit pada sore hari menjadi terbit pada pagi hari setelah H. Hetami menemukan mesin percetakan sendiri. Harian ini pun memiliki kantor sendiri di bekas kantor surat kabar Het Noorden yang telah diambil alih pemerintah Indonesia pada Maret 1963.[1]
Pada 11 Februari 1982, Hetami menyerahkan kepemimpinan Suara Merdeka ke menantunya yang bernama Budi Santoso bersamaan dengan peresmian kantor baru dan percetakan Mascom Graphy di Semarang. Seajak tahun 2010, harian Suara Merdeka diberi petunjuk oleh Kukrit Suryo Wicaksono, anak sulung dari Budi Santoso.[1]
Slogan
Pada awal mulanya, slogan harian Suara Merdeka adalah "Harian Umum untuk Mempertinggi Ketahanan Revolusi Indonesia". Slogan tersebut kesudahan diubah menjadi "Independen, Objektif, tanpa Prasangka" yang berarti berita yang berhasrat disajikan oleh surat kabar ini dibuat berdasarkan kebutuhan umum, seimbang dan tidak pamrih, serta lepas sama sekali dari opini pribadi wartawan penulisnya. Slogan tersebut kesudahan diubah menjadi "Perekat Komunitas Jawa Tengah" yang mencerminkan posisi pemasaran surat kabar tersebut.
Surat kabar Rekanan
Di kota Surakarta, terbit edisi Suara Solo, dengan porsi berita eks-karesidenan Solo yang lebih jumlah. Sementara itu, di kota Tegal, terbit edisi Suara Pantura dengan porsi berita kawasan Pantura (Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, dan Batang) yang lebih jumlah.
Sedangkan untuk kota Salatiga dan sekitarnya terbit edisi Gerbang Metropolitan yang mewartakan berita Seputar Salatiga, Ambarawa, dan Kabupaten Semarang. Kesudahan untuk pantura timur Jawa Tengah, terbit edisi berita Suara Muria yang membawahi Kudus, Pati, Jepara, Rembang, Blora dan Grobogan. Selain itu juga hadir Suara Kedu untuk berita edisi kota Magelang, Temanggung, dan sekitarnya. Untuk wilayah Banyumas dan sekitarnya juga terbit edisi Suara Banyumas.
Suara Merdeka juga menjadi sponsor utama PSIS Semarang dan memiliki jaringan televisi yaitu SMNetwork yang bersatu siaran dengan tv-tv lokal dan TVKU Semarang.
Pranala luar
- (Indonesia) Situs resmi
Asal referensi
- ^ a b c Universitas Diponegoro - Skripsi: Sejarah dan Perkembangan Suara Merdeka. Diakses pada 1 Januari 2013.
wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, perpustakaan.web.id, pasar.program-reguler.co.id, dsb.
